Anda di halaman 1dari 6

Naskah Bingluh

Nama : Agus Waluyo, SHI., M.Ag.


Jabatan : PAI Non PNS
BIdang Garapan : Radikalisme dan Aliran Sempalan
Tempat Tugas : KUA Kecamatan Rongga

Adab Bertetangga dalam Islam


dalam Islam, ada yang disebut dengan adab bertetangga yang harus selalu kita jaga dan lakukan.
Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita ya. Kita sering kali saling
membantu untuk urusan yang tidak bisa diselesaikan sendiri.
Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis
Rasulullah SAW, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan. Dalam ajaran Islam,
hak tetangga atas tetangganya begitu besar. Islam membuat tuntunan bertetangga.
Karena keberagaman serta perbedaan latar belakang, suku, budaya, dan karakter, serta
ekonomi dalam bertetangga berpotensi menimbulkan benturan. Islam mengatur adab
bertetangga untuk mengatasi potensi perbedaan tersebut. Dalam ajaran Islam, perintah
berbuat baik kepada tetangga disandingkan dengan perintah menyembah Allah dan
larangan mempersekutukannya
Adapula sejumlah adab bertetangga sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam risalahnya
berjudul al-Adab fid Dîn dalam Majmû'ah Rasâil al-Imam al-Ghazâli (Kairo, Al-Maktabah At-
Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut:
‫ ويهنيه في‬،‫ ويعزيه في مصيبته‬،‫ ويعوده في مرضه‬،‫ وال يكثر عليه السؤال‬،‫ وال يطيل معه الكالم‬،‫ابتداؤه بالسالم‬: ‫آداب الجار‬
‫ ويعينه عند‬،‫ ويغض عن حرمته‬،‫ ومعاتبته برفق عند هفوته‬،‫ ويصفح عن زلته‬،‫ ويتلطف لولده و عبده في الكالم‬،‫فرحه‬
‫ وال يديم النظر إلى خادمته‬،‫صرخته‬
Artinya:
"Adab bertetangga, yakni mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak
bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah.Ikut
bergembira atas kegembiraannya, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan
pembantunya, memaafkan kesalahan ucap, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan,
menundukkan mata dari memandang istrinya. Memberikan pertolongan ketika diperlukan, tidak
terus-menerus memandang pembantu perempuannya.”
Oleh karena itu, kita perlu meenerapkan adab bertetangga sesuai dengan ajaran Islam, agar
hubungan dengan tetangga tetap harmonis dan terjalin tali silaturahmi yang baik.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang adab bertetangga menurut Islam.
1. Dahulukan Salam
Memberikan salam terlebih dahulu merupakan adab bertetangga yang pertama. Selain
itu, mengucap salam ketika berjumpa dinilai sopan dalam kebiasaan sehari-hari.
Orang-orang yang bertetangga dianjurkan saling menyapa ketika bertemu dengan mengucapkan
salam. Bagi pihak yang mendahului mengucapkan salam, maka secara akhlak lebih baik dan
karenanya mendapatkan kebaikan yang lebih banyak.
Hal ini berdasarkan hadis Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, di mana ia berkata:
‫سفَرَ ت َ َعانَق ْوا‬ َ َ ‫سلَّ ََم ِإذَا تَالََقَ ْوا ت‬
َْ ِ‫صافَح ْوا َو ِإذَا قَدِم ْوا م‬
َ ‫ن‬ َ َ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي َِه َو‬ ْ َ ‫كَانََ أ‬.
َ ‫ص َحابَ النَّ ِب‬
َ ِ‫ي‬
Artinya: “Apabila Sahabat-Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa,
maka mereka saling berjabat tangan, dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling
berpelukan,” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamulَAusathَno.َ97َdanَImamَal-Haitsami berkata
dalamَkitabَMajma’uzَZawaa-id VIII/36, Para perawinya adalah para perawi tsiqah).
Selain itu, dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya juga menjelaskan
pentingnya salam dalam hubungan baik.
Adapun hadis tersebut, berbunyi:
