Teknik Memasang Pondasi Batu Kali Pondasi adalah salah satu bagian utama dalam pendirian suatu
bangunan. Kuat lemahnya atau kwalitas bangunan sangat dipengaruhi oleh kosntruksi dan
pondasinya. Karena pondasi berfungsi sebagai landasan atau dasar untuk element bangunan lain yang
ada di atasnya. Sehingga pondasi harus selalu dalam kondisi yang statis. Maksudnya adalah tidak bisa
bergeser baik dengan cara horizontal maupun vertikal. Pondasi yang baik harus bisa memenuhi
beberapa syarat. Antara lain yaitu punya kontruksi yang kokoh dan kuar agar tidak mudah terjadi
pergeseran tempat dan posisi. Kedua bisa menyesuaikan jika ada peristiwa tanah bergerak,
mengembang atau menyusut maupun hal-hal lain yang timbul akibat terjadi bencana gempa. Lalu
syarat yang ketiga adalah jika tanah atau lahan yang digunakani untuk membuat bangunan punya
unsur dan kandungan kimiawi baik yang bersifat organik atau bukan organik pondasi itu bisa menahan
pengaruh-pengaruh yang muncul. Sedangkan syarat keempat jika ada tekanan air yang cukup besar,
pondasi mampu menahan tekanan yang muncul tersebut sehingga tidak dapat terjadi pergeseran
tempat. Tekanan air yang besar biasanya muncul ketika ada bencana banjir. Pondasi itu ada beberapa
jenis. Tapi untuk bangunan yang hanya terdiri dari satu lantai saja bisa memakai jenis pondasi batu
kali. Pondasi ini menggunakan bahan utama batu kali yang ditanam atau dipasang ke dalam tanah.
Pada umumnya pondasi batu kali ini berbentuk seperti trapezium dan pada bagian atasnya punya
ukuran minimal duapuluh lima sentimeter. Ukuran ini tidak boleh sama dengan lebar sebab jika tidak
dibedakan punya pengaruh terhadap keakuratan pemasangan pondasi tersebut. Tidak akuratnya
pemasangan ini bisa mengakibatkan fungsi utama dari pondasi jadi mengalami perubahan. Oleh
karena itu ukuran di bagian bawah selalu disesuaikan dengan beban yang ada di atasnya. Namun
standar yang paling umum adalah sekitar tujuhpuluh hingga delapanpuluh sentimeter. Adapun batu
yang bisa digunakan adalah ukuran diameternya yaitu kurang lebih duapuluh lima sentimeter. Jika
mendapat batu yang ukurannya lebih besar bisa dipecah lebih dahulu. Sehingga proses
pemasangannya lebih mudah dilakukan dan hasilnya bisa lebih kuat, kokoh dan rapi. Bagi yang ingin
tahu cara dan teknik memasang pondasi batu kali, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut. Pertama
ukur lebih dulu tanah yang akan dipakai untuk meletakan pondasi. Lalu pasang bouwplank agar bisa
diketahui ukuran ketinggian muka tanah kemudian pasang tali atau benang dengan tujuan untuk
menjaga agar pondasi tetap bisa lurus dan tegak. Kedua, lalukan penggalian tanah untuk lubang
pondasi dengan ukuran kedalaman kurang lebih limapuluh sentimeter. Ukuran setengah sentimeter
ini digunakan jika dinding yang akan dibuat nantinya punya ukuran tinggi tiga meter. Jika ukuran
dinding tersebut lebih tinggi, tentu ukuran lubang pondasinya juga harus semakin dalam. Selanjutnya
landasan yang berada di dalam lubang galian ini diberi anstamping dengan ukuran sekitar duapuluh
sentimeter dan batunya dipasang dengan posisi tegak. Kemudian di bagian atas anstamping ini diberi
susunan batu kali menggunakan perekat dari adonan semen dan pasir yang komposisi
perbandingannya adalah satu untuk semen dan lima untuk pasir. Sedangkan ukuran susunan batu kali
untuk pondasi tersebut adalah delapan puluh sentimeter. Jadi apabila disatukan dengan anstamping,
Strauss pile adalah pekerjaan pondasi dengan cara tanah di bor secara manual (
penggerak mata bor nya adalah tenaga manusia) hingga kedalaman tertentu lalu
dimasukkan besi tulangan yang telah diinstall kemudian dituangkan adukan cor hingga
penuh.
