Anda di halaman 1dari 51

CV.

DWI PUTRA PERKASA

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Revitalisasi Pasar Rakyat Yang Dikelola Oleh Koperasi

Lokasi : Kab. Malang

Tahun Anggaran : 2019

PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan Pendahuluan meliputi pekerjaan :

1. Pembersihan Lokasi
 Pada Pembersihan Lokasi Langkah pertama sebelum melakukan pekerjaan galian yaitu
melakukan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan/stripping.

 Pembersihan saluran ini dilakukan menggunakan alat berat berupa bulldozer dan
dibantu dengan tenaga manusia yang dibantu menggunakan alat pembersihan seperti
chainsaw, cangkul dll.

 Pembersihan dilakukan terhadap semak-semak, pohon-pohon rerumputan, sampah-


sampah dll.

 Pekerjaan pembersihan ini dilakukan sampai saluran lama terlihat bebas dari segala
puing-puing dan tumbuhan liar.

 Jika terdapat pepohonan yang berukuran cukup besar, maka dapat dilakukan
penebangan sesuai izin dari Direksi.
CV. DWI PUTRA PERKASA

 Semua penebangan dan pembongkaran harus seijin Direksi dan dilaksanakan sampai
kedalaman tanah 30 cm dibawah elevasi permukaaan tanah rencana.

 Selanjutnya juga dilakukan pekerjaan tripping atau pengupasan lapisan permukaan


tanah.

 Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan
pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan
dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.

 Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan
mengunakan buldozer, besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai spesifikasi
teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan.

 Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada
yang dibuang ke tempat pembuangan.

2. Pasang bouwplank

Bouwplank (papan bangunan) berfungsi untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang


diperlukan sesuai dengan hasil pengukuran.

Syarat-syarat memasang bouwplank :

 Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah

 Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat
pelaksanaan galian

 Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.

 Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank
lainnya.

 Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)

 Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding
batu bata.
CV. DWI PUTRA PERKASA

3. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek pembangunan harus di buat sebagai bentuk tranparansi anggaran proyek,
pihak penyedia, pihak konsultan dan instansi terkait.

Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :

 Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm


 Kaso dengan ukuran 5/7 cm
 Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
 Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati

Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :

 Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat berwarna merah
 Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di sepakati
 Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7 sebagai tiang-tiang
penyangga.
 Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam
mengidentifikasi suatu proyek.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN TANAH/PASIR

Pekerjaan Tanah/Pasir Meliputi :

1. Galian Tanah
 Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal yang
dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi
diperlukan untuk perletakan pondasi plat.
 Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang
lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya,
penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
 Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena
tanah tersebut akan dipakai kembali.

2. Urugan Tanah
Urugan tanah disini meliputi urugan tanah kembali dan pemadatan serta
urugan tanah bawah lantai.
 Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
 Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.
 Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan
alat stamper. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai.
 Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang
dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan.
Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan
dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

3. Urugan Pasir

Urugan Pasir meliputi urugan pasir bawah lantai dan bawah pondasi.Permukaan tanah
yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah
asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan
Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar
7 cm.

4. Urugan Sirtu

Urugan Sirtu meliputi urugan sirtu .Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya
diberikan sirtu urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan sirtu
ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan
Sirtu dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Sirtu yang sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 10 cm.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN PONDASI

1. Pondasi Aanstampeng & Batu Kali

 Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu alam
yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat berupa
campuran adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal yang digunakan
pada bangunan dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.

 Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25 cm.
dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh.

 Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan sirtu setebal 5-
10 cm yang berfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru batu kali dipasang
dengan posisi berdiri. Di antara celah batu tersebut diisi sirtu sampai padat sehingga
mampu mendukung beban yang berada di atasnya. Susunan model seperti ini sekaligus
berfungsi sebagai drainase sehingga bisa mengeringkan air tanah yang berada di
sekitarnya. Untuk menjaga agar pondasi batu kali tidak cepat rusak ataupun basah
terkena air tanah maka badan pondasi diplester kasar yang tebalnya sekitar 1,5 cm.

Syarat syarat umum untuk standar pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :

 Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran.
 Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil,
tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan dan efek gempa bumi.
 Mampu menahan unsur kimiawi dalam tanah baik yang organik maupun non organik.
 Mampu menahan tekanan air.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Sloof

 Sloof adalah istilah untuk salah satu elemen struktur bangunan yang bekerja pada arah
horizontal sama halnya seperti balok. Pada suatu bangunan atau rumah, sloof dipasang
secara memanjang diantara pondasi batu kali dan juga dinding.

 Sloof berfungsi untuk menerima beban dari dinding dan mendistribusikannya secara
merata pada pondasi dan juga kolom (tiang). Selain itu, sloof juga berfungsi sebagai
pengikat antar kolom pada suatu bangunan (rumah).
 Pekerjaan pembuatan sloof beton bertulang seringkali dinyatakan dalam satuan meter
kubik. namun dalam perhitungannya terdapat pekerjaan lain yang tidak dapat
terpisahkan dan perlu untuk diperhitungkan juga, apalagi ketika anda ingin membuat
RAB. Pekerjaan lain tersebut ialah pekerjaan pembuatan dan pemasangan bekisting, dan
pekerjaan pembesian.
CV. DWI PUTRA PERKASA

2. Kolom
 Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan. Bila kolom mengalami masalah penurunan kekuatan dapat
menyebabkan runtuhnya bangunan. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton.
 Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi
adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton merupakan material yang tahan
tekanan.
 Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian
struktural lain seperti sloof dan balok, bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.

Ada beberapa Jenis kolom. Namun untuk rumah sederhana, bentuk kolom ada dua:
kolom utama dan kolom praktis.

1. Kolom utama

Kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.
Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama 3,5 m, agar dimensi balok untuk
menopang lantai tidak begitu besar. Apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5
meter, maka struktur bangunan harus dihitung.

2. Kolom praktis

Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan
bata, (sudut – sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d10, begel
d8 – 20.

3. Ring Balok
 Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas
dinding bata. Berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan
beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.
 Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring
balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok
(besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6 – 15 cm.

 campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena
selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran.
CV. DWI PUTRA PERKASA

4. Plat Meja Beton


 Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan
bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada apabila
struktur tersebut.Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila dibandingkan
dengan bentang panjang/lebar bidangnya.Pelat beton ini sangat kaku dan arahnya
horisontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi sebagai diafragma/unsur
pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.
 Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai
bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga.
Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban gravitasi
(beban mati dan/atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur
(seperti pada kasus balok).

5. Balok Latei
 Pekerjaan beton konsol berfungsi sebagai topping jendela dan teras dari cahaya
matahari dan tampiasan hujan. Beton ini berada di atas jendela dan teras dengan
ketebalan 6 - 8 cm. Satuan dalam perhitungan pekerjaan beton konsol kanopi adalah m 3.

PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG


1. Lantai Kerja & Rabatan

Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan
dengan lingkup dan kondisi lingkungan yang cukup kompleks. Ketebaan lantai kerja
biasanya setebal 10 - 15 cm. Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai
berikut :

1. Memudahkan pekerja berdiri d atas lahan datar, lahan menjadi tidak kotor dan becek.

2. Merupakan dudukan besi lapis bawah (untuk pondasi rakit atau pile-cap.

3. Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.

Sedangkan langkah-langkah pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut :

1. Memastikan elevasi yang diperlukan untuk lantai kerja (leveling lantai).

2. Memasang pondasi cerucuk bambu. Jarak dan kedalaman cerucuk sangat bergantung
pada kondisi tanah. Bila kondisi tanah buruk (N-SPT < 15, tanah lunak) maka cerucuk
dapat dibuat lebih dalam dan jarak antar-cerucuk dapat lebih rapat.

3. Memasang plastik atau sekat sejenis. Fungsi pemasangan plastik adalah untuk
membatasi lapis beton agar tidak bercampur dengan tanah.

4. Pembesian lantai kerja. Pembesian pada lantai kerja perlu untuk memperkuat lantai
kerja agar cukup kuat menahan gaya tekan dan up-lift tanah. Penggunaan besi cukup
dengan diameter kecil saja (cukup 8 mm) dan dapat menggunakan besi polos. Jarak
CV. DWI PUTRA PERKASA

penulangan dapat dibuat renggang (20-25 cm) sesuai dengan kebutuhan. Usahakan
memakai besi-besi bekas potongan agar tidak terjadi waste besi yang berlebih.

5. Membuat bekisting di sekitar batas lantai kerja rencana.

PEKERJAAN PASANGAN/ PLESTERAN

1. Pasangan Batu Bata Merah, Rollag Bata


Pasangan batu bata/ bata merah adalah batu bata yang disusun sedemikian rupa
dengan menggunakan adukan sehingga membentuk konstruksi pada bagian bangunan
tertentu.

Fungsi Dinding/Tembok Pada Bangunan Gedung

 Pada bangunan gedung sederhana (rumah tinggal), dinding berfungsi sebagai struktur
(penyangga beban-beban bangunan) dan sebagai partisi (pembatas/penyekat antar
ruangan).

 Pada bangunan gedung bertingkat: pada umumnya struktur utamanya dari beton
bertulang atau baja, maka temboknya hanya berfungsi sebagai penyekat/partisi.

Macam-Macam Tebal Dinding

 Dinding 1/2 batu: tebal dinding = L, paling sering dilaksanakan

 Dinding 1 batu: tebal dinding = 2 L = P

 Dinding 1 1/2 batu: tebal dinding = 3 L = P+L

 Dinding 2 batu: tebal dinding = 4 L = 2P

 Dinding 2 1/2 batu: tebal dinding = 5 L = 2P+L, dst.

 Macam-Macam Ikatan Bata

 Dinding tebal 1/2 batu: ikatan 1/2 batu, umum dilaksanakan

 Dinding tebal 1 bata atau lebih: ikatan kepala, ikatan inggris, ikatan belanda, ikatan
flam
CV. DWI PUTRA PERKASA

2. Plesteran

Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar
tingkat kekuatannya lebih kokoh. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai
adukan yang terbuat dari campuran semen, sirtu, dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran,
suatu bidang bangunan juga bakalan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga
biasanya diterapkan di struktur plafon dan lantai bangunan.

Adapun fungsi-fungsi dari plesteran antara lain :

1. Meningkatkan kekuatan struktur bidang bangunan

2. Meratakan permukaan suatu bidang bangunan

3. Melindungi struktur bangunan dari cuaca yang ekstrim

Jika ditinjau dari tingkat kerataannya, jenis-jenis plesteran dapat dikelompokkan


menjadi 3 macam. Yang pertama adalah plesteran kasar atau beraben biasanya diterapkan pada
pekerjaan struktur bangunan yang akan diurug. Jenis kedua yaitu plesteran setengah halus yang
biasanya diaplikasikan pada pekerjaan pembuatan kamar mandi, lantai outdoor, dan lapangan
olahraga indoor. Dan untuk jenis plesteran yang ketiga ialah plesteran halus di mana paling
sering digunakan dalam membentuk dinding dan lantai bangunan.

Sementara itu, ragam plesteran menurut kegunaannya bisa dibagi menjadi dua jenis
yaitu plesteran biasa dan plesteran kedap air. Plesteran biasa bersifat tidak kedap air sehingga
dapat diterapkan pada ruangan-ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan air.
Sebaliknya, plesteran kedap air merupakan plesteran yang dapat diandalkan untuk dipakai di
ruangan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi seperti kolam renang, bak mandi, dan saluran
air.

Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi plesteran yang bermutu baik di antaranya :

1. Permukaannya harus benar-benar rata dan tegak

2. Ketebalannya berkisar antara 11-16 mm

3. Tidak adanya keretakan yang muncul pada plesteran

Pada dasarnya, adukan/spesi plesteran terbuat dari portland cement yang ditambah
agregat halus dan air. Terdapat tiga macam portland cement yang perlu Anda ketahui yaitu
semen putih untuk nat, semen abu-abu untuk plesteran, dan semen merah untuk paving block.
Sedangkan agregat halus yang dipakai biasanya berupa sirtu yang juga bisa dikelompokkan lagi
menjadi bermacam-macam jenis. Beberapa tukang bangunan pun kerap menambahkan
admixture untuk mengubah sifat tertentu dari adukan plesteran tersebut .
CV. DWI PUTRA PERKASA

3. Acian

Pengertian Acian adalah penutup dinding yang sudah di pletser yang berfungsi menutup
pori - pori yang terdapat di dinding yang baru di plester agar terlihat lebih halus lagi. untuk
membuat acian anda hanya cukup membuat campuran antara semen dengan Airbersih saja.

Pada pengerjaan acian atau bisa di bilang juga plesteran halus di pakai campuran Pc
dengan air bersih sehingga mendapatkan campuran yang homogen, untuk pengerjaan nya seperti
sudah di jelaskan diatas acian dilakukan setelah pengerjaan plesteran.

Apa bila dalam permukaan bidang datar terdapat pertemuan dengan bahan yang berbeda
jenis seperti misalnya dinding pasangan bata dengan kusen pintu, anda harus menggunakan Nat
atau Tali Benang dengan ukuran 0.7 cm dan kedalaman 1.0 cm. Dan yang perlu diperhatikan
adalah toleransi kelengkungan atau cembung permukaan bidang datar tidak boleh melebihi 0.5
cm untuk setiap jarak 2.0 cm

4. Benangan

- Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku bagian luar) harus menghasilkan
akhiran yang benar-benar siku, lurus, dan rapi sehingga menghasilkan akhiran dinding, kolom
dan balok seperti yang dimaksud pada gambar rencana.

- Mortas untuk pekerjaan ini adalah campuran 1 Pc : 2 Ps yang diaduk hingga benar-benar
homogen. Pekerjaan benangan dilaksanakan bersama dengan pekerjaan acian halus dengan
menggunakan bahan dari adukan air semnen (PC).

- Pekerjaan benangan dilaksanakan dengan teknik yang baik dan dengan ketepatan yang
sedemikian rupa sehingga didapatkan benangan yang lurus tidak bengkok, kuat tidak mudah
pecah.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN ATAP

1. Rangka Atap Baja Ringan

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas strukturpendukungnya (kolom atau ringbalk)


harus dilaksanakan secarabenar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuaidengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap bajaringan di antaranya adalah:

 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapidengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya.

 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.

 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiapkuda-kuda rata.

 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).

 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.

 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibatkesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:

 Dipasang langsung di atas ringbalk.

 Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.

 Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena
tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalk tidak rata.

 Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam


ringbalk menjadi berkurang.
CV. DWI PUTRA PERKASA

 Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan
perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk

Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100 , diikat dengan
grip segitiga

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut:

Langkah : Persiapan kerja

1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.

2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan


memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat
bagian keselamatan kerja).
CV. DWI PUTRA PERKASA

3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan
hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi,
palu, dan sebagainya.

Langkah-langkah : Leveling dan marking

1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.
4. Mengukur jarak antar kuda-kuda
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN ATAP BAJA & KELENGKAPAN

Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan struktur baja adalah :

1. Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, seperti pelat-pelat,


profil, baut, angkur-angkur dan las
2. Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti sambungan-
sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh
3. Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstuksi baja seperti
pemasangan semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan
4. Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting
5. Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan struktur baja adalah :

A. Fabrikasi

a. Pola Pengukuran :

Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk


menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan di pada saat Pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana
dianggap ukuran pada 25°C.

b. Pelurusan

Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan
terlihat rapat keseluruhannya.

c. Pemotongan

Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau


dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus
siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang
diperlukan.

d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Geirinda

Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka
pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm
pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
CV. DWI PUTRA PERKASA

e. Pekerjaan Las

Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung


pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.

Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara


pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik

Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat
baja jenis RD.

Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak,
cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu Las.

f. Mengebor

Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus
dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal
sekaligus.

g. Memberi code pada jenis-jenis potongan

Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus
dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal
sekaligus. Bila menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor
lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.

Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan


menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan
dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.

Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari
pada diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk
baut pas harus dalam toleransi yang diberikan.

Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus
seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang
lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat montase percobaan

h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)

Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase


percobaan) pada bengkel pemborong Pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk
diperiksa
CV. DWI PUTRA PERKASA

Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase


bersamasarna pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-
perletakannya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.

Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan


menggunakan cara yang disetujui seperti wartel, jack, baut-baut.

Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-
bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang
atau merusak material.

i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.

Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari
dart Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang
sarna.

Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu.

j. Pengecatan di Bengkel

Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan,


maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang
dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya
sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir
(sand blasting)

Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-
bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya

k. Kerangka Baja.

Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa,


sehingga kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada
gambar kerja.

Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan


(kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.

Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat permanent
CV. DWI PUTRA PERKASA

l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.

Pemasangan :

Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai


bagian serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh.

Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada
setiap potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.

Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah
dibawah kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin
baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.

Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga


selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as
lubang.

Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus
terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan
cincin baut yang miring(taperd).

Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.

Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan
pada sambungan.

Megencangkan Baut:

Pengecekan hubungan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase

Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus
perIu diberikan pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan
sehingga mencapai tegangan yang diperlukan.

m. Pengecatan Baja

Pembersihan

Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas
dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam yang
bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-
lain yang melekat padanya.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup


dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi
oksidasi.

Pengecatan

Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau
pada cuaca lain yang jelek.

Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya
tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering.

Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam
bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar

Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat
dasar lagi seperti diuraikan diatas.

Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut,
sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan baik.

Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan
cat yang tebal dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang
disetujui sebelum penyelesaian cat dasar.

Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat
yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan berikutnya.

PEMASANGAN ATAP SPANDEK & BUBUNGAN


Atap spandek atau yang lebih dikenal dengan sebutan galvalum atau baja lapis
aluminium memiliki permukaan yang bergelombang dan terbuat dari baja lapis tahan
karat. Atap ini diklaim oleh produsennya memiliki daya tahan 4x lipat

dibandingkan dengan baja galvanis dengan ketebalan lapisan yang sama. Beberapa
produsen atap baja ringan juga seringkali menambahkan silikon guna meningkatkan
kelenturan dari atap spandek. Adapun perhitungan komposisi yang lazim dipakai untuk
membentuk spandek atap adalah alumunium 55%, kandungan seng 43%, dan silikon
berkisar 2%. Atap spandeck memiliki lapisan pelindung yang berdaya tahan tinggi
terhadap korosi.

Percampuran ketiga bahan di atas mampu menghasilkan satu jenis atap bangunan dan
rumah yang mudah dibentuk, kuat, dan awet. Selain itu, bagian permukaan spandek atap
juga sengaja didesain sedemikian rupa agar bisa dicat, sehingga proses pewarnaannya
dapat berlangsung efektif, efisien dan ekonomis. Hal inilah yang membuat atap spandek
cocok dipakai untuk bermacam kebutuhan manufaktur dan atap bangunan.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Atap spandek umumnya diaplikasikan untuk penutup atap gudang, ruko, pabrik, mall,
dan berbagai bangunan lainnya. Ukuran ketebalan spandek atap yang tersedia di pasaran
bervariasi antara 0.3 hingga 0.5 mm. Sedangkan lebar bentangannya juga bermacam-
macam. Begitu pula dengan warna yang tersedia juga beragam mulai dari hitam, abu-
abu,putih, biru, merah, kuning, cokelat, hijau, dan ungu.

Mengenai daya tahan, atap spandek sering dinyatakan sebagai salah satu bahan atap
yang paling awet. Atap jenis ini mampu bertahan sampai lebih dari 20 tahunan.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Perpaduan antara unsur seng dan alumunium membuat atap spandek juga memiliki sifat
anti rayap dan antikarat.

Atap spandek dapat diaplikasikan dengan jarak gording sekitar 120mm karena profilnya
memiliki banyak lekukan yang akan membuat kaku dan kokoh. Menggunakan penutup
atap bangunan dengan atap spandek mempunyai beberapa keunggulan antara lain:
desain profil kokoh membuatnya lebih ekonomis dan efisien, dan mmiliki pengaruh
terhadap fungsi bangunan, lebih sejuk, desain yang terlihat futuristic, dan warna yang
tidak gampang pudar dan lebih tahan karat.

Mengenai cara pemasangan atap spandek, anda perlu mengetahui beberapa langkah
berikut:

– Pengukuran jarak tumpuan


CV. DWI PUTRA PERKASA

– Desain kuda kuda galvalum. Ada beragam faktor dalam desain kuda kuda yaitu
kemampuannya dalam menahan beban, tingkat kemiringan atap bangunan (agar air
hujan mengalir lancar ), dan penentuan panjang top chord. Anda disarankan
menyertakan ahli dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi rangka atap bangunan supaya
tidak terjadi gagal struktur.

– Pemasangan kuda kuda. Apabila desain selesai, barulah pelaksanaan pemasangan


kuda kuda bisa dilakukan.

– Pemasangan reng. Proses pemasangan reng tergantung pada tipe/ jenis penutup atap
yang dipakai. Pilihlah reng yang pas mengingat jarak antar reng yang tidak selalu sama.

– Pemasangan atap. Cara pemasangan atap spandek harus dilakukan dengan rapi
sehingga tidak terjadi kebocoran ketika hujan

– Pemasangan nok pinggir, rabung, dan flashing. Wajib dilakukan secara rapi, kuat dan
juga teliti.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN LISTPLANG KALSIPLANK

Ada 2 Cara Teknis Kerja Pemasangan Lisplank, yaitu:

Pemasangan Lisplank secara Vertikal (tegak lurus)

Sistem pemasangan menyerupai ini banyak diterapkan pada pekerjaan Perumahan


alasannya teknis kerjanya yang simpel dan mudah, yaitu dengan Penyekrupan Lisplank
secara pribadi pada Reng Baja Ringan. Disamping itu juga lebih murah dan hemat dari
segi biaya. .

(Pemasangan Lisplank secara Vertikal)

Cuma kelemahan cara menyerupai ini yaitu Lisplank cenderung tidak terkunci dengan
kokoh pada Rangka Baja Ringan, alasannya hanya mengandalkan 1 buah (1 baris)
Sekrup Lisplang pada setiap profil melintangnya, sanggup dilihat pada Gambar
disamping.

