Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita
semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Di mana atas berkat perjuangan beliau dan
para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya islam seperti sekarang ini.

Jamaah yang dirahmati Allah,


Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat mengenai keutamaan membaca sural al-ikhlas dalam
kehidupan sehari-hari. Mulianya surat Al Ikhlas terbukti dari sabda Rasulullah SAW pada hadis yang menyebut bahwa nilai
surat Al Ikhlas setara dengan sepertiga Al-Quran. :

‫َو اَّلِذى َنْف ِس ى ِبَيِدِه ِإَّن َها َلَت ْع ِدُل ُثُلَث اْلُقْر آِن‬

Artinya: "Demi yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Quran," (HR
Bukhari).

Selain hadist diatas ada beberapa hadist lainya mengenai keutamaan membaca suat al – ikhlas antara lain :

1. Menjadi Pelindung Bagi yang Membacanya

Surat Al-Ikhlas yang dibaca bersamaan dengan surat Al-Falaq dan An-Nas bisa menjadi pelindung bagi siapa saja yang
membacanya. Hal tersebut terdapat dalam Hadis bin 'Amir al Juhani berikut ini:

"Tatkala aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, tiba-tiba beliau
berkata: "Wahai Uqbah, katakanlah," aku pun mendengarkan.

Kemudian beliau berkata (lagi): "Wahai Uqbah, katakanlah," aku pun mendengarkan. Dan beliau mengatakannya sampai
tiga kali, lalu aku bertanya: "Apa yang aku katakan?"

Beliau pun bersabda: "Katakan Qul huwallahu ahad lalu beliau membacanya sampai selesai. Kemudian beliau membaca
Qul audzu birabbil falaq, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai.

Setelah itu beliau membaca Qul audzu birabbin nas, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau
bersabda: "Tidak ada seorang pun yang berlindung (dari segala keburukan) seperti orang orang yang berlindung
dengannya (tiga surat) tersebut."

2. Bisa Membawa Umat Muslim Masuk Surga

Penjelasan mengenai keutamaan surat Al-Ikhlas yang dapat membawa umat muslim masuk surga bisa ditemukan dalam
Hadis Riwayat Abu Hurairah berikut ini:

"Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca surat Al Ikhlas.
Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah wajib," aku bertanya: "Apa yang wajib?" Beliau bersabda,
"(Telah wajib baginya) surga."

3. Membaca Surat Al-Ikhlas Sebelum Tidur

Kebiasaan membaca surat Al-Ikhlas sebelum tidur dilakukan oleh Rasulullah SAW, seperti yang diterangkan dalam riwayat
Bukhari dan Muslim berikut ini:
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila menghampiri tempat tidurnya, beliau menyatukan kedua telapak tangannya
kemudian meniupnya, lalu membacakan pada keduanya, "Qul huwallahu ahad, Qul a'udzu birobbil falaq, Qul a'udzu
birobbin naas." Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat ia jangkau.
Beliau mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan itu tiga kali." (Muttafaqun 'alaih) [HR.
Bukhari, no. 6320 dan Muslim, no. 2714]

Surat Al-Ikhlas ini dapat diamalkan sebelum tidur dengan membacanya sebanyak tiga kali, pada sholat witir tiga rakaat,
setelah sholat Maghrib pada malam Jumat, Setelah selesai sholat, dzikir surat Al Ikhlas pagi dan sore, serta saat
menjalankan qobliyah Subuh.

itulah beberapa keutamaan membaca surat Al Ikhlas semoga kita dapat mengamalkannya dengan penuh keikhlasan agar kita mendapat
manfaat dan hikmah keutamaan serta mendapat ridhoi Allah SWT

Wabillahi Taufik wal Hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali
kenikmatan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah
mulia ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Di mana atas
berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya
islam seperti sekarang ini.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Setiap orang sudah pasti memiliki orang tua. Orang tua kita bekerja keras membesarkan kita, memberi
kehidupan dan pendidikan yang layak untuk kita semua. Oleh karena itu,

Imam Al-Ghazali pernah membahas adab seorang anak kepada orangtua dalam sebuah risalah
berjudul 'Al-Adab fid Diin' dalam Majmu’ah Rasail. Berikut 7 adab kepada orangtua seperti yang
dijelaskan Imam Al-Ghazali.
7 Adab Kepada Orangtua
1. Tidak memandang orangtua dengan rasa curiga
Sejatinya, seorang anak harus selalu menjaga prasangkanya pada orangtua agar selalu baik. Jika ingin
mengetahui tentang seuatu, seorang anak tak boleh bertanya dengan kesan curiga sehingga membuat
orangtua merasa tersudut.

2. Jangan lelah berbuat baik pada orangtua


Orangtua adalah sosok yang membesarkan dan mengasuh kita sejak bayi hingga menjadi manusia
dewasa. Untuk mengingat semua kebaikan orangtua uang tanpa lelah merawat kita, sebaiknya seorang
anak juga jangan lelah berbuat baik pada orangtua.

3. Selalu merendah dan jangan pernah menyusahkan orangtua


Ketika orangtua kita berhasil membuat kita lebih pintar dan pandai, bukan berarti kita bisa bersikap
lebih tinggi dari orangtua. Selalu jaga sikap untuk tetap merendah dan jangan pernah menyusahkan
orangtua.

4. Penuhi panggilan orangtua


Adab kepada orangtua yang keempat adalah selalu memenuhi panggilan orangtua ketika dipanggil,
bahkan ketika seorang anak sedang menjalankan salat sunah dan memnuhi panggilan orangtua, hal ini
tak membatalkan salatnya.
5. Patuhi perintah orangtua
Seorang anak harus selalu mematuhi perintah orangtua, selama itu tak menyimpang dari aturan agama.
Jika perintahnya tak sanggup dilakukan, seorang anak harus menolak dengan cara yang baik.

6. Ikut berdiri ketika orangtua berdiri


Seorang anak harus ikut berdiri ketika melihat rangtua berdiri. Selain untuk etika, sikap seperti ini
menyiratkan kesigapan anak untuk selalu membantu orangtuanya.

Begitu juga sebaliknya, seorang anak baru boleh duduk setelah orangtua duduk terlebih dahulu,
kecuali jika tak ada kursi yang tersedia.

7. Selalu mendengarkan nasihat orangtua


Seorang anak harus selalu patuh pada orangtua, termasuk ketika diberi nasihat. Anak tidak
diperkenankan memotong pembicaraa orangtua ketika sedang memberi nasihat.

Berbakti kepada orang tua dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti membantu meringankan pekerjaan
di rumah, berkomunikasi setiap hari jika anda berada jauh dari orang tua, atau merawat mereka ketika
sakit. Janganlah sekali-sekali kita membentak atau menyakiti orang tua kita. Jika ada salah pada orang
tua, segeralah meminta maaf dan mendoakan orang tua sehabis melaksanakan sholat Fardu :
Rabbighfir li, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira. Artinya:
Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya
sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.

semoga kita dapat mengamalkannya dengan penuh keikhlasan agar kita mendapat manfaat dan hikmah
serta ridho Allah SWT
Wabillahi Taufik wal Hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Anda mungkin juga menyukai