Metode pondasi strauss pile
Pondasi strauss pile termasuk kategori pondasi dalam yang masih sejenis dengan pondasi bor
pile namun kapasitas diameter dan kedalaman pengeboran metode ini terbatas karena tenaga
penggerak mata bor nya adalah tenaga manual tanpa bantuan mesin.
Alat bor pile manual sederhana dan ringkas serta tidak bising dalam pelaksanaannya sehingga
metode ini banyak di gunakan untuk pekerjaan pondasi rumah / bangunan 2 lantai / 3 lantai di
lokasi padat perumahan, sering juga digunakan untuk pondasi ruko, gudang, pagar dan lainnya.
Kekurangan alat ini adalah terbatasnya pilihan diameter yakni jasa strauss pile yang dapat
dikerjakan mulai dari 20cm, 25cm, 30cm dan kedalaman pengeboran kurang lebih 6 meter, hal
ini dikarenakan tenaga penggeraknya hanya tenaga manual. Berikut ini penjelasan sederhana
tentang metode strauss pile :
Pengeboran
Tanah di bor dengan besar diameter sesuai perencanaan pondasi tiang strauss (25 cm 30
cm), mata bor di putar dan di beri beban tekanan sampai dirasa sudah di penuhi tanah lalu
diangkat dan di buang tanahnya, kegiatan tersebut dilakukan terus menerus hingga
kedalaman pondasi yang diinginkan / sampai tanah keras (-+6 meter). Pengeboran tanah di
kerjakan 2 orang untuk 1 alat (kadang ada juga yang dikerjakan 3 orang s/d 4 orang).
Pembesian
Pekerjaan pembesian dengan pembuatan besi spiral (umumnya besi 8mm polos jarak sekang
15cm-20cm) dan pemotongan besi pokok untuk jari jari (umumnya besi 13 ulir isi 5 batang),
dilanjutkan dengan perangkaian keduanya hingga menjadi kerangka tulangan seperti pada
gambar dan video.
Pengecoran
Pengecoran adalah tahap terakhir dalam pekerjaan pondasi strauss pile, yang menjadi
perhatian apabila lobang bor dipenuhi air (biasanya daerah bekas rawa) maka pengecoran
harus menggunakan pipa paralon (sebagai pipa tremie) sebagai pengantar cor supaya tidak
bercampur dengan air lumpur dan hasil beton yang lebih baik, tetapi apabila tanah kering
adukan cor bisa langsung di tuangkan.
2. Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan sloof, kolom
praktis, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak
mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran
kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi
nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata yang
: 10 KP.
pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan
15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi,
1. Pastikan pemasangan dinding (batu bata merah, batako, bata ringan) sudah selesai, atau jika dinding
listrik,dsb).
3. Siapkan bahan dan alat : Pasir, Semen, Air, Alat aduk dan tempat untuk mencampur pasir dan
semen, Benang, Paku, Palu, Meteran, Ember, Roskam/Trowel, Jidar, Triplek, Kertas Semen.
4. Bersihkan permukaan dinding (untuk dinding beton dan bata ringan yang permukaannyacenderung
6. Buatlah panduan ketebalan dan pembatas ruang kerja dengan menggunakan benang yangdipasang
secara vertikal (Pasang paku di atas dan diikat lalu pada ujung yang dibawah diberi pemberat). Jarak
7. Buat bahan plester dengan mencampur semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 – 1: 5. Pastikan
campuran bebas dari kotoran atau kandungan tanah serta pastikan pencampurannya benar-benar
homogen. Untuk lebih praktis juga bisa menggunakan bahan plester instan.
8. Buat sample ketebalan atau kepala plesteran sesuai garis panduan. Ketebalan plester 1,5cm – 3cm.
Biarkan sample/kepala plesteran beberapa saat sehingga lebih mengeras(disarankan, untuk pekerja
yang menggunakan tangan kanan maka kepala plesteran berada di sebelah kiri dinding, untuk yang
9. Mulai plesteran dengan cara menempel atau melemparkan adukan bahan plesteran yang sudah kita
buat ke dinding dengan sistem tumpang lapis. Bila ditemukan cekungan maka bisa dilapis lagi
dengan campuran yang lebih encer. Ratakan dengan mistar kayu. Usahakan untuk memplester
bagian dinding yang tidak sedang terkena matahari, karena sifat plesteran yang cepat kering.
10. Lakukan penyiraman pada permukaan plester selama kurang lebih 7 hari, supaya
keretakan.
Cara Mengaci Dinding
1. Pastikan dinding benar-benar telah kering. Usia ideal plester siap untuk diaci adalah 2 – 3 minggu.
2. Siapkan bahan dan alat : Semen (portland cement), Air, Trowel khusus untuk acian (Roskam Baja
dan Kayu).
5. Campur semen dan air sehingga menghasilkan adonan yang encer namun dengan kekentalan
yangcukup.
6. Lakukan pengacian dengan cara melapiskan semen yang sudah dicampur air dengan roskam baja,
dan berikan tekanan agar merekat sempurna. Lakukan sampai mencapai lebar tertentu, lalu ratakan
8. Perhalus permukaan acian dengan cara menggosok permukaan acian dengan roskam baja searah.
9. Lakukan pekerjaan sampai selesai pada tiap bidang dinding agar tidak menampilkan sambungan.
Sloof
Sloof merupakan struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan
beban pondasi. Sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan tanah, dinding
tidak roboh. Sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan dari bangunan. Bahan yang digunakan adalah
beton dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 2 split (koral).
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu, ialah lebar 15 cm, tinggi 20
cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d10). Begel pada sloof menggunakan
diameter 8 mm berjarak 15mm (d8 -15). Sedangkan untuk rumah dua lantai, dimensi sloof yang sering
digunakan adalah lebar 20 cm, tinggi 30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm Proses pekerjaan
pemasangan besi sloof dilakukan setelah permukaan pondasi batu belah dibersihkan dari kotoran tanah dan
lainnya, agar adukan cor sloof bisa merekat maksimal pada permukaan pondasi batu belah.
Penyambungan yang benar pada proses pekerjaan pemasangan besi sloof ialah adanya pengait yang
panjangnya minimal 50 cm diantara 2 ujung besi. Besi tersebut bertemu dan setiap ujungnya dibengkokkan
2 cm sebagai pengait.
Pada gambar ini bisa Anda lihat proses pekerjaan pemasangan besi sloof pada titik pertemuan penyambungan
besi yang kurang baik, menyebabkan kualitas konstruksi kurang baik.
Gambar 4. Proses pekerjaan pemasangan besi sloof yang benar (sumber: rumahbeton.com)
Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan. Bila
kolom mengalami masalah penurunan kekuatan dapat menyebabkan runtuhnya bangunan. Struktur dalam
kolom dibuat dari besi dan beton.
Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang
tahan tarikan, sedangkan beton merupakan material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti
sloof dan balok, bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Ada beberapa Jenis kolom. Namun untuk rumah sederhana, bentuk kolom ada dua: kolom utama dan kolom
praktis.
Kolom praktis
Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak
kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut – sudut). Dimensi kolom praktis
Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas dinding bata. Berfungsi
sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti
beban yang diterima oleh kuda-kuda.
Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring balk yang biasa
digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6
– 15 cm.
Demikian penjelasan terkait sloof, kolom, dan ring balk. Semoga uraian di atas bisa memberikan gambaran
untuk memperkaya pengetahuan dalam konstruksi beton bangunan.
PEKERJAAN PENGECATAN
I Pekerjaan Persiapan
Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak
rata, dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional
pada dinding Anda, pastikan Anda menyediakan satu hari penuh persiapan sebelum
2. Pilih warna.
Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna
• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,
atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.
• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan
dasar, ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya),
warnawarna yang sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.
• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna
yang jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi
3. Persiapkan lantai dan perangkat keras lainnya untuk pengecatan. Hal pertama yang harus Anda
Kencangkan kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:
• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.
• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.
menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya
memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.
• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari
• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan
terlalu keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.
• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.
• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat
di dekat Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan
5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu
dan serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah
dicat dan akan dapat memberikan hasil akhir yang lebih baik.
• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan
menggunakan spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit
menggosoknya kuat-kuat. Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.
6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah
terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan
• Dempul semua keretakan pada dinding. Dengan menggunakan jari yang telah dibasahi, dorong dempul
ke dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.
• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan
bangunan dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk
dinding semen. Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.
7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan
ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah
Anda akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan
tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari
rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.
• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan
kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat
8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan
dapat menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda
jika:
1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang
diinginkan; celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan
menggesekkannya. Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis
2. Celupkan kuas rol ke dalam cat. Untuk memenuhi bagian tengah dinding, juga bagian-bagian yang
belum dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk
• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.
• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti
lebih baik.
• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan
memeras dan mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.
3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan
cat pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi
dinding dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat
• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas
• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan
5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan
tepiannya. Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).
6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik.
PELAKSANA LAPANGAN
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum
didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran
harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai dengan
selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal /
Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN PAVING BLOCK
Metode pelaksanaan paving block dari mulai tahap awal atau persiapan, leveling hingga nishing akhir yang
baik dan benar agar mendapatkan hasil pemasangan paving block yang sempurna. Peralatan dan persiapan
sebelum pemasangan conblock Dalam pemasangan paving block dibutuhkan alat alat bantu mesin seperti
stamper kuda yang berfungsi untuk meratakan atau memadatkan struktur bawah atau pondasi yang diatasnya
akan dipasang paving block. Serta ada pula alat bantu mesin lainnya yaitu stamper kodok atau vibro yang
digunakan saat setelah paving block terpasang, alat ini berfungsi untuk meratakan serta merekatkan conblock
yang telah terpasang agar tidak bergelombang dan kuat atau merekat antara susunannya. Adapun alat bantu
manual yang cara menggunakannya dengan tenaga manusia adalah alat bantu pemotong paving block, alat
ini biasa digunakan untuk memotong paving block untuk di pasang di bagian pinggir yang masih kosong agar
terlihat rapih. Tahapan cara pemasangan paving block
1. Tahap pertama yaitu tentunya membersihkan lahan yang akan di pasang Pavingblock dari semua
2. Perataan lahan, pada tahap ini permukaan tanah yang tidak rata atau yang berlubangmaupun yang
3. Pengurugan tanah, dalam hal ini bahan atau material yang digunakan untuk pengurugan banyak
pilihannya, bisa berupa limestone, sirtu, sirdam, makadam dll. Urug material bahan bangunan tersebut di atas
tanah padat, lalu urugan tersebut dipadatkan dengan menggunakan mesin pemadatan seperti roller (wales),
atau bisa juga menggunakan stamper kuda. Pemadatan material urug tersebut disertai dengan penyiraman
5. Setelah tahapan leveling, Gelar pasir urug atau disebut juga abu batu ± 5 cm dan ratakan.Pasir urug
atau abu batu ini berfungsi membentuk permukaan yang rata dan mudah diatur untuk landasan pemasangan
conblock.
6. Barulah masuk ke tahapan penyusunan paving di atas pasir atau abu batu yang telah digelar rata tadi
memadatkan permukaan pemasangan paving block sembari celah naat antar susunan paving di isi dengan
menggunakan abu batu agar susunan paving block tersebut saling mengunci, tidak bergeser dan tidak
bergelombang.
PELAKSANA LAPANGAN
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik pembangunan
yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum didalam Surat
Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan
ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya
pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal /
Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh PenyediaJasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan kedalam
Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas sementara,
transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian, dokumentasi dan
pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN PENGECATAN
PEKERJAAN PENGECATAN
I Pekerjaan Persiapan
Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak rata,
dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional pada dinding
2. Pilih warna.
Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna
• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,
atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.
• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan dasar,
ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya), warnawarna yang
sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.
• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna yang
jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi skema warna
yang serasi.
3. Persiapkan lantai dan perangkat keras lainnya untuk pengecatan. Hal pertama yang harus Anda
lakukan adalah membentangkan lembaran kanvas di lantai, hingga menutup seluruhnya. Kencangkan
kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:
• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.
• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.
4. Amplaslah dinding(-dinding)nya. Mengamplasnya akan membantu pengecatan karena dapat
menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya
memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.
• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari sisi
• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan terlalu
keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.
• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.
• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat di dekat
Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan spons amplas
5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu dan
serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah dicat dan
• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan menggunakan
spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit menggosoknya kuat-kuat.
Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.
6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah
terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan memerlukan
sedikit dempul.
• Dempul semua keretakan pada dinding. Dengan menggunakan jari yang telah dibasahi, dorong dempul ke
dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.
• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan bangunan
dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk dinding semen.
Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.
7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan
ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah Anda
akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan
tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari
rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.
• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan
kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat beberapa
8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan dapat
menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda jika:
II. Pengecatan
1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang diinginkan;
celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan menggesekkannya.
Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis warna selebar 5 cm di
2. Celupkan kuas rol ke dalam cat. Untuk memenuhi bagian tengah dinding, juga bagian-bagian yang belum
dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk mengambil
• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.
• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti lebih
baik.
• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan memeras dan
mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.
3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan cat
pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi dinding
dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat mengecat
• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas tetap
• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan cat.
5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan tepiannya.
Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering sebelum
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).
6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik
PELAKSANA LAPANGAN
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang
tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS,
BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari
mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material,
pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja,
sesuai dengan Jadwal / Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor
561/Kep.1220-Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten /
Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara
lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan
pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
METODE PELAKSANAAN REHAB
Genteng metal adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang ringan namun kuat dan
tidak membebani konstruksi bangunan. Penggunaan genteng metal sudah semakin umum digunakan.
Bukan hanya jenis bangunan kantor atau gedung – gedung modern saja bahkan bangunan rumah
tinggal pun sudah banyak yang menggunakan genteng tersebut. Salah satu pertimbangan yang banyak
diperhitungkan dalam penggunaan genteng metal adalah karena bobotnya yang lebih ringan jika
Jenis – Jenis Genteng Metal Secara umum genteng metal terdiri dari dua jenis yaitu genteng metal
polos/colour dan genteng metal pasir. Genteng metal polos memiliki ciri permukaan yang halus dan
lebih mengkilat sedangkan genteng metal pasir memiliki permukaan yang kasar. Kelebihan dan
Kekurangan Genteng Metal itu juga berbeda sesuai jenisnya. Untuk genteng polos misalnya lebih
terlihat elegan dengan warna yang mengkilat sedangkan genteng metal pasir dapat meredam suara
1. Kerangka atap apa saja bisa dikombinasikan dengan jenis genteng ini.
3. Ekonomis, dari sisi harga lebih murah dibandingkan dengan genteng beton.
6. Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecat ulang yang
2. Suhu udara rumah yang memakai genteng metal lebih panas dibanding dengan jenis genteng lain.
3. Tidak tahan terhadap asam dan cuaca tropis seperti Indonesia dan tidak tahan lama.
5. Untuk memilih genteng metal yang baik untuk bangunan anda maka perlu
Cara Memasang Genteng Metal Pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian
atas dan bawah. Genteng tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga
pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri sama.
Sudut kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah 20 – 30 Derajat, pengikatnya adalah dengan
Plafon pada berbagai bangunan biasa dikenal juga dengan istilah langit-langit rumah. Plafon
merupakan suatu pembatas yang membagi antara bagian atap dengan ruang yang berada di bagian
bawahnya. Selain berfungsi sebagai penutup bagian atas ruang, plafon juga biasa digunakan untuk
ruangan sebagai cara menyulap ruangan biasa menjadi mewah. Karena memiliki dampak secara
interior inilah yang menyebabkan pemilihan material plafon menjadi salah satu faktor yang harus
diperhatikan.
Pada aplikasi di ruamh tinggal, terdapat berbagai jenis-jenis plafon ruangan yang dapat Anda gunakan.
