Anda di halaman 1dari 35

METODE PELAKSANAAN PAGAR

1. Pemasangan Pondasi Batu Kali

Teknik Memasang Pondasi Batu Kali Pondasi adalah salah satu bagian utama dalam pendirian suatu

bangunan. Kuat lemahnya atau kwalitas bangunan sangat dipengaruhi oleh kosntruksi dan

pondasinya. Karena pondasi berfungsi sebagai landasan atau dasar untuk element bangunan lain yang

ada di atasnya. Sehingga pondasi harus selalu dalam kondisi yang statis. Maksudnya adalah tidak bisa

bergeser baik dengan cara horizontal maupun vertikal. Pondasi yang baik harus bisa memenuhi

beberapa syarat. Antara lain yaitu punya kontruksi yang kokoh dan kuar agar tidak mudah terjadi

pergeseran tempat dan posisi. Kedua bisa menyesuaikan jika ada peristiwa tanah bergerak,

mengembang atau menyusut maupun hal-hal lain yang timbul akibat terjadi bencana gempa. Lalu

syarat yang ketiga adalah jika tanah atau lahan yang digunakani untuk membuat bangunan punya

unsur dan kandungan kimiawi baik yang bersifat organik atau bukan organik pondasi itu bisa menahan

pengaruh-pengaruh yang muncul. Sedangkan syarat keempat jika ada tekanan air yang cukup besar,

pondasi mampu menahan tekanan yang muncul tersebut sehingga tidak dapat terjadi pergeseran

tempat. Tekanan air yang besar biasanya muncul ketika ada bencana banjir. Pondasi itu ada beberapa

jenis. Tapi untuk bangunan yang hanya terdiri dari satu lantai saja bisa memakai jenis pondasi batu

kali. Pondasi ini menggunakan bahan utama batu kali yang ditanam atau dipasang ke dalam tanah.

Pada umumnya pondasi batu kali ini berbentuk seperti trapezium dan pada bagian atasnya punya

ukuran minimal duapuluh lima sentimeter. Ukuran ini tidak boleh sama dengan lebar sebab jika tidak

dibedakan punya pengaruh terhadap keakuratan pemasangan pondasi tersebut. Tidak akuratnya

pemasangan ini bisa mengakibatkan fungsi utama dari pondasi jadi mengalami perubahan. Oleh

karena itu ukuran di bagian bawah selalu disesuaikan dengan beban yang ada di atasnya. Namun

standar yang paling umum adalah sekitar tujuhpuluh hingga delapanpuluh sentimeter. Adapun batu

yang bisa digunakan adalah ukuran diameternya yaitu kurang lebih duapuluh lima sentimeter. Jika

mendapat batu yang ukurannya lebih besar bisa dipecah lebih dahulu. Sehingga proses
pemasangannya lebih mudah dilakukan dan hasilnya bisa lebih kuat, kokoh dan rapi. Bagi yang ingin

tahu cara dan teknik memasang pondasi batu kali, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut. Pertama

ukur lebih dulu tanah yang akan dipakai untuk meletakan pondasi. Lalu pasang bouwplank agar bisa

diketahui ukuran ketinggian muka tanah kemudian pasang tali atau benang dengan tujuan untuk

menjaga agar pondasi tetap bisa lurus dan tegak. Kedua, lalukan penggalian tanah untuk lubang

pondasi dengan ukuran kedalaman kurang lebih limapuluh sentimeter. Ukuran setengah sentimeter

ini digunakan jika dinding yang akan dibuat nantinya punya ukuran tinggi tiga meter. Jika ukuran

dinding tersebut lebih tinggi, tentu ukuran lubang pondasinya juga harus semakin dalam. Selanjutnya

landasan yang berada di dalam lubang galian ini diberi anstamping dengan ukuran sekitar duapuluh

sentimeter dan batunya dipasang dengan posisi tegak. Kemudian di bagian atas anstamping ini diberi

susunan batu kali menggunakan perekat dari adonan semen dan pasir yang komposisi

perbandingannya adalah satu untuk semen dan lima untuk pasir. Sedangkan ukuran susunan batu kali

untuk pondasi tersebut adalah delapan puluh sentimeter. Jadi apabila disatukan dengan anstamping,

ukuran totalnya adalah satu meter.

Strauss pile adalah pekerjaan pondasi dengan cara tanah di bor secara manual (
penggerak mata bor nya adalah tenaga manusia) hingga kedalaman tertentu lalu
dimasukkan besi tulangan yang telah diinstall kemudian dituangkan adukan cor hingga
penuh.
Metode pondasi strauss pile

2. Pondasi Strauss pile

Pondasi strauss pile termasuk kategori pondasi dalam yang masih sejenis dengan pondasi bor
pile namun kapasitas diameter dan kedalaman pengeboran metode ini terbatas karena tenaga
penggerak mata bor nya adalah tenaga manual tanpa bantuan mesin.

Alat bor pile manual sederhana dan ringkas serta tidak bising dalam pelaksanaannya sehingga
metode ini banyak di gunakan untuk pekerjaan pondasi rumah / bangunan 2 lantai / 3 lantai di
lokasi padat perumahan, sering juga digunakan untuk pondasi ruko, gudang, pagar dan lainnya.

Kekurangan alat ini adalah terbatasnya pilihan diameter yakni jasa strauss pile yang dapat
dikerjakan mulai dari 20cm, 25cm, 30cm dan kedalaman pengeboran kurang lebih 6 meter, hal
ini dikarenakan tenaga penggeraknya hanya tenaga manual. Berikut ini penjelasan sederhana
tentang metode strauss pile :

METODE KERJA STRAUS PILE


Persiapan kerja
Persiapan pekerjaan pondasi bor pile manual sangat sederhana, hanya memerlukan waktu
beberapa menit saja untuk men-setting alat berupa mata bor, pipa, setang dan alat pendukung
lainnya.

Alat bor pile manual

Pengeboran
Tanah di bor dengan besar diameter sesuai perencanaan pondasi tiang strauss (25 cm 30
cm), mata bor di putar dan di beri beban tekanan sampai dirasa sudah di penuhi tanah lalu
diangkat dan di buang tanahnya, kegiatan tersebut dilakukan terus menerus hingga
kedalaman pondasi yang diinginkan / sampai tanah keras (-+6 meter). Pengeboran tanah di
kerjakan 2 orang untuk 1 alat (kadang ada juga yang dikerjakan 3 orang s/d 4 orang).
Pembesian
Pekerjaan pembesian dengan pembuatan besi spiral (umumnya besi 8mm polos jarak sekang
15cm-20cm) dan pemotongan besi pokok untuk jari jari (umumnya besi 13 ulir isi 5 batang),
dilanjutkan dengan perangkaian keduanya hingga menjadi kerangka tulangan seperti pada
gambar dan video.

Pengecoran
Pengecoran adalah tahap terakhir dalam pekerjaan pondasi strauss pile, yang menjadi
perhatian apabila lobang bor dipenuhi air (biasanya daerah bekas rawa) maka pengecoran
harus menggunakan pipa paralon (sebagai pipa tremie) sebagai pengantar cor supaya tidak
bercampur dengan air lumpur dan hasil beton yang lebih baik, tetapi apabila tanah kering
adukan cor bisa langsung di tuangkan.

Pemasangan Batu Bata


1. Pasangan batu bata untuk dinding – dinding luar pada bangunan umumnya dapat

dipakai pasangan batu bata ½ batu.

2. Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan sloof, kolom

praktis, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan

menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai

pasangan dinding bata tersebut.

3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak

mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran

kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi

nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata yang

tidak memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS

: 10 KP.

4. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom-kolom praktis

merupakan bagian kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding

pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan

pasangan batu bata.

5. Pasangan dan penempatan kolom-kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau 15 x

15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi,

penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan

penulangan/pembesian ø 4 – 12 mm dan pemasangan sengkang/cincinnya dengan

ø 6 – 20 cm dan terpasang pada dinding bata dengan jarak 3 – 4 m

Cara Plester Dinding

1. Pastikan pemasangan dinding (batu bata merah, batako, bata ringan) sudah selesai, atau jika dinding

beton, pastikan kematangan beton sudah cukup.


2. Pastikan terlebih dahulu posisi instalasi, jika ada jalur instalasi (Instalasi saluran air, Instalasi

listrik,dsb).

3. Siapkan bahan dan alat : Pasir, Semen, Air, Alat aduk dan tempat untuk mencampur pasir dan

semen, Benang, Paku, Palu, Meteran, Ember, Roskam/Trowel, Jidar, Triplek, Kertas Semen.

4. Bersihkan permukaan dinding (untuk dinding beton dan bata ringan yang permukaannyacenderung

halus, buat permukaan kasar dengan membuat goresan-goresan)

5. Siram dinding dengan air secukupnya.

6. Buatlah panduan ketebalan dan pembatas ruang kerja dengan menggunakan benang yangdipasang

secara vertikal (Pasang paku di atas dan diikat lalu pada ujung yang dibawah diberi pemberat). Jarak

benang berulang setiap 1 -1,5m.

