Anda di halaman 1dari 3

KEUTAMAAN MEMBERI DAN MENJAWAB SALAM

Saya teringat dengan salah satu hadis Nabi Muhammad saw kepada seorang lelaki yang
bertanya kepada beliau tentang amalan apa yang paling baik dalam Islam. Beliau menjawab, Engkau
memberikan makanan kepada orang lain dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang sudah
engkau kenal dan orang yang belum engkau kenal. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kalo kita mengucapkan salam kepada orang lain berarti kita telah mendoakan orang lain biar
selamat dan kita juga akan didoakan oleh orang lain agar kita selamat, kenapa karena didalam salam
terkandung doa,

Dengan salam menjadikan tali silaturahmi kita semakin kuat, tali persaudaraan kita semakin
mantap
Dalam sebuah hadis, Nabi SAW menjelaskan bahwasanya salam adalah salah satu dari tujuh
pilar keislaman seseorang. Perintah itu beliau sampaikan kepada para sahabatnya baik yang baru atau
yang sudah lama memeluk agama Islam.
Diriwayatkan oleh A-Bara' ibn Azib (ra): ''Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita untuk
melalukan tujuh hal: menjenguk orang sakit, menghadiri pemakaman, mendoakan orang yang bersin,
membantu yang lemah, menyebarkan salam, dan membantu orang memenuhi janjinya.'' (Muttafaqun
'Alaih).
Kalo saya perhatikan keseharian anak anaku disekolah jarang sekali memberikan salam
kepada teman temanya bahkan hanya sebagian kecil yang memberkan salam kepada guru padahal kita
ini sekolah di madrasah.
Secara harfiah salam berasal dari kata salima (‫ال مة‬5‫ س‬,‫لم‬5‫ يس‬,‫ )سلم‬Artinya selamat. Lafaz ini
terdapat dibeberapa ayat al Qur’an seperti QS. Al-An’am ayat 54 Artinya: ” Apabila orang-orang
beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah; Salaamun Alaikum (mudah-
mudahan Allah melimpahkan keselamatan kepada kamu) Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya
kasih sayang”.
Kata salam adalah merupakan isim mashdar dari kata salima, memiliki makna yang cukup
banyak, antara lain keselamatan, kedamaian, penghormatan dan ketentraman dan kedudukan.
Sedangkan kata aslama mempnyai arti menyelamatkan, mendamaikan dan menundukkan
Rasulullah Saw bersabda: “Demi Dzat yang diriku di dalam kekuasaan-Nya kamu tidak
masuk surga kecuali beriman dan kamu tidak beriman (dengan sempurna) sehingga kamu saling
mencintai. Maukah aku tunjukkan kepadamu atas suatu perkara apabila kamu melakukannya, niscaya
kamu saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kamu” (H.R Muslim)
Memberi salam kepada seseorang itu hukuamnya sunah. Sedangkan menjawab salam
hukumnya wajib kecuali pada tempat-tempat yang terlarang dan pada orang-orang yang tertentu.
Kalimat dalam salam terbagi 3 macam, pertama, assalamu’alaikum artinya selamat atas kamu, setiap
orang yang berada didepan atau mendengar orang yang mengucapkan salam dengan kata
assalamu’alaikum, maka orang yang menjawab salam tersebut dengan kata wa’alaikum salam. Siapa
yang melakukan seperti itu maka ia mendapatkan pahala 10. Maknanya pertama mendo’akan orang
yang diberi salam. Kedua, orang yang memberi salam menjamin keselamatan orang yang didepannya
atau dikawasannya yaitu selamat dari tangannya, selamat dari mulutnya, selamat dari perbuatannya,
selamat dari segala perkataan dan perilaku yang buruk dan selamat dari ancaman orang lain selagi
mereka berdekatan begitu juga berlaku sebaliknya. Aljarjani mendefinisikan salam sebagai do’a
selamat seseorang dari bencana baik di dunia maupun di akhirat (tajarrud al nafsian al mihnati al
darain).
Kedua, assalamu’alaikum warahmatllahi artinya selamat atas kamu dan mendapatkan rahmat Allah
SWT. Orang yang mengucapkan salam seperti ini maka ia mendapatkan 20 pahala, kemudian orang
yang dihadapan atau mendengarnya membalas dengan kalimat yang sama yaitu “Wa’alaikum salam
warahmatullahi” atau ditambah dengan yang lain. Artinya selain daripada do’a selamat juga meminta
pada Allah SWT. juga mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Sedangkan makna rahmat menurut al
Ashfihani dalam Mufradat Alfadzh al Qur’an, kata rahmat berarti “kelembutan yang menuntut berbuat
baik kepada yang disayangi”. Atau mendapatkan kasih sayang Allah SWT. Menurut ensiklopedia
Islam, rahmat artinya ar-riqqah (kasih sayang). Artinya orang yang memberi salam mendoakan
kepada yang diberi salam yaitu selamat dan mendapatkan kasih sayang Allah SWT.
Ketiga, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu artinya semoga keselamatan dan rahmat
Allah serta keberkahanNya melimpah kepada kalian”. Orang yang mengucapkan salam seperti ini
maka ia mendapatkan 30 pahala, kemudian orang yang dihadapan atau mendengarnya membalas
dengan kalimat yang sama yaitu “Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh” atau ditambah
dengan yang lain (waridhwaana). Artinya selain daripada do’a selamat juga meminta pada Allah
SWT. mendapatkan rahmat serta keberkahan dari Allah SWT. Dalam perkara menjawab salam, Allah
telah memerintahkan kita untuk membalas dengan lebih baik setidaknya sepadan, sebagaimana
dijelaskan dalam al-Qur’an: Artinya :”Apabila engkau diberi penghormatan (salam) dengan suatu
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik dari padanya, atau balaslah
(penghormatan itu dengan sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu”.
(QS. An-Nisa’: 86).
Salam itu seperti 3 jenis jeruk pertama, salam yang diibaratkan jeruk purut, di luar berkerut di dalam
asam. Orangnya mau bersalaman tetapi mukanya berkerut, asam dan hatinya juga berkarat (tak
bersih), bahkan ada memalingkan muka, sifat yang seperti ini hendaknya dijauhi karena itu tidak baik,
memakai sifat pendendam.
Kedua, salam yang diibaratkan jeruk nipis, yaitu di luar licin rupanya di dalamnya asam. Hal ini baru
hanya melihatkan muka yang manis didepan orang tapi di hatinya masih tak senang. Hadits
Rasulullah: Abu Dzaar r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda kepada saya : Artinya;”janganlah
meremahkan suatu kebaikan, walau sekedar menghadapi teman dengan muka manis”. (HR. Bukhari).
Ketiga, salam diibaratkan seperti jeruk manis, yaitu di luar bagus, bersih, mengkilat sampai
kedalampun juga bersih, harum dan manis. Hal yang seperti inilah yang seharusnya dicontoh memberi
salam dengan baik, sopan dan ikhlas dan diikuti senyum bahwa menunjukan kita senang. Memberi
dan menjawab salam juga hendaknya dengan sempurna supaya lebih baik dan dicintai Allah SWT,
karena mengandung do’a, rahmat dan berkah.
Allah SWT berfirman di dalam Surat An-Nur ayat 27 yang artinya, "Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya.

Keutamaan mengucap salam juga diriwayatkan dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq 'alaih
dari Abdullah bin Amr bin al-Ash,

"Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Islam apakah yang paling baik?' Beliau
Rasulullah SAW menjawab, 'Engkau memberi makan, dan mengucap salam kepada orang yang kamu
kenal maupun orang yang tidak kamu kenal.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq 'alaih, Rasulullah
SAW bersabda:

"Yang muda memberi salam kepada yang tua. Yang berjalan kepada yang duduk, yang sedikit kepada
yang lebih banyak."

Di dalam hadits riwayat al - Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

"Dan anak kecil mengucapkan salam kepada yang lebih besar.

Baca artikel detiknews, "Keutamaan 'Assalamu'alaikum', Adab dan Tata Cara Menjawab Salam"
Kalo ada orang yang tidak menjawab salam berdosa.

Anda mungkin juga menyukai