Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan terbang
menuju ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua sayap
yang kokoh, yaitu sayap syukur dan sayap sabar.
2|Page
Demikian saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah-salah kata
atau salah berkata, dan semoga tausiah dari saya ini ada manfaatnya umumnya bagi
kita semua. Aamiin.
Telebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah
SubhanahuWata’ala yang mana atas rahmat Nya yang di berikan kepada kita
sehingga kita dapat berkumpul dan bersilatutahim di tempat yang dirahmatinya ini.
Seperti yang kita tahu, kita adalah pelajar dan kita pasti tahu apa itu tugas pelajar,
tugas pelajar yaitu belajar dengan baik, baik itu belajar ilmu pengetahuan, dan
kelakuan, atau kepribadian. Akan tetapi kita juga mungkin mengetahui bahwa kita
masih dalam tahap pertumbuhan baik itu fisik maupun kejiwaan dan kondisi kita
masih belum stabil sehingga kita dapat mudah terpengaruh dan terperangkap dalam
kesalahan-kesalahan.
Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk" (Al-Isra' 17:32)
Dalam ayat ini dikatakan bahwa janganlah mendekati yang namanya zina, disini
dikatakan “janganlah mendekati”. Mendekati saja sudah dilarang apalagi kalau
3|Page
sampai di lakukan. Zina merupakan perbuatan yang berdosa besar jadi para pelajar
seperti kita harus berhati-hati dengan dosa zina ini. Dan kepada para lelaki atau
pejantan hati-hatilah terhadap dosa tersebut kalian harus menjaga pandangan
kalian, kemaluan kalian dan jangan sampai kalian melakukan apa yang namanya
zina.
Dari hadist tersebut sangat jelas bahwa zina merupakan suatu perbuatan yang amat
hina, hingga dikatakan bahwa orang yang berzina sudah tidak lagi memiliki iman.
Ia tidak merasa malu kepada Allah saat melakukannya. Itu bukanlah sifat orang
yang beriman.
Demikian saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah-salah kata
atau salah berkata, dan semoga tausiah dari saya ini ada manfaatnya umumnya bagi
kita semua. Aamiin.
4|Page
“ Keutamaan Menuntut Ilmu ’’
Para hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini saya akan
membawakan dakwah tentang “Keutamaan menuntut Ilmu”
Kita lahir di bumi ini dalam keadaan tak berilmu. Oleh karena itu, setiap
orang tua berkewajiban mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
anaknya. Karena manusia lahir ke dunia dalam keadaan tak berilmu, maka Allah
SWT memerintahkan kepada semua manusia, terutama umat islam untuk belajar
atau menuntut ilmu sebagai bekal untuk menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan
sabda Rasul ;
“Belajarlah karena seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan pandai, dan
pemilik ilmu itu tidak sama dengan orang yang bodoh.”
Dalam pandangan islam, ilmu adalah sesuatu yang tergolong suci. Ilmu
bagaikan pelita atau cahaya di malam yang gelap. Seseorang tak kan dapat berjalan
dengan baik di malam yang gelap tanpa cahaya atau pelita, demikian pula halnya
tak dapat seseorang membedakan yang benar dan salah, kecuali dengan ilmu.
Mengenai perintah menuntut ilmu, Allah SWT memerintahkan secara tersirat
dalam wahyu yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, QS Al-
Alaq ayat 1 – 5, yang artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
5|Page
untuk belajar. Membaca yang dimaksudkan disini tak sekedar membaca buku atau
materi pelajaran, tetapi juga bermakna sebagai perintah untuk membaca dan
memahami tanda-tanda kebesaran Allah.
Tidakkah kita sadari bahwa wahyu pertama ini, yang memerintahkan untuk
membaca mengandung makna yang luas tentang pentingnya belajar? Allah tidak
menurunkan wahyu pertama berupa perintah untuk shalat, puasa, sedekah, zakat
dan sebagainya, tetapi perintah “Iqro’ = bacalah” yang dapat kita tafsirkan sebagai
perintah untuk belajar. Ini menunjukkan bahwa sebelum kita beramal, kita wajib
berilmu, yang insya Allah akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia akhirat.
Islam tidak menghendaki umatnya sengsara di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu
perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Tegasnya,
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam, meskipun di tempat yang jauh
dari negerinya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:
“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri China karena sesungguhnya menuntut
ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan
sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena ridha terhadap ilmu yang
dituntutnya.’ (HR ibnu Abdi Al-bar)
Dari ayat dan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum menuntut ilmu
pada dasarnya adalah wajib/fardhu. Ada yang hukumnya fardhu ‘ain seperti
menuntut ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah seperti
cara berwudhu, shalat, dan sebagainya. Ada pula yang hukumnya fardu kifayah,
seperti ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti
ilmu kedokteran karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara
tubuh, atau ilmu hitung karena ini menjadi sesuatu yang penting didalam
muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris dan lainnya. Selain itu, hukum
menuntut ilmu bisa berubah menjadi haram jika ilmu yang dipelajari dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain, atau menyesatkan
dan membahayakan, seperti ilmu hitam, ilmu sihir, ilmu santet dan sebagainya.
Allah mewajibkan manusia menuntut ilmu bukan tanpa sebab. Ada banyak
sekali keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul.
Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu
sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Mujaadilah ayat 11, yang artinya :
6|Page
Satu hal lagi yang harus diketahui, bahwa orang yang berilmu memiliki
pendirian yang teguh, tidak mudah terombang-ambing, serta tidak mudah tergoda
oleh bujukan syaitan. Bahkan dalam sabdanya Rasulullah menyebutkan bahwa
seorang yang berilmu (alim) lebih sulit digoda oleh syaitan dari pada 1000 ahli
ibadah yang tidak berilmu :
“Seorang yang alim lebih sulit digoda oleh syaitan dari pada 1000 ahli ibadah
(yang tidak berilmu)” (HR. Tirmidzi)
7|Page
didasari keikhlasan karena Allah SWT. Orang yang menuntut ilmu dengan niat
untuk membanggakannya di hadapan manusia diancam akan dimasukkan ke dalam
neraka. Sabda rasul yang artinya:
Demikian saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah-salah kata
atau salah berkata, dan semoga tausiah dari saya ini ada manfaatnya umumnya bagi
kita semua. Aamiin.
8|Page
9|Page
10 | P a g e