Anda di halaman 1dari 5

HATI

TENTANG
I L Suatu M
Nilai-Nilai Kronis untuk Ras manusia
HOSSEIN SEYYED NASR

yang dipersempahkan kepada [yang] Kronis Dan yang Kudus


Kehadiran Shaykh Ah.mad ibn Mus.T.Afa¯
Al-Sha¯Dhil?¯ Al-'Alaw?¯ Dua Spektrum Islam 55
Sunnism, Sh?¯'Ism, dan Sufism
dan Tradisional, Pembaharu, Dan
" Fundamentalist" Penafsiran

[Muatan/Indeks]
Perfectbound e-book eksklusif:
Civilizational Dialogue dan Dunia Islam
Kata pengantar Vii
Satu Satu Tuhan, Banyak Para nabi 1
Kesatuan Kebenaran dan
Serbaragam Pembukaan rahasia

SATU TUHAN,
BANYAK PARA NABI
Kesatuan Kebenaran
dan Serbaragam Pembukaan rahasia

Kata[Kan: Ia, Tuhan, Satu, Tuhan Self-Sufficient [yang] dimohon Dari semua.
Ia begetteth bukan, maupun diakibatkan, dan tidak ada seperti Nya.
Quran 112: v.1-41

TUHAN YANG SATU


Berada di pusat Islam berdiri kenyataan Tuhan, yang Satu,
Kemutlakan dan tuhan, [yang] baik Dan Semua-
Bermurah hati, yang Satu Siapakah dengan segera tetap ada dan sangat,

lebih besar dari semua kita dapat mengerti atau membayangkan, masih, [sebagai/ketika/sebab]
Quran, kitab injil Islam yang suci, menjadi bukti, semakin dekat untuk
[kita/kami] dibanding pembuluh darah berhubungan leher [kita/kami]. Yang Esa Tuhanyang dikenal
dengan [yang] Mengenai Arab Nya
Nama, Allah, adalah kenyataan Islam yang pusat dalam semua
segi nya, dan opini pada keesaan ini , yang mana [adalah] [disebut/dipanggil]
tawh. ?¯ d, adalah poros di sekitar yang (itulah) semuayang Islam berputar

Allah adalah di luar semua dualitas dan relationalas, di luar perbedaan


tentang jenis kelamin dan [tentang] semua kualitas yang menciri
mahluk dari masing-masing lain dunia ini. Namun Ia adalah sumber dari semua keberadaan dan semua
kosmis dan kualitas manusia seperti halnya
Akhir untuk siapa semua berbagai hal kembali[kan.
Untuk membuktikan tentang keesaan ini berada berada di pusat kredo Islam, dan rumusan yang
menyatakan kebenaran [dari;ttg] keesaan ini, La¯ Ila¯Ha Illa'Lla¯H, " Tidak ada dewa kecuali Tuhan,"
adalah
yang pertama untuk dua testifications ( shaha¯dahs) dengan mana seseorang
menyaksikan menjadi Orang Islam; yang kedua adalah Muh. Ammadun
Rasu¯L Alla¯H, " Muh.Ammad adalah pesuruh Tuhan." Keesaan Tuhan adalah untuk Orang Islam [yang]
tidak hanya
[hati/jantung] [dari;ttg] agama mereka, tetapi itu dari tiap agama asli.
[Ini] merupakan suatu pernyataan kembali pembukaan rahasia Tuhan kepada Ibrani
Para nabi dan ke Kristus, [siapa] yang Orang Islam juga mempertimbangkan untuk;menjadi yang
pertama untuk dua testifications ( shaha¯dahs) dengan mana seseorang
menyaksikan menjadi Orang Islam; yang kedua adalah
para nabi mereka, pembukaan rahasia kebenaran yang " Tuhan adalah
satu," konfirmasi ulang (menyangkut) kebenaran terus-menerus yang itu adalah juga
yang dinyatakan Syahadat Agama Katholik, Kredo di (dalam) Deum unum, percaya akan satu Tuhan."
[Seperti;Sebagai;Ketika] Quran Negara, " Kita belum pernah punya
yang dikirim seorang pesuruh [sebelum/di depan] kamu kalau tidak Kita mengungkapkan untuk
dia, berkata, ' Tidak ada dewa kecuali aku, maka pemujaan Ku'" ( 21:25). [Seperti;Suka] Orang Islam tak
terbilang, ketika aku membaca nama
para nabi [tempo dulu; purbakala] di (dalam) Quran atau di (dalam) yang tradisional
doa, aku mengalami [mereka/nya] [seperti/ketika] [hidup/tinggal] kenyataan di (dalam) Islam
Alam semesta, [selagi/sedang] yang sedang secara penuh menyadari akan fakta bahwa mereka
dipuja-puja figur di (dalam) Judaism Dan Kekristenan. Aku juga tinggal secara penuh sadar bahwa
mereka adalah semua menyatakan yang sama Tuhan Siapakah [Yang] satu dan bukan beberapa
dewata lain .
Yang Esa Tuhan, atau Allah, bukan [jantan/pria] maupun wanita. Bagaimanapun, di (dalam) pengajaran
Islam yang bagian dalam Inti sari Nya adalah
sering yang disebut format feminin dan Ketuhanan adalah sering
tersebut [ketika;seperti] Yang terkasih, [selagi/sedang] Wajah [Yang] ia telah mengarah ke
dunia [sebagai/ketika] Pencipta Dan Mendukung ditujukan yang jantan

Bagaimanapun, di (dalam) pengajaran Islam yang bagian dalam Inti sari Nya adalah
sering yang disebut format feminin dan Ketuhanan adalah sering
tersebut [ketika;seperti] Yang terkasih, [selagi/sedang] Wajah [Yang] ia telah mengarah ke
dunia [sebagai/ketika] Pencipta Dan Mendukung ditujukan yang jantan membentuk. Kedua-Duanya
[jantan/pria] dan wanita diciptakan oleh
Nya dan akar kedua-duanya kewanitaan dan sifat kelaki-lakian untuk
jadilah ditemukan Alam[I] Ketuhanan, Yang melebihi dualitas [itu] antar[a] [mereka/nya]. Lagipula,
Kualitas Tuhan,
Yang dicerminkan sepanjang;seluruh ciptaan, [menjadi/dari] suatu feminin
seperti halnya suatu alam[i] jantan, dan Islam yang tradisional
Pemahaman Ketuhanan tidaklah sama sekali terkurung, [sebagai/ketika/sebab] beberapa
berpikir, [bagi/kepada] suatu gambaran [yang] patriarkal. Quran, yang mana [adalah] Kata[An] Tuhan
yang secara harafiah untuk
Orang Islam, untuk dibandingkan ke Kristus [sen]dirinya di (dalam) Kekristenan,
mengungkapkan tidak hanya Nama Tuhan [yang] Yang tertinggi [sebagai/ketika] Allah, tetapi
juga menyebutkan lain " Nama indah" tentang Tuhan, dianggap sebagai
dengan sumber tradisional untuk ninety-nine dalam jumlah, Ebut
pernyataan aspek [yang] berbeda Ketuhanan [itu]. Quran
Negara, " Ke Tuhan menjadi anggota Nama yang paling indah ( Alasma
¯' Al-H. usna¯). Menyebut Nya dengan demikian" ( 7:180). Ini
Nama adalah dibagi menjadi mereka yang Kesempurnaan ( Kama¯L),
Keagungan ( Jala¯L), dan Kecantikan ( Jama¯L), yang pertama berkenaan dengan [itu]
4 JANTUNGNYA I LARIAN DIRI/MELARIKAN DIRI
keesaan Tuhan [yang] penting [Sen]Dirinya di luar semua polarisasi
dan yang ter]akhir dua kepada dimensi feminin dan yang jantan
tentang kenyataan di (dalam) divinis ( di (dalam) Ketuhanan Memesan). Nama Keagungan meliputi [itu]
Adil, Yang penuh keagungan, Penghitung,
Pemberi Kematian, Yang pemenang, dan All-Powerful, Dan mereka yang Kecantikan, All-Merciful,
Forgiver, Yang lembut, Yang dermawan, Yang indah, dan Cinta. Karena Orang Islam
alam semesta yang utuh terdiri dari cerminan/pemantulan dalam berbagai kombinasi
tentang Nama Ketuhanan, dan hidup manusia adalah [hidup/tinggal] di antara
polarisasi dan tegangan sepe rti halnya keselarasan
yang kosmis dan kualitas manusia memperoleh dari Nama ini.
Tuhan dengan segera [menilai/menghakimi] [kita/kami] menurut Keadilan Nya dan memaafkan
[kita/kami] menurut Kemurahan hati Nya. Ia adalah jauh di luar jangkauan [kita/kami], masih
berada di pusat jantungnya orang beriman. Ia menghukum
yang jahat, tetapi juga mencintai Makhluk nya dan memaafkan [mereka/nya]. Doktrin Tuhan Yang Esa,
[seperti/ketika] dinyatakan Quran,
tidak hanya menekankan mengucapkan transcendence, walaupun
ada ungkapan [yang] kuat [dari;ttg] kebenaran ini seperti Alla¯Hu
Akbar, pada umumnya diterjemahkan seperti " Tuhan adalah besar," tetapi maksud/arti bahwa Tuhan
adalah lebih besar dari apapun [yang] kita dapat mengerti dari dia,
yang mana [adalah] juga dijadikan bukti oleh ilmu agama yang apophatic kedua-duanya
Agama Katholik Dan Gereja Kaum ortodox seperti halnya oleh tradisional
