Anda di halaman 1dari 7

6 Hak dan Kewajiban Muslim atas Muslim

Lainnya

Enam Hak dan Kewajiban Muslim atas Muslim Lainnya ini berdasarkan hadits Shahih Muslim.
Rasulullah Saw bersabda: "

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam: (1) Jika engkau bertemu dengannya,
maka ucapkan salam, dan (2) jika dia mengundangmu maka datangilah, (3) jika dia minta
nasihat kepadamu berilah nasihat, (4) jika dia bersin dan mengucapkan hamdalah maka
balaslah (dengan doa: Yarhamukallah), (5) jika dia sakit maka kunjungilah, dan (6) jika dia
meninggal maka antarkanlah (jenazahnya ke kuburan).” (HR. Muslim).

1. Mengucapkan salam.
Mengucapkan salam (Assalamu'alaikum = semoga Anda berada dalam keselamatan ) adalah
sunnah yang sangat dianjurkan karena dia merupakan penyebab tumbuhnya rasa cinta dan dekat
di kalangan kaum muslimin sebagaimana dapat disaksikan dan sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw:

"Demi Allah tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidak beriman hingga kalian
saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan
rasa cinta di antara kalian?, Sebarkan salam di antara kalian" (HR. Muslim).

Rasulullah Saw selalu memulai salam kepada siapa saja yang beliau temui dan bahkan dia
memberi salam kepada anak-anak jika menemui mereka.

Sunnahnya adalah yang kecil memberi salam kepada yang besar, yang sedikit memberi salam
kepada yang banyak, yang berkendaraan memberi salam kepada pejalan kaki, akan tetapi jika
yang lebih utama tidak juga memberikan salam maka yang lainlah yang hendaknya memberikan
salam agar sunnah tersebut tidak hilang.

Jika yang kecil tidak memberi salam, maka yang besar memberikan salam, jika yang sedikit
tidak memberi salam, maka yang banyak memberi salam agar pahalanya tetap dapat diraih.

Ammar bin Yasir r.a. berkata, “Ada tiga hal yang jika ketiganya diraih maka sempurnalah iman
seseorang: Jujur (dalam menilai) dirinya, memberi salam kepada khalayak dan berinfaq saat
kesulitan“ (HR. Muslim).
Jika memulai salam hukumnya sunnah maka menjawabnya adalah fardhu kifayah, jika sebagian
melakukannya maka yang lain gugur kewajibannya. Misalnya jika seseorang memberi salam atas
sejumlah orang maka yang menjawabnya hanya seorang maka yang lain gugur kewajibannya.

Allah Ta’ala berfirman: "Apabila kamu dihormati dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balalaslah dengan yang serupa (QS. An-Nisaa':
86).

Tidak cukup menjawab salam dengan mengucapkan: “Ahlan Wasahlan“ saja, karena dia bukan
termasuk “yang lebih baik darinya”, maka jika seseorang berkata: “Assalamualaikum”, maka
jawablah: “Wa’alaikumus salam”, jika dia berkata : “Ahlan”, maka jawablah : “Ahlan” juga, dan
jika dia menambah ucapan selamatnya maka itu lebih utama.
2. Memenuhi Undangan. Misalnya seseorang mengundangmu untuk makan-makan atau lainnya
maka penuhilah dan memenuhi undangan adalah sunnah mu’akkadah dan hal itu dapat menarik
hati orang yang mengundang serta mendatangkan rasa cinta dan kasih sayang. Dikecualikan dari
hal tersebut adalah undangan pernikahan, sebab memenuhi undangan pernikahan adalah wajib
dengan syarat-syarat yang telah dikenal.
"Dan siapa yang tidak memenuhi (undangannya) maka dia telah maksiat kepada Allah dan
Rasul-Nya." (HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits “jika seseorang mengundangmu maka penuhilah” termasuk juga undangan untuk
memberikan bantuan atau pertolongan. Karena engkau diperintahkan untuk menjawabnya, maka
jika dia memohon kepadamu agar engkau menolongnya untuk membawa sesuatu misalnya atau
membuang sesuatu, maka engkau diperintahkan untuk menolongnya.

"Setiap mu’min satu sama lainnya bagaikan bangunan yang saling menopang” (HR. Bukhori dan
Muslim).

3. Memberi nasihat.Yaitu jika seseorang datang meminta nasihat kepadamu dalam suatu
masalah maka nasihatilah karena hal itu termasuk agama sebagaimana hadits Rasulullah Saw:
"Agama adalah nasihat: Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada para pemimpin kaum
muslimin serta rakyat pada umumnya." (HR. Muslim).
Jika seseorang datang kepadamu tidak untuk meminta nasihat, namun pada dirinya terdapat
bahaya atau perbuatan dosa yang akan dilakukannya, maka wajib baginya untuk menasihatinya
walaupun perbuatan tersebut tidak diarahkan kepadanya, karena hal tersebut termasuk
menghilangkan bahaya dan kemunkaran dari kaum muslimin.