7. Buat bahan plester dengan mencampur semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 – 1: 5. Pastikan

campuran bebas dari kotoran atau kandungan tanah serta pastikan pencampurannya benar-benar

homogen. Untuk lebih praktis juga bisa menggunakan bahan plester instan.

8. Buat sample ketebalan atau kepala plesteran sesuai garis panduan. Ketebalan plester 1,5cm – 3cm.

Biarkan sample/kepala plesteran beberapa saat sehingga lebih mengeras(disarankan, untuk pekerja

yang menggunakan tangan kanan maka kepala plesteran berada di sebelah kiri dinding, untuk yang

menggunakan tangan kiri, kepala plesteran berada di sebelah kanan dinding)

9. Mulai plesteran dengan cara menempel atau melemparkan adukan bahan plesteran yang sudah kita

buat ke dinding dengan sistem tumpang lapis. Bila ditemukan cekungan maka bisa dilapis lagi

dengan campuran yang lebih encer. Ratakan dengan mistar kayu. Usahakan untuk memplester

bagian dinding yang tidak sedang terkena matahari, karena sifat plesteran yang cepat kering.

10. Lakukan penyiraman pada permukaan plester selama kurang lebih 7 hari, supaya

penyusutanmassa plesteran berlangsung bertahap dan membuat plesteran terhindar dari

keretakan.
Cara Mengaci Dinding

1. Pastikan dinding benar-benar telah kering. Usia ideal plester siap untuk diaci adalah 2 – 3 minggu.

2. Siapkan bahan dan alat : Semen (portland cement), Air, Trowel khusus untuk acian (Roskam Baja

dan Kayu).

3. Bersihkan permukaan plesteran dari kotoran, debu dan minyak.

4. Basahi plesteran dengan air secukupnya.

5. Campur semen dan air sehingga menghasilkan adonan yang encer namun dengan kekentalan

yangcukup.

6. Lakukan pengacian dengan cara melapiskan semen yang sudah dicampur air dengan roskam baja,

dan berikan tekanan agar merekat sempurna. Lakukan sampai mencapai lebar tertentu, lalu ratakan

dengan roskam kayu dengan gerakan melingkar.

7. Ketebalan acian yang baik adalah 1mm – 3mm

8. Perhalus permukaan acian dengan cara menggosok permukaan acian dengan roskam baja searah.

9. Lakukan pekerjaan sampai selesai pada tiap bidang dinding agar tidak menampilkan sambungan.

Sloof

Sloof merupakan struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan
beban pondasi. Sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan tanah, dinding
tidak roboh. Sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan dari bangunan. Bahan yang digunakan adalah
beton dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 2 split (koral).
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu, ialah lebar 15 cm, tinggi 20
cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d10). Begel pada sloof menggunakan
diameter 8 mm berjarak 15mm (d8 -15). Sedangkan untuk rumah dua lantai, dimensi sloof yang sering

digunakan adalah lebar 20 cm, tinggi 30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm Proses pekerjaan
pemasangan besi sloof dilakukan setelah permukaan pondasi batu belah dibersihkan dari kotoran tanah dan
lainnya, agar adukan cor sloof bisa merekat maksimal pada permukaan pondasi batu belah.

Gambar 3. Penyambungan besi sloof (sumber: rumahdangriya)

Penyambungan yang benar pada proses pekerjaan pemasangan besi sloof ialah adanya pengait yang
panjangnya minimal 50 cm diantara 2 ujung besi. Besi tersebut bertemu dan setiap ujungnya dibengkokkan
2 cm sebagai pengait.

Pada gambar ini bisa Anda lihat proses pekerjaan pemasangan besi sloof pada titik pertemuan penyambungan
besi yang kurang baik, menyebabkan kualitas konstruksi kurang baik.

Gambar 4. Proses pekerjaan pemasangan besi sloof yang benar (sumber: rumahbeton.com)
Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan. Bila
kolom mengalami masalah penurunan kekuatan dapat menyebabkan runtuhnya bangunan. Struktur dalam
kolom dibuat dari besi dan beton.

Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang
tahan tarikan, sedangkan beton merupakan material yang tahan tekanan.

Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti
sloof dan balok, bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

Gambar 5. Kolom (Sumber: myedision.blogpot.co.id)

Ada beberapa Jenis kolom. Namun untuk rumah sederhana, bentuk kolom ada dua: kolom utama dan kolom
praktis.

