Anda di halaman 1dari 3

Waktu-waktu atau kondisi dimana kita dianjurkan untuk mengucapkan salam

yaitu:

1. Orang yang masuk rumah atau kelas hendaknya memberi salam kepada
orang yang di dalam rumah atau kelas.

Maka apabila kalian memasuki rumah-rumah, maka hendaklah kalian memberi salam kepada
atas diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Di
antara etika dan adab ketika kita mengucapkan salam adalah mengeraskan suara hingga
kalimat salam didengar oleh orang lain atau orang yang berada di dalam rumah. Jika sekiranya
suara salam tersebut belum didengar, maka kita dianjurkan untuk menambah volume suara kita
hingga terdengar. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar
berikut;

‫ محققا‬ ‫والمستحب أن يرفع صوته رفعا يسمعه به المسلم عليه او عليهم سماعا‬

Dianjurkan untuk mengeraskan suara hingga orang lain atau orang yang kita ucapkan salam
benar-benar mendengar.

Meski demikian, jika kita mengucapkan salam di waktu malam, maka jangan sampai suara salam
kita mengganggu orang yang sedang tidur apalagi sampai membangunkannya. Kita dianjurkan
untuk mengucapkan salam dengan suara pelan jika kita memasuki rumah di waktu malam. Ini
dimaksudkan agar orang yang sedang tidur tidak sampai terganggu atau terbangun dengan
suara salam kita.
2. Bertemu dengan saudara atau teman

Seorang Muslim percaya saudaranya memiliki hak dan adab yang harus dipenuhi. Salah
satu hak dan adab yang perlu dipenuhi seorang Muslim adalah mengucapkan
salam jika bertemu dengan saudara Muslim lainnya.

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, hak dan adab
antarsesama Muslim ini bahkan telah diwajibkan Allah SWT kepada setiap Muslim untuk
dilaksanakan. Sehingga tak diragukan anjuran ini juga bagian dari cara beribadah kepada
Allah.

engucapkan salam kepada sesama Muslim saat berjumpa sebelum mengajaknya


berbicara juga bagian dari hak dan adab ini. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam
firman Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 86: “Wa idza huyyitumu bitahiyyatin
fahayyu bi-ahsana minha aw rudduha,”.

Yang artinya: “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaskah
penghormatan itu dengan yang lebih baik. Atau balaslah (dengan yang serupa),”.
3. Mengawali pembicaraan seperti pidato, ceramah dan sebagainya

Pembukaan pidato Islami lazim diawali dengan mengucapkan salam yakni assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh. Setelah itu dilanjutkan dengan mengucapkan puji sukur
kepada Allah dan salawat kepada Nabi Muhammad.

, salam tidak hanya untuk kaum pria saja. Asma’ binti Yazid RA pernah meriwayatkan bahwa
Rasulullah ketika lewat di depan masjid dan sekelompok perempuan sedang duduk-duduk di sana
maka Rasulullah melambaikan tangannya sambil memberi salam.

Dan, dianjurkan juga untuk mengucapkan salam kepada anak-anak agar membiasakan mereka
dengan adab-adab memberi salam. Anas RA menceritakan bahwa ketika ia melewati anak-anak
kecil, kemudian ia mengucapkan salam kepada anak-anak tersebut. Begitulah keteladanan
Rasulullah dan para sahabatnya dalam mengutarakan salam. 

Sebagai umatnya, sudah selayaknya kita meneladani Rasulullah dan para sahabatnya. Sebab,
mereka telah mencontohkan tata cara yang baik dalam menebar salam antara satu dengan yang
lain. Di manapun mereka berada, tidak lupa berbagi salam. 

Anda mungkin juga menyukai