Anda di halaman 1dari 63

TEORI DASAR TEKNIK

KONSTRUKSI BATU
KONSTRUKSI BETON
NIA YUNIARTI HASAN – 9 MARET 2021
PENGERTIAN UMUM :
Konstruksi batu adalah suatu ikatan/
rangkaian batu yang dilekatkan dengan
suatu perekat
Perekat → adukan/ mortal : campuran
semen, kapur, pasir, tras dan air
Kegunaan → pondasi, dinding, lantai, pilar
dsb
PENGERTIAN UMUM :
Jenis batu :
Alami : batu kali, batu pecah, batu kapur
Buatan : bata merah, bataco
Kekuatan ditentukan oleh :
Kekuatan tekan dari batu dan mortal
Peletakan antara batu dg perekatnya
Kekuatan retak dari batu
KONSTRUKSI BATA :

Bata merah : batu buatan dari tanah lempung/


tanah liat dicampur dg bahan lain dan air →
dicetak & dibentuk dgn ukuran yg telah ditentukan
→ dikeringkan → dibakar sampai matang → kuat
SYARAT BATA :

1. Semua bidang harus rata


2. Mempunyai rusuk2 yg tajam & menyiku
3. Tidak menunjukan gejala retak2 & perubahan bentuk
yg berlebihan
4. Pembakaran yg merata dgn ciri2 warna pd
penampang patahan merata & bila diketok ketok
suaranya nyaring
5. Ukuran sesuai standar
6. Kekuatan menahan tekanan ≥ 60 kg/cm2
UKURAN BATA MERAH :
Standar :
Panjang = 23 – 24 cm; lebar = 11 – 12 cm & tebal 5 – 5.5 cm
SNI (6897 : 2008) : Panjang = 22 cm, lebar 11 cm & tebal 5 cm
→ 5x11x22
Nama bidang :
Bidang melebar → KOP
Bidang memanjang → STEEK
Bidang terbesar → BIDANG DATAR
TINGKAT MUTU BATA MERAH :

MUTU BATA KUAT TEKAN RATA2

Tingkat I > 100 kg/cm2

Tingkat II 80 - 100 kg/cm2

Tingkat III 60 - 80 kg/cm2


SYARAT IKATAN BATA :

1. Hubungan dibuat sesederhana mungkin shg mudah dikerjakan


2. Hindari penggunaan potongan ¼ bata dengan maksud
menghemat waktu dan tenaga
3. Adukan pd semua bidang bata hrs penuh utk memperoleh
daya lekat yang baik
4. Pada 2 lapisan berturut-turut tidak terdapat adukan tegak yg
berupa garis lurus, adukan hrs berselisih ½ panjang bata
(strek)
SYARAT IKATAN BATA :

5. Pd sudut pertemuan dan persilangan dari 2 tembok/ dinding,


lapis bata berganti ganti berjalan terus sehingga di dalam nya
seperti dianyam
6. Tembok dg tebal 1 bata atau lebih lapis-lapisnya disusun dari
bata utuh yg diletakan memanjang dan melintang
7. Pd dinding tebal 1 bata atau lebih adukan tegak bergeser ½ atau
¾ panjang bata
8. Gunakan adukan yg sesuai dg kebutuhan dan aturan
MACAM MACAM IKATAN BATA PD TEMBOK
BANGUNAN

1. Ikatan ½ bata : untuk tembok tebal ½ bata


2. Ikatan tegak : untuk tembok tebal lapisan 1 bata/ lebih dan
kombinasinya
3. Ikatan silang : untuk tembok tebal lapisan 1 bata / lebih dan
kombinasinya
4. Ikatan vlam : untuk tembok tebal 1 bata / lebih
5. Ikatan lantai : untuk tembok tebal ½ bata/ lebih
6. Ikatan kop : untuk tembok tebal 1 bata / lebih
BENTUK IKATAN ½ BATA :

Tembok dg tebal ½ bata, tiap lapisannya terdiri


dari bata utuh yg dipasang dalam arah panjang
tembok → lapisan strek
Lapisan 1 dengan lainnya menimbulkan garis
adukan tegak yang tidak lurus, setiap lapis
harus bergeser ½ panjang bata
PENGUAT TEMBOK :

