Anda di halaman 1dari 4

Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) bukanlah teori.

Ini adalah ajaran praktis yang bisa kita


lakukan dalam keseharian. Karena itu, nikmatnya ukhuwah tidak akan bisa kita kecap, kecuali
dengan mempraktikannya.
Jika delapan cara di bawah ini dilakukan, Anda akan merasakan ikatan ukhuwah Anda dengan
saudara-saudara seiman Anda semakin kokoh.
1. Katakan bahwa Anda mencintai saudara Anda
:

Rasulullah saw. bersabda, Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan
cinta kepadanya. (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits shahih)
:

:

: : :
:
Anas r.a. mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah saw., lalu salah seorang sahabat
melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah tersebut mengatakan, Aku mencintai dia, ya
Rasulullah. Lalu Nabi bersabda, Apakah kamu sudah memberitahukan dia? Orang itu
menjawab, Belum. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, Beritahukan kepadanya. Lalu orang
tersebut memberitahukannya dan berkata, Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.
Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, Semoga Allah mencintaimu karena engkau
mencintaiku karena-Nya. (Abu Dawud, dengan sanad shahih)
Jadi, jangan tunda lagi. Katakan cinta kepada orang yang Anda cintai.
2. Minta didoakan dari jauh saat berpisah
:
:
:
:
Uma bin Khaththab berkata, Aku minta izin kepada Nabi Muhammad saw. untuk
melaksanakan umrah, lalu Rasulullah saw. mengizinkanku. Beliau bersabda, Jangan lupakan
kami, wahai saudaraku, dalam doamu. Kemudian ia mengatakan satu kalimat yang
menggembirakanku bahwa aku mempunyai keberuntungan dengan kalimat itu di dunia. Dalam
satu riwayat, beliau bersabda, Sertakan kami dalam diamu, wahai saudaraku. (Abu Dawud dan
Tirmidzi, hadits hasan shahih)
:

:

Rasulullah saw. bersabda, Tidak seorang hamba mukmin yang berdoa untuk saudaranya dari
kejauhan malainkan malaikat berkata, Dan bagimu seperti itu. (Muslim)
3. Bila berjumpa, tunjukkan wajah gembira dan senyuman

:


Rasulullah saw. bersabda, Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar
bertemu saudaramu dengan wajah ceria. (Muslim)
4. Berjabat tangan dengan erat dan hangat
Berjabat tanganlah acapkali bertemu. Sebab, Rasulullah saw. bersabda, Tidak ada dua orang
muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum
berpisah. (Abu Dawud)


:

5. Sering-seringlah berkunjung
Nabi Muhammad saw. bersabda, Allah swt. berfirman, Pasti akan mendapat cinta-Ku orangorang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberli
karena Aku. (Imam Malik dalam Al-Muwaththa)
6. Ucapkan selamat saat saudara Anda mendapat kesuksesan
:

Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, Barangsiapa bertemu saudaranya dengan
membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah akan menggembirakannya pada
hari kiamat. (Thabrani dalam Mujam Shagir)
Jadilah Anda orang yang paling pertama mengucapkan selamat kala saudara Anda menikah,
mendapat anak, menempati rumah baru, pergi haji, naik jabatan, dan lain-lain.
7. Berilah hadiah terutama di waktu-waktu istimewa

Hadits marfu dari Anas bahwa, Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu
dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati. (Thabrani)
:
Thabrani juga meriwayatkan hadits marfu dari Aisyah r.a. bahwa, Biasakanlah kamu saling
memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.
8. Berilah perhatian dan bantu keperluan Saudara Anda


.
Rasulullah saw. bersabda, Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya
Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang
kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang
menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat.
Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya. (Muslim)
Karena itu, jadikan diri Anda orang yang paling dahulu membantu kala saudara Anda
membutuhkan.
Begitulah indahnya ukhuwah dalam dekapan tarbiyah. Saling menguatkan ketika yang lain
lemah, saling menasehati ketika yang lain khilaf, saling menjaga agar selalu dalam kebaikan, dan
saling berbagi. Begitulah indahnya ukhuwah dalam dekapan tarbiyah. Kita belajar untuk saling
berlemah lembut, mencintai, mengasihi, menghormati, mengokohkan, memaafkan, dan saling
mempercayai. Begitulah indahnya ukhuwah dalam dekapan tarbiyah, ketika ruh-ruh saling
diakrabkan oleh iman mereka bagaikan cahaya di atas cahaya.
Persaudaraan adalah mukjizat, wadah yang saling berikatan. Dengannya Allah persatukan hatihati yang berserakan. Saling bersaudara, saling merendah lagi memahami, saling mencintai, dan
saling berlembut hati. (Sayyid Qutb). Teman-teman akrab pada hari itu sebagian dari mereka
menjadi musuh bagi yang lain kecuali orang-orang bertakwa. (QS. az-Zukhruf : 67)

Enam Perusak Ukhuwah


Mengingat kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting, maka memeliharanya
menjadi sesuatu yang amat ditekankan. Disamping harus mengecek kebenaran suatu berita buruk
yang menyangkut saudara kita yang muslim, ada beberapa hal yang harus kita hindari agar
ukhuwah islamiyah bisa tetap terpelihara. Allah swt berfirman, Hai orang-orang yang beriman,
janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita wanitawanita mengolok-olokan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan)
lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang
lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?.
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [QS Al-Hujurat (49): 11-12]

Dari ayat di atas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah tetap terpelihara:
Pertama, memperolok-olokan, baik antar individu maupun antar kelompok, baik dengan katakata maupun dengan bahasa isyarat karena hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan
dan permusuhan. Manakala kita tidak suka diolok-olok, maka janganlah kita memperolok-olok,
apalagi belum tentu orang yang kita olok-olok itu lebih buruk dari diri kita. Kedua, mencaci atau
menghina orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan, apalagi bila kalimat penghinaan itu
bukan sesuatu yang benar. Manusia yang suka menghina berarti merendahkan orang lain, dan
iapun akan jatuh martabatnya.
Ketiga, memanggil orang lain dengan panggilan gelar-gelar yang tidak disukai. Kekurangan
secara fisik bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk memanggil orang lain dengan keadaan
fisiknya itu. Orang yang pendek tidak mesti kita panggil si pendek, orang yang badannya gemuk
tidak harus kita panggil dengan si gembrot, begitulah seterusnya karena panggilan-panggilan
seperti itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Memanggil orang dengan gelar sifat yang buruk
juga tidak dibolehkan meskipun sifat itu memang dimilikinya, misalnya karena si A sering
berbohong, maka dipanggillah ia dengan si pembohong, padahal sekarang sifatnya justru sudah
jujur tapi gelar si pembohong tetap melekat pada dirinya. Karenanya jangan dipanggil seseorang
dengan gelar-gelar yang buruk.
Keempat, berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari iri hati (hasad). Akibatnya ia
berburuk sangka bila seseorang mendapatkan kenimatan atau keberhasilan. Sikap seperti harus
dicegah karena akan menimbulkan sikap-sikap buruk lainnya yang bisa merusak ukhuwah
islamiyah. Kelima, mencari-cari kesalahan orang lain, hal ini karena memang tidak ada perlunya
bagi kita, mencari kesalahan diri sendiri lebih baik untuk kita lakukan agar kita bisa
memperbaiki diri sendiri. Keenam, bergunjing dengan membicarakan keadaan orang lain yang
bila ia ketahui tentu tidak menyukainya, apalagi bila hal itu menyangkut rahasia pribadi
seseorang. Manakala kita mengetahui rahasia orang lain yang ia tidak suka bila hal itu diketahui
orang lain, maka menjadi amanah bagi kita untuk tidak membicarakannya.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ketika ukhuwah islamiyah kita dambakan
perwujudannya, maka segala yang bisa merusaknya harus kita hindari. Bila ukhuwah sudah
terwujud, yang bisa merasakan manfaatnya bukan hanya sesama kaum muslimin, tapi juga umat
manusia dan alam semesta, karena Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi seluruh
alam. Karenanya mewujudkan ukhuwah Islamiyah merupakan kebutuhan penting dalam
kehidupan ini.

Anda mungkin juga menyukai