Anda di halaman 1dari 90

KERJA BATU

OLEH :
REZA FARHANDASI, ST
Pelaksanaan praktek kerja batu

 Praktek bengkel kerja batu dilaksanakan selama waktu


10 hari atau 2 minggu tiap masing-masing kelompok.

 Dalam praktek tersebut mahasiswa mempelajari


tentang :
- beberapa jenis ikatan pasangan bata
- peralatan yang digunakan dalam kerja batu
- teknik pelaksanaan pekerjaan pasangan bata
- teknik pelaksanaan pembuatan rollag
- teknik pelaksanaan pemasangan keramik lantai.
Tujuan Umum
Memiliki pengetahuan tentang konstruksi
pasangan batu
Mengetahui jenis serta dapat menggunakan
peralatan kerja sesuai dengan keperluannya
Menganalisa kebutuhan bahan yang
diperlukan
Mengetahui teknis pelaksanaan pemasangan
dinding bata dengan benar
Tujuan khusus
 Mengetahui bentuk-bentuk ikatan pasangan bata (masonry
bonds)
 Mengetahui jenis ukuran bata dan penggunaannya sesuai
jenis ikatan pasangannya
 Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan tembok yang
benar
 Mengetahui perbandingan adukan dan cara pencampuran
yang benar
 Mengetahui tebal ukuran siar yang tepat
 Mengetahui teknik pelaksanaan pemasangan tembok bata
 Mengetahui teknik pelaksanaan pemasangan ubin / keramik
pada lantai
Definisi Kerja Batu
Pekerjaan konstruksi sipil yang
berhubungan dengan pemasangan jenis
batu-batuan, baik batu alam maupun batu
buatan dan pemasangan dengan ikatan
ataupun tanpa ikatan
RUANG LINGKUP
KERJA BATU
Kerja batu pada konstruksi gedung
Kerja batu pada konstruksi air
Kerja batu pada konstruksi jalan dan
taman
Kerja batu pada konstruksi jembatan
KERJA BATU
PADA KONSTRUKSI GEDUNG
Pekerjaan dinding : pasangan bataco, batu
bata merah, conblock/celcon block
Pekerjaan pondasi : pasangan batu bata,
batu kali
Pekerjaan lantai, dinding : pasangan ubin,
keramik / porselen, batu tempel
Dinding
dengan
pasangan
bata merah
Lantai rumah dari pasangan batu
Dinding dan lantai porselen
serta bak mandi dari pasangan batu
CELCON BLOCK
KERJA BATU PADA BANGUNAN AIR
Pasangan batu kali, batu candi, bronjong
pada bendung, dam
Pasangan batu pada saluran drainase, irigasi
Pasangan batu, blok beton, kaison, tetrapod,
quadripod pada bangunan pemecah
gelombang
Pasangan batu pecah, bronjong pada
perkuatan dinding tanah
Pembangunan bendung
pasangan batu candi
Intake bendung
dari pasangan batu kali
Pasangan batu kali
pada saluran irigasi
Pasangan batu kali
pada bangunan irigasi
Pasangan bronjong
Pasangan batu
pada dinding pantai
Susunan batu pada bangunan
pemecah gelombang
Pemasangan tetrapod pada bangunan
pemecah gelombang
Pemasangan tetrapod pada bangunan
pemecah gelombang
Pemasangan batu pecah pada
bangunan pemecah gelombang
Kerja batu pada konstruksi jalan dan
taman
Kerja batu pada konstruksi jalan dan
taman
Kerja batu pada konstruksi jalan dan
taman
Kerja batu pada konstruksi jembatan
Kerja batu pada konstruksi
jembatan
PENGETAHUAN
PASANGAN BATU
BATA MERAH
Pasangan dinding bata banyak digunakan
dikarenakan :
dinding pasangan bata dapat berfungsi
sebagai pembagi ruangan
mampu menahan beban
isolasi terhadap panas dan suara
proteksi terhadap kebakaran dan cuaca
relatif murah dan awet
dalam bidang datar sangat fleksibel
menampilkan permukaan luar yang menarik
(estetika).
Para ahli teknik dan arsitek tertarik oleh
pasangan bata karena :