Jika tidak terdapat bahaya dalam dirinya dan tidak ada dosa padanya dan dia melihat bahwa hal
lainnya (selain nasihat) lebih bermanfaat maka tidak perlu menasihatinya kecuali jika dia
meminta nasihat kepadanya maka saat itu wajib baginya menasihatinya.

4. Menjawab Hamdalah Saat Bersin: YarhamukallahSebagai rasa syukur kepadanya yang


memuji Allah saat bersin. Jika dia bersin tetapi tidak mengucapkan hamdalah, maka dia tidak
berhak untuk diberikan ucapan tersebut, dan itulah balasan bagi orang yang bersin tetapi tidak
mengucapkan hamdalah.

Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib, dan wajib pula
menjawab orang yang mengucapkan “Yarhamukallah” dengan ucapan “Yahdikumullah wa
yuslih balakum”, dan jika seseorang bersin terus menerus lebih dari tiga kali maka keempat
kalinya ucapkanlah “Aafakallah“ (Semoga Allah menyembuhkanmu) sebagai ganti dari ucapan
“Yarhamukallah“.

5. Membesuknya saat sakit


Hal ini merupakan hak orang sakit dan kewajiban saudara-saudaranya seiman, apalagi jika yang
sakit memiliki kekerabatan, teman dan tetangga maka membesuknya sangat dianjurkan.

Cara membesuk sangat tergantung orang yang sakit dan penyakitnya. Kadang kondisinya
menuntut untuk sering dikunjungi, maka yang utama adalah memperhatikan keadaannya.

Disunnahkan bagi yang membesuk orang sakit untuk menanyakan keadaannya, mendoakannya
serta menghiburnya dan memberinya harapan karena hal tersebut merupakan sebab yang paling
besar mendatangkan kesembuhan dan kesehatan. Layak juga untuk mengingatkannya akan
taubat dengan cara yang tidak menakutkannya, misalnya seperti berkata kepadanya:
“Sesungguhnya sakit yang engkau derita sekarang ini mendatangkan kebaikan, karena penyakit
dapat berfungsi menghapus dosa dan kesalahan dan dengan kondisi yang tidak dapat kemana-
mana engkau dapat meraih pahala yang banyak, dengan membaca zikir, istighfar dan berdoa”.
6. Mengantarkan jenazah
Hal ini juga merupakan hak seorang muslim atas saudaranya dan di dalamnya terdapat pahala
yang besar.
"Siapa yang mengantarkan jenazah hingga menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath,
dan siapa yang mengantarkannya hingga dimakamkan maka baginya pahala dua qhirath”, beliau
ditanya: “Apakah yang dimaksud qhirath ?”, beliau menjawab: “Bagaikan dua gunung yang
besar“ (HR. Bukhori dan Muslim).

Selain keenam hak dan kewajiban di atas, masih banyak hak muslim atas saudaranya sesama
Muslim. Akan tetapi kita dapat menyimpulkan semua itu dalam sebuah hadits Rasulullah Saw:
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya." 

Jika seseorang mewujudkan sikap ukhuwwah terhadap saudaranya, maka dia akan berusaha
untuk mendatangkan kebaikan kepada semua saudaranya serta menghindar dari semua perbuatan
yang menyakitkannya. Itulah indahnya Islam dan mengesankannya kaum Muslim. Wallahu
a’lam bish-shawab.*
KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM
KEPADA SESAMA MUSLIM
 

Allah menciptakan kita sebagai makhluk sosial dalam arti kita tidak bisa hidup sendirian,
didalam hidup ini kita memerlukan orang lain, membutuhkan tenaga orang lain,sehingga kita
harus berinteraksi dan bermuamalah dengan orang lain. Didalam berinteraksi dengan orang lain
tersebut ada hak-hak saudara kita  yang harus kita berikan kepada orang lain, terutama kepada
sesama muslim, dan berikut ini adalah hak saudara kita kepada sesama muslim yang disabdakan
oleh rasulullah.

،‫ إذا لقيت<ه فس<لم علي<ه‬: ‫ ح<ق المس<لم على المس<لم س<ت‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن أبى هريرة رضي هللا عنه قال‬
‫ رواه مسلم‬.‫ وإذا مات فاتبعه‬،‫ وإذا مرض فعده‬،‫ وإذا عطس فحمد هللا فشمته‬،‫ وإذا استنصحك فانصحه‬،‫وإذا دعاك فأجبه‬

Artinya : dari Abi hurairah semoga Allah meridhoinya berkata: Rasulullah bersabda: kewajiban
sesorang muslim terhadap sesame muslim itu ada enam: apabila engkau bertemu dengannya
maka berikan salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangan itu,
apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berikanlah nasehat kepadanya, apabila dia bersin
dan mengucapkan Alhamdulillah maka ucapkanlah semoga Alloh memberikan rahmat
kepadamu, apabila dia sakit maka jenguklah dan apabila dia mati maka ikutilah jenazahnya. (HR.
Muslim)

Hadits diatas dengan jelas dan gamblangnya menunjukan kepada kita tentang hak-hak seorang
muslim kepada saudaranya sesama muslim, dan hak dan tersebut harus kita berikan kepadanya,
dan hak tersebut maksudnya adalah suatu hak yang tidak boleh ditinggalkan, dan harus kita
tunaikan.

Diantara hak tersebut adalah :

1. Memberikan salam

Allah berfirman

)87 ‫وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردها (النساء‬

Artinya : Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan
yang serupa).

Hak seorang muslim yang pertama memberikan salam kepada sesama muslim, didalam hadits
tersebut  perintah memberikan salam adalah suatu hal yang wajib, akan tetapi Ibnu Abdibar dan
juga yang lainnya menyatakan bahwasanya permulaan memberikan salam adalah suatu hal yang
sunnah dan menjawabnya adalah wajib. Kemudian menyebarkan salam ini juga merupakan
sebab saling cinta diantara sesama muslim, dan juga menjadi salah satu sebab  masuk surga.
Rasululloh bersabda

‫ وافش‬،‫أطعم الطع<<ام‬: ‫ ق<<ال‬.‫ علم<<ني عمال ي<<دخلني الجن<<ة‬: ‫ للن<<بي ص<<لى هللا علي<<ه وس<<لم‬ ‫عن أنس رض<<ي هللا عن<<ه ق<<ال رج<<ل‬
‫ رواه البزار‬.‫ وصل بالليل والناس نيام تدخل الجنة بسالم‬،‫وأطيب الكالم‬،‫السالم‬
Artinya : dari Anas –semoga Alloh meridhoinya- berkata seorang laki-laki kepada rasululloh,
ajarkan kepadaku suatu amalan yang memasukkan diriku kedalam surga, maka rasululloh
bersabda: berikan makan kepada orang lain, sebarkan salam, dan perbaikilah perkataan
(berkatalah dengan baik), sholatlah diwaktu malam waktu manusia dalam keadaan tidur niscaya
engkau akan masuk surga dengan aman. (HR. Albazar)

2.Memenuhi undangan

Kalau kita perhatikan dari hadits  diatas maka secara umum menunjukkan kepada semua
undangan baik itu undangan walimah atau selainnya, akan tetapi ulama mengkhususkan bahwa
yang wajib untuk di datangi undangan adalah undangan walimah pernikahan, sebagaimana
disebutkan dalam hadist :

‫رواه البخاري ومسلم‬.‫إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن ابن عمر رضي هللا عنه قال‬

Artinya: apabila salah seorang diantara kalian diundang untuk menghadiri walimah pernikahan
maka penuhilah undangan tersebut.(HR. bukhori dan muslim)

Dan juga  telah disebutkan dalam hadist yang lain tentang ancaman bagi yang tidak mendatangi
undangan walimah pernikahan,

‫ رواه مسلم‬. ‫ من لم يجب الدعوة فقد عصى هللا ورسوله‬: ‫عن أبى هريرة رضي هللا عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬

Artinya : dari abi huroiroh –semoga Alloh meridhoinya- bahwasanya rosululloh bersabda:
barang siapa tidak memenuhi undangan walimah maka sungguh dia telah bermaksiat kepada
Allah dan Rasulnya (HR. Muslim)

adapun  undangan selain walimah pernikahan adalah sunnah.

Berikut ini adalah syarat-syarat wajibnya seseorang memenuhi undangan walimah pernikahan

1. Walimah tersebut adalah walimah pada hari pertama, maka apabila seseorang
mengadakan walimah beberapa kali maka yang wajib adalah yang pertama, adapun yang
kedua adalah sunnah dan yang ketiga adalah makruh (dibenci)
2. Orang yang mengundang adalah seorang muslim.
3. Orang yang mengundang bukan pelaku kemaksiatan secara terang-terangan dan juga
bukan orang yang dholim atau juba bukan pemilik harta yang haram.
4. Undangan tersebut ditujukan secara khusus kepada seseorang.
5. Tujuan dari undangan tersebut adalah untuk saling mencintai dan juga untuk
mendekatkan ukhuwah islamiyah.
6. Didalam walimah tersebut tidak ada kemunkaran, seperti khomer, nyanyian, alat music,
dan juga campur baur antara wanita dan perempuan.