Salah satu material plafon tersebut adalah plafon GRC. Bahan GRC atau Glassfiber Reinforced
Cementmerupakan material yang terbuat dari campuran bahan-bahan serat dan juga semen. Sehingga
jika dilihat plafon GRC memiliki bahan dasar yang menyerupai beton. Namun yang menjadi pembeda
diantara keduanya adalah bobot GRC yang jauh lebih ringan. Pada pembuatan beton, salah satu bahan
dasar penyusunnya menggunakan tulangan baja. Akan tetapi pada kasus plafon GRC hanya
Plafon GRC juga terkenal memiliki daya tahan lebih terhadap air, sehingga Anda tidak perlu khawatir
jika ingin memasang plafon pada ruangan basah yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. Selain itu
plafon GRC juga memiliki beberapa keuntungan lain yang patut dipertimbangkan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
• Bahannya mudah dibentuk. Salah satu keunggulan dari plafon GRC adalah sangat mudah dibentuk
sehingga Anda dapat menyesuaikannya dengan berbagai konsep ruangan seperti konsep arsitektur
• Memiliki daya tahan yang lama. Selain mudah dibentuk, materil plafon GRC juga memiliki daya tahan
yang cukup lama. Umunya plafon yang terbuat dari bahan GRC dapat bertahan hingga kurun waktu 25
tahun pemakaian. Jauh lebih lama jika dibandingkan dengan penggunaan palfon gypsum.
Disamping beberapa point diatas, keunggulan lain yang dimiliki oleh plafon GRC adalah cara
pemasangan plafon GRC yang terbilang mudah dan cukup sederhana. Jika Anda tertarik untuk
menggunakan plafon GRC di rumah, berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap pelaksanaan cara
mengukur dimensi ruangan tersebut terlebih dahulu. Berapakah panjang dan lebar ruangan tersebut?
Proses pengukuran ini harus dilakukan secara teliti supaya nantinya tidak terjadi kesalahankesalahan
plafon ruangan agar desainnya sesuai dengan konsep hunian yang dipilih.
rangka plafon. Anda dapat menggunakan berabagi jenis kayu untuk rangka plafon, atau juga dapat
menggunakan rangka lain yang terbuat drai material metal hollow square. Jika Anda menggunakan
material rangka kayu, pastikan kayu tersebut termasuk ke dalam jenis kayu yang tidak dimakan rayap.
4. Memaku plafon
Ketika rangka kayu sudah selesai dipasang, langkat selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah
memasang plafon tersebut. Gunakanlah alat bantu berupa tangga lipat untuk mengerapkan planel
plafon pada rangka kayu. Jika Anda menggunakan jenis rangka kayu, maka Anda perlu menggunakan
paku khusus yang memiliki diameter 2 mm dengan panjang sebesar 25 mm serta memiliki kepala yang
mengalami keretakan. Sebagai pilihan, Anda dapat menggunakan sistem sambungan square, dimana
pada setiap nat atau titik pertemuan panel akan digunakan kompon versaboard.
6. Proses finishing
Jika semua langkah tersebut sudah selesai dilakukan, maka selesailah proses pembuatan plafon GRC.
Untuk proses akhirnya, Anda dapat mengecat kembali permukaan plafon dengan warna yang
diinginkan. Jangan lupa ketika pekerjaan sudah selesai, segera bersihkan kembali sampah hasil
pekerjaan dengan menggunakan alat kebersihan rumah berupa sapu, kain pel dan sebagainya.
Dari beberapa penjabaran diatas dapat dilihat bahwa proses pemasangan plafon GRC memang mudah
dan dapat dilakukan oleh siapapun tanpa keahlian khusus. Namun tetap, ketika sedang melakukan
proses pemasangan berhati-hatilah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
PEKERJAAN PENGECATAN
I Pekerjaan Persiapan
Dinding yang dicat terburu-buru akan dapat dengan mudah terlihat. Cat yang meleleh, garis yang tidak
rata, dan warna yang tidak secerah seharusnya. Jika Anda ingin mendapatkan tampak profesional pada
dinding Anda, pastikan Anda menyediakan satu hari penuh persiapan sebelum
2. Pilih warna.
Pilihannya benar-benar tidak terbatas, mungkin dapat membuat Anda kewalahan. Saat memilih warna
• Pilih warna berdasarkan warna yang dominan dalam ruangan tersebut. Ini dapat berupa karpet, lukisan,
atau warna kain pelapis. Biarkan warna-warna ini mendasari pilihan Anda.
• Berikan warna yg lebih muda ke lebih tua, dari langit-langit ke lantai. Jika Anda menginginkan atudan
dasar, ikuti yang satu ini: warna yang lebih muda ditempatkan di atas (langit-langit, misalnya),
warnawarna yang sedang ditempatkan di dinding, dan warna yang paling gelap pada karpet/lantai.
• Gunakan roda warna. Warna-warna yang berdekatan satu sama lain biasanya dapat serasi. Warna
yang jauh dari yang lainnya pada roda warna memerlukan sedikit tambahan untuk dapat menjadi skema
Kencangkan kanvas dengan selotip lukis dan pastikan tidak dapat bergeser. Sebagai tambahan:
• Lepaskan pelat saklar dan penutup stop kontak, tutupi dengan selotip.
• Tutupi semua tutup perangkat yang tidak dapat dilepaskan dengan selotip.
menciptakan pori-pori atau kantung-kantung kecil yang menjadi tempat cat menempel, membuatnya
memiliki lapisan cat yang merata. Saat mengamplas, kenakan masker debu.
• Gunakan tongkat pengamplas dengan kertas amplas berpasir 120, Gerakkan tongkat pengamplas dari
• Cobalah temukan keseimbangan yang baik pada pemakaian tongkat pengamplas. Jangan menekan
terlalu keras atau terlalu lembut. Tekanan yang merata dan sedang adalah yang terbaik.
• Ganti kertas amplas saat debu telah menutupinya dan kehilangan kemampuan mengamplasnya.
• Berikan spons amplas kasar yang telah dibasahi pada terlebih dahulu. Sediakan seember air hangat di
dekat Anda dan celupkan spons ke dalamnya sering-sering. Setelah Anda selesai, akhiri dengan spons
5. Bersihkan dinding-dindingnya. Dengan sebuah mesin vakum, bersihkan dinding dari semua debu
dan serpihan yang berasal dari proses pengamplasan. Dinding yang bersih akan jauh lebih mudah
dicat dan akan dapat memberikan hasil akhir yang lebih baik.
• Dengan menggunakan air hangat dan sedikit deterjen, bersihkan dinding tipis-tipis dengan
menggunakan spons. Bersihkan titik-titik yang berminyak atau sangat kotor dengan sedikit
menggosoknya kuat-kuat. Bersihkan seluruh dinding dengan air bersih dan spons saat telah selesai.
6. Tambalkan lubang atau retak dengan dempul. Berikutnya, lihatlah kondisi dinding Anda. Apakah
terdapat lubang atau retak yang memerlukan perhatian khusus? Jika ya, Anda mungkin akan
ke dalam celah-celahnya dan haluskan untuk memberi hasil akhir yang halus merata.
• Dengan menggunakan pisau dempul, tambal semua lubang di dinding, tergantung dari bahan bangunan
dindingnya. Gunakan dempul sambung untuk dinding gipsum, dan dempul tambal untuk dinding semen.
Haluskan dempul dengan kertas amplas berpasir 120 ketika dempul telah kering.
7. Tentukan apakah Anda akan menggunakan selotip lukis atau kuas bersudut.Anda tidak akan
ingin cat Anda mengenai langit-langit atau mengenai lapisan cat lain, bukan? Karena itu, tentukan apakah
Anda akan menggunakan selotip atau kuas bersudut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
• Penggunaan selotip lukis akan memerlukan banyak persiapan pemasangan namun tidak memerlukan
tangan yang tenang. Anda akan harus memasangkan selotip dengan sangat merata untuk menghindari
rembesan cat, namun saat sudah tertempel, Anda tidak perlu khawatir akan mengacaukan pengecatan.
• Kuas bersudut tidak memerlukan banyak persiapan pemasangan, jika ada, namun dapat menyebabkan
kesalahan jika Anda tidak memiliki tangan yang tenang. Namun tetap, kuas ini dapat menghemat
8. Tutupi dinding dengan selapis cat primer. Cat primer adalah lapisan cat yang lebih cerah dan
dapat menyerap warna dengan baik. Anda mungkin harus memberi cat primer pada dinding Anda
jika:
II. Pengecatan
1. Beri cat pada tepiannya dahulu. Celupkan kuas bersudut berukuran 6,5 cm ke dalam warna yang
diinginkan; celupkan hanya sepertiga bagian kuas, mengetukkan kuas untuk mengurangi cat dan bukan
menggesekkannya. Cat bagian sudut dan tepian kamar Anda dengan kuas bersudut, meninggalkan garis
dicat, cara terbaik adalah dengan menggunakan kuas rol. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk
• Basahi kuas rol sebelum mencelupkannya. Basahi dengan air untuk cat yang berbahan dasar lateks.
• Isi nampan cat secukupnya dengan cat hingga hampir ke batas penggilas. Lebih banyak tidak berarti
lebih baik.
• Celupkan kuas rol ke dalam wadah cat di belakang dan bawa ke bagian penggilasnya, dengan
memeras dan mengurangi cat yang berlebih juga melapisi kuas dengan cat hingga merata.
3. Rol cat pada dinding dengan menggunakan bentuk seperti huruf "W" atau "M".Setelah mencelupkan
cat pada nampan, gunakan gerakan membentuk huruf "W" atau "M" yang bersambung untuk melapisi
dinding dengan cat. Lanjutkan menggunakan gerakan ini hingga dinding tertutup cat seluruhnya. Saat
• Saat menggunakan gerakan huruf "W" atau "M", jangan mengangkat kuas dari dinding. Biarkan kuas
• Saat kuas mulai mengeluarkan suara seperti lengket di dinding, itulah saatnya untuk menambahkan
5. Rapikan tepian dinding dengan satu lapis cat. Anda mungkin perlu atau tidak perlu merapikan
tepiannya. Lagi-lagi, Anda dapat memilik untuk menutupi dinding dengan selotip (tunggu hingga kering
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih lebar, gunakan kuas bertepi rata.
• Jika Anda mengecat tepian yang lebih tipis, gunakan kuas bersudut (berukuran 2,5 hingga 5 cm).
6. Berikan lapisan kedua, jika diperlukan. Ulangi proses awal pengecatan untuk hasil yang terbaik.
Cara pemasangan keramik lantai dan dinding
a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untukmenghindari
b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata
air.
c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yangada.
d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu.
f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun
g. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran
pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran. Bagi area yang luas
h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem pertimbangkan
bahanpembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera
j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran
padatemperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan pastikan
keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang
sama.
PELAKSANA LAPANGAN
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang tercantum
didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran
harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai
dengan selesainya pekerjaan dalam lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan waktu pelaksanaan yang
berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan
pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan
Jadwal / Time Schedule.
Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:
Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.1220-
Yanbangsos/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Barat.
Menyampaikan Pra RK3K yang memuat Tentang Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan pekerjaan dan merupakan satu kesatuan dengan penawaran yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
Overhead dengan Ketentuan:
a. Agar dibuat rincian overhead didalam tabel tersendiri yang kemudian total overhead dimasukan
kedalam Analisa Harga Satuan.
b. Komponen overhead harus memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung antara lain :
Biaya pengawasan dan staff lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, keselamatan kerja (k3), control kualitas dan pengujian,
dokumentasi dan pelaporan, ansuransi tenaga kerja.
Mengacu pada Instruksi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor : 02/IN/M/2020 TENTANG PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA
VIRUS DISEASE ( COVID – 19 ) DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI maka, dalam
pelaksanaan penyelenggaraaan kegiatan konstruksi wajib mematuhi protokol pencegahan COVID –
19 yaitu dengan menyiapkan air & sabun cuci tangan di lokasi proyek, semua pekerja, pelaksana di
lokasi proyek wajib memakai masker. Tiap lokasi proyek wajib menyediakan pengukur suhu badan
dan apabila ada pekerja yg sakit agar segera melapor ke puskesmas setempat. Demikian Harap
Maklum dan Mohon Agar dijadikan Perhatian Khusus.