Judaism. Quran juga menekankan Dekatnya Tuhan kepada [kita/kami],
menyatakan bahwa Ia adalah semakin dekat kepada [kita/kami] dibanding diri kita dan bahwa Ia adalah
[kini/hadir] di mana-mana, seperti ketika [itu] negara: " Whithersoever kamu
memutar, ada muka Tuhan" ( 2:115). Yang tradisional hidup [yang] religius suatu Orang Islam
didasarkan pada suatu pergerakan berirama
antar[a] kutub transcendence dan immanence, tentang
kekakuan dan rasa kasihan, tentang keadilan dan pengampunan, tentang ketakutan
tentang hukuman dan mengharapkan kemurahan hati berdasar pada Cinta Tuhan untuk
[kita/kami]. Hanyalah galaksi Nama Ketuhanan dan serbaragam Kualitas Ketuhanan mencerminkan alam
semesta dan di dalam
menjadi para laki-laki dan perempuan tidak mengacaukan Orang Islam [itu] untuk
Satu Tuhan, Banyak Para nabi 5
satu saat/momen dari keesaan Tuhan, dari bahwa Matahari[sebelum/di depan] [cahaya/ ringan] siapa
semua serbaragam binasa. Bekerja keras
perwujudan (menyangkut) keesaan itu , atau tawh. ?¯ d, adalah jantungnya
Hidup Islam; dan ukuran suatu hidup [yang] religius sukses adalah
derajat tingkat [bagi/kepada] yang (mana) sese]orang bisa [merealisir/sadari] tawh. ?¯ d, yang (mana)
berarti tidak hanya keesaan, tetapi juga pengintegrasian serbaragam
ke dalam Kesatuan.
Lebih dari itu, [karena;sejak] tidak ada pejabat sacerdotal otoritas
di (dalam) Islam suka magisterium [itu] di (dalam) Kekristenan Katolik Roma,
keaslian [dari;ttg] iman seseorang di (dalam) Islam karena dan besar
yang ditentukan oleh testification tawh. ?¯ d, [selagi/sedang]
derajat tingkat dalam batin perwujudan [dari;ttg] kebenaran ini telah tinggal a
berarti untuk diputuskan demi Allah dan bukan oleh otoritas eksternal. Ini telah (menjadi) norma yang
umum di (dalam) Sejarah Islam, tetapi
[di/ke] sana telah pula perkecualian, dan di sana adalah historis
kejadian ketika kelompok tertentu atau otoritas politis mempunyai
yang diambil [itu] [atas/ketika] [dirinya] sendiri untuk menentukan keaslian [itu] atau kekurangan
daripadanya kepercayaan di (dalam) tawh. ?¯ d orang tertentu atausekolah. Tetapi [di/ke] sana belum
pernah suatu Penyelidikan di (dalam) Islam,
dan di sana telah (menjadi) garis lintang lebih besar di (dalam) penerimaan terhadap
gagasanorang-orang terutama rahasia dan kebatinan, dibanding kebanyakan
periode sejarah [dari;ttg] Kekristenan Barat [sebelum/di depan]
penetrasi pandangan moderen ke dalam Ilmu agama Kristen [dirinya] sendiri.
Sekarang, walaupun Islam didasarkan pada kenyataan Tuhan, yang
Satu, di (dalam) . seperti (itu) Dan Absolut Nya, [itu] juga menunjuk
ras manusia dalam kenyataan penting nya , dalam . seperti (itu) nya . Awaki, di (dalam)
[perasaan/pengertian] yang tradisional istilah sesuai dengan insa¯n di (dalam) Mengenai Arab
atau Yunani homoseksual dan tidak semata-mata [jantan/pria], dilihat di
Islam bukan sebagai suatu penuh dosa yang sedang untuk siapa pesan Surga dikirim untuk
menyembuhkan luka dosa yang asli, tetapi sebagai menjadi
[siapa] yang masih membawa alam[i] purba nya ( al-fit.rah) di dalam