Pemasangan Lisplank secara Diagonal (tegak Lurus terhadap Rangka Atap)

Sistem Pemasangan menyerupai ini juga banyak diterapkan pada pembangunan Rumah,
walaupun caranya yang lebih rumit, dan memerlukan biaya relatif lebih besar.
CV. DWI PUTRA PERKASA

(Pemasangan Lisplank Tegak Lurus terhadap Canal)

Karena Lisplank didudukan pada Profil C Baja Ringan yang sebelumnya mesti dipasang
terlebih dahulu, sehingga memerlukan Profil C Baja Ringan yang lebih banyak.

Namun cara ini lebih baik dari segi kekuatan, alasannya Lisplank tersebut sanggup
disekrup 2 buah (2 baris) pada setiap profil melintangnya, sanggup dilihat pada Gambar
diatas.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN TALANG DATAR GALVALUM & TALANG TEGAK PVC 3”

Untuk aplikasi talang Galvalum, lakukan beberapa persiapan berikut.

Pertama, menghitung kebutuhan talang datar (penampung limpahan air). Penghitungan


bisa dilakukan dari gambar kerja (denah atap) atau dengan mengukur langsung panjang
sisi atap yang hendak dipasangi talang (keliling atap). Berikan toleransi 1-3 meter.
Hitung juga kebutuhan aksesoris atau berbagai pelengkapnya berikut ini.

Talang sudut, yaitu bagian talang yang dipasang pada sudut-sudut atap. Hitung jumlah
sudut di sekeliling atap meliputi sudut luar dan sudut dalam.

Penahan limpahan, untuk menahan aliran yang terlalu deras agar tidak luber keluar
talang (biasanya pada bagian sudut atap).

Penggantung (dudukan talang) yang idealnya dipasang per jarak 1 meter. Jadi,
hitungannya sama dengan panjang total talang + 1.

Spacer, berfungsi meluruskan posisi penggantung jika lisplank tidak tegak lurus.
Sediakan spacer sejumlah penggantung.

Penyambung talang, berfungsi menyatukan talang sekaligus mengantisipasi kebocoran


yang mungkin terjadi pada titik pertemuan talang. Kebutuhan disesuaikan jumlah
sambungan.

Penutup talang, yang berfungsi sebagai penutup setiap ujung talang. Hitung ujung
talang untuk mengetahui jumlah yang diperlukan.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Corong dan pipa tegak. Corong berfungsi menyalurkan air dari talang ke pipa tegak,
yang akan mengalirkannya ke buangan. Idealnya jarak antarcorong (juga pipa tegak)
±6-10 meter. Panjang pipa per batang 3 meter.

Panjang per satu pipa tegak dihitung menurut tinggi dinding dan jarak corong ke
dinding. Panjang total adalah panjang pipa tegak dikalikan jumlah pipa tegak yang akan
dipasang. Sementara kebutuhan corong adalah jumlah pipa tegak dikali 2.

Pipa lengkung, untuk menyambung corong dan pipa tegak. Jumlahnya disesuaikan
jumlah corong atau pipa tegak dikalikan 2.

Penahan pipa, digunakan untuk menahan pipa ke dinding agar tidak bergeser atau
goyah. Idealnya, penahan pipa dipasang per 2 meter panjang pipa. Atau, disesuaikan
dengan kondisi.

Sepatu pipa, dipasang pada ujung bawah pipa untuk mengarahkan aliran air ke
buangan. Jumlahnya sesuai jumlah pipa tegak. Elemen ini bisa digantikan degan pipa
lengkung.

Sekrup dan sealant (perekat khusus). Jumlahnya disesuaikan kebutuhan.

Kedua, menyiapkan berbagai peralatan untuk pengukuran dan pemasangan. Beberapa


alat utama adalah meteran, pensil, benang, waterpass atau selang air, gunting seng,
gergaji besi, bor listrik yang dilengkapi obeng, tangga, dan perlengkapan K3.

Ketiga, menentukan posisi dan kemiringan talang, lalu menandainya dengan pensil atau
benang. Kemiringan talang mempengaruhi kelancaran aliran air dari talang ke pipa
tegak di bawahnya. Kemiringan ideal 1% (beda tinggi ±1 cm setiap jarak 1 meter)
hingga 3%. Gunakan waterpass atau selang air untuk menentukan kemiringan.
Selanjutnya tandai titik-titik di mana penggantung talang harus dipasang.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1. Pasang Lantai Keramik

Bahan keramik banyak digunakan untuk lantai (flooring). Dengan banyak pilihan
warna, motif, serta ukuran akan memperindah tampilan ruangan. Untuk memasangya
dibutuhkan keahlian dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang bagus. Namun Anda pun bisa
belajar memasang keramik sendiri. Dalam pemasangannya ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, agar pemasangan keramik tepat dan benar.

 Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, misalnya untuk lantai eksterior atau interior.
Pemilihan ini disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.

 Tentukan luas permukaan yang akan dilapisi keramik, serta bahan pemasangannya.
Keramik yang dibutuhkan dilebihkan sekitar 15% dari luas ruangan terkukur untuk jenis
pemasangan paralel, dan 25% untuk diagonal.

 Tentukan warna, ukuran, dan motif keramik.

 Tentukan metode atau cara pemasangan yang akan dilakukan, apakah open join dengan
lebar nat >3mm, atau closed join dengan nat kecil < 3mm.

 Tentukan pola pemasangan yang diinginkan, apalah paralel atau diagonal. Pemasangan
secara diagonal akan membutuhkan lebih banyak keramik karena banyaknya keramik
yang dipotong pada tepi ruangan.

