PEMBAHASAN 1
KALIMAT THAYYIBAH
1. Standar Kompetensi :
5. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu‟alaikum) dan al-Asma‟al-Husna (as-
Salaam, al-Mukmin dan al-Latiif)
2. Kompetensi Dasar :
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (assalaamu‟alaikum).
3. Ringkasan Materi :
Manusia adalah makhluk sosial. Sehingga tidak terlepas dari kehidupan
bermasyarakat. Kita tidak bisa hidup sendiri di masyarakat. Tetapi kita mempunyai
tetangga, sahabat, dan teman untuk menjadi teman dalam menjalankan hidup ini. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita selalu bersama-sama dengan mereka.
Agama Islam mengatur semuanya. Diantaranya adalah mengucapkan salam
apabila kita bertemu. Mengucapkan salam kepada sesama apabila bertemu dan
berpisah adalah do‟a yang istimewa. Do‟a yang terkandung dalam ucapan salam
tersebut tidak hanya berlaku sesaat, tetapi berlaku sepanjang waktu.
Apakah kalian sudah membiasakan mengucapkan salam bila berangkat
sekolah? sudahkah mengucapkan salam ketika masuk rumah? sudahkah mengucapkan
salam apabila bertemu dan berpisah dengan teman-temanmu?
Kita setiap waktu bertemu dan berpisah dengan teman, saudara, ayah, dan ibu kita.
Ternyata, ini menjadi tempat untuk mencari pahala. Tempat untuk memanjatkan do‟a
kepada Allah setiap saat.
A. Mengenal Allah melalui ucapan Salam
Membiasakan mengucapkan salam akan mendapatkan pahala yang besar.
Sudahkan kalian membiasakan mengucap salam ? setiap kita bertemu dan berpisah,
kita dianjurkan untuk mengucap salam. Coba kalian lihat ketika teman kita bertemu
mengucap salam, kemudian kita menjawabnya, menjadikan suasana lebih akrab
sekali. Tapi, sudahkan kalian bersegera menjawab salam dari temanmu ? padahal
menebarkan salam itu akan menjadikan persahabatan kalian lebih baik. Nah, untuk
lebih memahami arti dan makna salam, mari kita simak penjelasan berikut :
B. Ucapan Salam
Ucapan Salam adalah : ِ َّ ُعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمة
ُاَّلل َوبَ َركَاتُه َ سالَ ُم
َّ اَل
Artinya :
086. Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.
Hadits lainnya, “Seseorang bertanya; “Ya Rasulallah, kalau dua orang bertemu,
manakah di antara keduanya yang harus mendahului memberi salam ?”, Rasulullah
SAW menjawab; “Ialah orang yang paling dekat kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi dari
Abu Umamah RA).
Dari Hadits ini difahami, bahwa memulai salam kepada sesama muslim
lebih diutamakan daripada menunggu untuk menjawabnya. Dan memberi salam ini
dilakukan setiap kali bertemu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW; “Apabila
seseorang bertemu saudaranya, maka hendaklah memberi salam, dan jika terpisah
antara keduanya oleh pohon atau dinding batu, kemudian bertemu lagi, hendaknya
memberi salam kembali.” HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah RA.
Namun, jika mereka mendahului dengan ucapan salam atau selamat, maka
jawablah dengan WA‟ALAIKUM (Untukmu saja !), berdasarkan sabda Rasulullah
SAW; “Jika orang ahli Kitab memberi salam kepadamu, maka jawablah “WA‟ALAI-
KUM.” (HR. Al-Bukhari & Muslim dari Anas RA).
3. Memberi salam di tempat yang bercampur antara muslim dan kafir/non -
muslim.
Hal ini diperbolehkan berdasarkan sebuah Hadits dari Usamah ra, ia berkata;
“Rasulul-lah SAW berjalan melalui majlis di mana berkumpul kaum muslimin,
musyrikin, penyembah berhala dan Yahudi, maka Nabi SAW memberi salam
kepada mereka.” (HR. Al-Bukhari).
1. Standar Kompetensi :
5. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu‟alaikum) dan al-Asma al-Husna (as-
Salaam, al-Mukmin dan al-Latiif)
2. Kompetensi Dasar :
5.2. Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Asma al-Husna
(as- Salaam, al-Mukmin dan al-Latiif).
3. Ringkasan Materi :
Tak kenal maka tak sayang. Begitu kata sebuah syair. Maka agar kalian
disayang segera mengenalnya. Kalian akan merasa senang, bahagia, tenang, dan
tenteram bila dekat dan disayang Allah SWT. Kalian mau ...?
Ada banyak jalan agar kita bisa lebih mengenal Allah SWT. Diantaranya
adalah dengan cara kalian mengenal Allah SWT melalui Asma‟ dan sifat-sifatNya.
Pada materi sebelumnya telah kalian pahami tentang manfaat ucapan salam.
Kalian juga telah lebih mengenal Allah dengan sifat-sifatnya. Kebiasaan mengucapkan
salam akan membentuk persaudaraan yang dipenuhi dengan rasa kecintaan karena
Allah. Dapat pula menjadikan kalian merasa tidak bisa apa-apa di depan Allah SWT.
Sehingga memunculkan keyakinan bahwa Allah yang melindungi kalian. Allah yang
memberi keselamatan, dan kalian dapat merasakan betapa kasih sayang Allah sangat
besar. Nah, agar kalian lebih dekat lagi kepada Allah, maka mari kita bahas sifat-sifat
Allah yang lain.
Firman Allah SWT dalam surat Al Hasyr ayat : 23 – 24 yang berbunyi :
Artinya :
023. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang
Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan,
Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.
024. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada
di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
َاْل ْل ِم
ُم ُم
B.
Artinya :
003. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka`bah).
004. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar
dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Nah, kalian akan merasa tenang dan aman bila selalu mengingat Allah
yang memiliki alam semesta seisinya. Kalian akan merasa aman dan tidak akan
ketakutan. Karena Allah Maha Sejahtera.
Artinya :
103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
1. Standar Kompetensi
6. Beriman kepada Rasul-rasul Allah
2. Kompetensi Dasar
6.1. Mengenal Rasul dan Nabi Allah
3. Ringkasan Materi :
Salah satu rukun iman adalah beriman kepada nabi dan rasul Allah. Sudahkah
kalian mengimaninya? Allah telah menurunkan nabi dan rasul pada setiap zaman. Para
nabi dan rasul diutus ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan
dengan membawa risalah dari Allah.
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat. Kita wajib
meyakini dan mengikuti semua ajarannya. Sesungguhnya semua yang diajarkan para
Rasul merupakan perintah dari Allah. Barang siapa tidak menaati apa yang
diperintahkan rasul berarti kita juga tidak menaati Allah.
Nah ! sudah sepentasnya kalian untuk meyakini adanya rasul dan nabi Allah.
Karena mereka adalah utusan Allah yang memberikan pelajaran kepada manusia dari
kebodohan dan tertinggal kepada kemajuan dan jalan keselamatan.
Firman Allah dalam surat An Nisaa‟ ayat : 164 yang berbunyi :
Artinya :
164. Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
1. Standar Kompetensi
7. Membiasakan akhlak terpuji
2. Kompetensi Dasar
7.1. Membiasakan akhlak siddiq, amanah, tabligh, fathanah, dalam kehidupan sehari-hari
3. Ringkasan Materi :
Berakhlak mulia merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh manusia. Diantara
sifat-sifat itu adalah siddiq, amanah, tabligh dan fathanah. Kita wajib memahami sifat-sifat
terpuji itu. Misalnya sifat siddiq yang berarti jujur. Setiap orang yang memiliki sifat jujur
akan diterima oleh semua lapisan masyarakat. Predikat jujur ini akan membuat orang lain
memiliki kepercayaan yang tinggi kepada kita. Bila sifat jujur ini didampingkan dengan
sifat amanah yang artinya dapat dipercaya, maka subhanallah kita akan benar-benar
menjadi pribadi yang dapat melaksanakan tugas dan kewajiban kita dengan baik. Satu hal
yang harus diingat lagi adalah sifat tabligh yang berarti menyampaikan. Sebagaimana
halnya siddiq dan amanah sifat tabligh juga sangat erat hubungannya dengan tugas dan
fungsi kita sebagai bagian dari masyarakat yang baik. Tabligh yang berarti menyampaikan
merupakan sifat dimana kita selalu berkeinginan agar orang lain menjadi lebih baik karena
informasi yang kita berikan kepadanya. Utamanya bagaimana kita yang memiliki sifat
fatanah yang berarti cerdas mau mengembangkan kecerdasan karunia Allah itu bukan
hanya untuk kepentingan pribadi tetapi lebih dari itu dikembangkan dengan cara
ditularkan kepada orang lain agar lebih melipatgandakan manfaat. Disinilah Nabi
Muhammad SAW memberi contoh kepada kita untuk kita teladani.
Firman Allah SWT dalam Surat Al Qalam ayat : 4 yang berbunyi :
Artinya :
004. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
b. Amanah
Sifat Nabi yang pasti dimiliki adalah Amanah yaitu dapat dipercaya. Sebelum diangkat
menjadi Rasul, Rasulullah telah diberi gelar Al-Amin yaitu yang dapat dipercaya.