dikirim untuk menyembuhkan luka dosa yang asli, tetapi sebagai menjadi
[siapa] yang masih membawa alam[i] purba nya ( al-fit.rah) di dalam
[sen]dirinya, walaupun ia telah melupakan alam[i] itu sekarang menguburkan
[yang] dalam di bawah lapisan keal paan. [Seperti;Sebagai;Ketika] Quran Negara:
"[ Tuhan] orang [laki-laki] yang diciptakan di (dalam) yang terbaik orang jangkung ( ah. san altaqw?
¯ m)" ( 95:4) dengan suatu kecerdasan/inteligen yang mampu mengetahui yang Satu. Pesan Islam
menunjukkan [yang] purba itu
alam[i]. Ini] merupakan suatu panggilan untuk rekoleksi, untuk/karena ingatan
tentang suatu pengetahuan meremas ke dalam seluruh unsur
[kita/kami] menjadi bahkan [sebelum/di depan] [kita/kami] masuk ke dalam dunia ini. Di (dalam)
asajak/ayat terkenal yang menggambarkan hubungan [itu] antar[a] manusia
mahluk dan Tuhan, Quran, di (dalam) mengacu pada yang precosmic
keberadaan orang [laki-laki], negara,"'"' Bukan bukan Tuhan mu?' Mereka berkata:
' Ya, kita memberi kesaksian'" ( 7:172). " Mereka" mengacu pada semua
anak-anak Adam, [Jantan/Pria] Dan Wanita, dan " ya" mengkonfirmasikan
pernyataan [dari;ttg] Keesaan Tuhan oleh [kita/kami] di (dalam) pre-eternal [kita/kami]
ontological kenyataan.
Para laki-laki dan perempuan masih membawa gema ini " ya" dalam menurun/jatuh di dalam jiwa-jiwa
mereka, dan panggilan Islam dengan tepat untuk
alam[i] purba ini, yang mengucapkan [itu] " ya" bahkan sebelumnya
ciptaan lapisan-lapisan langit dan bumi. Panggilan Islam
oleh karena itu berhubungan dengan, di atas semua(nya), ingatan suatu pengetahuan
sangat ditempelkan [yang] [kita/kami] menjadi, konfirmasi a
pengetahuan yang [menyelamatkan;menabung], karenanya soteriological fungsi pengetahuan di (dalam)
Islam. Islam tidak menunjuk manusia [itu] terutama semata [sebagai/ketika] akan, tetapi [sebagai/ketika]
kecerdasan/inteligen Jika dosa yang besar di (dalam)
Kekristenan adalah penentangan, yang telah melengkungkan kehendak,
dosa yang besar di (dalam) Islam adalah ketidak-ingatan dan menghasilkan ketidak-mampuan
tentang kecerdasan/inteligen untuk berfungsi [jalan/cara] yang Tuhan menciptakan
[itu] [seperti;sebagai;ketika] rata-rata untuk mengetahui yang Satu. Itu adalah mengapa yang terbesar
berdosa Islam dan satu-satunya Tuhan tidak memaafkan adalah melalaikan,
atau mengambil suatu mitra bagi Tuhan, Yang berarti menyangkal
Keesaan Tuhan, atau tawh. ?¯ d. ni alamat langsung dari Tuhan, yang Satu, [bagi/kepada] masing-
masing manusia
menjadi dalam status purba nya memerlukan total menyerah kepada
Keagungan Kemutlakan, [sebelum/di depan] [siapa] yang akhirnya tidak ada apapun
dapat sesungguhnya ada. Di (dalam) suatu [perasaan/pengertian] biasa ini berarti menyerah
Satu Tuhan, Banyak Para nabi 7 tentang diri kita ke Tuhan, dan di (dalam) [perasaan/pengertian] yang
paling tinggi ini berarti
kesadaran [dari;ttg] ketiadaan [kita/kami] [sebelum/di depan] Nya, untuk/karena, [seperti;sebagai;ketika]
Quran
kata[kan, " Semua yang tinggal lapisan-lapisan langit dan bumi binasa,
namun [di/ke] sana abideth muka Tuhan milikmu, Penuh keagungan, Baik sekali"
( 55:26-27). Seluruh nama agama, Islam, datang dari kenyataan ini, untuk/karena Kata[An] yang
mengenai Arab Al-Isla¯M berarti " menyerah"
seperti halnya damai yang mengeluarkan dari [kita/kami] menyerah
ke Tuhan. Sesungguhnya, Islam adalah satu-satunya agama utama, bersama dengan
Buddhism ( jika kita mempertimbangkan nama agama untuk datang
dari Budd, Akal Ketuhanan, dan bukan Buddha),
namanya tidak berhubungan dengan seseorang atau kelompok kesukuan, tetapi
kepada yang pusat gagasan untuk agama Lebih dari itu, Islam mempertimbangkan
semua agama asli untuk didasarkan pada ini menyerah, maka
al-isla¯m itu berarti tidak hanya agama mengungkapkan melalui/sampai
Quran kepada Nabi Muh. Ammad, tetapi semua asli
agama sedemikian. Itu adalah mengapa Quran nabi
Abraham adalah juga [disebut/dipanggil] orang Islam, yang [itu] adalah, orang yang adalah di (dalam)
status al-isla¯m.
benar Erah bukanlah, bagaimanapun, hanya terkait dengan [kita/kami]
akan. [Itu] harus melibatkan keseluruhan diri [kita/kami]. Suatu pemahaman [dangkal/picik]
tentang menyerah kaleng mendorong kearah yang manapun suatu sikap pasif,
di mana sese]orang tidak bekerja keras dalam hidup [sebagai/ketika] sese]orang [perlu] menurut
kepada pengumuman agama, atau [bagi/kepada] mistaking seseorang
memiliki pemahaman Islam [yang] tidak sempurna untuk kebenaran dan
melakukan/menyelenggarakan tindakan yang adalah melawan terhadap Pengajaran Tuhan
[selagi/sedang] mengakui yang satu sedang bertindak sebagai menyerah ke Tuhan. Negara Islam
bahwa seseorang harus pelayan yang sempurna (' abd) tentang Tuhan di (dalam)
[perasaan/pengertian] mengikuti Perintah nya. Tetapi [karena;sejak] Tuhan mempunyai
yang diberi [kita/kami] banyak fakultas/pancaindera, mencakup kemauan bebas dan
kecerdasan/inteligen, [kita/kami] menyerah harus lengkap dan total, tidak membatasi pada
hanya fakultas/pancaindera tertentu. [Itu] harus melibatkan keseluruhan [kita/kami] menjadi.
Cara lainnya, emosi dan pemikiran yang tersembunyi seperti halnya
gagasan sumbang/palsu dapat berkombinasi dengan suatu [perasaan/pengertian] [yang] salah [dari;ttg]
eksternal menyerah kehendak seseorang ke Tuhan untuk menghasilkan tindakan di (dalam) nama
tentang agama yang dapat mempunyai konsekwensi celaka.
. seperti (itu) tindakan sudah nampak dari waktu ke waktu menurut sejarah
dan dapat dilihat terutama pada jaman ini, tetapi mereka adalah
penyimpangan dibanding/bukannya norma. Norma dengan mana
mayoritas Orang Islam yang luas mempunyai [hidup/tinggal] (di) atas berbagai zaman telah
bermaksud/arti
menyerah ke Tuhan dengan keseluruhan diri seseorang, mengikuti [itu]
Hukum Ketuhanan dan pengajaran Islam yang etis kepada tingkat
mungkin, bekerja keras dalam hidup menurut pengajaran religius untuk
tingkat kemampuan seseorang, dan kemudian berhenti ke konsekwensi
itu berakibat/terjadi dan menerima tujuan apa [yang] telah menaruh
[sebelum/di depan] [kita/kami].
[Itu] dalam hal ini [bahwa/yang] Perkataan mengenai Arab yang umum
Maktu¯B, " [Itu] [di]tertulis," menandai tanda pengunduran diri untuk
peristiwa tertentu atau hasil [dari;ttg] tindakan seseorang, harus dipahami.
Ini [tidak/jangan] menyerah mempunyai pasti bermaksud/arti juga
fatalisme atau suatu penafsiran Norma-Norma Ketuhanan bersifat perseorangan
atas nama menyerah. [Itu] mempunyai, sebaliknya, menuju/mendorong suatu
dalam batin dan dikombinasikan bekerja keras keluar dengan ketenangan yang
menandai pola teladan Hidup Islam tradisional, di (dalam) kontras
[bagi/kepada] kedua-duanya model baru dan sebagian besar yang disebut fundamentalist
arus menemukan Dunia Islam hari ini

CIPTAAN DUNIA
DAN [TENTANG] MANUSIA
[Karena;Sejak] yang Satu Tuhan adalah absolut Dan tanpa batas Seperti halnya
[yang] Baik, Ia tidak bisa tetapi menciptakan. Hal tak terbatas/juml. besar nya
menyiratkan bahwa Ia berisi di dalam [Sen]Dirinya semua berbagai kemungkinan,
termasuk yang meniadakan [Sen]Dirinya, dan kemungkinan ini mempunyai
untuk direalisir dalam wujud . Lebih dari itu, [sebagai/ketika/sebab] St.
Augustine juga menyatakan, [itu] berujud yang baik untuk memberi
dengan sendirinya, dan Infinitely-Good tidak bisa tetapi menyebar [itu]
kenyataan yang [mendasari/membuat] dunia [itu] dan, sesungguhnya, semua isi dunia. Tetapi ciptaan
atau radiasi menyiratkan separasi, dan [itu] ini
ontological separasi dari Sumber dari semua kebaikan yang
[mendasari/membuat] jahat. Satu kekuatan kata[kan [kejahatan/ malapetaka] itu adalah tak lain hanya
separasi
dari Yang baik dan kekurangan, walaupun [itu] adalah riil terpasang
tingkatan sendiri, dalam beberapa hal sama riil seperti tingkatan eksistensial kita sendiri
yang di atasnya kita temukan itu. 1 Namun juga yang baik kepunyaan kutub
tentang menjadi dan [yang] jahat untuk itu nonbeing. Sepanjang;Seluruh sejarah Islam [di/ke] sana
telah (menjadi) banyak
diskusi yang mengenai agama dan metafisis dalam
mengenai pertanyaan [kejahatan/ malapetaka], [seperti/ketika] [di/ke] sana telah (menjadi) lain
agama, [yang] terutama Kekristenan .Tetapi berlawanan dengan
Barat yang modern, di mana banyak orang-orang sudah berbalik
dari Tuhan dan agama sebab mereka tidak bisa memahami
bagaimana suatu Tuhan [siapa] yang adalah baik bisa menciptakan suatu dunia di mana
ada jahat, Dunia Islam pertanyaan theodicy ini
telah hampir tidak pernah mengganggu suara hati yang religius bahkan orang-orang [yang] yang paling
cerdas atau memutar [mereka/nya] [men]jauh dari
Tuhan. Penekanan Quran [atas/ketika] kenyataan [dari;ttg] jahat
pada [atas] wahana moral mengkombinasikan dengan sapiential dan yang mengenai agama
penjelasan [dari;ttg] pertanyaan ini sudah menjaga orang dan
wanita-wanita dihadapkan dengan masalah ini di dalam kuasa
iman. Penekanan yang kuat di (dalam) Islam pada [atas] kehendak Tuhan mempunyai
juga berperanan dalam berhenti Orang Islam kepada kehadiran
jahat di dunia ( yang (mana) mereka harus meskipun demikian menyerang untuk
tingkat mungkin), bahkan ketika mereka tidak bisa memahami
penyebab melibatkan.

