Anda di halaman 1dari 2

KEWAJIBAN BERDAKHWAH

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH


ALHAMDULILLAHI ROBBL ALAMIIN, NAHMADUHU WANASTAIINU WANASTAGHFIRUHU, WANA
UUDDZU BILLAHI MIN SYURURI ANFUSINA WAMIN SAAYYIATI A`MALINA…MAYAHDILLAHU FALA
MUDHILLALAH WAAMAYUDDHLILHU FALA HAADIYA LAHU.. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH
WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH ALLAHUMMASALLI ALA SSAAYIDINA
MUHAMMAD WA ALA ALI SAYIDINA MUHAMMAD… AMMA BA`DU.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul
di tempat ini. Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah
Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari jaman jahiliyah menuju pada jaman yang
terang-benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Teman-teman sekalian, perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini untuk menyampaikan
kultum yang berjudul : “Kewajiban Berdakwah”

Sebelum saya menyampaikan tentang pentingnya berdakwah, pertama-tama saya akan


menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘Dakwah’. Kira-kira apa sih Dakwah itu?

Dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu ‫ ( دعوة‬da‘wah ) yang artinya “ajakan” dimana Dakwah
sendiri adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan
taat kepada Allah sesuai dengan garis Akidah, syari'at dan akhlak islam. Kata dakwah merupakan
masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.

Sebagai umat muslim, berdakwah atau mengajak orang lain atau sesama muslim untuk taat
kepada Allah SWT merupakan tugas dan kewajiban kita semua. Kita wajib menyampaikan dan
memanggil orang lain menuju kepada kebaikan. Begitulah ajaran islam, Sebab berdakwah
merupakan suatu hal yang mulia dipandangan Allah SWT. Kita memang sudah diperintahkan untuk
menyeru kepada kebaikan. Buktinya sudah tercantum dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat ke 104
yakni :

‫ۚ َوأُو َٰ َلئِكَْ هُ ُمْ ا ْل ُم ْف ِل ُحون‬ ِ ‫َو ْلتَك ُْنْ مِ ْن ُك ْمْ أ ُ َّم ْة َي ْدعُونَْ ِإلَى ا ْل َخي ِْْر َويَأ ْ ُم ُرونَْ ِبا ْل َمع ُْر‬
ْ ‫وفْ َو َي ْنه َْونَْ ع َِنْ ا ْل ُم ْنك َِْر‬

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung”

Apakah dakwah hanya kewajiban para ulama dan muballigh saja? Jawabnya tentu tidak. Siapapun
kamu dan apapun jabatanmu, selagi kamu adalah seorang muslim maka berdakwah sudah menjadi
kewajiban kamu, kewajiban kita semua sebagai umat muslim.

Sekarang sekiranya teman-teman sekalian sudah paham tentang apa yang dimaksud dengan
dakwah dan kewajiban dalam berdakwah. Seperti judul dari kultum yang saya bawakan ini, saya
akan mulai menjelaskan pentingnya berdakwah.
“Apa pentingnya pentingnya berdakwah? Memangnya sudah seistimewa apa sih sampai dikatakan
penting?”

Jadi teman-teman sekalian, dengan menyampaikan atau mengajak orang pada kebaikan, maka
akan mengalir amal jariah kita sebagai penolong kita ketika kita sudah meninggal. Apabila kita
mengajarkan sesuatu kepada seseorang dan itu merupakan hal baru atau ilmu baru yang baik dan
bermanfaat untuknya kemudian selalu ia kerjakan atau ia terapkan, maka setiap kali ia
mengerjakannya, akan mendapatkan pahala dan kita yang mengajarkannya juga mendapatkan
pahala. Apalagi seorang teman atau siapapun yang kitaa ajarkan atau kita ajak ia menuju kepada
kebaikan itu teringat kepada kita ketika ia melakukan atau mengerjakan sesuatu yang ia ketahui
melelalui kita, itu sudah bagaikan doa atau ucapan terima kasih yang tidak merka ucapkan langsung
kepada kita. Sehingga amal jariah kita akan terus mengalir. Sebagaimana dalam hadist dijelaskan :

“Barangsiapa yang berdakwah kepada petunjuk (kebaikan) maka dia mendapatkan pahala
seperti pahala yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR.
Muslim dari Abu Hurairah)

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Apabila seseorang itu meninggal dunia maka
terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan
anak yang shalih mendoakan untuknya.” (Abu Hurairah)

Bagaimana? Menyenangkan bukan? Bukankah dengan berdakwah sangat menguntungkan untuk


kita? Betapa menyenangkannya mendapat pahala dari orang lain yang kita dakwahi. Apalagi
setelah meninggal amal kita akan terus mengalir setiap kali orang itu menerapkan atau mengerjakan
apa yang kita ajari atau kita sampaikan kepadanya.
Oleh karena itu janganlah pelit ilmu teman-teman! Ajak dan ajarkanlah orang-orang disekitar
kita untuk melakukan kebaikan dan tentunya dengan perkataan dan sikap yang baik bukan dengan
cara memaksa. Memaksa? Sepertinya muncul satu pertanyaan dibenak teman-teman sekalian yang
selalu menjadi masalah dalam berdakwah. Tentu kalian bertanya-tanya “bagaimana jika kita
berdakwah atau menyampaikan kebaikan kepada orang lain namun orang tersebut menutup telinga
dan tidak mau mendengarkan apa yang telah kita sampaikan kepadanya?” pertanyaan tersebut
selalu saja muncul dan hal tersebut juga selalu menjadi arus tantangan dalam berdakwah.

Menyebalkan bukan? Ketika kita menyampaikan sesuatu tetapi orang tersebut tidak mau
mendengarkan apa yang kita sampaikan. Kita tidaklah boleh memaksa dalam berdakwah. Ingat
teman-teman sekalian, tugas kita hanyalah menyampaikan bukan memaksa orang lain untuk
mengikuti keinginan kita. Karena Hidayah hanya datang dari Allah SWT, dan kita tidak
kemampuan untuk memberikan hidayah kepada orang lain. Jika tidak didengarkan, sudahilah.

Sebanyak apapun penjelasan kita, sedetail apapun penjelasan kita, jika Allah belum berkehendak
untuk memberikan ia Hidayah, maka tetap saja tidak akan ia dengarkan dengan baik perkataan atau
ajakkan kita. Tugas kita hanya menyampaikan, dan itu adalah kewajiban kita sebagai umat muslim.
Memang untuk amal jariah mungkin kita belum mendapatkannya, tetapi setidaknya kita sudah
berniat baik dengan berseru akan kebaikan dan menyampaikan kepada kebaikan saja sudah
mendapatkan pahala. Jangan lupa sampaikan kepada orang lain dengan bahasa yang santun dan
perkataan yang baik serta mudah dimengerti agar tidak terlalu membuat orang lain salah paham.

Sekiranya hanya ini saja yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf.
Apabila ada kebeenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan jika ada kekurangan itu datangnya dari
diri saya sendiri. Wabillahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai