Anda di halaman 1dari 7

Kebersihan

Selasa, 13 Juli 04

Jamaah Jum`at rahimakumullah, semoga Allah senantiasa merahmati


kita sekalian.

Dari seluruh kenikmatan yang dianugerahkan kepada kita itu, ada


kemudian kenikmatan yang paling agung, yaitu hidayah Iman dan
Islam, sebab tanpa keduanya, seluruh rizki dan kenikmatan pada
akhirnya hanyalah bencana. Iman dan Islam itu menuntut umat
manusia untuk senantiasa bersih, menjaga kebersihan bahkan
mendidik ikhlas dan thaharah, serta ihsan. Ikhlas berarti menjaga
kemurnian, kebersihan iman. Yaitu niat dan ibadah serta muamalah
senantiasa disesuaikan dengan syari’at Allah dan hanya karena Allah.

“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah


dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama
dengan lurus”. (Al-Bayyinah: 5)

Yaitu jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan, bersih dengan sebersih-
bersihnya, seperti difirmankan oleh Allah :

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka


hendaklah dia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.
(QS Al- Kahfi 18: 110).

Hadhirin jamaah jum’at A’azzakumullah!

Bersih dalam beribadah adalah niat ikhlas, tanpa syirik, riya’, ujub dan
sebagainya.

‫صا َم ي َُراِئي فَقَ ْد‬َ ‫ك َو َم ْن‬ َ ‫صلَّى ي َُراِئي فَقَ ْد َأ ْش َر‬َ ‫ َم ْن‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َ ِو َسلَّ َّم يَقُوْ ُل‬
َ ِ ‫ْت َرسُو َل هللْا‬ ُ ‫ فَِإنِّي َس ِمع‬:‫قَا َل َش َّداد‬
)ُ‫ك بِ ْي َم ْن َأ ْش َركَ بِ ْي َش ْيًئا فَِإ َّن ( َح ْش َده‬ َ ‫ قَا َل هللا َأنَا خَ ْي ُر قَ ِسي ٍْم لِ َم ْن َأ ْش َر‬.. ‫ك‬
َ ‫ق ي َُراِئي فَقَ ْد َأ ْش َر‬ َ ‫ك َو َم ْن ت‬
َ ‫َص َّد‬ َ ‫َأ ْش َر‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ َّ
.)4/125 ‫َع َملَهُ قَلِ ْيلَهُ َو َكثِ ْي َرهُ لِ َش ِر ْي ِك ِه ال ِذيْ ْش َركَ بِ ِه َو نَا َع ْنهُ َغنِ ٌّي (أحمد في المسند‬

Syaddad Radhiallaahu anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Siapa yang shalat dengan
berpa-mer (riya’) maka sungguh dia telah syirik (menyekutukan
Allah). Siapa puasa dengan riya’ maka dia telah syirik dan siapa yang
bershadaqah dengan berpamer maka dia telah syirik, ……

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: “Akulah sebaik-baik pem-bagi


bagi siapa yang menyekutukan Aku, siapa yang menyekutukan Aku
dengan sesuatu apapun maka seluruh amalnya sedikitnya atau
banyaknya adalah untuk sekutunya yang dia telah berbuat syirik
dengannya, sedangkan Aku Maha Kaya (tidak butuh) dari amal itu.
(HR. Ahmad dalam Musnad IV=125).

Jamaah jum’at rahima kumullah!

Bersih dalam beribadah berarti melaksanakan sesuai dengan contoh


dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam cocok dengan syari’at Allah,
bersih dari bid`ah, tradisi yang menyalahi syariah, tidak membuat
tatacara beribadah yang tiada diberi contoh oleh Rasulullah, karena
tiada lurus amalan yang dibuat-buat sendiri ini. Rasulullah mengancam
:

ٌ‫ضالَلَة‬
َ ‫ُكلُّ بِ ْد َع ٍة‬

"Setiap bid`ah adalah tersesat”. (HR. Abu Daud).

ِ َّ‫ضالَلَ ٍة فِي الن‬


‫ار‬ َ ُّ‫َو ُكل‬

”Dan setiap kesesatan berada di neraka” .

Ibadah itu harus sesuai dengan syari’at, tentang syarat dan rukunnya,
dengan niat ikhlas hanya karena Allah, itulah syarat diterimanya amal
ibadah. (Tafsir Ibnu Katsir V=110). Itu berarti bersih Iman yang
menghasilkan akhlaq dan muamalah yang bersih. Akhlaq yang
dicontohkan Rasulullah n, akhlaq yang agung lagi mengagumkan.
Dipuji oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala sepanjang masa yang di
hadapan segenap makhluq yang tunduk padaNya. Kalam Allah dalam
Al-Qur`an itulah akhlaq Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam.
Demikian diriwayatkan oleh ummul mukminin ‘Aisyah Radhiallaahu
anha :

)16 : ‫ أحمد‬،746 ‫َأتَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ ؟ … َكانَ ُخلُقُهُ ْالقُرْ َآنُ (مسلم‬

“Tidakkah anda membaca Al-Qur’an? Akhlaq beliau adalah Al-Qur’an”

Jamaah jumiah A’azza kumullah!

Dengan Al-Qur’an kalam Allah itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam memimpin, mencontohkan, membimbing, memperagakan,
membuktikan dan mendidik secara langsung sepanjang hidupnya
dengan akhlaq yang paling bersih, paling tulus kehadirat Allah dan
paling indah mengagumkan dan menjadi pedoman yang kokoh bagi
kehidupan umat sepanjang zaman.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (Al-
Ahzab: 21).

Keteladanan sebagai pemimpin, sebagai warga, sebagai anggota


ummat sebagai apapun, di dalam beragama, beraqidah, beribadah,
berakhlaq maupun bermuamalah, keteladanan beliau yang indah dan
bersih itu, tercermin dalam:

 Hati yang ikhlas, mencakup sifat-sifat marhamah penyayang,


penyantun, ramah, sabar, qana’ah, tawadhu’, adil, pemberani
dan sifat-sifat mulia seluruhnya dan jauh dari sifat-sifat buruk
seperti: riya’, kejam, kasar, kikir, ambisi, rakus, sombong,
aniaya, curang, penakut, munafiq (bermuka dua) dll. (Fana’udzu
billah min dzalik).

 Perkataan yang bersih dan indah adalah jujur, benar, singkat,


jelas, halus, manis dan menggembirakan, santun serta sesuai
dengan teman bicaranya. Rasulullah n teladan yang jauh dari
sifat dusta, berbohong, perkataan membual, bertele-tele, kasar,
pahit, mengancam, jorok, menusuk hati, kelakar dan lain-lain
yang bukan merupakan perkataan orang-orang mulia.

Dari banyak wasiat beliau dapat kita cermati satu, dua, dan mari
kita wasiatkan untuk generasi kita.

‫ق يَ ْه ِدي ِإلَى ْالبِرِّ َوِإ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِدي ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬ ِّ ‫ق فَا ِ َّن ال‬
َ ‫ص ْد‬ ِّ ‫َعلَ ْي ُك ْم بِال‬
ِ ‫ص ْد‬

“Wajib atas kalian bersifat jujur sebab kejujuran itu


menunjukkan kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu
menunjukkan kepada Surga”. (HR.Imam Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya; seperti berbohong, menipu, bicara kasar dll, jelas


beliau larang.

ِ َّ‫ب يَ ْه ِدي ِإلَى ْالفُجُوْ ِر وِإ َّن ْالفُجُوْ َر يَ ْه ِديْ ِإلَى الن‬
.‫ار‬ َ ‫ب فَِإ َّن ْال َك ِذ‬
َ ‫ِإيَّا ُك ْم َو ْال َك ِذ‬

“Jauhilah berkata bohong sebab sesungguhnya kebohongan itu


menunjukan kepada kekejian. Dan sesungguhnya kekejian itu
menunjukkan ke neraka”. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

 Perbuatan yang diteladankan adalah yang baik, yang benar


sesuai dengan hukum dan jiwa yang bersih itu. Itulah At-Taqwa
dan itulah Al-Birru.

Karena dasar keimanan itu maka setiap perbuatannya ia lakukan


sebaik-baiknya, dengan disiplin dan hati-hati.

ٌ ‫الظ ْل َم ظُلُ َم‬


)‫ (رواه مسلم‬.‫ات يَوْ َم القِيَا َم ِة‬ ُّ ‫الظ ْل َم فَِإ َّن‬
ُّ ‫وا‬
ْ ُ‫ِإتَّق‬

“Jauhilah kedhaliman sebab sesungguhnya kedhaliman itu


adalah, kegelapan di hari kiamat”. (HR. Muslim No:6523)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun,


niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat balasannya pula (QS. Al-Zalzalah 99: 7 - 8).

Dengan berpedoman dengan ayat ini maka alangkah teliti, indah


dan bersih amal mereka.

 Muamalah yang dicontohkan oleh Rasulullah sampai akhir hayat


adalah amanah yang adil, indah, bersih dan bermanfaat. Itulah
Khalifah di bumi sebagai amanah yang ditegakkan dengan jujur
oleh hamba yang tulus dan penuh tanggung jawab. Dari Ibnu
Umar Radhiallaahu anhu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
bersabda:

.)‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسُئوْ ٌل ع َْن َر ِعيَّتِ ِه (رواه البخاري‬


ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬

“Setiap anda adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya


tentang kepemimpinannya”. (HR. Al-Bukhari : 893, 5188)

َ ‫َم ْن َغ َّشنَا فَلَي‬


.‫ْس ِمنِّا‬

“Siapa yang menipu maka bukan termasuk golongan kita” . (HR.


At-Tirmidzi dari Abu hurairah, Shahih)

Menjaga dan memanfaatkan nikmat dan karunia dengan sebaik-


baiknya, sebagai hamba dan pemikul hukum Allah itu tiada
berkenan berbuat kerusakan, kecurangan, pencemaran apalagi
penghancuran. Mereka bertanggung jawab dengan ketaqwaan,
Iman dan penuh harap pahala kepada Allah dengan segenap
amal dan program-program amal shalih.

“Bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”. (At-Tiin 95: 6)

Dengan siapapun, kepada apapun, orang beriman selalu


menebarkan rahmat, kebaikan dan manfaat, dengan bersih,
murni dan indah. Mereka selalu siap menolong agama Allah:

“(yaitu orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan


mereka’ dimuka bumi; niscaya mereka mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat menyuruh berbuat yang mahruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allahlah
kembali segala urusan (Qs:22, Al-Hajj: 41)”. Mereka selalu
menjauhkan diri dari perbuatan merusak, merugikan atau
bencana, sebab itu larangan keras. Allah berfirman :

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi


sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang beriman”. (QS. Al-A’raaf 7:
85).
Jamaah rahimakumullah!

Iman pada Mizan di hari akhir dan malaikat yang mencatat amal
kita, serta tanggung jawab mengemban amanah kekholifahan
adalah juga menuntun orang beriman untuk menjaga
kebersihan, kelestarian dan manfaat lingkungan dan alam
sekitarnya, demi kemakmuran bukan kerusakan atau
pengrusakan (lihat Tafsir Ibnu Katsir I hal : 218).

Mereka aktif melaksanakan kebersihan lingkungan, reboisasi,


penghijauan dan peningkatan produktifitas alam dengan
eksplorasi yang wajar dan bertanggung jawab.

“Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu


pemakmurnya”. (Huud: 61).

Sampai benda penghalang di lintasan orang lewat saja dibuang,


disingkirkan oleh Iman yang haus amal shaleh itu. Demi
kebersihan Iman dan amalnya, demi amanah Imarah,
memakmurkan, kemakmuran (Ibnu Katsir I:218 IV 331)
‫ضلُهَا قَوْ ُل الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوَأ ْدناَهَا َإ َماطَةُ األ َذى ع َِن‬
‫اَِإل ْي َمانُ بِضْ ٌع َو َس ْبعُونَ َأوْ بِضْ ٌع َو ِستُّوْ نَ ُش ْعبَةً فََأ ْف َ‬
‫ْق (رواه مسلم)‪.‬‬ ‫الطَ ِري ِ‬

‫‪“Iman itu bercabang tujuh puluh lebih, yang paling tinggi adalah‬‬
‫‪kalimat “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah” dan‬‬
‫”‪yang paling rendah adalah menyingkirkan kotoran dari jalan.‬‬
‫)‪(HR. Muslim I/63‬‬

