Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SHOFIYATUL AZIZAH

KELAS : XII MIA-3

TEMA : PIDATO KEUTAMAAN SALAM

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin,
wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du

Yth. Bapak Kusairi Spd. selaku guru agama islam

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua,
sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat
wal afiat. Sholawat dan salam mari kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat
yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat, Amin.

Hadirin, Hadirot Rahimakumullah,

Pada kesempatan kali ini, saya akan membawakan tema keutamamaan salam.
salam merupakan hal yang harus diucapkan ketika bertemu dengan seseorang. Salam
bukan hanya sapaan. َSalah satu amalan yang dapat membuat keimanan sempurna
adalah mengucapkan salam kepada siapa saja yang kita temuai, baik itu yang sudah
dikenal maupun yang belum dikenal. Ucapan salam yang biasa kita ucapkan adalah
"Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Waabaarakatuh". Ucapan salam tersebut
artinya adalah "kesejahteraan, rahmat dan bekah Allah swmoga dilimpahkan
kepadamu

‫يأيُّها َ الَّ ِذي َْن ا َم ُن ْوا الَ َت ْد ُخلُ ْوا ُبي ُْوتا ً َغي َْر ُبي ُْو ِت ُك ْم َح َّتى َتسْ َتأْ ِنس ُْوا‬
‫َو ُت َسلِّم ُْوا َع َلى أهْ لِها َ َذالِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْون‬
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. [annur : 27]
Ayat ini memerintahkan kita dua hal di saat memasuki rumah orang lain, yang
pertama : tasta’nisuu (meminta izin), yang kedua : tusallimuu (mengucapkan salam)
Syaikh Abu bakar Jabir Aljazairi menerangkan bahwa tusallimuu (mengucapkan
salam) dilakukan dengan mengucapkan assalaamu ‘alaikum. Sementara tasta’nisuu
(meminta izin) dengan mengucapkan “apakah saya boleh masuk ? “ bila diizinkan
maka kita akan masuk, akan tetapi bila si tuan rumah mengatakan “ silahkan pulang “
karena ia memiliki keperluan maka seharusnya kitapun pulang. Perintah tentang
mengucapkan salam kepada penghuni rumah yang akan kita datangi juga ada dalam
Al-Qur'an surat An-Nuur ayat 61 :

‫ار َك ًة َط ِّي َب ًة‬


َ ‫َفإِ َذا دَ َخ ْل ُت ْم ُبي ُْوتا ً َف َسلِّم ُْوا َع َلى أ ْنفُسِ ُك ْم َت ِحي ًَّة مِّنْ عِ ْن ِد هللا ُم َب‬
Artinya :

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah
kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada
dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.
[annur : 61]

Makna ayat Al Quran yang kedua ini hampir sama dengan makna yang terdapat
dalam ayat yang pertama. Kedua-duanya menyuruh kita untuk memberi salam
kepada penghuni rumah yang akan kita temui, dan larangan memasuki rumah tanpa
ada izin dari pemilik rumah. Orang yang tidak memiliki izin memasuki rumah orang
lain dan memaksa untuk masuk disebut dengan maling/pencuri.

Syaikh Abu bakar jabir Aljazairi berkata : ayat ini memerintahkan ucapan salam
ketika masuk rumah karena di dalamnya (pengucapan salam) ada kebaikan dan
keutamaan.

Setelah mengetahui perintah salam, kita juga perlu tahu mengapa kita wajib
menjawab salam. Jadi apabila ada orang yang mengucapkan salam kepada kita maka
kita wajib menjawab salamnya. Dalam sebuah ayat Al Qur'an Allah swt telah
berifrman :

‫َوإ َذا ُح ِّي ْي ُت ْم ِب َت ِح َّي ٍة َف َحي ُّْوا ِبأَحْ َس َن ِم ْنها َ ْأو ُر ُّد ْوها‬
Artinya :

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka


balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang serupa) Sesungguhnya Allah memperhitungankan
segala sesuatu. [annisa’ : 86]
Syaikh Abu bakar Jabir Aljazairi berkata : ayat ini merupakan penguat akan sunnahnya
mengucapkan salam dan wajibnya menjawabnya dengan yang lebih baik atau yang
setara, sehingga bila ada yang mengucapkan assalaamu ‘alaikum maka kita menjawab
wa ‘alaikumussalaam warohmatullooh, bila ada yang mengucapkan untuk kita
assalaamu ‘alaikum warohmatulloh, maka kita membalasnya dengan wa
‘alaikumussalaam warohmatulloohi wabarokaatuh. Jangan sampai anda tidak
menjawab salamnya, karena itu sama saja anda tidak membalas penghormatan yang
dia berikan kepada anda.

Hadits Nabi Tentang Mengucapkan Salam

Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya ada seorang yang bertanya kepada
Rasulullah saw : “Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab : "Yaitu
kamu memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal
dan orang yang belum kamu kenal.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dalam hadits diatas disebutkan bahwa seseorang yang beragama Islam yang
baik adalah mereka yang memberi makanan (sebagian rizeki yang dimilikinya) kepada
orang yang dikenalnya misalnya keluarga, tetangga, kerabat dll dan orang yang belum
dikenalnya misalnya orang yang dalam perjalanan. Setelah itu juga disebutkan bahwa
seseorang yang beragama Islam yang baik adalah mereka yang saling mengucapkan
salam kepada siapapun baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal.

