Anda di halaman 1dari 30

PONDASI

DISUSUN OLEH : YUNI WIDI ASTUTI,S.PD


PERSYARATAN /yang harus diperhatikan dalamMERENCANAKAN PONDASI :

 Konstruksi harus kuat dan kokoh utk mendukung


bangunan atasnya
 Harus memperhitungkan Berat sendiri bangunan
termasuk berat pondasinya
 Beban berguna
 Bahan yang dipakai untuk pondasi harus dapat tahan
lama dan tidak mudah hancur
 Hindarkan pengaruh dari luar, misalnya air tanah
 Pondasi harus terletak didasar tanah yang paling
keras
 Pondasi yang menerima beban berbeda harus dibuat
terpisah
JENIS PONDASI ada 2 :
1. Pondasi langsung yaitu

apabila pondasi tersebut langsung ditanah


keras. Digunakan apabila tanah keras
kurang lebih 1 m. disamping itu supaya
tidak terpengaruh cuaca sebaiknya
kedalaman pondasi dari permukaan tanah
kurang lebih 80 cm.
2. Pondasi tidak langsung yaitu

apabila pondasi tersebut terletak diatas suatu


rangkaian yang menghubungkan dengan
lapisan tanah keras.
Berikut merupakan beberapa macam
jenis Pondasi :
1. Pondasi Telapak (untuk Rumah Panggung)

2. Pondasi Rollag Bata (untuk Bangunan


Sederhana)

3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan


Sederhana 1-2 lantai)
4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan
Sederhana)

5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk


Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)

6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan


Bertingkat
3-4 Lantai)
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk
Bangunan Bertingkat)

8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi


(untuk bangunan bertingkat)
1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)
 Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang
yang dicetak membentuk limas segi empat
seperti pada gambar

Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem


tanam.
 Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang

tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk


dalam tanah.
2. Pondasi Rollag Bata (untuk
Penahan lantai)
 Rollag bata merupakan pondasi sederhana
yang fungsinya bukan menyalurkan beban
bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan
posisi lantai agar tidak terjadi ambles pada
ujung lantai.

 Pondasi ini biasanya digunakan untuk


membuat teras rumah, fungsinya hampir sama
dengan sloof gantung namun rollag bata tidak
sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof
gantung.
3. Pondasi Batu Kali (untuk
Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
 Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat
yang berupa campuran pasir dan semen.
Biasanya campuran agregat untuk merekatkan
batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3
karena batu kali akan selalu menerima
rembesan air yang berasal dari tanah.

 Pondasi ini dibuat berbentuk trapezium dengn


lebar bagian atas pondasi paling sedikit 25 cm
dan bagian bawah pada umumnya berkisar 70-
80 cm.
Pada dasar pondasi diberi lapisan pasir
setebal 5-10 cm guna meratakan dasar
tanah, kemudian batu kosong (Aanstamping)
dengan kedudukan berdiri dan rongga-
rongganya diisi pasir yang berfungsi sebagai
pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air
tanah pada sekitar pondasi.
 Dan supaya pondasi tidak cepat rusak dan

basah akibat air tanah maka bidang pada


pondasi diplester kasar setebal ±1,5 cm.
4. Pondasi Batu Bata (untuk
Bangunan Sederhana)
 Pondasi ini dibuat dari bata merah yang
disusun secara teratur dan bertangga terdiri
dari 3-4 lapis.

 Spesi perekat pondasi ini dibuat dari


campuran, untuk tanah yang tidak
mengandung air :
1 kapur : 1 semen merah : 1 pasir atau
1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir
 Sedang untuk tanah yang mengandung air
1 PC : 4 pasir atau 1 PC : 5 pasir atau 1 PC :
½ kapur : 5 pasir

 Dibawah pondasi ini dilapisi dengan pasir


setebal 10 cm.
5. Pondasi Tapak atau Ceker
Ayam (untuk Bangunan
bertingkat 2-3 Lantai)
 Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan
sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta
bangunan yang berdiri di atas tanah lembek.

 Pondasi ini pada umumnya berbentuk bujur sangkar,


dibuat dari bahan beton dengan campuran
 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil.

 Supaya pondasi tidak melentur maka pelat pondasi


diberikan tulangan dengan besar Ø13 – Ø16 mm dan
jarak 10-15 cm untuk tulangan pokoknya (dibagian
bawah).
 Sedangkan arah memanjang dipasang
tulangan Ø6-Ø8 mm dengan jarak 20 – 25
cm.

 Pada bagian perletakan pondasi diberi lantai


kerja dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5
kerikil setebal 6 - 8 cm.
6. Pondasi Sumuran (untuk
Bangunan Bertingkat)
 Pondasi sumuran memiliki fungsi sama
dengan pondasi footplat.

 Pondasi sumuran merupakan pondasi yang


berupa campuran agregat kasar yang
dimasukan kedalam lubang yang berbentuk
seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya.

 Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah


yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2.
 Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk
bangunan berlantai banyak/bertingkat seperti
medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai
dengan syarat keadaan tanah relatif keras.
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss
pile (untuk Bangunan Bertingkat)
 Pondasi Bored pile digunakan untuk
bangunan berlantai banyak seperti rumah
susun yang memiliki lantai 4-8 lantai.

 Pondasi ini berbentuk seperti paku yang


kemudian di tancapkan kedalam tanah
dengan menggunakan alat berat seperti kren.
Berikut merupakan contoh pondasi bored
pile.
8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
 Pondasi berikut ini merupakan pondasi yang
banyak digunakan untuk pembangunan
gedung berlantai banyak seperti Apartment,
Kondominium, Rent Office dan sebagainya.

 Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored


pile.

 Namun pondasi tiang pancang memiliki


kekuatan yang lebih besar dibandingkan
dengan pondasi bored pile.
SELESAI…..

Anda mungkin juga menyukai