Anda di halaman 1dari 29

b.

POZOLAN
Merupakan bahan mineral (sejenis tanah), yang
bila dicampur dengan kapur padam dan air akan
mengeras (membatu). Dan jika dalam keadaan
basah, proses pengerasan akan semakin meningkat
sampai mencapai kesempurnaanya.
Bahan semacam ini sering disebut dengan Tanah
Trass.
Di Indonesia endapan tanah trass, terdapat di
Nagrek (sebelah timur Bandung), Klumpit (kaki
gunung Muria Pati Jateng), Wlingi (timur Blitar
Jatim)
Fungsi trass yang ditambahkan pada beton
adalah :
o Dapat meningkatkan workability beton
o Memperlambat pengerasan beton
o Membuat beton lebih kedap
o Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh sulfat dengan cara
menghalangi terbentuknya CaSO4
o Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh alkali reaktif pada
agregat.
Apabila agregat yang mengandung alkali reaktif bertemu dengan
alkali pada semen menyebabkan beton mengembang dan pecah.
O Fungsi pozollan pada beton adalah menetralisir pengaruh alkali
reaktif tersebut.
Jenis – jenis Pozolan
1. Pozolan Alam / Trass Alam
2. Pozolan Buatan / Trass Buatan
1. Pozolan Alam
Sebagian berasal dari bahan vulkanik (termasuk
tanah Diatome), dapat dibedakan dalam 2 jenis :
 Dari bahan vulkanis (Tuffa) yang terjadi dari
endapan abu gunung api atau lapukan batuan
gunung api yang mengandung gelas.
 Terjadi dari lapukan gelas alam (obsidian, batu
apung, tanah diatome)
Tras alam, terdiri dari :
a) Batu apung, obsidian, scoria, tuf, santorin
dan teras yang dihasilkan dari batuan
vulkanik.
b) Tras yang mengandung silica halus,
amorph yang tersebar dalam jumlah
banyak dan dapat bereaksi dengan kapur
jika dicampur dengan air, kemudian
membentuk silikat yang mempunyai
sifat-sifat hydrolik.
 Keberadaan pozzolan alam di Indonesia banyak di
jumpai di daerah dekat pegunungan yang masih aktif.
 Bahan pozzolan alam itu sendiri sudah lama dikenal di
Indonesia sebagai bahan bangunan yang dicampur
dengan kapur padam. Hanya saja pengolahannya
masih terbatas dan belum dimanfaatkan secara
optimal.
 Pozzolan alam mempunyai mutu, bentuk serta warna
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Karena mutu pozzolan alam tidak sama disetiap
tempat, maka untuk mengotrol kualitasnya digunakan
standarisasi mutu pozzolan dari ASTM
Dalam ASTM C 618 yang menjelaskan tentang jenis-jenis
pozolan dan SK SNI S-15-1990-F Spesifikasi Abu Terbang
sebagai Bahan Tambahan untuk Campuran Beton, disebutkan
bahwa terdapat tiga (3) jenis abu terbang, yaitu :
1) abu terbang kelas F, merupakan abu terbang yang dihasilkan
dari pembakaran batubara jenis antrasit pada suhu 1560oC,
2) abu terbang kelas N, ialah hasil kalsinasi dari pozolan alam,
misalnya tanah diatomice, shale, tuff, dan batu apung,
3) abu terbang kelas C, merupakan hasil dari pembakaran lignit
atau batubara dengan kadar karbon sekitar 60%.
Sifat pozzolan alam terhadap beton pada dasarnya
adalah memperlambat waktu setting pengerasan
beton, karena reaksi awal (pozzolanic reaction)
unsur-unsur pada semen, air dan material pozzolan
berlangsung lebih lambat, sehingga kekuatan awal
beton rendah, namun kekuatan maksimum beton
akan tercapai atau mendekati nilai maksimum beton
tanpa tambahan material pozzolan saat beton
berumur lebih lama (Somayaji, 1995)
Komposisi kandungan unsur kimia pada beberapa tipe
pozzolan (Rollings & Rollings, 1996)