Utk memperkuat tembok agar lebih kuat menahan beban/


getaran dari luar
Cara :
Mempertebal tembok pada tempat-tempat tertentu dengan
pasangan bata sebagai tiang/pilar
Penguatan pada tempat-tempat tertentu dg beton bertulang/
kolom
PENENTUAN LETAK PILAR :

➢ Membagi-bagi bidang tembok yg besar menjadi


beberapa panil yang luasnya 10 – 12 m2
➢ Bila tembok itu tingginya 3.00 m maka jarak pilar satu
dengan yang lainnya 3.50 m – 4.00 m
(10.00 m : 3.00 m = 3.33 m)
PLESTERAN :

Merupakan penyelesaian dari dinding/


tembok pasangan bata
Berupa suatu lapisan adukan/ mortal/
spesi → plesteran
Biasanya dilakukan pada bidang tembok,
lantai dan bagian atas pondasi
MANFAAT PLESTERAN :

 Memperkuat pasangan bata


 Memperindah tampak
 Untuk bagian luar dinding : utk menutup celah-celah
sehingga air tidak merembes ke dalam dan dinding tidak
ditumbuhi lumut dll
 Pada bagian bawah yang mengenai tanah : untuk melindungi
agar air dari tanah tidak merembes ke atas dan agar akar-
akar tanaman dan binatang-binatang kecil tidak menyusup
SYARAT PLESTERAN TEMBOK :
1. Tembok yang diplester harus datar dan bersih
2. Sebelum diplester harus dibasahi dulu
3. Tebal lapisan → 1 cm atau 1,5 cm
4. Adukan :
 1 kapur : 1 tras : 3 pasir
 1 semen : (4 atau 5) pasir
 1 semen : (2 atau 3) pasir → untuk kedap air
DAFTAR PERBANDINGAN CAMPURAN JENIS BAHAN & PEMAKAIANNYA :

JENIS BAHAN dan TAKARANNYA P EMAKAIANNYA


SEMEN (P.C) TRAS SEMEN MERAH KAPUR PASIR

1 1 1 Pondasi konstruksi berat


1 1 2 Pondasi rumah biasa
1 1 3 Plesteran dinding
2 3 4 Tembok tdk kedap air
1 1 3 Pondasi
1 1 5 Tembok tdk kedap air
1 4 Pondasi
1 5 Tembok tdk kedap air
1 3 Tembok kedap air
1 2 Plesteran tembok kedap air
1 3 Plesteran lantai
1 4 Plesteran anyaman
1 5 Plesteran tdk kedap air
Utk Bangunan Sanitasi :

Adukan utk pasangan batu dan plesteran dari dinding


bagian bawah deng tinggi ± 20 cm dr permukaan lantai
Bangunan instalasi sanitasi yang harus kedap air →
bak penampung air, landasan instalasi air kotor dsb
BATACO :

Batu buatan dr campuran tras + kapur + air atau


semen + kapur + pasir + air
Dalam keadaan basah → dicetak menjadi balok dengan
ukuran tertentu → pengeringan tanpa pembakaran
Untuk tembok yang tidak memikul beban berat
Dikombinasikan dg konstruksi beton bertulang sebagai
rangka (kolom/ balok) yg memikul bebannya.
JENIS & UKURAN BATACO :
ADUKAN :

Campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi


ditambah air sehingga menjadi suatu masa
dengan perbandingan campuran tertentu.
Bahan yang dipakai : kapur/ semen, pasir dan air
serta bahan lainnya
BAHAN PENGIKAT SEMEN (PORT LAND CEMENT)

P.C dalam adukan berfungsi sebagai pengikat karena


kehalusannya akan sangat berpengaruh pada
pengikatan, pengerasan dan kekuatannya.
Kekuatan semen ditentukan dengan pengujian di
laboratorium
KAPUR :

Dlm adukan berfungsi sbg bahan pengikat


Sekarang → jarang dipakai krn kurang
praktis dlm penyimpanan &
penggunaannya
TRAS & SEMEN MERAH :

 Tras : semacam tanah pusolan yg mempunyai kemampuan mengeras bila dicampur


dengan bahan lain (kapur/ semen)
 Struktur tras mempunyai kesamaan unsur dg semen merah (potongan bata merah/
genteng) yg dihaluskan
 Dalam adukan bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi yang dapat mengurangi
elastisitan dari semen
PASIR :
 Pasir dalam adukan berfungsi sebagai bahan pengisi/
pembentuk dan mencegah penyusutan
 Merupakan hasil desintegrasi alami dari batu batuan atau hasil
pemecahan batu
 Macam-macam pasir :
 Pasir galian dari gunung : pasir dari gunung, betuknya tajam/ runcing dan
agak keras
 Pasir sungai : di dapat dari sungai yang umumnya berbentuk bulat-bulat
dan sedikit mengandung lumpur
JENIS-JENIS PASIR :
a. Pasir beton : butir-butir berbentuk tajam dan tidak
berubah bentuk/ pecah bila kena panas matahari/ air
hujan ; tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan
organik, ukuran butiran 1 – 5 mm
b. Pasir tembok/ pasang : untuk mencegah penyusutan
pada adukan yang digunakan untuk pasangan
tembok. Boleh mengandung lumpur max 10 % dan
diameter sampai 1 mm
JENIS2 PASIR :
c. Pasir Urug : butir-butir berbentuk sangat
halus & banyak mengandung lumpur.
Dipakai untuk memperbaiki daya dukung
tanah dasar yang akan mendukung
beban yg berat di atas nya (pondasi jalan
raya). Pasir hrs bersih → tidak ada
sampah, akar tumbuhan, kertas, plastik
dsb
PONDASI :

Konstruksi pondasi merupakan bagian dari konstruksi


bangunan gedung dan sangat penting karena sangat
menentukan kekokohan bangunan
Sebagai landasan dari bangunan diatasnya
Menjamin mantapnya kedudukan bangunan
PONDASI :

 Bagian bangunan yang menghubungkan


bangunan dengan tanah, menjamin kestabilan
bangunan terhadap berat sendiri, beban berguna,
dan gaya-gaya luar terhadap gedung (tekanan
angin, gempa bumi).
FUNGSI PONDASI :

SEBAGAI KAKI BANGUNAN


SEBAGAI LANDASAN ATAU ALAS BANGUNAN
MENERUSKAN BEBAN DARI ATAS KE DASAR TANAH
SEBAGAI PENAHAN BANGUNAN DARI GEMPA, DLL
SEBAGAI PENJAGA AGAR KEDUDUKAN BANGUNAN STABI
SYARAT PONDASI :

 KEDUDUKANNYA HARUS KOKOH


 HARUS TAHAN TERHADAP GEMPA
 HARUS TAHAN BASAH
 KONDISI TANAH (STABIL ATAU LABIL)
 KONSTRUKSI YANG DIGUNAKAN
 JENIS BANGUNAN YANG AKAN DIDIRIKAN
 TEGANGAN TANAH YANG DIIJINKAN (SIGMA TANAH)
PONDASI PASANGAN BATU KALI :

 Bentuk → trapesium dg lebar bagian atas 25 cm ( > dari lebar


dinding sehingga kuat)
 Lebar bagian bawah tergantung perhitungan beban di atasnya (
umumnya : 70 – 80 cm)
 Batu yang dipasang → dibelah dulu shg besarnya ± 25 cm
 Dasar pondasi diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm
Aanstamping :

Pasangan batu dg kedudukan berdiri (pasangan batu kosong)


dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga
kokoh dan sanggup mendukung pondasi diatasnya
Berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah
yang terdapat disekitar pondasi
Agar bhn pondasi tidak mudah rusak atau basah akibat air tanah →
maka bidang pada badan pondasi diplester kasar setebal ± 1.5 cm
dangan adukan seperti spesi yang dipakai pada pasangan
Bila lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir/ cukup
kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong tapi cukup dengan
lapisan pasir sebagai dasar dengan tebal ± 10 cm yang sudah
dipadatkan → berfungsi sebagai drainase
PONDASI BATU BATA :

Terbuat dari bata merah yang disusun secara teratur


dan bertangga yg bentuknya empat persegi panjang
dan tiap-tiap tangga terdiri dari 3 – 4 lapis
Pemasangan diatur dan disusun sesuai persyaratan
ikatan bata, tiap lapisan dihubungkan dengan perekat/
spesi
Lantai kerja → lapisan pasir yang dipadatkan ± 10 cm
→ sebagai lapisan perbaikan tanah dasar
Spesi pondasi bata :

