Anda di halaman 1dari 10

STRUKKON1

Arsitektur Unpand Semarang

Disusun oleh:
Nama : Putro Arif W
Nim : PA.13.1.0202

[PAPER PONDASI]
Sebagai syarat lulus mata kuliah Struktur dan Konstruksi 1 di smester 1, mahasiswa di wajibkan
membuat paper tentang pondasi
Paw |design
Putro art work

Pondasi
Pondasi adalah bagian dari elemen bangunan yang berfungsi meletakkan dan
meneruskan beban ke dasar tanah yang kuat mengimbangi dan mendukung
(merespon) serta dapat menjamin kestabilan bangunan, paling tidak terhadap
beratnya sendiri, beban yang bekerja serta beban gempa.
Berbagai macam bentuk pondasi dengan beberapa macam kegunaanya di
sesuaikan dengan kebutuhan. Melihat dari letaknya di dalam tanah dan tertutup
maka pondasi harus dibuat kuat, aman, dan awet, agar tidak mudah rusak
kerusakan pondasi sangat berpengarauh terhadap fisik bangunan dan susah
memperbaikinya. Pondasi dapat di buat dengan berbagai macam bentuk di
pengaruhi oleh :
 Beban
 Jenis tanah
 Bahan
 Alat kerja dan tenaga
 Lokasi dan situasi
 Pertimbangan biaya
Jenis-jenis pondasi :
1. Pondasi telapak / Umpak (untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan
oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa
tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping.
Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini
menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah.
Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan
yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.

Gb.1 Pondasi Umpak


Paw |design
Putro art work

2. Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)


Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan
menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar
tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk
membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag
bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung.

Gb.2 Pondasi Rollag Bata

3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)


Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada
bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa
campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali
ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima
rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih
kuat menahan rembesan.

Gb.3 Pondasi Batu Belah


Paw |design
Putro art work

4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)


Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama.
Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi
alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan
terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang
harus dapat terselimuti dengan baik.

Gb.4 Pondasi Batu Bata


5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta
bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm
Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry
Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam
Modifikasi (CAM). Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton
menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan
"koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang
Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan
digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar

Gb.5 Pondasi Tapak


Paw |design
Putro art work

6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)


Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi
sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang dimasukan
kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya.
Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50
kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan beralantai banyak
seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif
keras.

Gb.6 Pondasi Sumuran

7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)


Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah
susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang
kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren.

Gb.7 Pondasi Strauspile


Paw |design
Putro art work

8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)


Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk
pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent
Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun
pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan
pondasi bored pil.

Gb.8 Pondasi Tiang Pancang


Paw |design
Putro art work
Paw |design
Putro art work
Paw |design
Putro art work
Paw |design
Putro art work

Anda mungkin juga menyukai