Memberikan nasehat kepada sesama muslim.3

Apabila saudara kita meminta nasehat maka kita kewajiban kita adalah menasehatinya, dan kalau
kita lihat dari dhohir hadits tersebut menunjukkan wajib apabila ada saudara kita meminta
nasehat kepada kita, namun apabila nasehat tersebut bukan suatu permintaan maka menjadi
sunnah hukumnya karena merupakan petunjuk kepada kebaikan. Dan saling menasehati sesama
muslim merupakan suatu bentuk keperdulian kita kepada saudara  kita agar tidak terjatuh kepada
keburukan, telah banyak ayat alqur’an yang memerintahkan dan mengajurkan untuk saling
memberi nasehat kepada sesame muslim, diantaranya adalah
)3(‫صب ِْر‬ ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬
َ ‫ق َوتَ َو‬
َّ ‫اصوْ ا بِال‬ َ ‫ت َوت ََوا‬ ٍ ‫) ِإ َّن اِإل ن َسانَ لَفِي ُخس‬1( ‫َو ْال َعصْ ِر‬
ِ ‫) ِإالَّ الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬2(‫ْر‬

Demi massa,sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.

4. Apabila dia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka ucapkanlah yarhamukalloh.

Apabila ada saudara kita yang bersin dan kemudian mengucapkan Alhamdulillah (segala puji
bagi Alloh) maka ucapkanlah yarhamukalloh (semoga Alloh merahmati kamu)          . kalau kita
memperhatikan hadits diatas maka menunjukkan bahwa mengucapkan Yarhamukalloh kepada
orang yang bersin yang mengucapkan Alhamdulillah adalah wajib, adapun mengucapkan
Alhamdulillah bagi orang yang bersin tidak menunjukkan bahwasanya itu adalah wajib, akan
tetapi menurut imam nawawi bahwasanya hukumnya adalah yang disepakati adalah mustahab.

Kemudian imam nawawi juga berkata : sunnah hukumnya bagi orang yang hadir kemudian ada
orang yang bersin dan tidak mengucapkan Alhamdulillah dia mengingatkannya agar
mengucapkan Alhamdulillah, dan ini termasuk kedalam nasehat dalam kebaikan.

Adapun adap bagi orang yang bersin, maka hendaknya dia meletakkan telapak tangannya
kewajahnya dan merendeahkan suaranya dan tidak menambahkan kalimat robbal’alamin sesudah
Alhamdulillah,

Dan salah satu rahasia kenapa kita dianjurkan ketika bersin mengucapkan Alhamdulillah,
bahwasanya ketika seseorang bersin maka kotoran dan juga bakteri yang ada dalam hidungnya
keluar bersamaan dengan bersin tersebut, maka sebagai rasa syukur kita kepada alloh maka kita
ucapkan Alhamdulillah.

5.Apabila saudara kita sakit maka kita menjenguknya

Menjenguk orang sakit mempunyai keutamaan yang besar dalam agama islam, karena
merupakan bentuk kepeduliaan kita kepada sesama muslim. Dan untuk sakitnnya mencakup
semua jenis sakit, baik itu ringan atau yang berat. Dan menurut jumhur ulama bahwasanya
pendapat yang terkuat adalah bahwasanya menjenguk orang sakit adalah mustahab/mandub. Dan
juga telah di nukil/disadur dari imam nawawi adanya ijma (kesepakatan ulama) bahwasanya
menjenguk orang sakit tersebut bukanlah sesuatu yang wajib.

6. Dan apabila saudara kita meninggal maka ikutilah jenazahnya.

Apabila saudara kita telah meninggalkan dan kemudian telah disholatkan dan dikafani maka
yang selanjutnya adalah memakamkan jenazah tersebut. Dan semua itu mempunyai keutamaan
yang besar dan mempunyai pahala yang besar di hadapan Allah.

Rosululloh bersabda :

: ‫ ومن شهدها حتى تدفن فله قيراط<<ان قي<<ل‬،‫ من شهد الجنازة حتى يصلى عليها فله قيراط‬: ‫ قال رسو ل هللا صلى هللا عليه وسلم‬ 
)‫ مثل الجبلين العظيمين (رواه البخاري ومسلم‬: ‫وما القيراطان؟ قال‬

Bersabda Rosululloh ; barang siapa menyaksikan jenazah samapai disholatkan maka baginya 
satu qirot, dan barang siapa yang menyaksikannya samapai di makamkan maka baginya 2 qirot,
dikatakan apa itu 2 qirot ?  Rasulullah berkata : semisal 2 gunung besar. (HR. bukhori dan 
muslim)

Anda mungkin juga menyukai