2. Pasang Dinding Keramik

Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik

 Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah


terpasang.
 Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
 Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
 Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan
perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding keramik
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
CV. DWI PUTRA PERKASA

 Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan yang rata.
 Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
 Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
 Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

3. Pasang Lantai Keramik

Langkah awal, sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak
di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan
dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang
telah dipasang paving block tidak amblas.

Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-
syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

1. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga
mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk
kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah
CV. DWI PUTRA PERKASA

dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified
Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving
nantinya.

2. Lapisan Subbase

Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang
kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal
kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting
untuk jangka panjang kestabilan paving kita

3. Kanstin/Penguat Tepi

Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan
paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar
paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.

4. Drainage/Saluran Air

Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi
waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan
sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar
paving yang sudah terpasang.
Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving
dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat berupa
: Limestone, Base Course, Sirdam, Makadam dsb.

 Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
 Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
 Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar kayu.
 Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara
pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
 Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
 Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu.
 Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller
atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci
antar paving block satu sama lainnya.
 Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN KUSEN

Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata,atau


untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dindingterpasang. Sedangkan
untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukankemudian, atau ketika pekerjaan lantai
selesai dilakukan namun tetapmemperhatikan gambar detail yang ada pada shop
drawing.Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris daripintu
dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lainsebagainya.

Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan
pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat. Adapun metode
pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut :

Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.

 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.

 Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.

Pengukuran

 Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang
kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.

Fabrikasi kusen alumunium

 Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila
ada perbaikan.

 Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.

 Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape


(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.

Pemasangan kusen alumunium dan frame


CV. DWI PUTRA PERKASA

 Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.

 Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka
diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.

 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi
silicone sealant.

 Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk


pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.

 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak
ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

Proteksi

 Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi
pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat
merusak aluminium tersebut.
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA
CV. DWI PUTRA PERKASA

Rambuncis

Pengertian Grendel Rambuncis : Rambuncis ialah grendel yang bermanfaat ganda


sebagai pegangan dan sekaligus engsel dalam satu benda. Bila seringkali ada dua jenis yakni
grendel tersendiri dan pegangan tersendiri, maka ini dalam satu rambucis saja.

CaraMenggunakan :

 Putar tuas rambuncis guna memutar penguncinya,


 Tuas diputar sekaligus guna mendorong daun jendela keluar.
 Mendorong daun jendela dengan rambuncis.
 Walaupun posisi rambuncis berada dibawah daun jendela. Cara kerjanya tetap sama
yakni memutar tuasnya kemudian didorong dengan tuas rambuncis guna membuka
jendela.

Pengertian : bertolak belakang dari engsel biasa yang seringkali berada di unsur yang menempel
pada kusen. bermanfaat ganda yakni sebagai engsel dan pun sebagai penahan daun jendela.
Fungsi penahan ini lebih baik sebab fleksibel, kita dapat membuka daun jendela selebar yang
diinginkan.

HANDLE , KUNCI DAN AKSESORISNYA

Pekerjaaninimeliputipenyediakantenagakerja, bahan-bahan, untukperlengkapan handle


daunpintudanjendela, kunci, aksesorisdanalat-
alatbantulainnyauntukmelaksanakanpekerjaansehinggadapattercapaihasilpekerjaan yang
baikdansempurna.

PersyaratanBahan-bahan

Pintu

 Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau
sesuai gambar. Tipe handle yang digunakan adalah tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull
Ring.
 Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau sesuai gambar.
Tipe kunci yang digunakan adalah tipe Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh kunci yang
digunakan harus mempunyai Master Key.
 Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau sesuai gambar.
 Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau
sesuai gambar. Kunci tanam ini digunakan untuk pintu double daun.
 Door Closer yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau sesuai gambar.
Tipe yang digunakan adalah tipe Hold Open Arm dan Normal Open Arm.
 Perincian penggunaan masing-masing tipe handle, kunci dan akesoris di atas sesuai dengan
gambar detail.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Jendela

 Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless steel merk DEKKSON atau sesuai
gambar dengan warna yang sama dengan rangka daun jendela.
 Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis yang digunakan harus sesuai dengan
peruntukannya.

Contoh

Kontraktorwajibmengajukancontohbahanuntukmendapatkanpersetujuan-
persetujuanKonsultanPengawas.

PersyaratanPelaksanaan

 Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan


pekerjaan ini. Bila terjadi kerusakan karena kelalaiannya, maka kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
 Handle pintu dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
 Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal tersebut tidak
tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan Gambar
Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop
drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk,
cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
Gambar Dokumen Kontrak, harus sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
 Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pengawas.

PengujianMutuPekerjaan

 Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja dengan baik.


 Dicobadenganpenguncian secara kasar dan halus.
 Pemasanganbackplate dan lockcaseharus rata (tenggelam) di dalam panel pintu.
SemuaHandle dan kunciharusmendapatsuratgaransi.
CV. DWI PUTRA PERKASA

PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan Pemasangan Rangka Plafond dan Plafond Gypsumboard

Tatacara Pemasangan Rangka Hollow & Plafond gypsum

 Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan

 Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/ moulding profil W sebagai
list tepi tepat pada sipatan

 Tentukan jarak penempatan kait penggantung

 Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan

 Pasang paku kait dan rod/penggantung

 Pasang rangka utama

 Pasang rangka pembagi

 Pasang dan kencangkan klip / rod.

 Pasang panel gypsum

 Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond

 Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu
diampelas dan difinishing dengan cat
CV. DWI PUTRA PERKASA

Tatacara Pemasangan Compound pada sambungan nat Plafond

 Lakukan pelapisan pada petemuan bidang panel dengan compound

 Tempelkan paper tape diatas nat sedemikian rupa setelah sebelumnya nat dibersihkan
dari debu dengan kuas bersih

 Dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai kompon pengisi sekaligus menutup
paper tape setipis mungkin namun pastikan menembus paper tape dan mengisi nat
dibelakangnya. Sekaligus pula tutup kepala sektup dengan kompon gypsum (sebagai
tahap 1)

 Setelah kompon pengisi mengering, dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai
kompon penutup selebar +/- 35 cm diatas kompon tahap 1 setipis dan serapi mungkin.
Sekaligus pula tutup kepala sekrup dengan kompon gypsum

 Setelah kompon penutup kering, amplas seluruh permukaan yang ber-kompon dengan
amplas ukuran sedang dan menggunakan alat bantu

 Agar pekerjaan menutup sambungan mendapatkan hasil yang maksimal gunakanlah alat
mesin amplas (Hand Sander)

PEKERJAAN PENGECATAN

A. Pengecatan Dinding

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengecatan meliputi, pembersihan permukaan yang akan dicat, mendempul


permukaan berpori, meratakan permukaan yang akan dicat, pengecatan dan perapihan hasil
pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan,


personil kerja pekerjaan dimulai.

2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal


dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

3. Menyediakan tangga pijakan untuk pengecatan

4. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan


CV. DWI PUTRA PERKASA

3. Uraian Pekerjaan

 Sebelum melakukan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan


dibersihkan terlebih dahulu.

 Permukaan dinding dihaluskan dahulu dengan menggunakan amplas kasar.

 Untuk menutupi permukaan yang berpori dilakukan pekerjaan plamir.

 Permukaan dihaluskan dengan menggunakan amplas halus.

 Melakukan pengecatan dengan cat dasar.

 Pengecatan dengan cat pelapis (Emulis) 2 kali lapisan.

B. Pengecatan Plafond

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond gypsum dan GRC

 Pastikan permukaan plafond gypsum dan GRC sudah dalam keadaan rata.

 Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela untuk
menghindari tumpahan cat.

 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.

 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).

 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond
minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.

 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

C. Pengecatan Kalsiplank

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan Kalsiplank

 Pastikan permukaan p Kalsiplank sudah dalam keadaan rata.

 Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela untuk
menghindari tumpahan cat.

 Permukaan Kalsiplank dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.

 Kemudian permukaan Kalsiplank diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
CV. DWI PUTRA PERKASA

 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond
minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.

 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

PEKERJAAN SANITASI

A. Kloset Duduk

Memasang closet duduk dari awal hingga selesai

1. Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari dinding
belakang closet ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya 30,5
cm).

2. Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci
pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.

3. Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.

4. Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standard berjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
CV. DWI PUTRA PERKASA

5. Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya
dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset. pemasangan wax ring

6. Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.

7. Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.

8. Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.

9. Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.

10. Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.

11. Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
CV. DWI PUTRA PERKASA

12. Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).

13. Kemudian memasang seat cover pada closet.

14. Lakukan pengetesan jika closet telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.

B. Kloset Jongkok

Berikut merupakan langkah – langkah pemasangan closet jongkok

Pertama, langkah awal yang harus anda lakukan adalah memasang terlebih dahulu pipa PVC.
Pipa ini nantinya akan digunakan sebagai saluran pembuangan. Pipa tersebut minimal
ukurannya adalah 4 inch. Pastikan bahaw ujung pipa yang anda buat tersebut terhubung lurus
dengan closet jongkok dan tidak ada sambungan sama sekali.

Kedua, hal selanjutnya yang dilakukan adalah membuat gambar pemasangan keramik lantai dan
juga dinding. Anda harus menentukan posisi dari closet tersebut apakah berada pada nad
keramik atau tidak. Tempatkanlah ini pada posisi di tengah keramik atau perempatan keramik.

Ketiga, pastikan untuk membuat tanda atau marking. Ini harus sesuai dengan gambar kerja yang
telah anda buat sebelumnya. Dengan demikian, anda akan tau sampai dimana proses yang anda
lakukan.

Keempat, anda harus memastikan bahwa ujung pipa tersebut berada pada posisi tengah closet
jongkok. Jangan sampai posisinya salah karena ini akan memberikan masalah yang signifikan
nantinya. Jika perlu anda harus melakukan pengukuran atau perencanaan yang lebih akurat lagi.

Kelima, siapkanlah adukan beton yaitu berupa campuran sirtu dan semen dengan perbandingan
3 : 1. Setelah bahan tersebut anda siapkan, maka anda wajib untuk mencetak beton yang sesuai
dengan dudukan closet yang akan anda gunakan nanti, yaitu berbentuk (biasanya) cekungan.
Ukurlah terlebih dahulu dengan jumlah yang akurat.
CV. DWI PUTRA PERKASA

Keenam, cara untuk membuat beton yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan adalah dengan
memposisikan adukan tersebut sebelum mengering ke peletakan closet jongkok. Anda wajib
untuk melakukannya dengan cara yang tepat.

Ketujuh, ukurlah kedataran dari kloset yang akan anda gunakan tersebut. Cara mengukurnya
adalah dengan menggunakan water pass.

Kedelapan, tunggulah sampai adukan yang anda buat tersebut benar-benar kering. Setelah itu
mulailah untuk membuat percobaan, yaitu melakukan penyiraman kolset dengan air.

Kesembilan. Setelah semua langkah diatas anda lakukan maka anda closet jongkok yang anda
miliki tersebut akan bisa siap digunakan dan terpasang dengan bagus. Ini akan membuat anda
merasa nyaman dan aman pada saat menggunakannya.