Tanah yg kering :
1 kapur : 1 semen merah : 1 pasir atau
1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir
Tanah yg mengandung air :
1 Pc : 4 pasir
1 Pc : 5 tras
1 Pc : ½ kapur : 5 pasir
 Pondasi batu bata dpt dibuat pd kondisi
tanah keras yg tdk dalam/ dangkal
 Bangunan yg menggunakan pondasi
batu bata bangunannya hanya berlanyai
satu krn pondasi ini tdk kuat menahan
beban apabila bangunannya berlantai
banyak
KONSTRUKSI BETON
Konstruksi Beton :

Konstruksi yg dibuat dari campuran bahan


perekat (semen, kapur dsb), agregat kasar
(kerikil), agregat halus (pasir) dan air
Mengeras secara alami & kimiawi menjadi
konstruksi yang handal dari segi keawetan &
kekuatannya
JENIS BETON → BHN PEREKAT:

1. Beton aspal : beton campuran aspal, pasir dan


kerikil → dipakai untuk konstruksi jalan
2. Beton tras : beton campuran bahan kapur, tras
dan kerikil
3. Beton semen : beton campuran semen, pasir
dan kerikil
JENIS BETON → PENGGUNAAN AIR :

1. Beton tumbuk : beton dgn sedikit air, bentuknya


seperti tanah ladang yang basah
2. Beton plastik : beton dengan air agak banyak
sehingga bentuknya cair tapi tidak keras
3. Beton cair : beton dengan air cukup banyak sehingga
bentuknya seperti bubur dan jika dituangkan dapat
mengalir pelan-pelan
BETON TIDAK BERTULANG :

a. Mempunyai berat sendiri (bobot) yg tinggi


b. Dapat dibentuk dengan pilihan yg lebih banyak
c. Tingkat keawetannya tinggi
d. Tingkat kekuatan dalam menahan beban tekan tinggi
e. Penggunaan kualitas dan perbandingan campuran bahan
mempengaruhi tingkat kekuatan dan daya kedap air
f. Biaya pelaksanaan tinggi dan memerlukan keahlian
BETON BERTULANG :

Kombinasi dari konstruksi beton dan baja dengan


memanfaatkan kehandalan beton dan baja tsb
Tujuannya : konstruksi dapat menahan semua jenis
beban (tekan, tarik, geser dsb)
Pelaksanaannya → berdasarkan perhitungan beban
pada konstruksi
KARAKTERISTIK BETON BERTULANG :

1. Kombinasi beton & baja


2. Berat sendiri (bobot) tinggi
3. Tingkat keawetan dan kekuatan tinggi
4. Dapat menahan semua jenis gaya (beban)
5. Bentuk dpt variatif
6. Biaya pelaksanaan tinggi
7. Pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus
8. Tidak mudah rusak akibat kebakaran
BAHAN BETON BERTULANG

1) Semen (P.C) → bahan pengikat


2) Agregat halus (pasir)
3) Agregat kasar (kerikil)
4) Air
5) Baja (tulangan)
6) Bahan tambahan / pembantu
Agregat halus (pasir)

1) Bentuk butiran yang tajam dan keras


2) Tidak pecah karena pengaruh cuaca (hujan/panas)
3) Tidak mengandung lumpur > 5%
4) Tidak mengandung bahan organik
5) Diameter butiran : 2% (4 mm) , 10% (1 mm) dan 80% - 95% (0,25 mm)
6) Tidak menggunakan pasir laut
Agregat kasar (kerikil)

1) Keras tidak terpengaruh hujan / panas


2) Tidak berpori
3) Tidak mengandung > 1% lumpur
4) Tidak mengandung zat yang merusak beton → alkali
5) Butiran yang bentuknya pipih < 20%
6) Besar butiran : tidak < 4 mm,diameter ≥ 4 mm sebanyak 80% -
90%
Air :

Air bersih yang tidak mengandung


minyak, garam, asam alkali, bahan
organik atau bahan-bahan lain yang
dapat merusak beton dan tulangan
Baja (tulangan) :

Bentuk → baja profil dan baja beton


(penampang bulat) yang dirangkai menjadi
tulangan
Supaya lebih erat digunakan besi yang
permukaannya berulir serta bagian ujungnya
dibengkokkan
Bahan tambahan/ pembantu :

Bahan yang dapat dicampurkan dalam adukan


beton untuk memperbaiki/ meningkatkan mutu
beton atau mempengaruhi waktu pengikatan dan
pengerasan
Pemakaian bhn ini hrs jelas manfaatnya &
mendapat persetujuan pengawas lapangan

Anda mungkin juga menyukai