Kolom praktis

Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak

kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut – sudut). Dimensi kolom praktis

15/15 dengan tulangan beton 4 d10, begel d8 – 20.


Ring Balk

Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas dinding bata. Berfungsi
sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti
beban yang diterima oleh kuda-kuda.

Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring balk yang biasa
digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6
– 15 cm.

Demikian penjelasan terkait sloof, kolom, dan ring balk. Semoga uraian di atas bisa memberikan gambaran
untuk memperkaya pengetahuan dalam konstruksi beton bangunan.

PEKERJAAN PENGECATAN

I Pekerjaan Persiapan

1. Rencanakan satu hari penuh untuk persiapan.

Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak

rata, dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional

pada dinding Anda, pastikan Anda menyediakan satu hari penuh persiapan sebelum

Anda melakukan pengecatan sebenarnya.

2. Pilih warna.

Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna

untuk dinding Anda yang baru, pertimbangkanlah kiat-kiat ini:

• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,

atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.

• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan

dasar, ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya),

warnawarna yang sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.
• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna

yang jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi

skema warna yang serasi.

3. Persiapkan lantai dan perangkat keras lainnya untuk pengecatan. Hal pertama yang harus Anda

lakukan adalah membentangkan lembaran kanvas di lantai, hingga menutup seluruhnya.

Kencangkan kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:

• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.

• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.

4. Amplaslah dinding(-dinding)nya. Mengamplasnya akan membantu pengecatan karena dapat

menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya

memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.

• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari

sisi ke sisi, dimulai dari bagian atas ke arah bawah.

• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan

terlalu keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.

• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.

• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat

di dekat Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan

spons amplas halus yang basah karena sering dicelupkan.

5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu

dan serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah

dicat dan akan dapat memberikan hasil akhir yang lebih baik.

• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan

menggunakan spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit

menggosoknya kuat-kuat. Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.
6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah

terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan

memerlukan sedikit dempul.

• Dempul semua keretakan pada dinding. Dengan menggunakan jari yang telah dibasahi, dorong dempul

ke dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.

• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan

bangunan dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk

dinding semen. Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.

7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan

ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah

Anda akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan

tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari

rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.

• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan

kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat

beberapa jam waktu persiapan Anda jika Anda nyaman menggunakannya.

8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan

dapat menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda

jika:

• Anda mengecat dinding yang belum pernah dicat sebelumnya

• Anda menambal lubang, lecet, dll. pada dinding

• Dinding Anda bercat minyak

• Warna dinding yang Anda lapisi lebih tua


II. Pengecatan

1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang

diinginkan; celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan

menggesekkannya. Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis

warna selebar 5 cm di sepanjang tepian dinding.

2. Celupkan kuas rol ke dalam cat. Untuk memenuhi bagian tengah dinding, juga bagian-bagian yang

belum dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk

mengambil cat dengan kuas rol Anda.

• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.

Basahi dengan tiner untuk cat berbahan dasar minyak.

• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti

lebih baik.

• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan

memeras dan mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.

3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan

cat pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi

dinding dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat

mengecat dengan cara ini, penting untuk diingat:

• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas

tetap di dinding hingga memerlukan cat lebih banyak.

• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan

cat. Pindahkan pada nampan Anda dan ulangi Langkah 2.

4. Biarkan cat mengering selama beberapa jam.

5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan

tepiannya. Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering

sebelum menempelkan selotip lukis) atau melakukannya tanpa bantuan.

• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).

6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik.

PELAKSANA LAPANGAN

Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum
didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran
harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai dengan
selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal /
Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN PAVING BLOCK

Metode pelaksanaan paving block dari mulai tahap awal atau persiapan, leveling hingga nishing akhir yang
baik dan benar agar mendapatkan hasil pemasangan paving block yang sempurna. Peralatan dan persiapan
sebelum pemasangan conblock Dalam pemasangan paving block dibutuhkan alat alat bantu mesin seperti
stamper kuda yang berfungsi untuk meratakan atau memadatkan struktur bawah atau pondasi yang diatasnya
akan dipasang paving block. Serta ada pula alat bantu mesin lainnya yaitu stamper kodok atau vibro yang
digunakan saat setelah paving block terpasang, alat ini berfungsi untuk meratakan serta merekatkan conblock
yang telah terpasang agar tidak bergelombang dan kuat atau merekat antara susunannya. Adapun alat bantu
manual yang cara menggunakannya dengan tenaga manusia adalah alat bantu pemotong paving block, alat
ini biasa digunakan untuk memotong paving block untuk di pasang di bagian pinggir yang masih kosong agar
terlihat rapih. Tahapan cara pemasangan paving block

1. Tahap pertama yaitu tentunya membersihkan lahan yang akan di pasang Pavingblock dari semua

kotoran, seperti sisa dedaunan, pohon, plastic, lumpur, dll.

