Anda di halaman 1dari 4

HIDUP BERMANFAAT

‫ ليظهره علي‬.‫الحمد هلل الذي ارسل رسوله بالهدى ودني الحق‬


‫ واشهد ان الاله اال هللا وحده الشريك‬.‫الديني كله وكفى با هلل شهيدا‬
‫ واشهد ان محمدا عبده ورسوله صلى هللا‬.‫ إقرارا به وتوحيدا‬.‫له‬
‫ اما بعد‬.‫عليه وعلىاله وسلم تسلم مزيدا‬.

First of all let’s say thanks to Allah who always given health,blessing and
salvation for all of us.So that,we can to be here without trouble at
all.Secondly,may sholawat and salam always be given for our prophet
Muhammad SAW who always give goodess in the world.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita atas kehadirat Allah
SWT,yang telah memberikan kita nikmat iman,Islam,dan Ihsan sehingga
Alhamdulillah kita masih islam.Sholawat serta salam tak lupa pula kita tuturkan
kepada nabiyullah Muhammad SAW, dengan ucapan Allahummasholi ‘ala
sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Yang same-same kita mulyakan bapak H. Kunil selaku pendiri Yayasan Nurul
Haq Assalafiyah

Al-mukarrom roisul muassasah ma’had Nurul Haq Assalafiyah

Yang saya hormati mustahiq wal mustahiqoh pondok pesantren Nurul Haq
Assalafiyah

Your excellencies….

Al- mukarrom jami’il hadirin wal hadirot rahimakumullah


Nabi Muhammad pernah bersabda: sebaik-baiknya manusia adalah yang
bermanfaat bagi yang lain.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Menjadi orang bermanfaat tidaklah instan, karena kita harus berusaha keras
untuk menjadi orang yang dapat benar-benar bermanfaat. Memiliki hal yang
dapat kita sebarkan sebagai manfaat bagi orang lain adalah modal utamanya.
Contoh yang paling mudah yaitu kita harus memiliki Ilmu. Jika ingin memiliki
ilmu maka kita harus belajar. Saya ingin bertanya kepada hadirin sekalian,
bisakah kita menjadi dokter tanpa ilmu? Bisakah kita menjadi guru tanpa
memiliki ilmu?

Maka jika kita Tarik benang merahnya, untuk menjadi bermanfaat hal yang
harus kita punya adalah ilmu. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda yang
artinya: menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. Selain itu ilmu yang
bermanfaat adalah salah satu amalan jariyah yang tidak akan pernah putus
sampai akhir zaman. Sebagai mana sabda rusulullah saw.: ‘an abi hurairota qola:
rasululah saw qola:

‫اذا مات االنسان انقطع عمله اال من ثالثلة من صذقة جارية و علم ينتفع به وولد صالح يدعو له‬

“ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3


perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang
sholeh (HR. Muslim)

Namun mirisnya, pemuda sekarang yang seharusnya semangat menuntut ilmu


masih banyak sekali diantara kita yang malas belajar, kalau gurunya tidak
masuk karena ada keperluan atau sakit, maka kebanyakan dari kita akan senang
karena tidak akan dipusingkan dengan ceramah guru seharian didalam kelas.
Bener gak temen-temen?
Pak, bu. Jaman sekarang banyak diantara kita anak-anak yang sudah keblinger,
sampai-sampai susah dibilangin “IYA”, main HP terus “IYA”, melawan orang
tua “IYA”, males solat “ iya”, gak mau belajar, mageran, dikit-dikit kena
mental.

Maka dari itu menjadi orang tua dijaman yang serrba modern ini adalah hal
terberat dan tantangan paling sulit dengan tanggungan dunia dan akhirat. “berat
ngga pak?” “berat ngga buk?” “kalau berat masukin pondok Nurul haq aja”.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Jika kita sudah memiliki ilmu, maka insyallah dengan “Ridho Allah”, Ridho
Guru” dan ridho orang tua, kita bisa menggembangkan ilmu pengetahuan yang
kita miliki dan bisa memanfa’atkannya untuk membantu orang lain.

Menjadi bermanfa’at tidak harus menjadi guru, karena hidup itu bagaikan
pohon kelapa yang mana setiap bagiannya bisa bermanfa’at bagi semua orang.
Contohnya buahnya bisa diambil santannya, bisa dijadikan urab,kalau muda
bisa diambil airnya dan bisa diambil degannya jadi es degan ihh segerr…
kemudian daunnya,yang muda bisa jadi bungkus ketupat,tikar,dan lain lain,
batoknya bisa jadi bahan bakar untuk bakar sate “aduh jadi laper”, sabutnya bisa
untuk pupuk tanaman, batangnya bisa dibuat untuk perabotan rumah, akarnya
bisa untuk obat.

Nah itulah Bapak ibu, gambaran kehidupan kita jika kita berilmu dan dapat
memanfaatkannya. Maka bapak ibu yang saya hormati, jangan khawatir, kami
disekolahkan, dan dipondokkan, suatu saat nanti pasti akan menjadi sesuatu
yang bermanfa’at di Masyarakat sesuai dengan kelebihan masing masing,
semoga yang cerewet besok bisa menjadi da’i atau da’iyyah, yang baca kitabnya
lancar jadi ahli kitab, yang jadi pengurus Kesehatan bisa jadi dokter, yang jadi
keamanan bisa mendidik anak dengan baik, yang suka tidur semoga akan selalu
jauh dari maksiat, karena tidur itu “menjauhkan dari maksiat dan dekat dengan
kematian”.

Namun hal ini semua tidak bisa tercapai tanpa adanya kerja sama yang konkret
diantara 3 pihak:

1. Guru
2. Orang tua
3. Siswa

Guru harus Ikhlas memberikan ilmu, orang tua harus selalu mendukung dan
mendo’akan, siswanya harus rajin belajar.

Baiklah di penghujung ini kami hanya ingin menyampaikan bahwa:

“menjadi santri Nurul Haq Assalafiyah adalah keinginan kami, menjadi


bermanfa’at adalah cita cita kami”.

“motto kami”

‫عش كريما او موت شهيدا‬

Hidup Mulya atau mati syahid.

Anda mungkin juga menyukai