٣٣ – ن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواَل تُب ِْطلُ ْٓوا اَ ْع َمالَ ُك ْم
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu
merusakkan segala amalmu.
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala melarang kita melakukan sesuatu yang bisa merusak amal shaleh yang kita laku
Ada banyak perkara yang bisa merusak amal shaleh seseorang. Di antara yang sangat berbahaya adalah riy
Lantas apakah riya’ itu? Pengertian riya’ bisa dijelaskan dari segi bahasa dan istilah syar’i:
”Seseorang menampakkan sesuatu dari dirinya yang berbeda dengan keadaan dirinya yang sebenarnya, de
tujuan agar manusia memperhatikan dirinya.”
Menurut Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah, riya’ adalah menampakkan ibadah dengan
agar orang-orang melihat ibadah tersebut lalu mereka memuji pelaku ibadah tadi.” [Fathul Bari (18/336)]
Imam Al-Ghazali rahimahullah mengatakan, ”Pangkal dari riya’ adalah mencari kedudukan di hati manusia
dengan memperlihatkan kepada mereka berbagai jenis kebaikan. Jadi riya’ adalah menginginkan hamba d
melakukan ketaatan kepada Allah.” [Ihya’ Ulumiddin: 2/483]
Bahaya Riya’
Riya’ merupakan syirik yang tersembunyi yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah ﷺakan menimpa kita
”Rasulullah ﷺkeluar menemui kami. Kami saat itu sedang saling mengingatkan tentang Al-Masih Dajjal. La
Rasulullah ﷺbersabda, ”Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan atas diri k
daripada Al-Masih Ad-Dajjal?”
Kami menjawab, ”Tentu saja wahai Rasulullah.” Rasulullah ﷺbersabda, ”Syirik yang tersembunyi. Seseorang
mendirikan shalat kemudian dia memperbagus shalatnya karena dia mengetahui ada orang yang melihat.”
[Hadits riwayat Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Shahih Ibni Majah no. 340
Syirik ini disebut sebagai tersembunyi karena tertutup dari pandangan manusia dan tersimpan dalam lubu
manusia yang paling dalam, yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
Oleh karenanya lebih ditakutkan oleh Rasulullah ﷺakan menjangkiti umatnya melebihi kekhawatiran belia
terhadap Dajjal yang meskipun besar sekali fitnahnya, namun terlihat secara kasat mata tanda-tanda kedus
dan kekafirannya.
Riya’ ini membahayakan pelakunya sendiri. Minimal ada dua bahaya riya yang akan menimpa pelakunya:
1. Pertama, amalnya menjadi sia-sia karena tidak diterima oleh Subhanahu wa Ta’ala
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman berfirman dalam surat Al-Kahfi: 110
Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan amal shaleh
janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Imam Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat ini mengatakan, ”Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan
Tuhannya” maksudnya berharap pahala dan balasan yang baik dari Allah.
“maka hendaklah dia mengerjakan amal shaleh.” maksudnya amal yang sesuai dengan syariat Allah.
“dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” maksudnya
diinginkan dari amal shalehnya hanya wajah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Ini adalah dua rukun ama
diterima, yaitu amal itu harus murni karena Allah dan tepat di atas syariat Rasulullah ﷺ.”
١٨ – اجلَةَ َعج َّْلنَا لَهٗ فِ ْيهَا َما نَ َش ۤا ُء لِ َم ْن نُّ ِر ْي ُد ثُ َّم َج َع ْلنَا لَهٗ َجهَنَّ ۚ َم يَصْ ٰلىهَا َم ْذ ُموْ ًما َّم ْدحُوْ رًا
ِ ِر ْي ُد ْال َع
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa y
Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jaha
dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Imam Ibnu Katsir mengatakan tentang ayat -ayat ini dalam tafsirnya, ”Siapa saja yang beramal shaleh untu
mencari dunia, baik itu berupa puasa, atau tahajjud di malam hari, dia beramal hanya untuk mencari dunia,
akan berkata kepadanya ”Aku penuhi apa yang kamu cari di dunia berupa balasan yang sepadan dan lenya
amalan yang dia lakukan demi mencari dunia dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” [Tafs
Katsir 4/311]
َأقُ ْو ُل. َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم,ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم ِ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اآليَا,آن ْال َع ِظي ِْم
ِ ْْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر
ِ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر،َُوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِر ُْوه
َّح ْي ُم