Anda di halaman 1dari 3

Ciri-ciri Orang Beriman yang Dicintai Allah SWT.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

‫الحمد هلل رِّب العالمين والَّصالة والَّسالم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين‬
(Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam
kami panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya).

Hadirin yang kami muliakan,

Pertama-tama, izinkan saya memulai ceramah ini dengan mengingatkan kita semua tentang
pentingnya mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di dalam Al-Qur'an, Allah
SWT berfirman dalam surat Ar-Rad ayat 28:

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

Dalam ceramah kali ini, kita akan membahas topik yang penting dan relevan dengan
kehidupan kita. Topik ini adalah “Ciri-ciri orang beriman yang dicintai Allah SWT.”. Topik
ini sangat penting karena “agar kita termasuk ke dalam orang-orang yang paling dicintai oleh
Allah SWT.”.

Dalam menghadapi perjalanan hidup ini, sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung
jawab untuk terus belajar, memperdalam pemahaman agama, serta mengaplikasikan ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT berfirman dalam surat As-Sajdah ayat 24:

"Dan Kami tiadalah mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya bahwa sesungguhnya tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku; maka
sembahlah kamu semua kepada-Ku."

Dalam ceramah ini, kita akan mencoba untuk memahami “Bagaimana caranya agar termasuk
ke dalam orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT.”. Tujuan ini akan kita capai dengan
melalui “Cara membumi maupun melangit”.
Langsung saja ke inti, kita akan membahas “ciri-ciri orang beriman yang dicintai Allah SWT.
dan mempertimbangkan bagaimana dapat mengaplikasikan ajaran tersebut dalam kehidupan
kita”.
1. Yang pertama meyakini semua nikmat, semua yang kita punya, apapun itu berasal dari
Allah SWT. dan pastikan yakin begitu.
2. Yang kedua, AFDHOLU DO’A lidah yang selalu memuji Allah SWT. Doa yang
paling afdhol itu kalimat ALHAMDULILLAH dalam keadaan apapun, senang, sedih,
sehat, sakit, dalam keadaan apapun lisannya selalu memuji Allah SWT.
3. Yang ketiga, manfaatkan segala yang ada untuk mendekatkan kepada Allah SWT.
contoh : HANDPHONE pakai untuk kebaikan atau anggota tubuh, kening pakai untuk
bersujud, mata pakai untuk melihat kebaikan, misalnya baca AL-QUR’AN.
4. Kemudian yang keempat, yang terakhir berterima kasih kepada jalan yang
memberikan kita nikmat. Contoh : orang tua, kita diurus oleh orang tua hingga
dewasa, disekolahkan, dikasih uang jajan, bahkan dikasih makan hingga dewasa itu
oleh jasa orang tua. Maka dari itu sampai kapan pun kita semua mesti berbakti kepada
orang tua. Contoh lainnya lagi, Jasa seorang guru, yang telah memberikan ilmu, yang
telah mendidik kita, yang dulunya kita belum tahu sesuatu hingga tahu sesuatu, itu
ada jasa seorang guru yang memberikan ilmu kepada kita. Maka dari itu mesti
berbakti, mesti sopan kepada guru.

‫َو ِاْذ َتَاَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِٕىْن َشَك ْر ُتْم َاَلِز ْيَد َّنُك ْم‬...
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”.
Q.S Ibrahim (14:):7
Maksud dari ‘nikmat’ ayat ini yaitu ‘ketenangan’ atau bisa juga ‘kebahagiaan’.
Sebenarnya rumus ayat ini mudah untuk kita amalkan, ketika seseorang telah ‘menerima’
anugerah/takdir yang diberikan Tuhan. Perlahan jiwa dan hatinya dihadirkan ketenangan.
Segala-nya ia akan bilang kepada hatinya “semuanya sudah di atur Tuhan”.
Namun di sisi lain, manusia yang berat menerima takdir-nya, bagaimanapun, sampai kapan
pun, jiwa dan hatinya selalu merasa kurang, berat, bahkan selalu membandingkan kehidupan-
nya dengan orang lain.
Saya selalu mendapatkan perkataan seperti ini. “waduh disuruh bersyukur, di suruh terima
takdir apa adanya, sama orang yang serba punya”.
Memang benar, kebahagiaan dunia terletak dengan harta, rumah yang megah, mobil, dan
lainnya.
Anda pun bisa mendapatkan itu semua, ketika Anda ber’ikhtiar dengan maksimal.
Kebahagiaan dunia bisa kita dapatkan. Namun, belum tentu kebahagiaan hati dan jiwa bisa
semua rasakan.
Kebahagiaan jiwa dan hati Anda, bisa Anda rasakan ketika Anda mulai menerima semua
pemberian Tuhan. Itu maksud dari ayat tersebut.
Ada satu layangan yang begitu indah, besar, bagus. Namun, ia terombang-ambing angin,
karena tali layangan itu putus.
Adapun satu layangan yang kecil, kayu layangan itu lemah, tetapi ia tegap di udara. Karena
tali nya kuat, tersambung dengan layangan itu.
Manusia ibaratkan yang memegang tali layangan itu.
Layangan itu ibaratkan takdir.
Tali itu ibaratkan hati dan jiwa.
Ketika tali itu kuat untuk menerima takdir layangan itu. Maka manusia akan terus tersambung
dengan layangan itu di udara, tagap, kuat, siap menerima apa adanya.

Penutupan
Kami harap ceramah ini dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi kita semua.
Mari kita berusaha untuk mendengarkan dengan penuh kekhusyukan, bertanya dengan niat
memperoleh ilmu, dan berkomitmen untuk menerapkan ajaran-ajaran yang kita pelajari.

Sebelum mengakhiri pengantar ini, izinkan saya mengingatkan kita semua untuk berlindung
kepada Allah SWT dari godaan syaitan yang terkutuk. Mudah-mudahan, yang akan kita
pelajari dalam ceramah ini akan menjadi jalan menuju peningkatan pemahaman agama dan
amalan yang lebih baik.

Akhirnya, saya memohon maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam presentasi saya.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua.

‫ُسْبَح اَنَك الَّلُهَّم َو ِبَح ْمِد َك َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل َأْنَت َأْسَتْغ ِفُرَك َو َأُتوُب ِإَلْيَك‬.
Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah, aku menyanjung-Mu. (dan) Aku bersaksi bahwa tiada
AIlah (Yang berhak disembah) kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu."

‫والعفو منكم‬, ‫ ورضى والعناية‬، ‫واباهلل التوفيق والهداية‬


Wabillahi tawfiq wal hidayah, wa ridho wal inayah, wal afwu minkum

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai