PENDAHULUAN
Praktek bengkel kerja batu di Politeknik Negeri Pontianak ini dilaksanakan selama
waktu 10 hari atau 2 minggu tiap masing-masing kelompok. Dalam praktek tersebut
mahasiswa diajarkan tentang beberapa jenis ikatan pasangan bata, teknik pelaksanaan
pekerjaan pasangan bata, teknik pelaksanaan pembuatan rollag dan juga teknik pelaksanaan
pemasangan keramik lantai.
1
BAB II
STUDI PUSTAKA
Beberapa jenis batu alam yang digunakan yaitu : batu kali, batu candi, batu pecah, dll.
Sedangkan beberapa jenis batu alam yang dapat digunakan untuk pekerjaan ini yaitu : batu
bata merah, bataco, bata ringan (celcon blok ; hebel), keramik/porselin, blok beton,dll.
Dalam pemasangan kerja batu tersebut dapat dengan ikatan yaitu campuran antara
semen, pasir dan air dengan perbandingan tertentu, namun juga tanpa ikatan yaitu bahan
batuan hanya disusun sedemikian rupa secara kosongan (seperti bangunan untuk penahan
gelombang jenis ravetmen) ataupun diisi dengan agregat halus (seperti pemasangan pondasi
bawah untuk pekerjaan jalan raya).
Dalam suatu pasangan tembok dari bata, diperlukan kurang lebih 30% adukan untuk
membuatnya. Dinding tersebut dibuat sedemikian, sehingga memenuhi syarat kekuatan,
keawetan dan stabil serta memberikan sifat yang baik terhadap pengaruh cuaca dimana.
Karena pasangan dinding bata merupakan susunan dari bata dan adukan / mortar,
maka sifat dinding tersebut dipengaruhi oleh sifat bata dan adukan pasangannya. Oleh karena
itu pengetahuan mengenai sifat bata, terutama sifat kekuatannya perlu diketahui sehingga
dapat diperkirakan kekuatan dinding tembok yang akan dibuat.
Disamping itu perlu diketahui pula cara pelaksanaan pekerjaannya, karena walaupun
bahan yang dipakai baik mutunya tetapi bila cara pelaksanaannya tidak benar maka akan
menghasilkan tembok yang tidak baik. Oleh karena itu sifat suatu dinding tembok bata
tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut :
2
1) sifat dari bahan pembuatnya yaitu adukannya (sifat mortar) serta sifat bata yang
dipakai untuk pasangan
2) cara pelaksanaan pemasangan bata.
Fungsi dan persyaratan adukan untuk pekerjaan pasangan bata atau pekerjaan
sejenisnya harus memiliki sifat-sifat :
Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu dinding bata, adukan dibagi atas 2 macam
tergantung cara / tujuan pemakaiannya, yaitu :
Adukan pasangan, yaitu adukan untuk merekatkan bata untuk membentuk suatu
konstruksi dinding atau sejenisnya.
Adukan plesteran, yaitu adukan untuk menutup permukaan dinding / tembok atau
untuk menutup permukaan tembok.
Selain itu, sering pula orang membedakan jenis adukan menurut sifatnya, misalnya :
Adukan rapat air, yaitu adukan yang sifatnya tidak menyerap air dipakai untuk
menahan jangan sampai air itu meresap ke dalam bata, adukan ini juga disebut aduk
trass-raam (istilah Belanda) dipakai di atas pondasi untuk mencegah rembesan air
naik ke tembok.
Adukan biasa, yaitu jenis adukan tanpa bahan tertentu.
3
b. Agregat halus/pasir
Pasir dalam suatu adukan adalah sebagai bahan pengisi. Besar butir pasir untuk adukan
maksimal 1/5 tebal adukan, misal : bila adukan setebal 10 mm maka besar butir pasir =
1/5 x 10 mm = 2 mm.
Syarat-syarat agregat halus untuk adukan menurut SII yaitu :
Kekerasan, yaitu mempuyai kadar silika tinggi (80%)
Kebersihan, yaitu bersih dari zat-zat organik / sisa-sisa mahluk hidup dan bersih dari
butiran lumpur (< 5%).
Tidak terlalu banyak butiran halus.
c. Air
Air dalam suatu adukan adalah sebagai bahan pereaksi, karena bila air dicampurkan pada
material semen dan agregat akan membentuk suatu masa yang mememiliki kekerasan
tertentu. Persyaratan untuk air adalah air yang bersih, atau air yang layak diminum, yaitu
tidak mengandung garam, minyak, asam, organik, alkali, dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi kekuatan pasangan. Apabila sukar didapat maka dapat dipakai air yang
tidak menurunkan kekuatan adukan lebih dari 10% dibandingkan dengan adukan yang
dibuat dengan air bersih.
4
2.3. Macam-macam produk untuk pekerjaan pasangan bata
2.3.1. Bata merah / bata tanah liat dibakar
Adalah merupakan unsur bahan bangunan yang terbuat dari tanah lempung (clay)
dengan atau tanpa campuran dan dicetak dalam ukuran tertentu serta dibakar dalam suhu
tertentu, terdiri dari :
a. Bata merah pejal yaitu bata yang masip atau boleh mengandung lubang dengan luas
penampang tidak lebih dari 15% luas penampang bata. Jenis bata ini sebagian besar
dihasilkan oleh industri kecil, sehingga mutu dan ukurannya sering tidak seragam.
b. Bata berlubang yaitu sejenis bata tanah liat dibakar yang sengaja dibuat berlubang
antara 15 – 35% luas penampang bata. Syarat kuat tekan minimal 50 kg/cm2 dan untuk
konstruksi yang menahan beban digunakan kekuatan 100 kg/cm2.
c. Bata berongga / bata krawang yaitu sejenis bata berlubang dengan luas lubang antara
35 – 75% luas penampang batanya. Syarat-syarat suatu bata yang baik untuk pekerjaan
konstruksi, yaitu :
berbentuk prisma persegi empat panjang
rusuk siku-suku dan tajam
bidang permukaan datar dan rata
tidak ada retak.
Pemakaian bata berlubang dan berongga belum umum di Indonesia, karenanya digunakan
pada konstruksi tertentu. Pada pembuatannya diperlukan ketelitian dan mutu bahan
mentahnya, sehingga diperoleh mutu dan kekuatan tekan yang baik. Bata ini hanya
dihasilkan oleh industri besar.
Syarat mutu berdasarkan kekuatan bagi bata berongga yaitu : kuat tekan yang sejajar
lubang dan tekan tegak lurus lubang. Pemakaian bata pejal dan bata berlubang pada
pekerjaan dinding umumnya sama, tetapi untuk bata berongga dapat digunakan pada
kolom bertulang atau balok bertulang, pengisi lantai bertingkat, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan pasangan yang kuat, rapi dan cepat (produktifitas) perlu dipakai
ukuran bata yang seragam. Menurut standar SII 021, ukuran batu bata untuk suatu konstruksi
bangunan yang disyaratkan yaitu : (1) M6 = 55 x 110 x 230 mm ; (2) M5a = 65 x 90 x 190
mm dan (3) M5b = 65 x 190 x 190 mm. Toleransi penyimpangan ukuran untuk panjang = 4
mm dan lebar = 2 mm.
Pemakaian ukuran bata yang seragam berpengaruh pada kekuatan, kerapihan, hemat
dan cepat (produktifitas tinggi). Contoh, bata merah pejal ukuran M6 panjang 230 mm
dipakai untuk pasangan dengan panjang kelipatan 60 cm, misal untuk membuat dinding
panjang 300 cm (3 m) akan digunakan 13 buah bata.
Dalam memasang bata, agar mendapat ikatan pasangan yang baik maka pada
pemasangan siar vertikal tidak merupakan garis lurus. Ukuran siar yang baik yaitu antara
0,8–1,2cm.
Untuk bata ukuran besar (bata beton atau bata berlubang) pasangan ikatan disebut
‘ikatan memanjang’ dimana siar vertikal berada ditengah panjang bata (strescher bond).
Untuk bata ukuran kecil terdapat jenis ‘ikatan memanjang’ serta ‘ikatan silang’ (cross bond)
yaitu siar vertikal satu dengan lainnya berselang ke atas berjarak ¼ atau ½ bata. dan ikatan
tegak.
Untuk mendapatkan pasangan bata yang kuat harus diperhatikan hal-hal tersebut :
bila pasangan bata lebih besar dari ½ ukuran bata, sebaiknya dipakai ikatan silang
ikatan ¼ bata
usahakan agar jumlah sambungan sesedikit mungkin
usahakan pemakaian bata dengan ukuran ¼, ½, 3/4 dan 1 bata
c. Menyiapkan bahan
Bata, hal yang perlu disiapkan untuk bata adalah :
Siapkan bata dengan ukuran dan mutu seragam
Rendam bata dengan air agar bata kedap air sehingga tidak menyerap air pada adukan
/ mortar, namun untuk bata yang berkualitas rendah cukup dicelup saja.
Pada bata beton dan bata trasram tidak perlu direndam hanya permukaan yang terkena
adukan yang dibasahi.
Pasangan dinding tidak boleh ditekan atau digoyang-goyang bila baru terpasang, hal
ini akan melepaskan ikatan antara bata dan adukannya.
Pasangan tidak dibiarkan segera kering oleh panas matahari, oleh karena itu di atas
pasangan ditutup dengan plastik terpal, dan sebagainya
Diupayakan membuat suatu adukan yang baik karena adukan ini tidak mengering
dengan cepat, sehingga hal ini menyebabkan air tersebut dapat memberikan
pengerasan yang sempurna dari bahan pengikat.
7
2.5. Analisa Kebutuhan Bahan
Untuk menghitung luas persegmen bata diambil sisi panjang dan lebar ditambah siar masing-
masing sisi.
Contoh soal :
Menghitung kebutuhan bata untuk pasangan dinding pasangan bata dengan ukuran seperti
gambar berikut.
125 cm
8
2.5.2. Perhitungan Kebutuhan Adukan/Spesi
A. Kebutuhan Adukan Ikatan 1pc : 3ps
Dalam perhitungan kebutuhan bahan pencampur untuk adukan dilakukan berdasarkan
volume pasangan (m3), yaitu panjang x lebar x tebal dari pasangan. Dalam 1 m3 pasangan
menggunakan 35% ~ 0,35 spesi dalam pasangan bata atau 0,35 m3 adukan per m3 pekerjaan.
Perbandingan adukan = 1 pc : 3 ps
Maka jumlah : pc basah : 0,760 x 1 = 0,760
ps basah : 0,675 x 3 = 2,025 +
Jumlah = 2,785
1
Berarti semen dalam satu perbandingan = = 0,359 m3
2,785
= 0,359 m3 x 1000 = 359 kg = 7,18 zak
3
Pasir dalam tiga perbandingan = = 1,077 m3
2,785
karena untuk pasangan dinding bata dibutuhkan perekat 0,35 m3 per m3 pekerjaan
maka untuk menghitung koefesien bahan adalah sbb :
semen/pc = 7,18 zak x 0,35 m3 = 2,51 zak
pasir/ps = 1,077 m3 x 0,35 m3 = 0,377 m3
Jadi untuk adukan 1 pc : 3 ps dibutuhkan bahan semen = 2,51 zak ; pasir = 0,377 m3
Contoh perhitungan :
Bila ukuran dinding bata : T = 48 cm ; L = 125 cm ; t = 10 cm
Volume pasangan = luas x tebal pasangan
= (0,48 x 1,25) x 0,1 = 0,6 x 0,1 = 0,06 m3
0,35
Kebutuhan pc = x 1 x 0,06 = 0,00754 m3 ~ 7,54 kg ~ 0,151 zak
2,785
9
0,35
Kebutuhan ps = x 3 x 0,06 = 0,023 m3
2,785
Maka :
Untuk luas dinding ½ bata 0,6 m2 dengan campuran perbandingan 1 pc : 3 ps diperlukan
bahan (1) bata = 46 buah ; (2) semen (pc) = 0,151 zak; (3) pasir (ps) = 0,023 m3.
contoh perhitungan :
bila diketahui suatu dinding dengan ukuran : T = 100 cm ; dan L = 200 cm
tebal plesteran =15 mm,
Luas pekerjaan plesteran = 1,0 x 2,0 = 2,0 m2
maka : kebutuhan pc = 2,0 m2 x 8,53 kg = 17,06 kg
kebutuhan ps = 2,0 m2 x 0,0171 m3 = 0,0342 m3 ~ 34,2 kg
10
BAB 4
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA BATU
11
Gambar 4.5. Gambar 4.6.
Pasangan bentang tembok 1 bata Pasangan bentang tembok 1 bata
ikatan silang ikatan Vlaams
12
Pasangan persilangan tembok 1/2 bata pada pertebalan 1 bata
Gambar 4.9.
Pasangan persilangan
tembok 1/2 bata pada
pertebalan 1 bata
rollag
pilaster
13
- Meteran berfungsi mengukur jarak
- Ruskam berfungsi merapikan pasangan
- Kotak spesi berfungsi menyimpan adukan
- Pengangkat bata berfungsi membawa bata dengan tangan
- Sekop berfungsi pengadu spesi
- Gerobak dorong berfungsi membawa material
- Sikat baja berfungsi membersihkan peralatan
- Ember berfungsi membawa air dan hasil adukan.
Gambar 4.11.
Pekerjaan awal pada pemasangan dinding bata
l. Untuk pasangan sudut 2 tembok bata atau persilangan 2 tembok bata, maka
diperlukan 2 buah bata awal dan bata akhir yang dipasang bersilangan.
14
Bata awal 1
Tali yang direntang kencang
Line bobyn
Bata awal 2
Gambar 4.12.
Pekerjaan awal pada pemasangan persilangan 2 dinding bata
15