Anda di halaman 1dari 10

Adab Berinteraksi

dengan Lawan Jenis


Oleh Hasim Ikhwanudin, S.Ars.
Perlu kita Renungkan!

ٌ‫اج َحة‬
ِ ‫ر‬
َ ‫و‬ْ ‫َأ‬ ٌ ‫ة‬‫ص‬َ ِ ‫ل‬‫ا‬‫خ‬َ ُ ‫ه‬ُ ‫ت‬‫ح‬َ َ ‫ل‬‫ص‬ْ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ب‬ َّ ‫ال‬ 8
‫ر‬
ُ ‫م‬
ُ ‫ْأ‬
َ َ ِ ‫ ُع الَ يَ ِإ‬8‫ال َّشا ِر‬
ٌ‫اج َحة‬ ِ ‫صةٌ َأ ْو َر‬ َ ِ‫َوالَ يَ ْنهَى ِإالَّ َع َّما َم ْف َس َدتُهُ َخال‬

Allah Subhanahu wa Ta’ala Dan Rasul-Nya, Tidaklah


Memerintahkan Sesuatu Kecuali Yang Murni Mendatangkan
Maslahat Atau Maslahatnya Dominan.
Dan Tidaklah Melarang Sesuatu Kecuali Perkara Yang
Benar-Benar Rusak Atau Kerusakannya Dominan.
1. Menutup aurat
Bagi seorang wanita yang ingin melakukan komunikasi dengan pria yang bukan
mahramnya, maka hendaknya ia selalu menjaga auratnya tetap tertutup. Jangan sampai
menggunakan pakaian yang menarik perhatian hingga menimbulkan bisikan setan apalagi
terjerumus ke dalam syahwat. Sebagaimana Allah berfirman,

َ ِ‫ين َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِيبِ ِه َّن ۚ ٰ َذل‬


‫ك َأ ْدنَ ٰى َأ ْن‬ َ ِ‫ك َونِ َسا ِء ْال ُمْؤ ِمن‬
َ ِ‫ين يُ ْدن‬ َ ِ‫ك َوبَنَات‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ َأِل ْز َو‬
َ ‫اج‬
‫ان هَّللا ُ َغفُورًا َر ِحي ًما‬
َ ‫يُ ْع َر ْف َن فَاَل يُْؤ َذي َْن ۗ َو َك‬

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri


orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]
2. Dilarang berduaan
Tidak ada larangan untuk bergaul dengan lawan jenis, namun membutuhkan lebih banyak
kewaspadaan dan kehati-hatian dalam melakukannya. Hal ini demi mencegah terjadinya fitnah
apalagi terjerumusnya keduanya dalam dosa besar. Salah satu adab yang perlu dipatuhi adalah
tidak berduaan. Ketika keduanya hanya berduaan, maka setan akan sangat mudah untuk
menggoda dan membisikkan berbagai macam godaan dosa yang terlihat indah. Bahkan
meskipun seorang yang alim, hendaknya tetap menghindari kontak seperti ini.
Dari Umar bin Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ُ َ‫َأالَ الَ يَ ْخلُ َو َّن َر ُج ٌل با ِ ْم َرَأ ٍة ِإالَّكا َ َن ثَا ِلثَهُ َما ال َّش ْيط‬
‫ان‬

“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan
mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan
kebaikannya dan sedih dengan keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.” (HR. Ahmad)
3. Menundukkan pandangan

Baik laki-laki maupun wanita, sebaiknya ketika melakukan komunikasi saling


menundukkan pandangan. Hal ini dikarenakan dalam pandangan terdapat godaan
untuk melakukan zina dengan diperlihatkannya keindahan dan kenikmatan yang
sebenarnya menjebak.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


bersabda,
“Telah ditentukan bagi anak adam (manusia) bagian zinanya. Dimana ia pasti
mengerjakannya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah
mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki
adalah berjalan, serta zina hati adalah bernafsu dan berangan-angan, yang semuanya
dibuktikan atau tidak dibuktikan oleh kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Tidak menyentuh
Interaksi antara lawan jenis diperbolehkan dalam Islam, selama masih dalam
batas yang diperbolehkan dalam Islam. Salah satunya adalah dilarang
bersentuhan. Hal ini sesuai dengan apa yang diucapkan Rasulullah dahulu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫س َرج ٍُل بِ ِم ْخيَ ٍط ِم ْن َح ِدي ٍد َخ ْي ٌر لَهُ ِم ْن َأ ْن يَ َمسَّ ا ْم َرَأةً ال تَ ِحلُّ لَه‬ ‫ْأ‬ ْ ‫َأل ْن ي‬
ِ ‫ُط َع َن فِي َر‬

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik
baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni
dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih).
5. Tidak berdandan
Dalam Islam, seorang wanita hanya diperbolehkan untuk berdandan di hadapan suaminya
saja. Begitu pula ketika bergaul dengan lawan jenis. Wanita yang dengan sengaja
berdandan bahkan menggunakan wewangian untuk memikat laki-laki merupakan wanita
yang sangat rendah dalam Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ٌ‫يحهَا فَ ِه َي َزانِيَة‬ ْ ‫َأيُّ َما ا ْم َرَأ ٍة ا ْستَ ْعطَ َر‬


ْ ‫ت فَ َمر‬
ِ ‫َّت َعلَى قَ ْو ٍم ِليَ ِج ُدوا ِم ْن ِر‬

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki


agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang
pezina.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4:
414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Sanad hadits ini hasan kata Al
Hafizh Abu Thohir)
6. Menjaga batas intensitas
komunikasi
Ingatlah bahwa bergaul dengan lawan jenis memiliki banyak resiko, terutama fitnah
dan zina. Maka dari itu, jagalah agar tidak terlalu sering melakukan komunikasi dengan
lawan jenis agar tidak terjadi hal yang membuat kita terjerumus dalam dosa. Terlalu
berlebihan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman hingga
menimbulkan fitnah.
Rasulullah pernah memberikan peringatan pada kita semua,

‫ال ِم َن النِّ َسا ِء‬ َ ‫ت بَ ْع ِدي فِ ْتنَةً َأ‬


ِّ ‫ض َّر َعلَى‬
ِ ‫الر َج‬ ُ ‫َما تَ َر ْك‬
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum
laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no.7122)
7. Tidak bercampur baur
Adab dalam bergaul dengan lawan jenis yang lain adalah tidak bercampur baur. Hendaknya kita
memisahkan diri dari lawan jenis ketika melakukan komunikasi. Sebagaimana yang dilakukan para
sahabat ketika bertanya pada istri-istri Rasulullah.
Allah Ta’ala berfirman,

ْ ‫ب َذلِ ُك ْم َأ‬
‫طهَ ُر لِقُلُوبِ ُك ْم َوقُلُوبِ ِه َّن‬ ٍ ‫َوِإ َذا َسَأ ْلتُ ُموهُ َّن َمتَاعا ً فَا ْسَألُوهُ َّن ِمن َو َراء ِح َجا‬

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53)

Itulah beberapa adab bergaul dengan lawan jenis yang perlu diketahui. Demikianlah artikel yang
singkat ini. Semoga kita dapat menjaga diri kita dengan membangun keimanan yang kuat di tengah
terpaan godaan dunia. Aamiin.
8. Dilarang bagi wanita melembut-
lembutlkan suara di hadapan lelaki
Wanita dilarang untuk melunakkan perkataannya di hadapan
pria,

‫ض َوقُ ْل َن قَ ْواًل َم ْعرُوفًا‬ ْ َ‫ضع َْن بِ ْالقَ ْو ِل فَي‬


ٌ8 ‫ي قَ ْلبِ ِه َم َر‬8ِ‫ط َم َع الَّ ِذي ف‬ َ ‫فَاَل تَ ْخ‬

“Oleh karena itu, janganlah kalian tunduk dalam berbicara


sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32)

Anda mungkin juga menyukai