َ‫ي ء َ إ ِذ َاَ ف َ ع َلْ ت م ْو ه َ ت َ َح ا ب َ بْت ْم ؟َأ َفْ ش واَال سَّ ال َمَ َ ب َ يْ ن َك ْم‬
ْ َ‫أ َ َو ال َ َأ َد ل ُّ ك ْم َ عَ ل َىَ ش‬.
Artinya: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu perbuatan apabila kalian laku kan
niscaya akan membuat kalian saling mencintai satu sama lain? Sebarkanlah salam di antara
kalian (ketika saling bertemu),” (HR. Muslim no. 54, Abu Dawud no. 5193, Ibnu Majah no. 3692
dan Ahmad II/391, 442).
2. Tidak Mengganggu Tetangga
Mendapat gangguan dari luar tentu sangat tidak nyaman, Maka dari itu, saling tidak mengganggu
adalah adab bertetangga yang harus diikuti oleh umat Muslim yang baik. Ini akan menunjukkan
bahwa adanya rasa saling menghargai.
Adab ini dibahas dalam Hadis Riwayat Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda:
َ‫اره‬ َ َ َ‫اّلل َوا ْليَ ْو َِم ْاْلخِ َِر ف‬
َ ‫ال يؤْ َِذ َج‬ َْ ‫َم‬
ََِّ ِ‫ن كَانََ يؤْ مِ نَ ب‬
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu
tetangganya," (HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463).
Maka ada baiknya, contoh ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta
izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang
Moms sedang selenggarakan.
3. Cara Mengatasi Gangguan Tetangga
Apabila tetangga melakukan perbuatan yang mengganggu, ada baiknya harus tetap bersabar.
sebenarnya tetap diperbolehkan menegur mereka, namun dengan cara yang baik. Akan lebih baik
jika gangguan tersebut dibalas dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda:
“AdaَtigaَkelompokَmanusiaَyangَdicintaiَAllah,َ…َDisebutkanَdiantaranya:
“Seseorangَyangَmempunyaiَtetangga,َiaَselalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia
sabarَ atasَ gangguannyaَ ituَ hinggaَ keduanyaَ dipisahَ bolehَ kematianَ atauَ keberangkatannya,”َ
(HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
4. Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting
Adab bertetangga berikutnya adalah tidak lama-lama berbicara, terutama ketika membahas hal
yang tidak terlalu penting. Nyatanya, hidup bertetangga tidak bisa lepas dari berbicara satu sama
lain ya, Namun pembicaraan itu sebaiknya tidak kelewat lama. Hal ini demi kebaikan seperti
menghindari gibah atau menggunjing pihak lain yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya.
5. Memaafkan Kesalahan Ucap
Ketika tetangga tidak sengaja melontarkan perkataan yang menyinggung, maka kita harus
memaafkannya. Sebab bisa jadi suatu saat kita juga melakukan hal yang sama terhadap tetangga,
secara disadari maupun tidak.
Memendam dendam juga bukan hal yang dianjurkan dalam Islam. Karena bisa menimbulkan
kebencian yang merugikan.
6. Siap Sedia Menolong Tetangga
Jika tetangga kesulitan dengan harta, tertimpa musibah, bahkan kehilangan, umat
Muslim sepantasnya memberikan bantuan sesuai dengan adab bertetangga.
Berikan bantuan tersebut tanpa harus diminta, sebab itu adalah hak seorang Muslim terhadap
saudaranya.
7. Menjenguk Tetangga yang Sakit
Ketika tetangga ada yang sakit, maka ia berhak untuk dikunjungi. artinya, dalam adab bertetangga,
tetangga yang tidak sakit berkewajiban mengunjunginya tanpa memandang status sosial pihak
yang sakit.
Bertetangga pada dasarnya adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus dijaga
dengan baik.
8. Tidak Iri pada Tetangga
Ketika tetangga mendapatkan rezeki atau berbagai bentuk kebaikan, umat Muslim tidak boleh
merasa iri.
Justri menurut adab bertetangga, Moms harus ikut berbahagia dengan kebaikan tersebut.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
َ‫ار َِه – أ َ ْو‬
ِ ‫عبْدَ َحتَّى يحِ بََّ ِل َج‬ َ َ ‫– َواَلَّذِي نَ ْفسِي بِيَ ِد َِه‬: ‫ل‬
َ َ‫ال يؤْ مِن‬ ََ ‫ي ِ – صلى للا عليه وسلم – قَا‬
َ ِ‫ن اَلنَّب‬ َْ ‫ع‬ َ – ‫ن أَنَسَ – رضي للا عنه‬ َْ ‫ع‬َ ‫َو‬
َ َ‫ َما يحِ بَُّ َِلنَ ْف ِس َِه – متَّفَق‬-‫ِِلَخِ ي َِه‬
‫علَ ْي َِه‬
Artinya: "Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba dikatakan beriman
(dengan iman yang sempurna) hingga ia mencintai tetangganya—atau saudaranya–sebagaimana
ia mencintai dirinya sendiri, Muttafaqunَ‘alaih,"َ(HR.َBukhari,َno.َ13َdanَMuslim,َno.َ45).
9. Tidak Menghalangi Bangunan Tetangga
Dalam bertetangga, tentu kita akan memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan. Bahkan
beberapa rumah juga berdempetan.
Sebagai tetangga yang baik, hendaknya untuk tidak menghalangi tetangga untuk membangun
rumah atau menghalangi udara dan sinar matahari ke rumahnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
َْ َ ‫ارهَ أ‬
َ ‫ن يَ ْغ ِرزََ َخ‬
َ‫شبَةَ فِى ِجدَ ِار ِه‬ َ ‫الَ يَ ْمنَ َْع أ َ َحدك َْم َج‬
َ
Artinya: “Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di
dinding (tembok)nya,” (HR.Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadis ini menurut
riwayat beliau; Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah
(no.2335); dan Malik (no.1462).
10. Memelihara Hak Tetangga
Salah satu hal yang harus kita utamakan dalam adab bertetangga adalah memelihara hak tetangga.
Hak tetangga yang perlu dijaga adalah melindungi harta mereka dari orang jahat, serta
memberikan beberapa hadiah.
Dariَ‘Aisyahَradhiyallahuَ‘anha,َiaَberkata,َ“Akuَbertanya,َ‘WahaiَRasulullah,َakuَmemilikiَduaَ
tetangga,َmanakahَyangَakuَberiَhadiah?’َRasulullahَSAWَmenjawab,
‫ِإلَى أ َ ْق َر ِب ِه َما ِم ْنكََ با َ َبا‬
Artinya: "Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu,” (HR. Bukhari (no.6020); Ahmad
(no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)).
11. Turut Berbela Sungkawa pada yang Tertimpa Musibah
Seorang tetangga juga berhak dikunjungi ketika sedang tertimpa musibah terutama kematian
anggota keluarganya. Adab bertetangga yang sebaiknya dilakukan dalam
kunjungan takziah adalah ikut berbela sungkawa dengan menunjukkan rasa duka dan mendoakan
kebaikan terutama bagi si mayit dan keluarga yang ditinggalkan.
12. Turut Bergembira atas Kegembiraannya
Janganlah seseorang merasa tidak senang atas keberhasilan tetangganya disebabkan iri. Hal yang
justru dianjurkan adalah saling mengucapkan selamat atas keberhasilan sesama tangga. Adab
bertetangga ini mengajak umat Muslim untuk turut berbahagia atas apa yang diperoleh tetangga.
Dengan cara ini perasaan iri atas keberhasilan tetangga bisa dihindarkan dan pertemanan sesama
tetangga dapat terjaga.
13. Memberi Makanan pada Tetangga
Saling berbagi antar satu sama lain itu indah. Apalagi berbagi dengan tetangga dekat.
Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam pernah bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu
‘anhu:
َ ‫ط َب ْختََ َم َرقَةَ فَأ َ ْكث َِْر َما َءهَا َوت َ َعا َهدَْ ِج‬
ََ‫يرانَك‬ َ ‫َيا أ َ َبا ذَرَ ِإذَا‬
Artinya:َ “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah
airnya dan berilah tetanggamu,”َ(HR.َMuslim).
Lalu, utamakan juga tetangga yang memiliki jarak rumah lebih dekat dengan kita. Ini tidak hanya
menambah pahala dari Allah SWT, namun juga dapat meningkatkan hubungan dengan baik antar
sesama manusia.
Itu dia ragam adab bertetangga yang diajarkan Rasulullah SAW dalam Islam, serta harus
diamalkan oleh setiap umat Muslim.
Mari terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar lingkungan bertetangga menjadi damai.

Anda mungkin juga menyukai