Anda di halaman 1dari 15

Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

KONSTRUKSI BATU BATA


Minggu I

1. CAKUPAN
- Pengertian dan jenis konstruksi batu bata
- Persyaratan pasangan dinding
- Konstruksi batu bata sebagai bahan pemikul, penginci dan penahan.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN ( Learning Outcome)
- Memahami jenis, istilah, ukuran dan persyaratan konstruksi batu bata.
- Mengerti dan mampu merencanakan serta menggambar rencana dan detail dinding
- Mengenal, mengerti dan menguasai berbagai bentuk sambungan sederhana/konstruksi
sederhana dari bahan batu bata.
3. KRITERIA PENILAIAN (Assesment Criteria)
- Mengerti dan dapat menggambarkan rencana dan detail dinding dengan baik dan benar
4. METODE PENILAIAN (Assesment Method)
- Tanya jawab dan pemberian tugas
5. PENYAMPAIAN (Delevery)
- Tatap muka (perkuliahan)
- Diskusi
- Visualisasi contoh
- Studio
6. SUMBER PUSTAKA
- Benny Puspantoro. Kontruksi Bangunan Gedung. Volume 1 Ikatan Bata. Andi Offset
- Frick. Ilmu Konstruksi Bangunan 1. Kanisius
- Soemadi. Diktat Kuliah. Konstruksi Bangunan Gedung-gedung.
7. MATERI PENUGASAN
- Tugas : Detail pemasangan dinding.

konstruksi batu bata 1


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

A. Pengertian
Batu bata adalah suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan
yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang
cukup tinggi sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
Jika disesuaikan dengan bahan pembuatannya, secara umum batu bata digolongkan dalam 2 jenis:
1. Batu Bata Tanah Liat
Batu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2 kategori utama, yaitu bata biasa dan bata
muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan untuk
dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah. Bata muka
memiliki permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Meski
digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan semen. Bata
muka biasa disebut sebagai bata imitasi
2. Batu Bata Pasir-Kapur.
Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan
perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga membentuk bata yang
sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan
kekuatan tinggi.

B. Bahan Campuran Batu Bata


Bahan baku batu bata merah adalah tanah liat atau lempung dan air secukupnya. Tanah liat
(clay), adalah tanah yang ukuran partikelnya lebih kecil dari 5\ im (ukuran sieve yang paling kecil
untuk fine aggregate adalah 150 nm), sulit diremukkan saat kering, terasa licin dan plastis. Tanah
liat memiliki berat jenis (spectfic gravity) sekitar 2.63 hingga 2.67. Specific gravity adalah berat
spesifik dari butiran padat, yang didefenisikan sebagai perbandingan antara unit weight padat
(ys) dengan unit weight air (yw).

C. Proses Pembuatan Batu Bata


Ada beberapa cara dalam pembuatan batu bata:
a. Semi-dry process
Digunakan untuk tanah liat yang plastisitasnya rendah. Tanah liat tersebut dihancurkan
menjadi bahan yang berbutir halus, kemudian dalam jumlah tertentu dicetak dalam cetakan

konstruksi batu bata 2


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

logam dengan tekanan yang secara berangsur-angsur ditambah. Untuk membedakan,


bagian permukaan diberi serbuk besi atau pasir.

b. Stiffplastic process
Digunakan untuk tanah liat yang plastisitasnya rendah. Tanah liat tersebut dihancurkan
menjadi bahan yang berbutir halus. Air ditambahkan agar tanah liat menggumpal, kemudian
tanah liat tersebut dipadatkan dalam cetakan. Ukuran dan bentuk bata yang dihasilkan
sangat akurat.

c. Wire-cut process
Tanah liat lunak dengan tekstur yang halus digunakan dalam proses ini. Tanah liat
dipadatkan dan dibentuk dalam ukuran yang lebih besar dari yang dikehendaki untuk
memberi ruang bagi penyusutan. Mesin akan memotong bata ke ukuran yang dikehendaki
dengan kabel. Bata dikeringkan, kemudian dibakar.
d. Soft-mud process
Digunakan untuk tanah liat yang diambil dari permukaan bumi. Bisa dicampur dengan bahan
lain agar kualitas wamanya lebih baik. Campuran ini dicetak, dengan mesin atau dengan
tangan, kedalam cetakan yang sudah ditaburi pasir. Bata harus dikeringkan sebelum
dibakar.

D. Ukuran Batu Bata Menurut SNI


Ukuran batu bata menurut SNI 1973 adalah :
Tebal 50 mm (5cm)
Lebar : 2 x tebal + 10mm (siar) = 2 x 50 + 10mm : 110 mm (11 cm)
Panjang : 2 x panjang + siar = 230 mm = 23 cm

konstruksi batu bata 3


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

E. Pengujian dan Pemeriksaan


Untuk mengetahui kualitas bata dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Pemeriksaan langsung :
a. warna bata harus merah tua,
b. apabila diketok suaranya harus nyaring,
c. bidang permukaan tidak menunjukkan retakretak, rusuk-rusuknya harus siku dan
tajam,
d. menggoreskan sudut bata ke permukaan bata yang lain, kemudian dilihat
tumpulnya sudut bata dan lebar goresan, dan
e. mematahkan bata untuk melihat warna bagian dalamnya.
b. Pemeriksaan tidak langsung, dengan pengujian di laboratorium. Mutu bata ditentukan oleh
besarnya kuat-desak, sebagai berikut.
a. bata mutu tingkat I : kuat desak rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2.

konstruksi batu bata 4


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

b. bata mutu tingkat II : kuat desak rata-rata 80 - 100 kg/cm2.


c. bata mutu tingkat III : kuat desak rata-rata 60 - 80 kg/cm2.

F. Sifat Bata
a. mudah menyerap air dan dapat menyimpan dalam waktu yang lama,
b. mempunyai warna yang alami, sehingga sering dipakai sebagai hiasan atau
diexpose warna aslinya,
c. mudah korosi, terutama oleh pengaruh garamdapur, dan
d. hancurnya bata dapat dipakai untuk semen merah, campuran bahan perekat.

G. Pemakaian Bahan Bata, untuk :


a. dinding penyekat ruangan,
b. tembok halaman (pagar – bumi), dan
c. bak air, saluran air, bak sampah dan lain sebagainya

konstruksi batu bata 5


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

Pasangan bata atau ikatan bata adalah susunan beberapa buah bata yang diikat menjadi satu
kesatuan dengan menggunakan bahan perekat yang di sebut spasi.
Perekat untuk pasangan bata dapat dibuat dari :
a. Untuk pasangan bata biasa:
1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir
b. Untuk pasangan bata keras :
1 semen (PC) : 5 pasir
c. Untuk pasangan bata kedap air :
1 semen (PC) : 2 pasir.
Tebal perekat pasangan bata umumnya tipis, yaitu antara 1 –1,5 cm

Persyaratan Pasangan Bata Yang Baik


Persyaratan untuk mendapatkan pasangan bata yang baik adalah:
1. Pada dua lapisan yang berturutan siar tegak tidak boleh terletak dalam satu garis lurus.
2. Pada sudut silangan atau pertemuan lapisan pasangan bujur harus selalu menerus dan
lapisan pasangan kepala harus menyambung pada lapisan pasangan bujur.
3. Pada dinding yang lebih tebal dari ½ bata: Apabila tebal tembok terdiri dari kepala dalam
jumlah ganjil, maka harus dipasang satu bujur dalam dalam lapisan pas bujur

konstruksi batu bata 6


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

bergantiandalam dan luar. Apabila kepala dalam jumlah genap, dua bujur harus dipasang
dalamlapisan pas bujur dalam hal ini hubungan yang paling dalam harus hubungan kepala
(patet)
4. Pada dinding yang lebih tebal dari ½ bata: pada pertemuan silangan dan penghentian,
bujurharus mulai dengan cacah ¾ yang sama dengan cacah ½ bata yang merupakan
tebaldinding.
5. Pada pertemuan dua dinding ½ bata, sekali tiap 1 lapisan dipasang 2 bata ¾ dalam
setiaplapisan, agar jalannya pola hubungan ½ bata menjadi baik.
6. Ketika mengakhiri dinding yang lebih tebal dari ½ bata, pada lapisan pas kepala tidak
bolehdipakai lebih dari dua bata ¾.
7. Sesedikit mungkin menggunakan bata ¾ untuk mengurangi kerugian bahan dan
menghematupah kerja.
8. Pada penghentian dinding dan bentangan, tidak boleh mempergunakan bata ¼ karena
tidakmemiliki kepaduan (kohesi) yang cukup dengan pasangan bata yang lain (luasannya
terlalukecil)

konstruksi batu bata 7


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

Gambar 2 Pasangan kedap air “Trasram”

konstruksi batu bata 8


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

2. Penghentian tegak 1. penghentian miring


bergerigi bertangga

Gambar 2 Cara menghentikan pekerjaan pasangan bata

Tebal pasangan bata diapakai satua batu (disingkat bt)


a. Pasangan bata ½ bt : untuk dinding dengan tebal sama dengan lebar bata +
plesteran.
b. Pasangan bata 1 bt : untuk dinding dengan tebal sama dengan panjang bata +
plesteran.
c. Pasangan bata ¼ bt : untuk dinding dengan tebal sama dengan tebal bata+
plesteran.
Pedoman ukuran bata :
Panjang = 2 kali lebar + tebal perekat 1 cm.
Lebar = 2 kali tebal + tebal perekat 1 cm.
t
s
l t
p s

l
t
p

Keterangan : p = panjang bata t = tebal bata

konstruksi batu bata 9


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

l = lebar bata s = spesie


Tanda gambar :
1. Bata utuh : 2. Bata ¾ utuh :

3. Bata ½ utuh : 4. Bata potongan :

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Batu Bata


Adapun keuntungan dari penggunaan batu bata ini adalah batu bata lebih tahan bakar,
olehsebab itu lebih baik dipakai pasangan batu bata jika membuat struktur tahan api, tembok batubata
lebih mudah dibuat tinggi, karena bata lebih ringan, bahan batu bata mudah didapat,sehingga
ongkosnya lebih murah, sedangkan kerugiannya adalah batu bata mudah menyerapair, sehingga
kurang baik untuk struktur dibawah air.

konstruksi batu bata 10


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

A. Perkuatan Tembok.
Perkuatan tembok dapat dibuat dari :
a. pasangan bata, disebut Pilaster atau Pylar.
b. Kostruksi beton bertulang, disebut Kolom praktis atau Skelet.
Gunanya untuk memperkuat pasangan bata, terutama untuk pasangan ½ bt, yang mempunyai tinggi
lebih dari 3 m, dan panjang ≥ 3 m, atau yang mempunyai luas ≥ 9 m2.
Konstruksi perkuatan tembok dipasang pada :
a. setiap jarak 3 m, untuk pasangan bata lurus;
b. setiap pertemuan tembok atau persilangan:
c. bagian tembok yang menahan beban terpusat, misalnya di bawah kuda-kuda;
d. ujung akhir pasangan atau di kanan kiri lobang pintu/jendela.

Gambar 3 Konstruksi perkuatan tembok

B. Kolom/Tiang
Yang dimaksud dengan kolom atau tiang adalah suatu konstruksi penyangga yang berdiri bebas,
artinya tidak menjadi satu dengan pasangan batanya. Gunanya untuk menahan beban sentries,
sebagai pendukung kaki kuda-kuda
 Suatu konstruksi penyangga yg berdiri bebas (tidak menyatu dg pas. Bata)
 Hanya boleh beban yg bekerja beban sentris tanpa adanya gaya tarik, beban yg bekerja
hanya gaya desak
 Daya dukung kolom max. 10 kg/cm2
 Bentuk kolom dapat dibuat berprofil
 Bila diperkirakan gaya yg bekerja gaya tarik, maka kolom dibuat dari beton bertulang (gaya
tarik dan desak)

konstruksi batu bata 11


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

Gambar 4 Konstruksi sloof, tiang dan ring

C. Konstruksi Lengkung.
Konstruksi lengkung dipakai untuk mendukun beban pasangan bata di atas suatu
lobang.konstruksi ini dibuat melengkung ke atas karena ternyata runtuhnya pasangan bata di atas
suatu lobang berbentuk segitiga, sehingga keruntuhan yang paling besar hanya dibagian tengah
lobang saja. Konstruksi ini juga dipakai di atas kosen endela dan pintu untuk melindungi agar
kayu kosen tidak melentur ke bawah akibat beban pasangan bata di atasnya

Gambar 5 Konstruksi Lengkung


Konstruksi lengkung dari pasangan bata dibuat dengan pasangan bata berdiri, yang disebut juga
Konstruksi rollag.
Syarat-syarat pasangan rollag :
a. semua bata harus bata utuh.
b. Permulaan dan akhir lengkung harus dimulai dan diakhiri pada kupingan kosen, atau
kalau lobang harus dimulai dan diakhiri pada sisi-sisi lobang.
c. Permulaan, puncak dan pada akhir, dapat dipakai batu alam atau blok beton.
d. Campuran perekat dibuat 1 PC : 2 pasir.

konstruksi batu bata 12


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

Gambar 6 Pasangan Rollag

Untuk mmperoleh bentuk lengkung, ada dua cara :


a. bata utuh, tapi tebal perekat diubah-ubah, dan tidak sama tebal;
b. tebal perekat sama, tapi batanya dikikis miring.

Gambar 7 Dua cara konstruksi lengkung

Selain dengan pasangan rollag, kontruksi lengkung dapat jug dibuat dengan beton bertulang,
disebut Latei, yaitu balok yang melintang di atas suatu lobang atau di atas kosen untuk
mendukung pasangan bata di atasnya.

konstruksi batu bata 13


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

Gambar 8 Pasangan dinding

konstruksi batu bata 14


Program Studi Arsitektur FT – UNDWI

konstruksi batu bata 15

Anda mungkin juga menyukai