Setelah anda berhasil menciptakan closet jongkok tersebut maka anda bisa melakukan langkah
selanjutnya, yaitu memasang keramik di sekitarnya. Dengan memberikan desain yang menarik
di sekitar closet tersebut maka penampilan dari toilet anda akan bisa lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya. Dengan adanya closet yang bersih dan rapi, maka toilet anda akan bisa
menjadi tempat yang nyaman.

C. Pemasangan wastafel, kaca cermin, jet washer, soap dish, floor drain, urinoir dan zink

Metode pelaksanaan pekerjaan sanitair, kloset, wastafel, kaca cermin, jet washer, soap dish,
floor drain, urinoir dan zink.

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan sanitair ini meliputi, pengadaan barang untuk sanitair, pengukuran,
pemasangan dan perapihan. Yang perlu diperhatikan ketika pekerjaan sanitair dilakukan adalah
separingan dan gambar pola keramik dan derajat kemiringan aliran air buangan.

2. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan,


personil kerja pekerjaan dimulai.

2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal


dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

3. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan


CV. DWI PUTRA PERKASA

Seorang Pekerja sedang melakukan pemasangan Floor Drain pada proyek yang dilaksanakan
team CivilTekno di Kota Depok (Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sanitair)

3. Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan sanitari closet, wastafel, urinoir dan disesuaikan dengan separingan dan gambar pola
keramik.
- Sebelum dilakukan pemasangan dilakukan pengukuran terlebih dahulu (marking area) titik
penempatan dan elevasi alat sanitair tersebut.
- Berikan tanda titik penempatan posisi sanitair.
- Pemasangan pipa saluran inlet dan outlet.
- Pastikan posisi inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar
kerja.
- Pasang alat sanitair sesuai dengan titik yangtelah ditentukan.
- Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang, setelah itu lakukan testing fungsi.
CV. DWI PUTRA PERKASA

4. Tahapan Pekerjaan

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Pemasangan Titik Lampu TL 40 Watt

- Pengetesan seluruh pekerjaan instalasi listrik sampai dinyatakan baik oleh instansi setempat
(PLN) secara tertulis dan diterima dengan baik oleh Pengawas/ Pemilik proyek.

- Sakelar dipasang setinggi 150 cm dari lantai dengan pasangan terpendam (in-bouw) rata
dengan permukaan plesteran dinding

- Kotak kontak yang digunakan pada instalasi ini dengan kemampuan minimum 16A.

- Untuk kotak kontak yang dipasang pada daerah basah dan lantai harus memakai tipe tertutup
(water proof type).

- Lampu menggunakan TL 40 watt.


CV. DWI PUTRA PERKASA

2. Pemasangan Titik Lampu SL 18 Watt

- Pengetesan seluruh pekerjaan instalasi listrik sampai dinyatakan baik olehinstansi setempat
(PLN) secara tertulis dan diterima dengan baik oleh Pengawas/ Pemilik proyek.

- Sakelar dipasang setinggi 150 cm dari lantai dengan pasangan terpendam (in-bouw) rata
dengan permukaan plesteran dinding

- Kotak kontak yang digunakan pada instalasi ini dengan kemampuan minimum 16A.

- Untuk kotak kontak yang dipasang pada daerah basah dan lantai harus memakai tipe tertutup
(water proof type).

- Lampu menggunakan SL 18 watt.

3. Pasang Saklar

- Sakelar ganda yang digunakan pada instalasi ini dengan kemampuan minimum 10 A.

- Sakelar dipasang setinggi kurang lebih 150 cm dari lantai dengan pasangan terpendam (in-
bouw) rata dengan permukaan plesteran dinding.

4. Pasang Stop Kontak

- Stop kontak yang digunakan pada instalasi ini dengan kemampuan minimum 16A.

- Stop kontak dipasang setinggi 30 cm dari lantai dengan pasangan terpendam atau in-bouw rata
dengan permukaan plester dinding sesuai petunjuk pengawas.

- Untuk Stop kontak yang dipasang pada daerah basah dan lantai harus memakai tipe tertutup
(water proof type).

PEKERJAAN SANITAIR

1. Pasang Pipa PVC tipe AW, Diameter ¾”, 3”, 4”

- Kontraktor harus menyiapkan shop drawings sebelum pekerjaan dimulai dan membuat as built
sesuai dengan apa yang dipasang.

- Penyambungan pipa dengan fitting haus dengan ulir (screw joint) memakai red lead cement.

- Pemasangan dan penyambungan pompa dan segala perlengkapannya harus sesuai rekomendasi
dari pabrik pembuatnya.
CV. DWI PUTRA PERKASA

- Pipa-pipa air yang sudah terpasang tidak boleh ditimbun/ditutup dahulu sebelum disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan pemasangan pipa didalam bangunan bersifat inbow.

- Pipa menggunakan PVC tipe AW Diameter ¾”

2. Pasang Kran Diameter 1/2”

- Kontraktor harus menyiapkan shop drawings sebelum pekerjaan dimulai dan membuat as built
sesuai dengan apa yang dipasang.

- Penyambungan pipa dengan kran haus dengan ulir (screw joint) memakai red lead cement.

- Pemasangan dan penyambungan kran dan segala perlengkapannya harus sesuai rekomendasi
dari pabrik pembuatnya.

- Pipa-pipa air yang sudah terpasang tidak boleh ditimbun/ditutup dahulu sebelum disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan pemasangan pipa didalam bangunan bersifat inbow.

- Kran menggunakan Kran Diameter 1/2”

Malang, 17 Juli 2019


Dibuat Oleh :
Kontraktor Pelaksana

CV. DWI PUTRA PERKASA

ZUNAN AHSAN AL GHONY


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai