Anda di halaman 1dari 5

Tugas Konsep Dasar Keperawatan

Konsep 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)


Kelas 1C prodi S1 keperawatan
Dosen Pembimbing : Tri Nurhidayati, Ns. S.Kep, MMedEd

Nama : Linda Alifah Laili Wahyuningrum


Nim : G2A020186

Disusun oleh :
KELOMPOK 3
1. Aufa Zhalila (G2A020135)
2. Ainatul Ismiyanti (G2A020137)
3. Ade Jundy Fahri Prahastyo (G2A020143)
4. Alfian Bahrul Alam (G2A020146)
5. Maya Endah Purbasari Rahmat (G2A020149)
6. Adinda Kusumaning Kedaton (G2A020167)
7. Ulvy Handayani (G2A020168)
8. Anti Putri Lestari (G2A020177)
9. Joanico Da Costa Gusmao (G2A020182)
10. Linda Alifah Laili Wahyuningrum (G2A020186)

5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)


1. Senyum

Senyum merupakan ibadah, senyum kepada lawan bicara atau orang yang
ditemui akan mencairkan hati dan menimbulkan kebahagiaan. Senyuman menambah
manisnya wajah, senyuman dapat melumpuhkan musuh, menyembuhkan penyakit,
perekat tali persaudaraan dan bisa menjadi sarana tercapainya perdamaian. Wajah
yang penuh senyuman adalah akhlak Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Selain itu, senyuman juga hal yang diperintahkan oleh beliau kepada umatnya dalam
berinteraksi sosial. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
‫تبسُّمك في وجْ ه أخيك صدَقة‬

“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi 1956, ia


berkata: “Hasan gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib)

2. Salam

Dalam Islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum Warahmatullahi


Wabarokatuh” yang artinya salam sejahtera, rahmat Allah dan berkat-Nya atas kamu.
Ucapan ini disebut juga tahiyyatul Islam. Bagi seorang muslim, ucapan ini jauh lebih
baik dari sapaan-sapaan gaul ataupun sapaan ala barat. Karena saling mengucapkan
salam akan menumbuhkan kecintaan terhadap hati sesama muslim. Salam juga
merupakan bentuk pernyataan hormat. Jika seseorang memberi salam kepada orang
lain berarti seseorang itu bersikap hormat kepada orang yang dia beri salam. Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassallam
bersabda:

‫م‬Wُْ‫ أَفَاَل أَدُلُّ ُك ْم َعلَى أَ ْم ٍر إِ َذا فَ َع ْلتُ ُموهُ ت ََحابَ ْبت‬،‫ َحتَّى ت ََحابُّوا‬W‫ َواَل تُ ْؤ ِمنُوا‬،‫اَل تَ ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ َحتَّى تُ ْؤ ِمنُوا‬
‫أَ ْف ُشوا ال َّساَل َم بَ ْينَ ُك ْم‬
“Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman
hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan
akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian.” (HR.
Muslim, no.54)
Saling mengucapkan salam akan menumbuhkan rasa cinta. Bukan cinta biasa,
namun cinta karena memiliki aqidah yang sama. Dengan kebiasaan menebarkan
salam, bisa menjadi sebab seseorang masuk ke dalan surga. Dari Abdullah bin ‘Amr
bin Al Ash radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: 

ٍ ‫ تَد ُخلوا الجنَّةَ ب َس‬، ‫ السَّال َم‬W‫ وأَفشوا‬، ‫ و أط ِع ُموا الطعا َم‬، َ‫اعبُدوا الرحمن‬
‫الم‬

“Sembahlah Ar Rahman semata, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan),


tebarkanlah salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Bukhari
dalam Adabul Mufrad 981, Ibnu Majah 3694, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah
Ash Shahihah, 2/115).

Ucapan salam adalah doa. Kita mengucapkan salam kepada seseorang,


berarti kita mendoakan keselamatan baginya. Dan doa ini akan dibalas oleh doa
Malaikat untuk orang yang mengucapkan salam, walaupun orang yang tidak
memberi salam tidak membalas. Jadi sama sekali tidak ada ruginya mengucapkan
salam kepada seseorang walaupun tidak dibalas, karena Malaikat yang akan
membalas salam kita. Hadits ini juga menunjukkan tercelanya sikap enggan
menjawab salam. Karena menjawab salam itu hukumnya wajib.
Allah Ta’ala berfirman:

Wْ W‫ َش‬WِّW‫ ل‬W‫ ُك‬W‫ى‬Wٰ Wَ‫ ل‬W‫ َع‬W‫ن‬Wَ W‫ ا‬W‫ َك‬Wَ ‫ هَّللا‬W‫ َّن‬Wِ‫ إ‬Wۗ W‫ ا‬Wَ‫ه‬W‫ و‬W‫ ُّد‬W‫ ُر‬W‫و‬Wْ Wَ‫ أ‬W‫ ا‬Wَ‫ ه‬W‫ ْن‬W‫ ِم‬W‫ن‬Wَ W‫ َس‬W‫ح‬Wْ Wَ‫ أ‬Wِ‫ ب‬W‫ا‬W‫ و‬WُّW‫ ي‬W‫ح‬Wَ Wَ‫ ف‬W‫ ٍة‬WَّW‫ ي‬W‫ح‬Wِ Wَ‫ ت‬Wِ‫ ب‬W‫ ْم‬Wُ‫ت‬W‫ ي‬WِّW‫ ي‬W‫ ُح‬W‫ ا‬W‫ َذ‬Wِ‫ إ‬W‫َو‬
W‫ ٍء‬W‫ي‬
W‫ ا‬Wً‫ب‬W‫ ي‬W‫ ِس‬W‫َح‬

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah


penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan
itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”
(QS. An-Nisa: 86).

3. Sapa

Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak seorang


untuk bercakap-cakap. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk bisa lebih akrab,
saling kontak, dan berkomunikasi. misalnya saja dengan memanggil nama atau
dengan sapaan –sapaan lainnya.

Dalam era globalisasi, kita sering kali bertemu dengan orang-orang yang
berbeda dengan kita. Hal ini dapat terjadi terutama pada situasi bisnis internasional.
Apakah Anda ingin menyapa Muslim atau dengan non muslim. Kita bisa
mengucapkan kata halo, selamat siang, atau pun salam sebagai sapaan terhadap
seseorang.

“Tidak bertegur sapa atau memutuskan hubungan dengan sesama muslim


tidak dibolehkan; karena Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫ يلتقيان فيعرض هذا ويعرض هذا وخيرهما الذي يبدأ‬، ‫ال يحل لرجل أن يهجر أخاه المسلم فوق ثالث‬
) 2560 ‫ رقم‬،‫ ومسلم‬5727 ‫ رقم‬،‫بالسالم(رواه البخاري‬

“Tidak halal bagi seseorang apabila ia memutuskan hubungan dengan


saudaranya sesama muslim melebihi tiga hari, keduanya saling bertemu namun saling
mengacuhkan satu sama lain dan yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai
menegur dengan mengucapkan Salam.” (Hadits Riwayat AI Bukhari, no. 5727 dan
Muslim, no. 2560)
Terlebih lagi saudara yang sedang diputuskan ini adalah seorang mukmin yang
sangat dekat dengan anda, bisa jadi dia adalah saudara, keponakan, paman, saudara
sepupu maka sesungguhnya memutuskan hubungan dengan mereka dalam hal ini
sangat besar dosanya. Kecuali jika mereka ini dalam kondisi bermaksiat kepada Allah
maka memutuskan mereka dikategorikan sebagai kemaslahatan sekiranya bertujuan
agar dia menghentikan kemaksiatannya, dalam hal ini tidak bertegur sapa dibolehkan
karena masuk dalam kategori menghilangkan kemungkaran. Rasulullah Shallallahu
alaihi Wasallam bersabda :
‫ فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف اإليمان‬، ‫من رأى منكم منكراً فليغيّره بيده‬
) 49 ‫ رقم‬،‫(رواه مسلم‬

“Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia


merobahnya dengan tangannya, apabila dia tidak mampu merobah dengan tangannya
maka dengan lisannya, dan apabila tidak mampu merobah dengan lisannya maka
dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya keimanan” (Hadits
riwayat Muslim, no. 49 ).

4. Sopan dan santun

Sopan santun adalah suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang
lain, sopan santun juga dapat di pandang oleh suatu masyarakat mungkin sebaliknya
masyarakat juga dapat di pandang oleh masyarakat lain. Memang tidak mudah untuk
menerapkan sopan santun pada diri kita sendiri, tetapi jika orangtua kita berhasil
mengajarkan sopan santun sejak kecil maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang
bisa menghormati dan menghargai orang lain. Kita dapat menunjukan sikap sopan
santun dimana saja, misalnya kita sebagai siswa harus bersikap sopan pada guru saat
di sekolah.
Sopan santun diperlukan ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain,
dengan terutama kepada:
1. Yang lebih tua: orang tua, guru, atasan
2. Yang lebih muda: anak, murid, atau bawahan
3. Yang sebaya: setingkat status sosial

Quran Surat Luqman Ayat 6

ٓ
َ ِ‫ُض َّل عَن َسبِي ِل ٱهَّلل ِ بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َويَتَّ ِخ َذهَا هُ ُز ًوا ۚ أُ ۟و ٰلَئ‬
‫ك‬ ِ ‫ لَه َْو ْٱل َح ِدي‬W‫اس َمن يَ ْشت َِرى‬
ِ ‫ث لِي‬ ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
ٌ ‫لَهُ ْم َع َذابٌ ُّم ِه‬
‫ين‬

Arti: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah
itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

Kesimpulan dari isi video:

Menurut kelompok kami mengenai video 5 S tadi, mencontoh kan perilaku yang baik yaitu
sapa salam sopan dan santun hal ini adalah etika yang harus di laksana kan dalam kehidupan
sehari hari, sehingga menerapkan perilaku yang baik. Tidak hanya di pelayanan kesehatan
saja tetapi di dalam lingkungan masyarakat karena perilaku ini sangat baik bagi generasi yang
akan datang. Ketika bertemu kemudian menyapa, menyalami dan menerapkan sopan santun
akan menjalin tali silaturahmi terutama bagi saudara sesama muslim perilaku ini akan
mengakrab kan dan menciptakan suasana yang baik dalam berhubungan terhadap keluarga,
saudara, teman dan lingkungan masyarakat.

Dimanapun kita berada dengan siapapun kita berada maka seharusnya menerapkan budaya
5S(Senyum,Salam,Sapa,Sopan,Santun).Kepada semua orang yang kita kenal maupun orang
yang tidak kita kenal,karena dari hal kecil itulah dapat menciptakan attitude yang baik pada
diri seseorang.

Anda mungkin juga menyukai