- kuat tekan dan lentur, kedua gaya ini menyatu


menjadi gaya vertikal dan gaya horizontal
- daya hantar panas yang baik, dapat menahan panas
pada pasangannya (sehingga ruangan tidak panas)
kemudian mengeluarkannya pada suhu rendah
- daya sekat suara atau kedap suara
- ketahanan api sampai 600C (sedang beton 300C)
- tahan terhadap pemuaian dan penyusutan
(tergantung banyak bahan perekat)
- tahan terhadap daya rembes air hujan.
Kekurangan bata pada pasangan
dinding

Konstruksi berat
Kubikasi pekerjaan besar
Tidak dapat direkonstruksi
Mutu pasangan bata tergantung dari :
mutu bahan adukan dan cara membuat
adukan / spesi
mutu bata
pelaksanaan pemasangan bata
penggunaan peralatan yang benar
PENGETAHUAN
ADUKAN / SPESI
UNTUK
IKATAN PASANGAN
ADUKAN UNTUK PASANGAN BATA
TERSUSUN DARI :

bahan perekat adukan : semen portland


(pc), kapur, trass
bahan pengisi adukan : pasir
bahan pereaksi kimiawi pada bahan
perekat : air
Semen portland / pc
Merupakan bahan perekat yang terbaik
pada saat ini, karena semen setelah
tercampur dengan air dalam beberapa jam
akan mengeras (proses hidrasi) kemudian
mengikat butir-butir agregat, sehingga
adukan yang terbuat dari semen umumnya
memiliki daya rekat serta kekerasan yang
baik.
Kapur
Kapur padam sebagai hasil pemadaman dari
kapur tohor, merupakan bahan perekat tertua
yang dipakai sebagai adukan. Kapur padam
sebelum digunakan sebaiknya telah dipadamkan
selama minimal 1 hari. Penambahan kapur
padam sedikit dalam campuran dimaksudkan
untuk menaikkan sifat plastis dan kelecakan
adukan. Karena sifat kehalusan kapur padam
yang lebih tinggi dari semen (kehalusan semen
antara 3000-4000 cm2/gram sedang kapur
padam mencapai 6000 cm2/gram).
Pozolan / Puzolan
Pozolan sebenarnya bukan bahan
perekat, karena bahan ini bila
dicampur dengan air tidak akan
mengeras. Tetapi bila pozolan
digabungkan dengan kapur padam
akan dapat mengeras dalam air. Oleh
karena itu pozolan disebut juga ‘bahan
tambahan hidrolis’.
Pozolan / Puzolan
 Ada dua jenis pozolan yaitu pozolan alam dan pozolan
buatan.
 Pozolan alam yang biasa disebut ‘trass’ dihasilkan oleh
alam, yaitu hasil pelapukan dari batuan beku atau batuan
vulkanis, termasuk lapukan dari abu gunung api.
 Pozolan buatan merupakan hasil bakaran benda tanah liat,
atau sisa / pecahan bata atau genteng, kemudian digiling
yang disebut ‘semen merah’. Adapula jenis pozolan yang
terbuat dari sisa bakaran batu bara yang disebut ‘abu
terbang’ (fly-ash) atau dari terak tanur tinggi yang
didinginkan cepat. Pencampuran pozolan ke dalam adukan
kapur atau semen memberikan sifat pengerasan yang lebih
baik.
Agregat halus / pasir

 Syarat-syaratagregat halus untuk adukan


menurut SII yaitu :

 Kekerasan, yaitu mempuyai kadar silika tinggi


(80%)
 Kebersihan, yaitu bersih dari zat-zat organik /
sisa-sisa mahluk hidup dan bersih dari butiran
lumpur (< 5%).
 Tidak terlalu banyak butiran halus.
Air
Persyaratan yang umum adalah air yang
bersih, atau air yang layak diminum, yaitu
tidak mengandung garam, minyak, asam,
organik, alkali, dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi kekuatan pasangan. Apabila
sukar didapat maka dapat dipakai air yang
tidak menurunkan kekuatan adukan lebih
dari 10% dibandingkan dengan adukan yang
dibuat dengan air bersih.
Perbandingan campuran adukan

Perbandingan adukan 1 pc : 2 ps untuk


adukan rapat air / kedap air
Perbandingan adukan 1 pc : 3 ps untuk
adukan tidak rapat air.
Tabel : Perbandingan bahan adukan terhadap tujuan
pemakaian
Perbandingan bahan dalam adukan Tujuan pemakaian
Semen portland trass Semen merah Kapur padam pasir

          Adukan perekat :
- - 1 1 2 Pondasi konstruksi berat
- - 1 1 3 Pondasi rumah biasa
- - 2 3 4 Pondasi rumah sederhana
- 1 - 1 3 Dinding rumah
- 1 - 1,5 5 Pondasi rumah
- 2 - 1 - Pondasi rumah sederhana
- 1 - 1 5 Dinding rumah
1 - - - 2 Aduk rapat air
1 - - - 4 Pondasi rumah
          Plesteran :
- - - 1 2 Dinding lama atau baru
- - 1 1 1 Dinding baru
1 - - - 2 Trasraam / rapat air
1 - - - 3 Untuk lantai
1 - - - 4 Untuk anyaman bambu / kawat
1 1 - - 4 Dekat laut
- 1 1 1 3 Untuk dinding
Syarat adukan harus memiliki sifat :

cukup plastis (konsistensi) dan enak


dikerjakan / dipasang (workability)
menghasilkan rekatan dan perletakan yang
baik dari bata
dapat mengisi celah-celah dari bata dengan
rapat dan rata
memberikan kekuatan yang merata
sifat tahan lama, sehingga konstruksi
pasangan bata yang direkatkan dapat
menahan gaya horizontal dan vertikal serta
pengaruh sekitar tembok.
Adukan dibagi atas 2 macam tergantung cara / tujuan
pemakaiannya, yaitu :
Adukan pasangan, yaitu adukan untuk
merekatkan bata untuk membentuk suatu
konstruksi dinding atau sejenisnya.
Adukan plesteran, yaitu adukan untuk
menutup permukaan dinding / tembok
atau untuk menutup permukaan tembok
Jenis adukan dibedakan menurut
sifatnya, yaitu :

Adukan rapat air, yaitu adukan yang sifatnya


tidak menyerap air dipakai untuk menahan jangan
sampai air itu meresap ke dalam bata, adukan ini
juga disebut aduk trass-raam (istilah Belanda)
dipakai di atas pondasi untuk mencegah rembesan
air naik ke tembok.
Adukan biasa, yaitu jenis adukan tanpa bahan
tertentu.
PENGETAHUAN
BATU BATA
PEKERJAAN PASANGAN BATA
Pekerjaan pasangan bata telah dikenal
sejak kurang lebih 6000 tahun yang
lalu (jaman Babilonia). Peninggalan
konstruksi kuno terlihat di Mesir,
Roma, Eropa, Inggris, Cina dan
Indonesia (kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya).
Piramid merupakan peninggalan
konstruksi kuno di Mesir
Konstruksi bangunan bersejarah
di kota Roma
JENIS BATA DI INDONESIA
Di Indonesia, sebagian pekerjaan pasangan
bata menggunakan bata merah yang
dihasilkan oleh industri kecil, hal ini
umumnya kekuatan mutunya rendah (1/3-½
dari bata mutu tinggi) serta memiliki daya
serap air yang tinggi.
Pembuatan bata merah mutu tinggi
dihasilkan oleh industri besar dibuat setelah
tahun 1970 (Pelita), yaitu bata bentuk pejal,
berlubang atau berongga dan bentuk bata
lapis.
Macam-macam produk bata :
Bata merah / bata tanah liat dibakar
Bata merah pejal
Bata berlubang
Bata berongga / bata krawang

Bata yang tidak dibakar


Bata semen / bataco
Bata merah pejal
Yaitu bata yang masip atau mengandung
lubang dengan luas penampang <15%
luas penampang bata.
Jenis bata ini sebagian besar dihasilkan
oleh industri kecil, sehingga mutu dan
ukurannya sering tidak seragam.
Syarat mutu terhadap kuat tekan terbagi
atas :

25dan 50 kg/cm2, digunakan untuk konstruksi


yang tidak menahan beban
100, 150, 200 dan 250 kg/cm2, digunakan
untuk konstruksi yang menahan beban.
Bata berlubang
Yaitu sejenis bata tanah liat dibakar
yang sengaja dibuat berlubang antara 15
– 35% luas penampang bata.
Syarat kuat tekan minimal 50 kg/cm2 dan
untuk konstruksi yang menahan beban
digunakan kekuatan 100 kg/cm2.
Bata berongga / bata krawang

Yaitu sejenis bata berlubang dengan


luas lubang antara 35 – 75% luas
penampang batanya.
Bata kerawang
Bata yang tidak dibakar
Jenis bata ini yaitu :
bata beton / bataco (bata dengan perekat
semen portland atau sejenisnya),
bata tanah stabilisasi
Celcon block / bata ringan yang terbuat dari
pasir kuarsa, kapur dan semen (30% lebih
ringan dari bata biasa)
Syarat-syarat bata yang baik untuk pekerjaan
konstruksi, yaitu :
berbentuk prisma persegi empat
panjang
rusuk siku-suku dan tajam
bidang permukaan datar dan rata
tidak ada retak.
Ukuran batu bata merah menurut
standar SII 021, sesuai tipe yaitu :

M6 = 55 x 110 x 230 mm
M5a = 65 x 90 x 190 mm
M5b = 65 x 190 x 190 mm
Toleransi penyimpangan ukuran untuk
panjang = 4 mm dan lebar = 2 mm.

Untuk mendapatkan pasangan yang kuat, rapi dan cepat (produktifitas) perlu dipakai
ukuran bata yang seragam.
Analisa kebutuhan bahan

Kebutuhan jumlah bata yang


dipergunakan dalam pasangan
Kebutuhan jumlah tiap bahan
pencampur untuk membuat adukan /
spesi
Kebutuhan jumlah bata
Pada perhitungan kebutuhan jumlah bata
dilakukan berdasarkan luas pasangan (m2),
yaitu :

Jumlah bata = luas pasangan / luas persegmen


bata
dimana :
Luas pasangan = panjang x lebar (m2)
Luas persegmen = luas perbuah bata ditambah
tebal siar hz dan vt (m2)
Perhitungan persegmen bata

Untuk menghitung luas persegmen


bata diambil sisi panjang dan lebar
ditambah siar masing-masing sisi.
  Segmen = (0,05+0,01) x (0,20+0,01)
= 0,06 x 0,21
= 0,0126 m2

5 cm

20 cm
Menghitung jumlah bata
Luas pasangan : 0,48 x 1,25 = 0,6 m2
maka jumlah bata yang dibutuhkan :
0,6 / 0,0126 = 47,62
~ 48 buah bata

48 cm

125 cm
Kebutuhan jumlah semen
dan pasir
Berdasarkan volume pasangan (m3),
yaitu panjang x lebar x tebal dari
pasangan.
Prosentase penggunaan spesi terhadap
bata adalah 0,30 (30%)
0,76 pc / semen
0,675 ps / pasir
Menghitung jumlah semen dan pasir

Volume pasangan = luas x tebal pasangan


= (0,48 x 1,25) x 0,1
= 0,6 x 0,1 = 0,06 m3
Tebal pasangan ½ bata = tebal bata = 10 cm
Perbandingan adukan = 1 pc : 3 ps
Maka jumlah : pc basah : 0,76 x 1 = 0,76
ps basah : 0,675 x 3 = 2,025
Jumlah = 2,785
Kebutuhan pc = (0,30 / 2,785) x 1 x 0,06
= 0,0065 m3 ~ 6,5 kg
Kebutuhan ps = (0,30 / 2,785) x 3 x 0,06
= 0,0194 m3 ~ 19,4 kg
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PASANGAN BATA
Instruksi Umum
Perhatikan gambar kerja dan pahami langkah
pelaksanaan pekerjaan, tanyakan pada
instruktur bila belum paham
Konsentrasilah pada pekerjaan
Jaga kerja sama dan ke kompakan dalam team
/ kelompok
Hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan,
menggunakan peralatan serta menyimpan
peralatan.
Pakailah selalu pakaian kerja
Tahapan pekerjaan pasangan
bata

Menyiapkan peralatan dan


bahan
Membuat adukan
Memasang bata dengan adukan
Merawat pasangan bata
Peralatan kerja batu
 Sendok plesteran (ujung bulat)  memasang plesteran,
mengambil adukan
 Sendok kecil  merapikan bagian yang kecil / sudut
 Waterpass tukang  menentukan kedataran dan
ketegakan pasangan
 Plat siku  menentukan kesikuan
 Line bobyn  menentukan kelurusan antara bata pada
pasangan bata
 Palu pemotong bata  memotong bata
 Jointer  merapikan spesi / pekerjaan finishing
 Meteran  mengukur jarak
Peralatan kerja batu
 Tongkat ukur atau dapat juga digunakan meteran
lipat dari kayu  menentukan ketinggian pasangan
batu agar tinggi pemasangan spesi seragam
(pengecekan)
 Ruskam  memelester pasangan dinding
 Unting-unting  menentukan ketegakan dinding
pasangan
 Kotak spesi  menyimpan adukan
 Pengangkat bata  membawa bata dengan tangan
 Sekop  pengaduk spesi
 Gerobak dorong  membawa material
 Sikat baja  membersihkan peralatan
 Ember  membawa air dan hasil adukan
Persiapan bata
Siapkan bata dengan ukuran dan mutu
seragam
Rendam bata dengan air agar bata
kedap air sehingga tidak menyerap air
pada adukan / mortar
pada bata beton tidak perlu direndam
hanya permukaan yang terkena adukan
yang dibasahi
Persiapan
 siapkan bahan adukan dalam keadaan kering
 pencampuran dapat dilakukan secara mekanis
(molen) ataupun manual
 bila dilakukan secara manual : campur bahan
adukan (semen dan pasir) dalam keadaan
kering , buat gundukan dan di atasnya dibuat
kawah, ditambah air di atasnya, diaduk sampai
merata (>8 menit) sehingga diperoleh adukan
lecak, plastis, enak dikerjakan (workability) dan
tidak kelebihan air (bleeding).
Yang perlu diperhatikan dalam
memasang bata dengan adukan :
Menghampar adukan sehingga dapat
diletaki 3 – 5 buah bata
Ukuran tebal siar yaitu antara 0,8 – 1,2 cm,
lebih tepat lagi diambil 1,0 cm
Pada sisi sambungan siar vertikal diberi
adukan sepadat mungkin
Adukan harus dapat mengisi lubang dan
celah-celah bata
Siar vertikal tidak merupakan garis lurus
antara lapisan
Yang perlu diperhatikan dalam
memasang bata dengan adukan :

 Ukuran dinding ½ bata yaitu ukuran dinding ½


panjang ukuran bata dan ukuran dinding 1 bata
yaitu ukuran dinding panjang 1 bata.
 menentukan kelurusan pasangan dengan bantuan
linebobyn
 menentukan kedataran dan ketegakan pasangan
dengan waterpass
 menentukan kesikuan pasangan dengan baja siku
90.
Langkah awal / langkah dasar pekerjaan
pemasangan tembok bata
 Siapkan alat-alat yang diperlukan dan simpan ditempat yang
aman (mudah dilihat dan mudah dijangkau).
 Siapkan tempat, bersihkan, ratakan dan siram dengan air.
 Siapkan bahan secukupnya dan simpan dekat lokasi pekerjaan.
 Ukur panjang dan tebal bata untuk menentukan panjang
pasangan dan tebal pasangan.
 Ambil tongkat ukur, bagi sebanyak lapisan yang diminta (tiap
lapis = tebal bata + 1 siar).
 Ukur panjang pasangan = (n x lebar bata) + (n x tebal siar)
dimana n = jumlah bata.
 Buat adukan sesuai dengan rencana.
Langkah awal / langkah dasar pekerjaan
pemasangan tembok bata
 Pasang bata awal sisi kiri dan kanan di luar ukuran lebar
tembok / pasangan dinding yang akan dipasang, periksa
kedatarannya dengan waterpass, periksa pula ketebalannya
dengan tongkat ukur.
 Pasang line bobyn dengan benang yang tegang pada kedua
ujung bata awal
 Pasang bata antara kedua bata awal sampai penuh dan
selesaikan lapis pertama, ikuti langkah pelaksanaan
pemasangan yang benar.
 Ukur kedataran pasangan dengan waterpass.
 Jika belum datar ketuk-ketuk perlahan dengan ujung kayu
sendok spesi
 Jika sudah datar mulai dengan lapis kedua dengan
berpatokan pada lapisan pertama.
Pemasangan lapisan dasar / lapisan
pertama
Line bobyn
Tali yang direntang kencang

Bata awal
Untuk pasangan sudut 2 tembok bata atau persilangan 2 tembok bata,
maka diperlukan 2 buah bata awal posisi horizontal dan bata awal
posisi vertikal

Bata awal

Bata awal
Tali yang direntang kencang

Posisi Line bobyn


horizontal

Bata awal

Posisi
vertikal
Bata awal
Teknik
pema-
sangan
bata
Merawat pasangan bata
 Pasangan dinding tidak boleh ditekan atau
digoyang-goyang bila baru terpasang, hal ini akan
melepaskan ikatan antara bata dan adukannya.
 Pasangan tidak dibiarkan segera kering oleh
panas matahari, oleh karena itu di atas pasangan
ditutup dengan plastik terpal, karung dan
sebagainya
 Adukan yang baik adalah yang tidak mengering
dengan cepat, karena air tersebut dapat
memberikan pengerasan yang sempurna dari
bahan pengikat.
Jenis-jenis pasangan dinding bata

 Jenisbentuk pemasangan ikatan untuk dinding /


tembok yang bentuknya dibedakan sesuai
dengan pengunaan dan ukuran ketebalannya.
 Pasangan sudut 2 tembok ½ dan 1 bata
 Pasangan pertemuan 2 tembok ½ dan 1 bata
 Pasangan sudut 2 tembok dengan pertebalan ½
dan 1 bata
 Pasangan pertemuan 2 tembok dengan
pertebalan ½ dan 1 bata
Pasangan
sudut 2
tembok 1
dan ½ bata
ikatan tegak
Pasangan
pertemuan 2
tembok 1
dan ½ bata
ikatan tegak
Pasangan
persilangan
2 tembok 1
dan ½ bata
ikatan tegak
Pasangan
bentang
tembok 1
bata
ikatan
silang
Pasangan
bentang
tembok 1
bata ikatan
Inggris
Pasangan
bentang
tembok 1
bata ikatan
Vlaams
Pasangan
pertebalan 1
bata pada
sudut tembok
½ bata
Pasangan
pertebalan 1
bata pada
pertemuan
tembok ½
bata
Pasangan
persilangan
tembok 1/2 bata
pada pertebalan 1
bata

Anda mungkin juga menyukai