‫‪Jamaah jum’at A’azza kumullah‬‬

‫‪Akhirnya semoga Allah menguatkan pohon Iman kita dengan‬‬


‫‪membuahkan amal-amal shalih yang penuh manfaat sehingga‬‬
‫‪terwujud lingkungan yang bersih, kali sungai yang bersih, pantai-‬‬
‫‪lautan yang bersih, hutan, sawah, ladang semua yang hijau tanpa‬‬
‫‪tercemari, udara yang sehat dan segar sebagai buah pohon rahmat‬‬
‫‪Iman dan Islam kita, Amin ya Rabbal Alamin.‬‬

‫ت‪َ ،‬أقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا فَا ْستَ ْغفِرُوا هللاَ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّح ْي ُم‪.‬‬ ‫فَا ْستَبِقُوا ْال َخ ْي َرا ِ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ض َّل‬ ‫َأ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫ت‬
‫صلَّى هللاُ‬ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َ‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬
‫ي لَهُ‪َ .‬أ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬ ‫لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬
‫َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬
‫َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه َو َسل َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا ‪ .‬قَا َل تَ َعالَى‪ :‬يَا يُّها َ ال ِذ ْينَ‬
‫ق هللاَ يُ َكفِّرْ َعنهُ َسيَِّئاتِ ِه‬
‫ْ‬ ‫{ َو َمن يَتَّ ِ‬ ‫ق هللاَ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرجًا} َوقَا َل‪:‬‬ ‫تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ نَ ‪َ .‬وقَا َل تَ َعالَى‪َ { :‬و َمن يَتَّ ِ‬
‫َويُ ْع ِظ ْم لَهُ َأجْ رًا}‬

‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ‬


‫صالَ ِة َوال َّسالَ ِم َعلَى َرسُوْ لِ ِه فَقَا َل‪ِ{ :‬إ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي َ‬‫ثُ َّم ا ْعلَ ُموْ ا فَِإ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما}‪.‬‬
‫َءا َمنُوْ ا َ‬

‫ار ْك َعلَى‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪ .‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ْ‬
‫ق َحقا َوارْ ُزقنَا اتِّبَا َعهُ‪،‬‬ ‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َّ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ‪ .‬اَللهُ َّم ِرنَا ال َح َّ‬ ‫ت‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫ت‪َ ،‬و ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬‫َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا هَبْ لَنَا‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫َوَأ ِرنَا ْالبَا ِط َل با َ ِطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫صفُوْ نَ ‪َ ،‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ‬ ‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬ ‫ِم ْن َأ ْز َوا ِجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‪ُ .‬س ْب َحانَ َربِّ َ‬
‫َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪.‬‬

‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‪َ .‬وَأقِ ِم ال َّ‬


‫صالَةَ‪.‬‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫َو َ‬

‫‪Bacaan Khutbah Pertama :‬‬


‫ض َّل‬ ‫ت َأ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ ‪ .‬يَا يُّهَا‬
‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫َأ‬ ‫ي لَهُ‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬ ‫لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْلهُ فَالَ هَا ِد َ‬
‫ي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ نَ ‪ .‬قَا َل تَ َعالَى‪ :‬يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن‬ ‫النَّاسُ ُأوْ ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َوِإيَّا َ‬
‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوبَ َّ‬
‫ث‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َ‬ ‫ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ نَ ‪ .‬قَا َل تَ َعالَى ‪ :‬يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف ٍ‬
‫ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّ ِذيْ تَ َسآ َءلُوْ نَ بِ ِه َواَْألرْ َحا َم ِإ َّن هللاَ َكانَ َعل ْيك ْم َرقِ ْيبًا‪ .‬يَا يُّهَا ال ِذ ْينَ َءا َمنوا‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َظ ْي ًما‪.‬‬ ‫اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‪ .‬يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع ِ‬

‫ُأل‬
‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َّش َر ا ُم ِ‬
‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل‬ ‫ي هَ ْد ُ‬
‫ي ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ث ِكتَابُ هللاَ‪َ ،‬و َخ ْي َر ْالهَ ْد ِ‬ ‫ق ْال َح ِدي ِ‬ ‫َأ َّما بَ ْعدُ؛ فَِإ َّن َأصْ َد َ‬
‫صحْ بِ ِه َو َم ْن‬ ‫ار‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫ضالَلَ ٍة فِي النَّ ِ‬ ‫ضالَلَةٌ َو ُك َّل َ‬ ‫ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة َ‬
‫تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة‬

‫‪Oleh: Waznin Mahfudz‬‬

Anda mungkin juga menyukai