2. Perataan lahan, pada tahap ini permukaan tanah yang tidak rata atau yang berlubangmaupun yang

bergelombang terlebih dahulu untuk disama ratakan.

3. Pengurugan tanah, dalam hal ini bahan atau material yang digunakan untuk pengurugan banyak

pilihannya, bisa berupa limestone, sirtu, sirdam, makadam dll. Urug material bahan bangunan tersebut di atas

tanah padat, lalu urugan tersebut dipadatkan dengan menggunakan mesin pemadatan seperti roller (wales),

atau bisa juga menggunakan stamper kuda. Pemadatan material urug tersebut disertai dengan penyiraman

air untuk mendapatkan kualitas urugan yang sempurna.


4. Ketebalan urugan menyesuaikan kerataan elevasi jalan tahap ini biasa disebut tahap leveling.

5. Setelah tahapan leveling, Gelar pasir urug atau disebut juga abu batu ± 5 cm dan ratakan.Pasir urug

atau abu batu ini berfungsi membentuk permukaan yang rata dan mudah diatur untuk landasan pemasangan

conblock.

6. Barulah masuk ke tahapan penyusunan paving di atas pasir atau abu batu yang telah digelar rata tadi

sesuai dengan motif rencana yang diinginkan.


7. Jika paving sudah dipasang semua, padatkan paving dengan stamper kodok untukmeratakan &

memadatkan permukaan pemasangan paving block sembari celah naat antar susunan paving di isi dengan

menggunakan abu batu agar susunan paving block tersebut saling mengunci, tidak bergeser dan tidak

bergelombang.

PELAKSANA LAPANGAN
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik pembangunan
yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum didalam Surat
Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan
ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya
pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal /
Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh PenyediaJasa.
Overhead dengan Ketentuan:

a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan kedalam
Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas sementara,
transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian, dokumentasi dan
pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN PENGECATAN

PEKERJAAN PENGECATAN

I Pekerjaan Persiapan

1. Rencanakan satu hari penuh untuk persiapan.

Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak rata,

dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional pada dinding

Anda, pastikan Anda menyediakan satu hari penuh persiapan sebelum

Anda melakukan pengecatan sebenarnya.

2. Pilih warna.

Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna

untuk dinding Anda yang baru, pertimbangkanlah kiat-kiat ini:

• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,

atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.

• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan dasar,

ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya), warnawarna yang

sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.

• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna yang

jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi skema warna

yang serasi.

3. Persiapkan lantai dan perangkat keras lainnya untuk pengecatan. Hal pertama yang harus Anda

lakukan adalah membentangkan lembaran kanvas di lantai, hingga menutup seluruhnya. Kencangkan

kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:

• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.

• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.
4. Amplaslah dinding(-dinding)nya. Mengamplasnya akan membantu pengecatan karena dapat

menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya

memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.

• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari sisi

ke sisi, dimulai dari bagian atas ke arah bawah.

• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan terlalu
keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.
• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.

• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat di dekat

Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan spons amplas

halus yang basah karena sering dicelupkan.

5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu dan

serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah dicat dan

akan dapat memberikan hasil akhir yang lebih baik.

• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan menggunakan

spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit menggosoknya kuat-kuat.

Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.

6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah

terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan memerlukan

sedikit dempul.

• Dempul semua keretakan pada dinding. Dengan menggunakan jari yang telah dibasahi, dorong dempul ke

dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.

• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan bangunan

dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk dinding semen.

Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.

7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan
ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah Anda

akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan

tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari

rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.

• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan

kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat beberapa

jam waktu persiapan Anda jika Anda nyaman menggunakannya.

8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan dapat

menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda jika:

• Anda mengecat dinding yang belum pernah dicat sebelumnya

• Anda menambal lubang, lecet, dll. pada dinding

• Dinding Anda bercat minyak

• Warna dinding yang Anda lapisi lebih tua

II. Pengecatan

1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang diinginkan;

celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan menggesekkannya.

Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis warna selebar 5 cm di

sepanjang tepian dinding.

2. Celupkan kuas rol ke dalam cat. Untuk memenuhi bagian tengah dinding, juga bagian-bagian yang belum

dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk mengambil

cat dengan kuas rol Anda.

• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.

Basahi dengan tiner untuk cat berbahan dasar minyak.

• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti lebih

baik.
• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan memeras dan

mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.

3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan cat

pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi dinding

dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat mengecat

dengan cara ini, penting untuk diingat:

• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas tetap

di dinding hingga memerlukan cat lebih banyak.

• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan cat.

Pindahkan pada nampan Anda dan ulangi Langkah 2.

4. Biarkan cat mengering selama beberapa jam.

5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan tepiannya.

Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering sebelum

menempelkan selotip lukis) atau melakukannya tanpa bantuan.

• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.

• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).

6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik

PELAKSANA LAPANGAN

Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang
tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS,
BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari
mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material,
pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja,
sesuai dengan Jadwal / Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor
561/Kep.1220-Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten /
Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara
lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan
pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN REHAB

1. Cara Memasang Atap Genteng Metal

Genteng metal adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan

tidak membebani konstruksi bangunan. Penggunaan genteng metal sudah semakin umum digunakan.

Bukan hanya jenis bangunan kantor atau gedung – gedung modern saja bahkan bangunan rumah

tinggal pun sudah banyak yang menggunakan genteng tersebut. Salah satu pertimbangan yang banyak

diperhitungkan dalam penggunaan genteng metal adalah karena bobotnya yang lebih ringan jika

dibandingkan dengan genteng jenis lain.

Jenis – Jenis Genteng Metal Secara umum genteng metal terdiri dari dua jenis yaitu genteng metal

polos/colour dan genteng metal pasir. Genteng metal polos memiliki ciri permukaan yang halus dan

lebih mengkilat sedangkan genteng metal pasir memiliki permukaan yang kasar. Kelebihan dan

Kekurangan Genteng Metal itu juga berbeda sesuai jenisnya. Untuk genteng polos misalnya lebih

terlihat elegan dengan warna yang mengkilat sedangkan genteng metal pasir dapat meredam suara

berisik. Keunggulan Dari Genteng Metal sbb:

1. Kerangka atap apa saja bisa dikombinasikan dengan jenis genteng ini.

2. Ringan, sehingga pemasangannya mudah dan menghemat waktu.

3. Ekonomis, dari sisi harga lebih murah dibandingkan dengan genteng beton.

4. Dilapisi bahan anti karat

5. Menggunakan bahan anti pecah jadi lebih aman dari kebocoran.

6. Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecat ulang yang

tentunyamemerlukan biaya tambahan.

Kelemahan Dari Genteng Metal


1. Lebih berisik jika turun hujan dibandingkan dengan genteng jenis lain, karena jenis genteng ini

terbuat dari metal yang ketebalannya tidak lebih dari 4 mm.

2. Suhu udara rumah yang memakai genteng metal lebih panas dibanding dengan jenis genteng lain.

3. Tidak tahan terhadap asam dan cuaca tropis seperti Indonesia dan tidak tahan lama.

4. Mudah terjadi kebocoran jika tidak hati – hati dalam pemasangan.

5. Untuk memilih genteng metal yang baik untuk bangunan anda maka perlu

diperhatikanpemasangannya agar hasilnya lebih maksimal.

Cara Memasang Genteng Metal Pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian

atas dan bawah. Genteng tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga

pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri sama.

Cara Pemotongan Genteng Metal :


Pemotongan hanya dapat dilakukan dengan memakai gunting besi. yang dipotong hanya bisa

dilakukan untuk bagian atas genteng dimana gording terpasang nantinya.

Cara Memasang NOK Genteng Metal :

Sudut kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah 20 – 30 Derajat, pengikatnya adalah dengan

paku ulit tepat di atas sayap nok bagian samping.


2. Cara Pemasangan Plafon GRC

Plafon pada berbagai bangunan biasa dikenal juga dengan istilah langit-langit rumah. Plafon

merupakan suatu pembatas yang membagi antara bagian atap dengan ruang yang berada di bagian

bawahnya. Selain berfungsi sebagai penutup bagian atas ruang, plafon juga biasa digunakan untuk

ruangan sebagai cara menyulap ruangan biasa menjadi mewah. Karena memiliki dampak secara

interior inilah yang menyebabkan pemilihan material plafon menjadi salah satu faktor yang harus

diperhatikan.

