Anda di halaman 1dari 3

Ceramah Singkat tentang Ibu

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada yang terhormat para alim ulama’, sesepuh pinisepuh yang saya hormati

Kepada Bapak Pejabat dan Ibu yang saya segani

Ketua panitia, beserta jajarannya

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat berkumpul
dalam majlis yang penuh barakah ini.

Kedua kalinya sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman
jahiliah menuju zaman zakiyyah. Yaitu agama Islam dan Iman.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin sekalian. Anda memang sudah tidak asing lagi
dengan kalimat surga ada di telapak kaki ibu. Ia, nasihat ini memang benar adanya,
karena jika ditarik ke belakang, beliau adalah seorang yang rela menanggung
kesakitan ketika hamil.

Bertaruh nyawa ketika melahirkan, dan senantiasa memberikan perlindungan


kepada kita semua. Nabi Muhammad dalam sebuah haditsnya pernah menjelaskan
bahwasanya waktu itu ada seseorang hamba Allah yang bertanya. Siapa yang harus
kuhormati selain Allah.

Jawaban Nabi sangat mengejutkan, beliau menyebut ummi sebanyak 3 kali lalu
menyebut Abi.  Begitu istimewanya, sehingga kita semua harus menghormati
orang tua, berbakti dan jangan sampai berkata “ah” apalagi memukulnya.

Begitulah nasihat singkat tentang bagaimana cara memperlakukan ibu. Semua


harus dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. Akhirul kalam, saya mohon maaf
apabila ada kesalahan kata dan perbuatan.

Wassalamualaikum warohmatullohi Wabarakatuh.


Ceramah Singkat tentang Ilmu

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada yang terhormat para alim ulama’, sesepuh pinisepuh yang saya
hormati

Kepada Bapak Lurah,  Ketua panitia, beserta jajarannya yang saya hormati

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat berkumpul
dalam majlis yang penuh barakah ini.

Kedua kalinya sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman
jahiliah menuju zaman zakiyyah. Yaitu agama Islam dan Iman.

Bapak, ibu, adik sekalian kita semua tahu bahwa pendidikan adalah yang utama.
Begitu pentingnya hingga Nabi Muhammad dalam haditsnya menjelaskan bahwa
“Tuntutlah ilmu dari lahir hingga ke liang lahat”.

Dalam artian, selama masih bisa bernafas harus mencari ilmu sepanjang hayatnya.
Saudara sekalian, ada beberapa syarat orang mencari ilmu. Yaitu memiliki
kemampuan berpikir, mempunyai semangat, sabar, mempunyai bekal, ada gurunya
dan dalam waktu yang lama.

Beberapa syarat tersebut ada dalam kitab Al Ala, hadirin sekalian bisa membuka di
halaman pertama. Jadi, apakah boleh mengaji di Youtube kan gurunya virtual?
Jawabannya adalah boleh, tapi yang lebih utama adalah langsung kepada ahlinya,
agar tidak sesat dalam berfikir.

Juga harus sabar, tidak boleh lelah dan putus asa dalam mencari ilmu. Karena
untuk menerimamanya tidak dibutuhkan waktu yang sebentar. Ingat Imam Syafi’i
pernah berkata bahwasanya “Jika tidak bisa melalui pahitnya ilmu, maka
nikmatilah kebodohan”.

Astaghfirullah, saya yakin kita semua tidak mau menjadi bodoh dan ada di tempat
terbawah. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmatNya agar kita bisa mencari
ilmu dimanapun, kapanpun hingga akhir hayat.

Begitulah kiranya, penjelasan singkat tentang betapa pentingnya ilmu. Akhir kata,
ihdinash shirothol mustaqim.

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh


Ceramah Singkat tentang Kematian

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada yang terhormat para alim ulama’, sesepuh pinisepuh yang saya hormati

Kepada Bapak Shohibul Bait,  Ketua panitia, beserta jajarannya yang saya hormati

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat berkumpul
dalam majlis yang penuh barakah ini.

Kedua kalinya sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman
jahiliah menuju zaman zakiyyah. Yaitu agama Islam dan Iman.

Semua dari kita pasti pernah merasakan cemas, gelisah, atau marah yang
diakibatkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan ini. Entah
itu keluarga, ekonomi, penyakit, kekurangan atau yang lainnya.

Bahkan kita semua pernah merasakan malas ibadah serta derajat keimanan yang
menurun. Marilah bersama-sama mengucap istighfar, Astaghfirullahal Adzim.
Semoga terhindar dari pikiran duniawi belaka, merasa tidak cukup dengan apa
yang diberkan oleh Allah.

Ada satu cara untuk memutus itu semua, yaitu dengan mengingat kematian. Ketika
ruh berpisah dengan jasad. Pada waktu itu, harta, benda, saudara tidak ada yang
dibawa kecuali amal perbuatan masing-masing semasa hidup. Apakah baik atau
buruk.

Apabila baik maka kematian seolah sesuatu yang ditunggu. Tapi bagi orang yang
amalnya buruk maka akan merasakan rasa sakit yang sungguh luar biasa. Ia
mencari pertolongan ke sana kemari tapi tak ada yang mendengar.

Hadirin sekalian, yang perlu Anda ingat adalah ketika ruh sudah di atas langit. Kita
tidak akan pernah tahu apakah diterima oleh Allah atau tidak. Innalillah, maka dari
itu tingkatkan ibadah, semata-mata untuk kehidupan akhirat, perbanyak sedekah
dan berbuat baik.

Apalagi ketika di dalam kubur. Ketika malaikat munkar dan nakir menanyakan.
Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa nabimu. Pertanyaan tersebut sangat
gampag dijawab saat ini. Tapi menjadi sangat sulit kelak apabila amal
perbuatannya buruk.

Semoga senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai