Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum, wr wb

‫ﺳﻠﱢ ُم َﻋﻠَﻰ ﺧَ ﯾْرِ ْاﻷَﻧَﺎ ِم ﻣُﺣَ ﱠﻣ ٍد َو َﻋﻠَﻰ اَﻟِ ِﮫ‬ َ ‫اﻟْﺣَ ْﻣ ُد اﻟﱠذِيْ أَ ْﻧ َﻌ َﻣﻧَﺎ ﺑِﻧِﻌْ َﻣ ِﺔ ْاﻹِ ْﯾﻣَﺎ ِن َو ْاﻹِﺳْ ﻼَ ِم* َو ُﻧ‬
َ ‫ﺻﻠﱢﻲْ َو ُﻧ‬
ْ‫ﺻﺣْ ﺑِ ِﮫ أَﺟْ َﻣ ِﻌﯾْنَ أَﻣﱠﺎ ُدﺑَﻊ‬ َ ‫َو‬
‘Audzubillahi minas syaitannirraajiim…
QS. Al-An’am ayat 82:

Yang sama-sama kita hormati Bpk Rektor, Bpk/Ibu Wakil Rektor,


Bpk/Ibu Dekan & wakil dekan, serta Bpk/Ibu dosen & karyawan, yang
dirahmati Allah..Bersyukur kita kepada Allah, karena masih diberikan
kesempatan pada pagi hari ini untuk melaksanakan kegiatan rutin
kita di masjid yang kita cintai ini. Selanjutnya, shalawat serta salam
tercurah selalu kepada Nabi Besar Muhammad Saw, yang dengan
kesabaran dan kegigihan beliau, islam memperoleh kemenangannya.

Pada kesempatan pagi ini, kembali kita memaknai lagi Asmaul husna
yang kelima yakni Al-Mu’min. Al-Mu’min berasal dari kata amina
yang secara bahasa dapat berarti percaya, membenarkan,
menenangkan hati, dan memberi rasa aman.

Allah bersifat Al-Mu’min, berarti bahwa:


Pertama, Yang Maha Pemberi Keamanan kepada semua makhluknya
terutama manusia, sebagaimana ayat yang dibacakan di awal tadi,
bahwa: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan
iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang
mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” Sering kita
temui.. Ada orang yang merasa tidak tenang walaupun situasinya
aman dan baik-baik saja. Ini dapat dimaklumi, karena sebagai
makhluk Allah, kita kadang merasakan adanya ketidakamanan, baik
itu berasal dari gangguan jin, binatang buas, akibat bencana alam,
bahkan karena ulah manusia lainnya. Sebaliknya, ada orang yang
merasa tenang dan tidak gelisah, meski keadaan sekelilingnya amat
genting dan penuh bahaya…
maka dalam hal ini, orang-orang beriman yakin bahwa…

QS. Al-fath ayat 4:


Orang-orang beriman yakin bahwa hanya “Allah-lah yang
menurunkan ketenangan ke dalam hati mereka untuk menambah
keimanan atas keimanan mereka (yang sudah ada).”

Kedua, Al-Mu’min juga berarti Yang Maha Terpercaya. Allah tidak


akan pernah menyalahi janji-Nya. Imam Al-Qurtubi menyatakan
bahwa kelak Allah akan membenarkan keimanan orang-orang
mukmin dan akan menunaikan janji-Nya untuk mencurahkan pahala
yang dijanjikan-Nya. Sebaliknya, akan memberikan siksa neraka
kepada mereka yang ingkar kepada-Nya.

Bpk/Ibu yang dirahmati Allah… apa yang dapat kita teladani dari sifat
Allah al-Mu’min ini dalam kehidupan sehari-hari?

Pertama, sebagai seorang mukmin kita wajib memberi rasa aman


kepada sesama manusia, misalnya membuat tetangga kita merasa
aman dengan kita, menenangkan saudara kita yang sedang
ketakutan dan dalam kegelisahan, serta terus menjaga diri sendiri
dari ancaman dan gangguan orang atau makhluk lain.. Rasulullah
Saw pernah bersabda, “Demi Allah, tidak beriman seorang hamba,
dia yang tidak memberi rasa aman tetangganya dari gangguannya”
(HR Bukhari). Di tempat kerja misalnya, memaknai Al-Mu’min dapat
diwujudkan dengan menunjukkan sikap yang ramah kepada sesama
rekan kerja, menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, tidak
suka menggosip, dan selalu mengembangkan pemikiran yang baik
dan positif.

Kedua, sebagai seorang Muslim hendaknya selalu berusaha menjadi


orang yang dapat dipercaya dengan selalu bersikap jujur dan
menjaga integritas.
Terakhir, dengan mendalami makna Al-Mu’min akan melahirkan
sikap tidak takut kepada apa pun, kecuali hanya takut kepada Allah.
Kapan dan dimana pun kita berada akan senantiasa yakin bahwa
Allah-lah Pemberi rasa aman yang utama.

Inilah nilai tauhid yang bisa dibangun dari keyakinan kita kepada
Allah Yang Maha Memberi Keamanan dan Yang Maha Terpercaya.
Wallahu a’lamu.

Anda mungkin juga menyukai