Komposisi unsur kimia


Material
CaO SiO4 Al2O3

Semen Portlant 60-70 17-25 3-8

Material Sisa Pembakaran 29-42 32-40 7-17

Abu batu bara kelas C 12-29 44-64 20-30

Abu batu bara kelas F 1-7 45-64 20-30


Contoh : Erupsi Gunung berapi

Contoh : Jenis Pozolan


2. Pozolan Buatan
Pozolan buatan berasal dari :
a. Bakaran tanah liat dan atau serpih;
b. Sisa bakaran batu bara dan sering disebutfly ash;
c. Terak tanur tinggi.

d. Bakaran tanah liat dan atau serpih


Adalah tanah liat tanah liat yang dibakar sampai suhu
(800-900)⁰C kemudian digiling halus, karena jika kasar
sifat reaktifnya kurang.
Di Indonesia bahan ini sering disebut “semen merah”, dipakai
untuk bahan perekat pasangan tembok (plester) dengan
komposisi 1 Kapur Padam : 1 Semen Merah : 3 Pasir (1 KP : 1 SM
: 3 PS)
Selain bakaran tanah liat, semen merah dapat dibuat
dengan cara menggiling halus pecahan bata atau
genteng keramik
b. Sisa bakaran batu bara dan sering disebut fly ash
Adalah pozolan dari jenis sisa lelehan terak atau sisa hasil
bakaran batu bara yang mengandung gelas (silika atau
aluminium silikat yang amorp).
Abu terbang atau fly ash berasal dari hasil bahan bakar
yang akan menjadi abu yang sangat halus (angka
kehalusan butir 2000-5000) cm²/gram dan akan
mengeras jika dicampur dengan kapur padam.
Contoh : Batu bara
Contoh : Power plant (PLTU)
Contoh : Fly Ash
Contoh : Bottom Ash
c. Terak tanur tinggi
Terak tanur tinggi didinginkan secara cepat dengan
menumpahkan secara langsung kedalam air akan
diperoleh granulated blastfunace slag (kristal-kristal) yang
mengandung calsium aluminium silikat, bila terak
dikeringkan dan digiling halus dapat bersifat cementious
dan mengeras dalam air.
Sifat pozolan
Sifat Pozolan, secara umum bila dicampur dengan kapur
pada dan air akan dapat mengeras atau membatu

a. Pozolan alam (tidak dibakar)