Setidak-Tidaknya, Tuhan telah menciptakan dunia [itu], di mana ada


cacat/ketidak sempurnaan dan [kejahatan/ malapetaka], tetapi dunia [dirinya] sendiri dipertimbangkan
oleh
Quran untuk baik, suatu pandangan [yang] sesuai dengan [yang] ditemukan itu
di (dalam) buku Asal usul. Dan ciptaan mempunyai tujuan, untuk/karena, [sebagai/ketika/sebab]
Quran kata[kan, " O Tuhan, Engkau Didst tidak menciptakan ini [
dunia] dengan sia-sia" ( 8:190). Tujuan ciptaan yang paling dalam adalah yang diterangkan oleh suatu
terkenal h.
ad?¯th quds?
Nabi bukan bagian dari Quran di mana Tuhan berbicara
orang pertama melalui/sampai mulut Nabi): " Aku a
harta benda yang tersembunyi. Aku mencintai untuk yang dikenal. Oleh karena itu, aku menciptakan
ciptaan sedemikian sehingga aku akan yang dikenal." Tujuan
ciptaan oleh karena itu adalah Cinta Tuhan untuk pengetahuan [Sen]Dirinya yang direalisir
melalui/sampai Agen [yang] pusat nya di atas bumi, ras manusia.
Karena suatu manusia untuk mengetahui Tuhan adalah untuk memenuhi tujuan
ciptaan. Lebih dari itu, Tuhan yang mencintai untuk yang dikenal. Karenanya,
cinta Tuhan dan demi Allah menyebar keseluruh bagian keseluruhan alam semesta, dan
banyak Islam yang mistik Sufis (di) atas berbagai zaman sudah menyatakan
itu mencintai [bagi/kepada] Dante yang (mana) menunjuk pada ujung Ketuhanan
Komedi ketika ia berbicara tentang " cinta yang pindah;gerakkan matahari
dan bintang-bintang." [yang] suci ini H.
ad?¯th ( h. ad?¯th quds?¯) juga berbicara tentang Milik Tuhan
menjadi " suatu harta benda tersembunyi," yang mana [adalah] suatu lambang kebenaran
segalanya itu di (dalam) alam semesta mempunyai asal nya di (dalam) Ketuhanan
Kenyataan dan adalah suatu penjelmaan (menyangkut) Kenyataan itu . Segalanya di (dalam)
total alam semesta kedua-duanya [yang] tak kelihatan dan kelihatan adalah suatu theophany, atau
penjelmaan, tentang Nama Ketuhanan Dan Kualitas dan adalah
yang digambar/ditarik dari " perbendaharaan" tentang Tuhan. Kebijaksanaan Tuhan
[dengan] begitu menyebar keseluruh bagian alam semesta [itu], dan Orang Islam sesungguhnya lihat
[itu]
alam semesta [sebagai/ketika] Pembukaan rahasia purba Tuhan. Segalanya di (dalam)
alam semesta, di (dalam) mencerminkan Kebijaksanaan Tuhan, juga memuliakan Nya,
untuk/karena, [seperti;sebagai;ketika] Quran kata[kan, " Tidak ada apapun tetapi bahwa itu himne
Pujian nya" ( 17:44). Sesungguhnya, seluruh keberadaan mahluk adalah
tak lain hanya doa mereka [dari;ttg] Nama Tuhan, dan alam semesta
[dirinya] sendiri adalah tak lain hanya konsekwensi yang bernafas
[atas/ketika] archetypal kenyataan dari semua mahluk di (dalam) Ketuhanan
Akal Nafas Yang berbelas kasih ( nafas al-
Hayoo. ma¯n). [Itu] jemu akan Nama Nya Al-Rah. Ma¯N, Yang
berarti Infinitely-Good [itu] dan juga Bermurah hati, [bahwa/yang] alam semesta
telah menjadi ada. [Itu] adalah penting untuk catat bahwa
sebagian besar Quran diabdikan bagi alam semesta [itu] dan dunia

Anda mungkin juga menyukai