Anda di halaman 1dari 22

Agar Tak Salah Gaul

Al hujurat 13
• Pergaulan Dalam Islam Telah Diatur Pula Oleh
Allah, Yang Difirmankan-nya Dalam Sejumlah
Ayat-ayat Suci Al Quran. Inilah Salah Satu
Tanda Kesempurnaan Ajaran Islam Yang
Mengatur Segala Aspek Kehidupan Manusia,
Termasuk Soal Pergaulan.
Hukum bergaul
• Hukum asalnya mubah baik dengan sejenis
atau lawan jenis selama tidak ada hukum yang
mengharamkannya
Pentingya Pergaulan
• Pergaulan merupakan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang tak mungkin bisa hidup
sendirian.
• Manusia juga memiliki sifat tolong-menolong
dan saling membutuhkan satu sama lain.
• Interaksi dengan sesama manusia
menciptakan kemaslahatan besar bagi
manusia itu sendiri dan juga lingkungannya.
BATASAN PERGAULAN DALAM ISLAM

• Al Quran surat An-Nuur ayat 31 “Ayat tersebut


memerintahkan wanita Muslimah agar tidak menampakkan
perhiasan (aurat), kecuali kepada suami, ayah, dan
beberapa pihak lain yang termasuk dalam pengecualian.
• Dalam ayat tersebut, Allah juga melarang para wanita
bertabaruj

• Tabaruj adalah berhias diri secara berlebihan, sehingga


mengundang syahwat kaum Adam. Yang termasuk perilaku
tabaruj juga adalah memakai wangi-wangian yang baunya
dapat tercium orang lain di tempat umum. Memakai
perhiasan (gelang, kalung, dan lain-lain) secara berlebihan
dan mencolok mata juga termasuk tabaruj
Menjaga interaksi dengan lawan jenis
• Dalam Al Quran surat An-Nuur ayat 31 Allah
bahkan secara khusus mengingatkan kaum
lelaki agar menjaga pandangan dan
memelihara kemaluannya.
• Al-Isra’ ayat 32, Dalam ayat ini Allah melarang
kita mendekati zina, karena zina adalah
perbuatan yang sangat keji.
• Pandangan mata dan persentuhan tubuh
adalah salah satu tindakan mendekati zina.
Menjaga aurat suara
• Al Quran Surat Al-Ahzaab ayat 32. Dalam ayat
ini, secara khusus Allah mengingatkan istri-istri
Nabi agar jangan melembutkan suara ketika
bicara sehingga membangkitkan nafsu lelaki
yang mendengarnya.
• Baik perempuan atau laki-laki, hendaknya
tidak mengeluarkan kata-kata secara mesra
atau berlebihan kepada lawan jenis selain istri
atau suaminya.
Laragan berkholwat

• Allah melarang laki-laki dan perempuan yang


bukan muhrimnya saling berdua-duaan,
kecuali disertai mahramnya atau orang ketiga.
• Menurut Rasullah saw, jika lelaki dan
perempuan berdua-duaan, maka akan muncul
pihak ketiga, yakni setan.
• Apa akibatnya jika setan ikut “nimbrung” di
antara dua manusia yang berlainan jenis?
Adab bergaul dengan lawan jenis
• Pertama, menundukkan pandangan terhadap
lawan jenis. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surat An-nur ayat 30
• Kedua, tidak berdua-duaan. Rasulullah SAW.
bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berdua-
duaanberkholwat kecuali dengan mahrom”
• Tidak menyentuh lawan jenis (Rasulullah SAW.
bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk
dengan jarum besi, (itu) masih lebihbaik daripada
menyentuh wanita yang tidak halal” hadis
thabrani sanad hasan
• Tambahan dari sisi dalil
َ‫ َق َال « ال ُي ْؤ ِم ُن َأ َح ُد ُك ْم َح َّتى ُي ِح َّب َال ِخ ِيه ما‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َع ْن َأ َنس َعن َّألنبى‬
ْ ِ ِ ِ ٍ
‫ُي ِح ُّب ِل َنف ِس ِه » أخرجه ألبخارى‬
Tidak sempurna iman salah seorang di
antaramu sehingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai diriya sendiri.
Mahabbah itu adalah kecenderungan pada sesuatu yang disetujui oleh sang
pelaku. Bisa jadi Karena fisik, seperti tampilan yang menarik, bisa juga karena
factor sikapnya, baik itu ada dengan sendirinya seperti kemuliaan dan
kesempurnaan, atau sikap berupa perbuatan baiknya seperti memberikan
manfaat dan mencegah bahaya (Fathul Bari I:57).
Imam Ibnu Hajar sendiri menegaskan, mahabbah yang dimaksud dalam
hadits diatas bukan mahabbah yang datang sendirinya secara alami, seperti
menyukai sesuatu yang bagus, tapi Mahabbah yang dimaksud dalam hadits
diatas sifatnya ikhtiyari; diikhtiarkan, diusahakan, dan diupayakan agar kita
mencintainya. Itu artinya, kalaupun kita tidak begitu suka terhadap saudara
kita, kita harus tetap berusaha untuk mencintainya sebagaimana kita mencintai
diri kita sendiri.
Memilih Teman Dekat
Rasulullah saw. Bersabda :
ُ‫َّألر ُج ُل َع َلى د ْين َخل ْيله َف ْل َي ْن ُظ ْر َأ َح ُد ُك ْم َم ْن ُي َخالل‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
Seseorang yang berada/ mengikuti kebiasaan teman
dekatnya, maka hendaklah seseorang di antara kamu
memperhatikan (memiih) siapa yang akan menjadi teman
dekatnya. H.r Abu Daud, no. 4823
َ َّ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ ً ْ ُ َّ ْ َ ُ َ
‫ال تص ِاحب ِإال مؤ ِمنا وال ياكل طَعامَ ِإال ت ِقي‬
Janganlah kalian berteman dekat melainkan dengan
seorang mukmin, dan janganlah memakan makananmu
melainkan orang yang bertakwa. H.r Abu Daud, no. 4822
Bermuka Manis
Manis muka merupakan perbuatan ma’ruf dan adab dalam
bergaul yang dapat mempererat tali persaudaraan, oleh
karenanya hendaklah seseorang di dalam pergaulannya selalu
bersikap ramah. Rasulullah saw bersabda,
ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ً ْ َ ‫َ َ ْ َ َّن َ ْ َ ْ ُ ْو‬
‫ال تح ِقر ِمن ألمَعر ِف شيئ ولو أن تلقى أخاك ِبوج ِه طل ٍق‬
Janganlah kalian menganggap remeh sekecil apapun
perbuatan kebaikan, walaupun sekedar manis muka kepada
saudaramu. H.r. Muslim, no. 2626
ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ‫ُ ُّ َ ْ ُ و َ َ َ َ َّ َ ْ َ ْ ُ و‬
.»‫« كل مَعر ٍف صدقة و ِإن ِمن ألمَعر ِف أن تلقى أخاك ِبوج ٍه طل ٍق‬
Semua perbuatan kebaikan adalah shadaqah, dan manis
muka kepada saudaramu adalah sebagian dari shadaqah. H.r.
At-Tirmidzi, no. 1970.
Pergaulan dengan Lawan Jenis
• Menjauhi segala sarana menuju zina
ً َ َ َ َ ً َ َ َ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ َ
‫وال تقربوأ ِألزنا ِإنه كان ف ِاحشة وساء س ِبيل‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.”(QS. Al Isro ’: 32)
Selalu Menutup Aurat
َّ‫ين َع َل ْيهن‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها َّألنب ُّي ُق ْل ِ َال ْز َو ِأج ََ َو َب َنا ِت ََ َو ِن َس ِاء ْأل ُم ْؤ ِم ِن‬
َ ‫ين ُي ْد ِن‬
ِ ُ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ ِ
ُ ‫ِم ْن َج َلبيبه َّن َذ ِل ََ َأ ْد َنى َأ ْن ُي َْع َرف َن فل ُيؤذ ْي َن َوك َان‬
ً‫أَّلل غفورأ‬
ِِ ِ
‫َر ِح ًيما‬
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab : 59)
Tidak berdua-duaan
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ٍٍَ ‫َال َي ْخ ُل َو َّن َر ُجل ِب ْام َ َرأ ٍة ِإ َّال َم َع ِذى َم ْحر‬
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan
seorang wanita kecuali jika bersama
mahromnya. ”(HR. Bukhari, no. 5233)
Menghindari bersentuhan dengan
lawan jenis
َ ُ ُ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ ََ َ ََ َ َ ْ ُ َ َ ُُ َ ََ ْ ََ َ ُ
‫ك ِتب على أب ِن أدٍ ن ِصيبه ِمن ْ ِألزن َى مد ِْرك ذ ِلَ ْال م ْحالة فالَعي ُن ِان ِزناه ْما َألنظر ْ و ْأالذن ِان‬
ُ‫زَن ُاه َما أ ِال ْس ِت َم ُاع َو ِألل َس ُان زَن ُاه أل َكل ٍُ َوأل َي ُد زَن َاها أل َبط ُش َوألر ْجل زَن َاها أل ُخطا َوأل َقلب‬
ِ ِ ِ ُ ُ َ ُ َ ُ ْ َ ْ َ ِ َ ُ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َِ
‫يهوى ويتمنى ويص ِدق ذ ِلَ ألفرج ويك ِِّبه‬
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan
ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata
adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar.
Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan
meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina
hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu
kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari
yang demikian. ”(HR. Muslim no. 6925)
Adab Murid Terhadap Guru
• Adab Berbicara
• Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan
kebaikan haruslah lebih baik dibandingkan jika
berbicara kepada orang lain. Imam Abu Hanifah pun
jika berada depan Imam Malik ia layaknya seorang
anak di hadapan ayahnya.
• “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka
keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan
di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari
kami yang berbicara” (HR. Bukhari).
Adab Bertanya
َ‫َف ْس َئ ُلوأ َأ ْه َل ِألِّ ْكر ِإن ُك ُنت ْم َال َت َْع َل ُمون‬
ِ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS. An Nahl: 43)
Bertanyalah kepada para ulama, begitulah pesan Allah
di ayat ini, dengan bertanya maka akan terobati
kebodohan, hilang kerancuan, serta mendapat keilmuan.
Tidak diragukan bahwa bertanya juga mempunyai adab
di dalam Islam. Para ulama telah menjelaskan tentang
adab bertanya ini. Mereka mengajarkan bahwa
pertanyaan harus disampaikan dengan tenang, penuh
kelembutan, jelas, singkat dan padat, juga tidak
menanyakan pertanyaan yang sudah diketahui
jawabannya.
Memperhatikan adab-adab dalam
menyikapi kesalahan guru
“Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan
yang terbaik dari mereka adalah yang suka
bertaubat” (HR. Ahmad)
Para guru bukan malaikat, mereka tetap
berbuat kesalahan. Jangan juga mencari cari
kesalahannya, ingatlah firman Allah.
“Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya” (QS. Al Hujurot:12).
Meneladani penerapan ilmu dan
akhlaknya
• Merupakan suatu keharusan seorang penuntut
ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari
gurunya. Kamipun mendapati di tempat kami
menimba ilmu saat ini, atau pun di tanah air, para
guru, ulama, serta ustad begitu tinggi akhlak
mereka, tak lepas wajahnya menebarkan senyum
kepada para murid, sabarnya mereka dalam
memahamkan pelajaran, sabar menjawab
pertanyaan para tolibul ilm yang tak ada
habisnya, jika berpapasan di jalan malah mereka
yang memulai untuk bersalaman, sungguh akhlak
yang sangat terpuji dari para penerbar sunnah.
Sabar dalam membersamainya
َ ‫ون َر َّب ُهم ب ْال َغ َد ِأة َو ْأل ََع ِشي ُيري ُد‬
ُ‫ون َو ْج َه ُه َوال َت َْعد‬ َ ‫أصب ْر َن ْف َس ََ َم َع َّأل ِِّ َين َي ْد ُع‬ْ ‫َو‬
َّ َ ْ ْ َ ِ ِ ْ َ ْ َ ُ ِ ْ ْ َ ُ ِ
‫اك َع ْن ُه َ ْم ت ِر ُ ُيد ًِز َينة أل َح َي ِاة ُّألدن َيا َوال ت ِط ْع َم ْن أغفل َنا قل َب ُه َعن ِذك ِرنا َوأت َب َع‬ َ ‫َع ْي َن‬
ُ ُ ُ َ َ
‫َه َو ُأه َوكان أمره فرطا‬
ْ
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-
orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa
nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati
batas” (QS.Al Kahfi:28).

Anda mungkin juga menyukai