Pada aplikasi di ruamh tinggal, terdapat berbagai jenis-jenis plafon ruangan yang dapat Anda gunakan.

Salah satu material plafon tersebut adalah plafon GRC. Bahan GRC atau Glassfiber Reinforced

Cementmerupakan material yang terbuat dari campuran bahan-bahan serat dan juga semen. Sehingga

jika dilihat plafon GRC memiliki bahan dasar yang menyerupai beton. Namun yang menjadi pembeda

diantara keduanya adalah bobot GRC yang jauh lebih ringan. Pada pembuatan beton, salah satu bahan

dasar penyusunnya menggunakan tulangan baja. Akan tetapi pada kasus plafon GRC hanya

menggunakan serat glassfiber sebagai komponen penguatnya.

Plafon GRC juga terkenal memiliki daya tahan lebih terhadap air, sehingga Anda tidak perlu khawatir

jika ingin memasang plafon pada ruangan basah yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. Selain itu

plafon GRC juga memiliki beberapa keuntungan lain yang patut dipertimbangkan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

• Bahannya mudah dibentuk. Salah satu keunggulan dari plafon GRC adalah sangat mudah dibentuk

sehingga Anda dapat menyesuaikannya dengan berbagai konsep ruangan seperti konsep arsitektur

modern tropis, desain rumah modern eropa dan sebagainya.

• Memiliki daya tahan yang lama. Selain mudah dibentuk, materil plafon GRC juga memiliki daya tahan

yang cukup lama. Umunya plafon yang terbuat dari bahan GRC dapat bertahan hingga kurun waktu 25

tahun pemakaian. Jauh lebih lama jika dibandingkan dengan penggunaan palfon gypsum.

Disamping beberapa point diatas, keunggulan lain yang dimiliki oleh plafon GRC adalah cara

pemasangan plafon GRC yang terbilang mudah dan cukup sederhana. Jika Anda tertarik untuk
menggunakan plafon GRC di rumah, berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap pelaksanaan cara

memasang plafon GRC yang baik dan benar, simak!

1. Memetakan luasan plafon


Untuk memasang plafon pada sebuah ruangan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah

mengukur dimensi ruangan tersebut terlebih dahulu. Berapakah panjang dan lebar ruangan tersebut?

Proses pengukuran ini harus dilakukan secara teliti supaya nantinya tidak terjadi kesalahankesalahan

yang tidak diinginkan yang dapat merugikan Anda.

2. Memilih material GRC


Pilihlah material GRC yang Anda inginkan secukupnya saja. Selain itu, Anda juga perlu merencanakan

plafon ruangan agar desainnya sesuai dengan konsep hunian yang dipilih.

3. Memasang rangka plafon


Setelah dimensi dan desain plafon sudah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat

rangka plafon. Anda dapat menggunakan berabagi jenis kayu untuk rangka plafon, atau juga dapat

menggunakan rangka lain yang terbuat drai material metal hollow square. Jika Anda menggunakan

material rangka kayu, pastikan kayu tersebut termasuk ke dalam jenis kayu yang tidak dimakan rayap.

4. Memaku plafon
Ketika rangka kayu sudah selesai dipasang, langkat selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah

memasang plafon tersebut. Gunakanlah alat bantu berupa tangga lipat untuk mengerapkan planel

plafon pada rangka kayu. Jika Anda menggunakan jenis rangka kayu, maka Anda perlu menggunakan

paku khusus yang memiliki diameter 2 mm dengan panjang sebesar 25 mm serta memiliki kepala yang

lebar dan juga digalnavis.

5. Perhatikan bagian sambungan


Umumnya bagian sambungan antara plafon GRC satu dengan yang lainnya dapat dengan mudah

mengalami keretakan. Sebagai pilihan, Anda dapat menggunakan sistem sambungan square, dimana

pada setiap nat atau titik pertemuan panel akan digunakan kompon versaboard.
6. Proses finishing
Jika semua langkah tersebut sudah selesai dilakukan, maka selesailah proses pembuatan plafon GRC.

Untuk proses akhirnya, Anda dapat mengecat kembali permukaan plafon dengan warna yang

diinginkan. Jangan lupa ketika pekerjaan sudah selesai, segera bersihkan kembali sampah hasil

pekerjaan dengan menggunakan alat kebersihan rumah berupa sapu, kain pel dan sebagainya.

Dari beberapa penjabaran diatas dapat dilihat bahwa proses pemasangan plafon GRC memang mudah

dan dapat dilakukan oleh siapapun tanpa keahlian khusus. Namun tetap, ketika sedang melakukan

proses pemasangan berhati-hatilah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

PEKERJAAN PENGECATAN

I Pekerjaan Persiapan

1. Rencanakan satu hari penuh untuk persiapan.

Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak

rata, dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional pada

dinding Anda, pastikan Anda menyediakan satu hari penuh persiapan sebelum

Anda melakukan pengecatan sebenarnya.

2. Pilih warna.

Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna

untuk dinding Anda yang baru, pertimbangkanlah kiat-kiat ini:

• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,

atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.

• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan

dasar, ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya),

warnawarna yang sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.

• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna

yang jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi skema

warna yang serasi.


3. Persiapkan lantai dan perangkat keras lainnya untuk pengecatan. Hal pertama yang harus Anda

lakukan adalah membentangkan lembaran kanvas di lantai, hingga menutup seluruhnya.

Kencangkan kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:

• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.

• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.

4. Amplaslah dinding(-dinding)nya. Mengamplasnya akan membantu pengecatan karena dapat

menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya

memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.

• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari

sisi ke sisi, dimulai dari bagian atas ke arah bawah.

• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan

terlalu keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.

• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.

• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat di

dekat Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan spons

amplas halus yang basah karena sering dicelupkan.

5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu

dan serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah

dicat dan akan dapat memberikan hasil akhir yang lebih baik.

• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan

menggunakan spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit

menggosoknya kuat-kuat. Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.

6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah

terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan

memerlukan sedikit dempul.


• Dempul semua keretakan pada dinding. Dengan menggunakan jari yang telah dibasahi, dorong dempul

ke dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.

• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan bangunan

dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk dinding semen.

Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.

7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan

ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah

Anda akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan

tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari

rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.

• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan

kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat

beberapa jam waktu persiapan Anda jika Anda nyaman menggunakannya.

8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan

dapat menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda

jika:

• Anda mengecat dinding yang belum pernah dicat sebelumnya

• Anda menambal lubang, lecet, dll. pada dinding

• Dinding Anda bercat minyak

• Warna dinding yang Anda lapisi lebih tua

II. Pengecatan

1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang

diinginkan; celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan

menggesekkannya. Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis

warna selebar 5 cm di sepanjang tepian dinding.


2. Celupkan kuas rol ke dalam cat. Untuk memenuhi bagian tengah dinding, juga bagian-bagian yang belum

dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk

mengambil cat dengan kuas rol Anda.

• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.

Basahi dengan tiner untuk cat berbahan dasar minyak.

• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti

lebih baik.

• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan

memeras dan mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.

3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan

cat pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi

dinding dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat

mengecat dengan cara ini, penting untuk diingat:

• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas

tetap di dinding hingga memerlukan cat lebih banyak.

• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan

cat. Pindahkan pada nampan Anda dan ulangi Langkah 2.

4. Biarkan cat mengering selama beberapa jam.

5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan

tepiannya. Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering

sebelum menempelkan selotip lukis) atau melakukannya tanpa bantuan.

• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.

• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).

6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik.
Cara pemasangan keramik lantai dan dinding

a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untukmenghindari

kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.

b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata

air.

c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yangada.

Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.

d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu.

e. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.

f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun

dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.

Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:

- Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm

- Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm

g. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran

pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran. Bagi area yang luas

dianjurkan untuk diberi expansion joint.

h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem pertimbangkan

desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.


i. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan

bahanpembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera

bersihkan dengan air bersih.

j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran

padatemperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan pastikan

keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang

sama.

PELAKSANA LAPANGAN

Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum
didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran
harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai
dengan selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan
Jadwal / Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.

INSTRUKSI KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Mengacu pada Instruksi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor : 02/IN/M/2020 TENTANG PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA
VIRUS DISEASE ( COVID – 19 ) DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI maka, dalam
pelaksanaan penyelenggaraaan kegiatan konstruksi wajib mematuhi protokol pencegahan COVID –
19 yaitu dengan menyiapkan air & sabun cuci tangan di lokasi proyek, semua pekerja, pelaksana di
lokasi proyek wajib memakai masker. Tiap lokasi proyek wajib menyediakan pengukur suhu badan
dan apabila ada pekerja yg sakit agar segera melapor ke puskesmas setempat. Demikian Harap
Maklum dan Mohon Agar dijadikan Perhatian Khusus.

Anda mungkin juga menyukai