Cara menduga pozolan alam adalah :
1. Benda yang diduga pozolan dihaluskan dan diayak
0,30 mm, ditimbang 100 gram;
2. Menyiapkan kapur padam lolos 0,50 mm sebanyak
50 gram;
3. Mencampur dengan air sampai lumat (air ± 50-55%
dari berat campuran);
4. Adonan dicetak dalam mangkok dan ratakan
permukaannya;
5. Rendam mangkok berisi benda uji dalam air pada
suhu ruang t = (23 ± 3)⁰C selama 24 jam;
6. Uji benda uji setiap 24 jam dengan menggunakan
jarum vicat ø 1 mm dan beban 800 gram
7. Hasil pengujian :
Jika ditusuk dengan jarum Vicat selama 3 hari tidak
tembus 2 mm, maka bahan yang diduga Pozolan
adalah pozolan .
Alat Vicat
b. Sifat Pozolan karena pembakaran
Pozolan alam, jika dibakar
o Suhu pembakaran kurang dari 500⁰C sifat aktifnya
menurun,
o Suhu antara (500 - 700)⁰C, meningkat
o Suhu diatas 700⁰C akan turun lagi.
Pemakaian Pozolan
Secara umum, pozolan dapat dipergunakan untuk : aduk perekat
(plesteran) aduk beton
a. Aduk perekat (plesteran)
Perbandingan bahan dalam volume
Semen Kapur Tujuan pemakaian
SP Trass Pasir
merah padam
Aduk perekat :
- - 1 1 1 Pondasi konstruksi berat
- - 1 1 2 Pondasi rumah biasa
- - 1 1 3 Pondasi rumah sederhana
- - 2 3 4 Dinding rumah
- 1 - 1 3 Pondasi rumah
- 1 - 11/2 5 Pondasi rumah sederhana
- 2 - 1 - Dinding rumah
1 1 - 1 5 Trassraam dinding (aduk rapat air)
1 - - - 2 Pondasi rumah
- - - - 4
Plesteran :
- - - 1 2 Dinding lama dan baru
1 - 1 1 1 Dinding baru
1 - - - 2 Trassraam / rapat air
1 - - - 3 Untuk lantai
1 - - - 4 Untuk anyaman bambu
- 1 - - 4 Dekat laut
1 - 1 3 Untuk dinding
b. Aduk beton
Pozolan dalam pemakaiannya untuk pembetonan dapat
dilakukan dalam 2 cara, antara lain :
1. Dicampurkan ketika dalam proses pembuatan semen
Portland (PC)
2. Dilakukan sewaktu pengadukan beton
Keuntungan pemakaian pozolan :
1. Menambah Workable (sifat kemampuan untuk
dikerjakan lebih mudah), karena pozolan mempunyai
butiran halus.
2. Suhu hidrasi lebih rendah
3. Beton menjadi rapat (kedap) air dan tahan terhadap
gangguan sulfat (SO4⁻⁻).
a. Rapat air
Semen Portland dalam beton mengandung Tri
Kalsium Silikat (C3S), bila dengan air akan
melepaskan kapur (CaO), reaksi :

3CaO SiO2 + H2O → 3 CaOSiO2 + Ca (OH)2


(Kapur padam)

Kapur padam melalui pipa kapiler dalam beton


secara perlahan-lahan akan keluar, bila beton diberi
pozolan maka kapur bertemu silika amorp
membentuk kalsium silikat hidrat.
Reaksi :
Ca (OH)2 + SiO2 + H2O → 3 CaOSiO2 n H2O
(mengeras)

Kalsium silikat hidrat dapat menyumbat pipa kapiler


dan menjadikan beton rapat air.
b. Tahan sulfat (SO4⁻⁻).
Adanya garam sulfat, beton akan rusak karena
terbentuk garam calsium sulfat hidrat dengan
volume beton menjadi membesar. Lama kelamaan
beton terkikis, rusak dan hancur.

Reaksi :
3 CaOSiO2 + SO4 + H2O → 3 CaSO4 2 H2O
(mengembang)
Dengan penambahan pozolan (SiO2 amorph), CaO
yang terbebaskan sebelum ketemu SO4⁻⁻ sudah
bertemu dulu dengan SiO2 membentuk Kalsium Silikat
Hidrat (3 CaOSiO2 n H2O ).
d. Beton menjadi tahan terhadap reaksi antara agregat
dengan alkali semen.
Kemungkinan adanya silika amorp (opal, chert gelas
alam), bila beton semennya mengandung alkali
(Na2O dan K2O) tinggi dapat menyebabkan reaksi
beton membesar volumenya.
Akan tetapi dengan penambahan pozolan, maka
serbuk pozolan akan lebih dahulu menangkap bahan
alkali semen.
STANDAR POZOLAN
Tingkat I Tingkat II Tingkat III
1. Kadar air bebas, % be 6,0 6,0 – 8,0 8,0 – 10,0
rat kering
2. Kehalusan, tembus 10 10 – 30 30 – 50
ayakan 2,5 mm, sisa
diatas 0,21 mm, %
3. Pengikatan, campuran 1 2 3
1 KP + 2 Poz, hari
4. Kuat tekan, aduk 1 KP > 100 100-75 75-50
+ 2 Poz + 3 PS, stlh 14 hari
5. Kuat tarik, kg/m2 > 16 16 – 12 12 – 8

Anda mungkin juga menyukai