Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI

MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ


KELAS IV SEMESTER 2

PEMBAHASAN 1
KALIMAT THAYYIBAH

1. Standar Kompetensi :
5. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu‟alaikum) dan al-Asma‟al-Husna (as-
Salaam, al-Mukmin dan al-Latiif)
2. Kompetensi Dasar :
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (assalaamu‟alaikum).
3. Ringkasan Materi :
Manusia adalah makhluk sosial. Sehingga tidak terlepas dari kehidupan
bermasyarakat. Kita tidak bisa hidup sendiri di masyarakat. Tetapi kita mempunyai
tetangga, sahabat, dan teman untuk menjadi teman dalam menjalankan hidup ini. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita selalu bersama-sama dengan mereka.
Agama Islam mengatur semuanya. Diantaranya adalah mengucapkan salam
apabila kita bertemu. Mengucapkan salam kepada sesama apabila bertemu dan
berpisah adalah do‟a yang istimewa. Do‟a yang terkandung dalam ucapan salam
tersebut tidak hanya berlaku sesaat, tetapi berlaku sepanjang waktu.
Apakah kalian sudah membiasakan mengucapkan salam bila berangkat
sekolah? sudahkah mengucapkan salam ketika masuk rumah? sudahkah mengucapkan
salam apabila bertemu dan berpisah dengan teman-temanmu?
Kita setiap waktu bertemu dan berpisah dengan teman, saudara, ayah, dan ibu kita.
Ternyata, ini menjadi tempat untuk mencari pahala. Tempat untuk memanjatkan do‟a
kepada Allah setiap saat.
A. Mengenal Allah melalui ucapan Salam
Membiasakan mengucapkan salam akan mendapatkan pahala yang besar.
Sudahkan kalian membiasakan mengucap salam ? setiap kita bertemu dan berpisah,
kita dianjurkan untuk mengucap salam. Coba kalian lihat ketika teman kita bertemu
mengucap salam, kemudian kita menjawabnya, menjadikan suasana lebih akrab
sekali. Tapi, sudahkan kalian bersegera menjawab salam dari temanmu ? padahal
menebarkan salam itu akan menjadikan persahabatan kalian lebih baik. Nah, untuk
lebih memahami arti dan makna salam, mari kita simak penjelasan berikut :
B. Ucapan Salam
Ucapan Salam adalah : ِ َّ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمة‬
ُ‫اَّلل َوبَ َركَاتُه‬ َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫اَل‬

Ucapan “ Assalamu‟alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh “ berarti “semoga


keselamatan dan kasih sayang Allah serta kebaikan terlimpah kepada kalian”.

ABDI MADRASAH (http://www.abdimadrasah.com)


Secara bahasa, salam berarti keselamatan, kedamaian, ketentraman, dan
keamanan. Maka dianjurkan bila kita menjawab salam yang lebih lengkap, meskipun
teman yang mengucapkan salam tidak lengkap. Menjawab salam lebih lengkap
merupakan kebaikan, sebagai penghormatan kepada teman yang telah memberikan
salam tersebut. Kebiasaan Rasulullah SAW adalah mengucapkan salam setiap
mendatangi suatu kaum. Saat melewati sekumpulan orang, saat bertemu dengan
sekelompok anak-anak, saat bertamu, saat memasuki rumahnya sendiri dan setiap
memasuki sebuat majelis. Tiada bosannya beliau juga menjawab setiap ucapan
salam dari sahabat-sahabatnya. Pada waktu berpisahpun Rasulullah SAW
membiasakan mengucapkan salam sebagai do‟a perpisahan mereka.
Begitu mulianya ucapan salam, hingga Rasulullah pernah bersabda , “
Apabila salah seorang diantara kalian bertemu dengan saudaranya, hendaklah ia
mengucapkan salam kepadanya. Seandainya diantara keduanya terpisah oleh
pohon, dinding, atau batu, kemudian bertemu kembali, hendaklah ia mengucapkan
salam lagi.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Hukum mengucapkan salam adalah sunnah sedangkan hukum menjawab


salam adalah wajib. Maka dianjurkan bila kita menjawab salam lebih lengkap
daripada yang mengucapkannya. Kita sebagai umat islam dianjurkan untuk
menebarkan salam kepada sesama muslim. Abu Bakar Al-Jashash dalam tafsirnya
mengemukakan, Salam adalah ucapan penghormatan dari Allah SWT, karena Dia
yang memerintahkannya, dan Salam disifati dengan Mubarakah dan Thayyibah,
karena ia merupakan do‟a keselamatan yang nampak manfaat dan pahalanya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An Nisa‟ ayat : 86 yang berbunyi :

Artinya :
086. Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.

Jelaslah, bahwa salam termasuk disyari‟atkan dan segala sesuatu yang


berhubungan dengannya baik sifat maupun cara pelaksanaannya telah diatur oleh
Allah SWT. Jika kemudian ada orang yang menganggap ucapan salam boleh diganti
dengan “Selamat Pagi” atau ucapan lainnya yang tidak diperintahkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ini termasuk kekeliruan yang mesti diluruskan
bahkan bisa dipandang bid‟ah, Maka kita harus membiasakan untuk mengucapkan
salam sesuai yang dicontohkan dari Rasulullah SAW. Misalnya ketika memasuki
rumah, bertemu dengan sesama muslim, saat berada didalam majelis, bertamu,
meninggalkan majelis, berpisah dengan teman kita selalu mengucapkan salam.

ABDI MADRASAH (http://www.abdimadrasah.com)


Nah, jika kalian bisa membiasakan mengucap salam, apabila ditambah
dengan senyuman manis kalian, akan menjadi keindahan. Kedamaian dan kerukunan
dan keakraban akan terwujud, jika salam kalian laksanakan sebagai ibadah dan bukti
cinta kalian kepada Allah, bukan sekedar kebiasaan.
C. Mengapa Salam Menjadi Penting ?
Ucapan sudah menjadi budaya di sekitar kita. Salam menjadi pembuka,
mengawali pidato, ceramah, dan lain-lain. Mengapa kalian wajib menyebarkan
salam? Ternyata ada beberapa hal yang menjadikan salam itu penting kita sebarkan.
Diantaranya adalah salam sebagai sarana pengikat persaudaraan. Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :
ُ‫َ ٍئ اِ َا َ َ ْلت ُ ُموو‬ َ‫عل‬ َ ُ ‫َ ت َ ْ ُ ُ ا ْل َ َّةَ َحت َّ ت ُ ْ ِم‬
َ ‫واو َت ُ ْ ِم ُوا َحت َّ تَحَابُوا اَ َو َاَ ُلُّل ُك ْم‬
) ‫سالَ ُم َب ْي َ ُك ْم ( رواو مسلم‬ َّ ‫سواال‬ ُ ْ َ ‫تحَا ِب ْبت ُ ْم ا‬
Artinya :
“ Kalian tidak akan masuk surga sampai menjadi beriman. Dan tidak beriman sampai
kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang apabila dikerjakannya,
kalian akan saling mencintai ? sebarkanlah salam diantara kalian. (HR Muslim).

Nah, jelas sudah. Bahwa ucapan salam akan memperkuat persaudaraan


kita. Maukah kalian menjalin persaudaraan yang baik? persahabatan yang baik?
Saling mencintai karena Allah ? Maukan kalian masuk surga ? Jawabannya,
sebarkanlah salam.
D. Waktu Mengucapkan Salam
Rasulullah SAW memerintahkan agar kalian selalu menyebarkan salam,
kapanpun dan di manapun kalian berada. Terutama ketika bertamu ke rumah teman,
memulai pertemuan, dan setiap kali kalian bertemu dan berpisah dengan sesamanya.
Karena salam adalah do‟a bagi kalian semuanya.
E. Adab mengucapkan salam
Secara umum, mengucapkan atau memberi salam lebih baik dilakukan
tanpa mempertimbangkan waktu dan tempat. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW;
“Sebaik-baiknya manusia di sisi Allah ialah orang yang memulai mengucapkan
salam.” (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahily).

Hadits lainnya, “Seseorang bertanya; “Ya Rasulallah, kalau dua orang bertemu,
manakah di antara keduanya yang harus mendahului memberi salam ?”, Rasulullah
SAW menjawab; “Ialah orang yang paling dekat kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi dari
Abu Umamah RA).

Dari Hadits ini difahami, bahwa memulai salam kepada sesama muslim
lebih diutamakan daripada menunggu untuk menjawabnya. Dan memberi salam ini
dilakukan setiap kali bertemu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW; “Apabila
seseorang bertemu saudaranya, maka hendaklah memberi salam, dan jika terpisah
antara keduanya oleh pohon atau dinding batu, kemudian bertemu lagi, hendaknya
memberi salam kembali.” HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah RA.

ABDI MADRASAH (http://www.abdimadrasah.com)


Adab (tata cara) mengucapkan salam berdasarkan hadits antara lain;
1. Mengucapkan salam apabila bertemu dengan sesama muslim.
a. Yang muda kepada yang lebih tua.
Sabda Rasulullah SAW; “Hendaklah yang muda memberi salam kepada yang
tua, yang berjalan kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang banyak.”
Muttafaq Alaih dari Abu Hurairah RA.
b. Yang berjalan kepada yang duduk.
c. Yang sedikit kepada yang banyak.
d. Yang berkendaraan kepada yang berjalan kaki.
Rasulullah SAW bersabda; “Hendaklah yang berkendaraan memberi salam
kepada yang berjalan, yang berjalan kepada yang duduk, dan rombongan yang
sedikit kepada yang banyak.” (HR. Al-Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah RA).
e. Memberi salam kepada anak kecil.
Adalah Anas ra berjalan melewati anak-anak kecil, ia memberi salam kepada
mere-ka dan berkata; “Rasulullah SAW juga berbuat demikian.” (HR. Al-Bukhari
& Muslim).
f. Memberi salam antara lelaki dan perempuan.
Dari Asma Binti Yazid; “Rasulullah SAW berjalan melewati perempuan, ia
memberi salam kepada kami.” (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi).