Walaupun kelihatannya tidak sulit, tetapi sebenarnya untuk menerapkan apa


yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw dalam hadits tersebut tidak lah mudah
untuk dilakukan. Yang terpenting adalah kita sudah berusaha untuk selalu
mengucapkan salam kepada siapa saja yang kita temui.

Kemudian hadits yang kedua berikut ini tentang mengucapkan salam :

Dari Ubadah Al Baraa' bin 'Azib ra, ia berkata “Rasulullah saw menyuruh kami
untuk mengerjakan tujuh pebuatan, yaitu menjenguk orang sakit, mengiringkan
jenazah, mendoakan orang yang bersin, menolong orang yang lemah, membantu
orang yang teraniaya, menyebarluaskan salam dan menepati sumpah.” [HR. Bukhari
dan Muslim]

Dalam hadits diatas sudah jelas bahwa Rasulullah saw menyuruh kita para
umatnya untuk mengerjakan tujuh perbuatan, dan salah satu perbuatan diantara
ketujuh perbuatan tersebut adalah menyebarluaskan salam kepada orang lain.
Menyebarluaskan salam disini berarti juga dengan mengucapkan salam kepada siapa
saja yang kita temui, baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal. 
Mengucapkan salam juga dapat membuat sesama muslim jadi saling mencintai,
hal ini sesuai dengan hadits berikutnya yang artinya :

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Kamu sekalian
tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman
sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun tujukan sesuatu yang apabila
kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu
sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian.“ [HR. Muslim]

Dari hadits tersebut Rasulullah saw menegaskan bahwa tidak akan masuk surga
seseorang yang tidak beriman, yang mana belum dikatakan orang beriman apabila
belum saling mencintai antara sesama muslim. Dan wujud dari saling mencintai
tersebut adalah dengan menyebarluaskan salam, dalam artian saling mendoakan
kebaikan kepada sesama muslim. Jadi orang yang tidak mau mengucapkan salam,
mereka adalah orang yang tidak saling mencintai, mereka bukan orang beriaman dan
mereka tidak masuk surga.

Kemudian hadits yang ke-empat masih sama tentang perintah mengucapkan


salam.

Dari Abu Yusuf (Abdullah) bin Salam r.a. ia berkata. Saya mendengar Rasulullah
saw bersabda : “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam, berikanlah makanan,
hubungkanlah tali persaudaraan, dan salatlah pada waktu manusia sedang tidur
nicaya kamu sekalian masuk surga dengan selamat". [H.R. Turmudzi]

Isi dari hadits diatas masih sama, yaitu perintah untuk menyebarluaskan salam.
Semetara ini Rasulullah bersabda kepada kita semua bahwa orang yang melakukan
perbuatan yang telah disebutkan dihadits diatas akan masuk surga dengan selamat.
Perbuatan baik tersebut salah satunya adalah menyebarluaskan salam. 

Dalam hadits lain yang juga shahih tentang keutamaan memberikan salam,
bahwa orang yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang terlebih dahulu
dalam memberikan salam. Berikut ini haditsnya :

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


"Sesungguhnya orang yang  paling utama di sisi Allah adalah orang yang lebih dulu
memberi salam." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Manfaat dari salam :
Setiap perintah dan juga larangan dalam agama Islam tentunya akan membawa
manfaat bagi umatnya. Namun diantara manfaat itu ada yang dijelaskan secara jelas
ada juga yang tidak dijelaskan, kita sebagai umat-Nya hanya wajib percaya bahwa
semua itu untuk kebaikan. Adapun manfaat memberi salam di antaranya :

1. Doa
Salam merupakan sebuah doa kepada Allah SWT, jadi apabila kita memberi salam
ataupun salam kita dibalas oleh orang muslim yang lain itu artinya kita telah
mendoakan dan juga telah didoakan. Bayangkan apabila kita memberi salam kepada
para majelis ilmu dan mereka membalasnya, berapa doa yang kita dapatkan?
Doa itu sendiri termasuk ke dalam ibadah dan ibadah esensi dari kehidupan. Dengan
memberi dan menjawab salam, kita telah menjalankan esensi dari kehidupan.

2. Memperbaiki hubungan
Terkadang kita ada berselisih pendapat dengan orang muslim lainnya, pernah
mengecewakan ataupun pernah dikecewakan hingga hubungan kita dengan saudara
muslim lainnya menjadi kurang enak. 

Untuk memperbaiki hubungan tersebut, maka salam merupakan jembatan agar


terbangunnya kembali komunikasi positif. Muslim yang memulai salam ialah muslim
yang lebih baik, seperti hadist : "Tidak halal bagi seorang muslim apabila mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga hari, keduanya bertemu namun yang satu berpaling dan
yang lain juga berpaling. Dan yang paling baik di antara keduanya adalah yang mula-
mula terlebih dahulu memberi salam". [HR. Bukhari, dalam Fathul Bari 11:21] 
Masih banyak manfaat-manfaat lainnya dari mengucapkan salam, namun berhubung
waktu yang singkat, maka saya akhiri sampai disini saja, mohon maaf atas segala hilaf
dan salah wassalamu’alaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai