Anda di halaman 1dari 47

PONDASI

MENGGAMBAR REKAYASA BANGUNAN SIPIL


PONDASI
PONDASI
PONDASI
PONDASI
PONDASI
PONDASI
PONDASI
Berdasarkan kedalaman letaknya, pondasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pondasi Dangkal ("Shallow Foundation"),
b. Pondasi Dalam ("Deep Foundation").

a. Pondasi Dangkal.
Pondasi dangkal adalah jenis Pondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari
permukaan tanah asli, masih dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia
Pondasi dangkal dapat dibagi menjadi empat macam, sebagai
1. Pondasi Menerus (Continuous Footing)
2. Pondasi Setempat (Individual Footing)
3. Pondasi Gabungan (Combined Footing)
4. Pondasi Plat (Mal Foundation, Raft Footing).

Selain keempat macam bentuk Pondasi di atas, masih ada bentuk Pondasi lain yang
merupa-kan hasil penemuan sarjana Indonesia, yaitu :
• Pondasi Cakar Ayam,
• Pondasi Sarang Laba-laba.
Kedua jenis Pondasi tersebut adalah "Patent", artinya milik suatu Perusahaan yang hanya
boleh dilaksanakan oleh Perusahaan tersebut. Dirancang khusus untuk mendukung beban
berat di atas tanah lembek rawa-rawa.
PONDASI
Pondasi Gabungan
Pondasi gabungan merupakan Pondasi plat
yang mcndukung kolom lebih dan satu
maksudnya untuk menghemat ukuran plat
setempat. Pondasi ini dipakai juga bila luas
tanah untuk bangunan sangat terbatas,
misalnya dikanan kirinya sudah padat
bangunan.

Pondasi Plat
Pondasi plat merupakan Pondasi yang dibuat
berupa plat tebal dengan perkuatan balok-
balok dari beton bertulang kedap air. Pondasi
plat dipasang di bawah seluruh luas
bangunan, dapat dimanfaatkan sebagai ruang
basement di bawah tanah, untuk : gudang,
ruang mesin atau tempat parkir. Pondasi plat
biasanya dirangkai menjadi satu menerus
dengan dinding beton kedap air sebagai turap
penahan tanah di sekeliling ruang basement.
PONDASI
b. Pondasi Dalam

Pondasi dalam biasanya mempunyai kedalaman lebih dari 6 m dari permukaan tanah
asli. Dapat dibuat dengan dua cara sebagai berikut :
• Pondasi tiang pancang tiang dibuat dahulu di atas tanah dari batang kayu.
baja atau beton bertulang. Setelah siap tiang ditanam ke dalam tanah dengan mesin
pancang. Tiang-tiang di bagian atasnya dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang
disebut: Kepala tiang, Pur (“Poer", "Pile Cap"). Pur ini nantinya akan menjadi tumpuan
dari kolom-kolom, dan meneruskan beban kolom ke tiang-tiang di bawahnya.

• Pondasi Sumur Bor ("Bored Pile", "In Situ Pile") : cara membuatnya
dengan membor tanah lebih dahulu sampai kedalaman rencana, setelah itu diberi cor
beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja sekeliling lobang untuk ikatan
dengan tulangan kolom di atasnva
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
Pondasi titik mempunyai kedalaman 1,50 m - 4,00 m. Tanah yang digali dalam hanya di
bawah kolom-kolom portal pendukung utama bangunan, sedarig di bawah balok sloof
cukup digali sampai kedalaman 0,60 m - 0,80 m. Bahan untuk Pondasi setempat dapat
dipilih yang paling menguntungkan di antara bahan konstruksi di bawah ini :

• Plat beton Bertulang : dibuat dari beton bertulang berupa plat.


• Pilar pasangan batu-kali, dapat berupa : kerucut terpancung atau kubus tegak, dengan
perekat keras 1 semen : 3 pasir.
• Bila menghendaki bentuk bulat dapat menggunakan pipa bulat dari beton yang untuk
mernbuat sumur, khususnya dipakai pada tanah yang kalau digali mudah longsor.
Pondasi ini disebut juga Pondasi Sumuran.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
1.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
2. Pondasi Batu Kali
• Pondasi yang bahannya dari batu kali sangat cocok, karena bila batu kali ditanam dalam
tanah kualitasnya tidak berubah.
• Pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas
paling sedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding
dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan sangat
mempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi
tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
• Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di
atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 – 80 cm.
• Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm
guna meratakan tanah dasar, kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri
(pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga
kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya.
• Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai
pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
3. Pondasi Batu Bata

• Pondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan bertangga yang
bentuknya merupakan empat persegi panjang dan tiap-tiap tangga terdiri dari 3-4
lapis. Apabila tiap-tiap ujung tangga dihubungkan akan merupakan trapesium yang
tetap memenuhi syarat pondasi.
• Pemasangan bata diatur dan disusun yang tetap memenuhi persyaratan ikatan bata,
tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan perekat/spesi.
• Pondasi ini dapat dibuat dilahan yang mempunyai kondisi tanah dengan tanah keras
yang tidak dalam/dangkal. Biasanya bangunan yang menggunakan pondasi batu bata,
bangunannya hanya berlantai satu, dikarenakan pondasi batu bata tidak kuat menahan
beban apabila bangunannya berlantai banyak.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
4. Pondasi Tiang Pancang

• Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan
untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
• Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang
lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang
yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan
dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan
karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
• Untuk pondasi beton bertulang yang disebut dengan pelat setempat atau pelat kaki,
bilamana luas bidang pelat beton yang terdapat pada ujung bawah dari suatu kolom
beton, terletak langsung di atas tanah dasar pondasi.
• Luas telapak kaki pondasi tergantung pada beban bangunan yang diterima dan daya
dukung tanah yang diperkenankan ( į tanah), sehingga apabila daya dukung tanahnya
makin besar, maka luas pelat kakinya dapat dibuat lebih kecil.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
Konstruksi pondasi titik dengan tiang pancang digunakan apabila tanah keras
sebagai pendukung beban dari atas sangat dalam yang memenuhi syarat Tiang
pancangnya dapat dari bahan kayu (dolok) atau dari beton bertulang
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
5. Pondasi Sumuran
• Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi
tiang.
• Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah
kerasnya berada pada kedalaman lebih dari 3m.
• Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu
bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda
bebannya.
• Disebut pondasi Sumuran, karena dalam pengerjaannya membuat lubang-lubang
berbentuk sumur. Lobang ini digali hingga mencapai tanah keras atau stabil. Sumur-
sumur ini diberi buis beton dengan ketebalan kurang lebih 10 cm dengan pembesian.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
6. Pondasi Bore Pile
• Pondasi Bored Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah dengan kedalaman tertentu.
• Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat
lobang yang dibor dengan alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang
disyaratkan, kemudian dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat
besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu
dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut.
• Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing
dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali.
• Jenis pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan yang disekitarnya rapat
dengan bangunan orang lain, karena proses pembuatan pondasi ini tidak
menimbulkan efek getar yang besar, seperti pembuatan Pondasi Pile (Tiang Pancang)
yang pemasangannya dilakukan dengan cara pukulan memakai beban/hammer.
PONDASI TITIK
PONDASI TITIK
PONDASI MENERUS
2. Pondasi Menerus
PONDASI MENERUS
Pondasi menerus dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangunan dengan lebar
dasar sama besar. Pondasi ini dipakai kalau kedalaman tanah baik antara 0,80 — 1,20 m
dari permukaan tanah asli.

Untuk tanah labil atau tanah lembek, Pondasi menerus dapat dibuat dari beton bertulang
atau kombinasi beton dengan pasangan batu-kali. Di atas Pondasi menerus harus
dipasang balok sloof sebagai perangkai kaki kolom.

Pada Pondasi menerus, seluruh beban bangunan diratakan lebih dahulu sepanjang balok
sloof, baru kemudian dilimpah ke Pondasi di bawahnya setara merata.

Bila kedalaman tanah baik lebih dari 1.20 m dan permukaan tanah asli, akan sangat mahal
jika menggunakan Pondasi menerus, karena tanah yang harus digali volumenya sangat
banyak dan kebutuhan bahan pasangan menjadi bertambah.
PONDASI MENERUS
PONDASI MENERUS
PONDASI MENERUS
PONDASI MENERUS
PONDASI MENERUS
PONDASI BIDANG
3. Pondasi Bidang

• Pondasi bidang, adalah pondasi yang merupakan bidang dengan luas tertentu serta
memberntuk semacam rakit (raft), misalnya pondasi yang dibuat pada tanah jelek
sehingga luas pondasi sama dengan luas bangunan.
• Jika pondasi titik karena beban atau tanah atau keduanya menghendaki luasan yang
lebih untuk memepertahankan posisi bangunan, maka titik satu pada pondasi akan
mendekati atau bertemu dan saling bersinggungan. Kondisi ini memungkinkan untuk
digabung menjadi satu kesatuan pelat yang disebut pondasi pelat atau pondasi
bidang.
• Pondasi bidang ini sering digunakan untuk bangunan yang berat atau tinggi atau
berada pada tanah dengan daya dukung yang rendah (tanah rawa dsb).
• Dalam kondisi ini, seluruh bangunan apabila mengalami penurunan akan selalu
bersama-sama.
• Pondasi ini sangat mahal, akan tetapi bila keadaan tanah memaksa, pondasi ini harus
dipasang.
PONDASI BIDANG
PONDASI BIDANG
PONDASI BIDANG
PONDASI RUANG
4. Pondasi Ruang

• Pondasi bidang, adalah pondasi yang merupakan bidang dengan luas tertentu serta
memberntuk semacam rakit (raft), misalnya pondasi yang dibuat pada tanah jelek
sehingga luas pondasi sama dengan luas bangunan.
• Jika pondasi titik karena beban atau tanah atau keduanya menghendaki luasan yang
lebih untuk memepertahankan posisi bangunan, maka titik satu pada pondasi akan
mendekati atau bertemu dan saling bersinggungan. Kondisi ini memungkinkan untuk
digabung menjadi satu kesatuan pelat yang disebut pondasi pelat atau pondasi
bidang.
• Pondasi bidang ini sering digunakan untuk bangunan yang berat atau tinggi atau
berada pada tanah dengan daya dukung yang rendah (tanah rawa dsb).
• Dalam kondisi ini, seluruh bangunan apabila mengalami penurunan akan selalu
bersama-sama.
• Pondasi ini sangat mahal, akan tetapi bila keadaan tanah memaksa, pondasi ini harus
dipasang.
PONDASI CAKAR AYAM
PONDASI CAKAR AYAM
PONDASI SARANG LABA-LABA
PONDASI SARANG LABA-LABA
PONDASI
Beberapa Catatan yang harus diperhatikan dalam merencanakan dan melaksanakan
pekerjaan Pondasi untuk bangunan bertingkat adalah sebagai berikut :

• Bila menggunakan Pondasi telapak, maka seluruh Pondasi telapak yang ada harus
terrangkai menjadi satu kesatuan dengan balok sloof (sloof kupel).
• Bila menggunakan Pondasi menerus, maka kolom-kolom utama harus dirangkai
dengan balok sloof, sehingga struktur portal akan tetap stabil saat dibebani gaya
horisontal lateral.
• Bila menggunakan Pondasi tiang pancang lebih dan satu, maka di bagian atas harus
dirangkai menjadi satu dengan pur ('pile cap') yang juga berfungsi sebagai landasan
tumpuan kolom di atasnya.
• Bila bahan Pondasi dibuat dari beton, rnaka harus diberi tulangan yang harus dianalisis
berdasarkan besar momen yang terjadi. Dari momen ini dapat diketahui kebutuhan
tulangan.
• Bila Pondasi dibuat dari pasangan batu kali, maka specii untuk mengikat batu harus
keras, yaitu dari campuran semen dan pasir.
• Untuk meredam gaya gempa, maka di bawah Pondasi dilapisi kasar setebal 10 cm.
• Harus diusahakan agar dasar Pondasi mempunyai kedalaman sama.

Anda mungkin juga menyukai