2. Larangan memberi salam kepada orang kafir/non muslim.


Hadits yang melarang dengan tegas di antaranya :
Rasulullah SAW bersabda; “Janganlah mendahului orang Yahudi atau
Nashrani dengan salam, dan jika kamu berpapasan dengan mereka di jalan, maka
desak mereka ke tempat yang sempit (agar mereka mengalah).” (HR. Muslim dari
Abu Hurairah RA).

Namun, jika mereka mendahului dengan ucapan salam atau selamat, maka
jawablah dengan WA‟ALAIKUM (Untukmu saja !), berdasarkan sabda Rasulullah
SAW; “Jika orang ahli Kitab memberi salam kepadamu, maka jawablah “WA‟ALAI-
KUM.” (HR. Al-Bukhari & Muslim dari Anas RA).
3. Memberi salam di tempat yang bercampur antara muslim dan kafir/non -
muslim.
Hal ini diperbolehkan berdasarkan sebuah Hadits dari Usamah ra, ia berkata;
“Rasulul-lah SAW berjalan melalui majlis di mana berkumpul kaum muslimin,
musyrikin, penyembah berhala dan Yahudi, maka Nabi SAW memberi salam
kepada mereka.” (HR. Al-Bukhari).

4. Dianjurkan pula mengucapkan salam apabila hendak meninggalkan majlis


atau pertemuan.
Sabda Rasulullah SAW; “Apabila seseorang sampai ke dalam majlis, maka
hendaklah memberi salam, dan apabila bangkit untuk meninggalkan majlis, maka
ucapkanlah salam. Bukankah yang pertama itu lebih baik daripada yang kedua.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA).

ABDI MADRASAH (http://www.abdimadrasah.com)


5. Jika melewati kuburan atau makam muslim, disunatkan untuk membaca
salam.
ASSALAMU‟ALAIKUM YA AHLAD DIYAR MINAL MU‟MININA WAL MUSLIMIN,
WA INNA INSYA-ALLAHU BIKUM LAHIQUN, NAS-ALULLAHA LANA WA
LAKUMUL „AFIYAH. (HR.Muslim dari Zuhair) (Mudah-mudahan keselamatan
dilimpahkan kepadamu wahai ahli kubur yang mu‟min dan muslim. Insya Allah
kami semua akan menyusul. Kami memohon kepada Allah untuk kami dan kalian
„afiat).

Demikianlah aturan Islam dalam etika penghormatan yang telah


digariskan oleh Allah sebagai akhlaq yang terpuji dan dicontohkan oleh Rasulullah
SAW sebagai Sunnahnya. Maka seyogyanya ummat Islam mengetahui,
memahami dan mengamalkan akhlaqul karimah ini, disamping sebagai
pengamalan Sunnah juga merupakan upaya ke arah terbentuknya ukhuwah
Islamiah yang kokoh antara sesama muslim.
F. Manfaat Salam
Dengan mengucapkan salam, selain merupakan do‟a yang dianjurkan
Rasulullah SAW, ternyata kalian dapat mengambil pelajaran. Apa ? Dalam kalimat
salam, kalian dapat mengenal Allah sebagai berkut :
1. Bahwa Allah SWT, adalah yang memberi keselamatan kepada semua
makhluknya. Tidak ada manusia yang merasa aman, kecuali Allah memberi
keselamatan.
2. Bahwa Allah SWT adalah yang maha kasih. Allah sangat kasih kepada
makhluknya. Semua dikasihi tanpa memilih. Kalian bisa merasakan, begitu
banyak yang telah Allah SWT berikan? coba pikirkan, badan kalian, rezeki
kalian, napas kalian, dan lain-lain. Semua yang pemberian Allah SWT.
3. Bahwa Allah SWT adalah yang maha memberi barokah. Tidak ada yang bisa
memberi keberkahan selain Allah. Keberkahan adalah perasaan tenang dan
tentram. Sehingga hidup menjadi indah dan nyaman.
Nah, kalian sudah tahukan manfaat mengucapkan salam ? Ayo praktikkan. Agar
kalian selalu mendapatkan keselamatan, kasih sayang dan keberkahan
sepanjang hidup.

ABDI MADRASAH (http://www.abdimadrasah.com)

Anda mungkin juga menyukai