Anda di halaman 1dari 12

Adab Ketika Bertemu

Sesama Muslim
Kak Hasim Ikhwanudin
1. Mengucapkan Salam
Apabila engkau bertemu dengan seorang muslim, maka ucapkanlah
salam kepadanya, seraya mengatakan;
 
‫هَّٰلل‬
ُ‫ٱل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ ٱ ِ َوبَ َر َكاتُه‬
 
assalâmu ‘alaikum warahmatullâh wabarakâtuh
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam:
 
،‫ وإذا استنصحك فانصح له‬،‫ وإذا دعاك فأجبه‬،‫ إذا لقيته فسلم عليه‬: ‫حق المسلم على المسلم ست‬
‫ وإذا مرض فعده وإذا مات فاتبعه‬،‫وإذا عطس فحمد هللا فسمته‬
 
“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam:
1. Jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam,
2. jika dia mengundangmu maka datanglah,
3. jika dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat,
4. jika dia bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah,
5. jika dia sakit maka jenguklah,
6. dan jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya “ (HR. Muslim).
Hukum Mengucapkan dan Menjawab Salam
• dinukil dari Ibnu ‘Abdil Barr dan selainnya, mereka mengatakan bahwa
• hukum memulai mengucapkan salam adalah sunnah,
• sedangkan hukum membalas salam adalah wajib.

(Subulus Salam, 7/7)


Kalau gak kenal gimana?
Imam Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya Bab ‘Mengucapkan salam
kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal’.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ ‫ َوتَ ْق َرُأ ال َّسالَ َم َعلَى َم ْن َع َر ْف‬، ‫ط ِع ُم الطَّ َعا َم‬


ِ ‫ َو َعلَى َم ْن لَ ْم تَع‬، ‫ت‬
ْ ‫ْر‬
‫ف‬ ْ ُ‫ال « ت‬
َ َ‫» َأىُّ اِإل ْسالَ ِم َخ ْي ٌر ق‬

“Amalan islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan
salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau
kenali. ” (HR. Bukhari no. 6236)
Siapa yang Seharusnya Mendahului Salam?

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ير‬
ِ ِ ‫ث‬‫ك‬َ ْ
‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ل‬
ُ ‫ي‬ِ ‫ل‬َ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ، ‫د‬
ِ ‫ع‬
ِ ‫ا‬َ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ى‬‫اش‬
ِ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ، ‫ى‬ ‫اش‬
ِ ‫م‬ ْ
َ ‫يُ َسلِّ ُم الرَّا ِكبُ َعلَى‬
‫ال‬

“Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada orang yang


berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang
duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan
yang banyak.” (HR. Bukhari no. 6233 dan Muslim no 2160)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ير‬
ِ ِ ‫ث‬‫ك‬َ ْ
‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ل‬
ُ ‫ي‬ِ ‫ل‬َ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ، ‫د‬
ِ ‫ع‬
ِ ‫ا‬َ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ُّ‫ار‬ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ، ‫ير‬ ‫ب‬‫ك‬َ ْ
ِ ِ ‫يُ َسلِّ ُم الص َِّغي ُر َعلَى‬
‫ال‬

“Yang muda hendaklah memberi salam pada yang tua.


Yang berjalan (lewat) hendaklah memberi salam kepada orang yang
duduk.
Yang sedikit hendaklah memberi salam pada orang yang lebih banyak.”

(HR. Bukhari no. 6231)


Balaslah Salam dengan Yang Lebih Baik atau
Minimal dengan Yang Semisal
Allah Ta’ala berfirman,

‫َوِإ َذا ُحيِّيتُ ْم بِتَ ِحيَّ ٍة فَ َحيُّوا بَِأ ْح َس َن ِم ْنهَا َأ ْو ُر ُّدوهَا‬


“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan,
maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya,
atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’:
86)
Bentuk membalas salam di sini boleh dengan yang semisal
atau yang lebih baik, dan tidak boleh lebih rendah dari ucapan
salamnya tadi.

• Contohnya di sini adalah jika saudara kita memberi salam: Assalaamu


‘alaikum, maka minimal kita jawab: Wa’laikumus salam.
• Atau lebih lengkap lagi dan ini lebih baik, kita jawab dengan: Wa’alaikumus
salam wa rahmatullah,
• atau kita tambahkan lagi: Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barokatuh.
• Begitu pula jika kita diberi salam: Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah, maka
minimal kita jawab: Wa’alaikumus salam wa rahmatullahi,
• atau jika ingin melengkapi, kita ucapkan: Wa’alaikumus salam wa rahmatullahi
wa barokatuh.
Saling Mengucapkan Salam akan
Menimbulkan Rasa Cinta
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ َأ َوالَ َأ ُدلُّ ُك ْم َعلَى َش ْى ٍء ِإ َذا‬.‫ون ْال َجنَّةَ َحتَّى{ تُْؤ ِمنُوا َوالَ تُْؤ ِمنُوا َحتَّى تَ َحابُّوا‬
َ ُ‫الَ تَ ْد ُخل‬
‫فَ َع ْلتُ ُموهُ تَ َحابَ ْبتُ ْم َأ ْف ُشوا ال َّسالَ َم بَ ْينَ ُك ْم‬

“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan
beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian
suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai?
Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
2. Tersenyumlah ketika bertemu teman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫ك فِى َو ْج ِه َأ ِخي‬


َ َ‫ك ل‬
َ ‫ك‬ َ ‫تَبَ ُّس ُم‬

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai)


sedekah bagimu“ HR at-Tirmidzi (no. 1956)
3. Berjabat tangan / salaman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ان ِإالَّ ُغفِ َر لَهُ َما قَ ْب َل َأ ْن يَ ْفتَ ِرقَا‬


ِ ‫ح‬َ َ ‫ف‬‫ا‬ ‫ص‬
َ َ ‫ت‬َ ‫ي‬َ ‫ف‬ ‫ان‬
ِ َ ‫ي‬ِ ‫ق‬َ ‫ت‬ ْ
‫ل‬ َ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ َم ْي ِن ي‬
“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan,
kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka
berpisah.“ (HR Abu Dawud)

Anda mungkin juga menyukai