Amanah diterapkan para Nabi dan rasul dalam bentuk selalu menyampaikan semua
ajaran tanpa ada yang disembunyikan. Lawan kata Amanah adalah Khianat (curang).
c. Tabligh
Tabligh adalah menyampaikan. Seorang Rasul memiliki kewajiban menyampaikan
wahyu yang diterima dari Allah kepada umat manusia. Allah memberi tugas kepada
Rasul untuk menyampaikan ajaran-Nya. Para Rasul tidak boleh menyembunyikan hal-
hal yang telah diwahyukan Allah.
Demikian pula seorang muslim, ia memiliki kewajiban menyampaikan kebenaran
kepada orang lain walaupun hanya satu ayat. Kita tidak boleh masa bodoh dan acuh
tak acuh. Apalagi, berpura-pura tidak tahu tentang ajaran islam yang harus
disampaikan. lawan kata dari tabligh adalah Kitman yang artinya menyembunyikan
wahyu.
d. Fathanah
Fathanah adalah cerdas. Lawan kata cerdas adalah Jahlun (bodoh). Di dunia ini tidak
ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas sehingga otak mereka
tidak terasah dan lama-kelamaan menjadi tumpul. Oleh karena itu memiliki sifat cerdas
merupakan keharusan bagi setiap muslim.
Jika setiap muslim bersikap rajin, otak senantiasa terasah sehingga
menjadi cerdas. Orang yang cerdas mampu menyelesaikan masalah yang timbul, baik
masalah diri sendiri maupun masalah yang dihadapi orang lain.
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang paling benar!
1. Setiap kali bertemu dengan teman, bertamu ke rumah teman dan memulai
pertemuan merupakan amalan yang diawali dengan ....
2. Salam merupakan sapaan resmi para malaikat, para nabi atau rasul, dan ....
3. Pentingnya salam antara lain merupakan doa yang dapat mempererat rasa
persaudaraan dan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada ....
4. Allah tidak akan menolong kepada hamba-Nya yang minta tolong kepada ....
5. Al-lathif artinya ....
6. Semoga keselamatan dan kasih sayang Allah serta kebaikan terlimpah kepada
kalian arti dari ....
7. Jawaban salam dianjurkan ... daripada ucapan salam.
8. Siddiq artinya ....
9. Lawan dari sifat amanah adalah ....
10. Sifat jujur dapat menghindarkan kita dari sifat ....
1. Standar Kompetensi
7. Membiasakan akhlak terpuji
2. Kompetensi Dasar
7.2. Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ringkasan Materi :
Kalian hidup di dunia ini tidak lepas dari teman-teman kalian. Teman di sini
adalah semua orang yang hidup di sekeliling kalian. Siapa saja? ada teman di rumah,
teman sekolah, ayah ibu, dan bapak ibu guru di sekolah. Mereka adalah teman yang
setiap saat ada di sekitar kita.
Kalian akan memperoleh kebaikan dan pahala apabila selalu berbuat baik
dengan mereka. Akhlak yang terpuji merupakan akhlak yang harus kalian kembangkan
dalam hidup sehari-hari. Bagaimana akhlak itu harus kalian laksanakan? berikut ini
adalah penjelasannya.
A. Kepada Siapa Kalian Berakhlak Baik
Seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, bahwa akhlak terpuji harus
dilakukan kepada semua teman di sekitarmu. Akhlak merupakan buah dari
keimanan yang benar. Maka bila kalian memiliki dan membiasakan akhlak yang
terpuji dalam keseharian kalian, itu berarti keimanan kalian baik.
1. Akhlak kepada diri sendiri
Sebelum kalian berbuat baik kepada orang lain, diri sendiri harus dirawat dengan
akhlak yang baik pula. Apabila kalian tidak berbuat baik dengan diri kalian sendiri,
maka orang lain tidak akan berbuat baik denganmu. Diantara akhlak itu adalah
kalian berkata jujur, tidak sombong, tidak berkata kotor dan lain-lain.
2. Akhlak kepada ibu dan bapak
Kalian lahir di dunia ini karena ibu dan bapak kalian. Kedua orang tua kalian telah
bersusah payah membesarkan dan membiayai kalian. Coba, siapa yang merawat
kalian waktu masih bayi ? Siapa yang memberikan kalian pakaian dan uang jajan
? Itu baru sedikit yang kita rasakan. Maka janganlah kalian durhaka kepada
mereka. Hendaklah kalian sopan dan santun serta tidak membentaknya.
3. Akhlak kepada teman (orang lain)
Kalian bisa hidup sendiri tanpa teman? Tentu tidak. Lalu bagaimana kalau kalian
tidak suka menolong kepada yang lain? Apakah hidup kalian senang? Tentu
tidak. Itulah sebabnya, kalian harus suka menolong kepada orang lain yang
membutuhkan pertolongan. Agar suatu saat nanti kalian juga ditolong apabila
kalian mendapatkan kesulitan. Akhlak yang lain adalah tidak suka bertengkar,
Artinya :
005. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan
akan melipat gandakan pahala baginya.
1. Standar Kompetensi
7. Membiasakan akhlak terpuji
2. Kompetensi Dasar
7.3. Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima rasul Ulul Azmi
3. Ringkasan Materi :
Allah telah mengutus para rasul untuk menyelamatkan manusia. Pada bab
sebelumnya kalian telah mengenal nabi dan rasul. Nah, ternyata, dari sekian nabi dan
rasul tersebut ada yang istimewa. Mereka diberi keistimewaan oleh Allah. Keistimewaan
ini disebut dengan gelar Ulul Azmi.
Rasul yang memiliki gelar Ulul Azmi berarti rasul yang memiliki kesabaran
tingkat tinggi dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT. Mereka yang memiliki
gelar ini mempunyai kemauan dan semangat yang tinggi untuk mengemban amanah dari
Allah sebagai Rasul-Nya.
Cobaan yang dihadapi Rasul Ulul Azmi sangat berat. Bagaimana mereka
menghadapi cobaan. Kesabaran dan ketabahan telah mereka buktikan. Pengorbanan
jiwa dan raga mereka sadari sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah
SWT.
Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surat Al Ahzab ayat : 7 yang berbunyi:
Artinya :
007. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari
mereka perjanjian yang teguh.
1. Standar Kompetensi
8. Menghindari akhlak tercela
2. Kompetensi Dasar
8.1. Menghindari sifat munafik dalam kehidupan sehari-hari
3. Ringkasan Materi :
Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna. Ia dikaruniai akal dan pikiran untuk bisa dipergunakan sebaik-baiknya.
Manusia diciptakan sebagai makhluk Allah untuk bertaqwa kepada-Nya dan mereka akan
merasa takut kepada Allah akan siksa yang pedih di dunia dan di akherat.
Banyak sekali perumpamaan bahwa orang yang bertaqwa seperti menanam
pohon kurma, tetapi merasa takut akan tumbuh duri. Sebaliknya arti munafik bagaikan
menanam duri, tetapi mengharapkan kurma.
Orang munafik sedikit beramal dan membangga-banggakan amalnya. Nabi
Muhammad SAW mengingatkan kepada kita tentang bahaya orang-orang munafiq.
Mereka bermuka dua. Mereka kelihatan lahirnya baik, tetapi dalam hatinya ternyata jahat.
Mereka juga pandai bersilat lidah. Perkataannya sangat menakjubkan tetapi perbuatan
bertentangan dengan ucapan.
Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari materi berikut ini yang menjelaskan
secara rinci tentang sifat munafiq.
A. Arti munafiq
Kata munafiq berasal dari nifaq. Nifaq merupakan kata sifat. Pelakunya disebut
munafiq. Nifaq secara bahasa berarti habis atau bangkrut. Setelah istilah , munafik
berarti berarti orang yang menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan
kekufuran atau sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Jika arti bahasa dan istilah dihubungkan, munafik mempunyai arti
menyembunyikan kekufuran dengan menampakkan keislaman dihadapan kaum
muslimin. Orang yang bersikap demikian akan sia-sia amal kebaikannya dihadapan
Allah. Orang munafik akan mendapat siksa yang pedih di akherat dan mendapat
kehinaan di dunia.
B. Pembagian munafik dan ciri-cirinya
Ciri-ciri orang munafik sangat beertentangan dengan sifat-sifat orang yang
bertaqwa. Suatu perumpamaan bahwa orng yang bertaqwa selalu beramal dan selalu
mengharap agar amal ibadahnya diridhoi Allah. Orang munafik sedikitberamal dan
membanggakan amalannya. Munafik itu dibagi menjadi dua,yaitu munafik amali dan
munafik aqidi.
1) Munafik Amali
Artinya :
067. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang
lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat
yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada
Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah
orang-orang yang fasik.
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang paling benar!
1. Jika kita tidak dapat berbicara yang baik maka lebih baik ....
2. Kita mohon perlindungan dan rasa aman kepada ....
3. Sifat Allah SWT al-lathif yang artinya ....