Anda di halaman 1dari 15

‫‪1‬‬

‫‪SYUKUR NIKMAT‬‬
‫‪Oleh: Suratno, M.E.‬‬

‫ان‪َ ،‬والصَّاَل ةُ‬ ‫هلل الْموجو ِد ََأزاًل وَأب ًدا بِاَل م َك ٍ‬ ‫اَحْل م ُد ِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َْ ُْ‬ ‫َْ‬
‫ان اَأْل ْك َماَل ِن‪َ ،‬علَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد‪،‬‬ ‫الساَل م اَأْلمَتَّ ِ‬
‫َو َّ ُ‬
‫ص ْحبِ ِه َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َسيِّد َولَد َع ْدنَا َن‪َ ،‬و َعلَى آله َو َ‬
‫ك‬‫َْ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫اَل‬ ‫ه‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫له‬‫ِإ‬ ‫اَّل‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ش‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫‪،‬‬ ‫ٍ‬
‫ان‬ ‫بِِإ ْح َس‬
‫َُ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َأن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َوالَنَىِب َّ‬ ‫لَهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َّ‬
‫بع َده‪ََّ ،‬أما بع ُد‪ُ ،‬أو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى ِ‬
‫اهلل‪،‬‬ ‫َْ ُ َْ ْ ْ ْ َ ْ َ‬
‫ين َآمنُوا َو َع ِملُوا‬ ‫الْ َقاِئ ِل يِف كِتابِِه‪ِ :‬إ َّن الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ‪7‬‬ ‫الصاحِل ِ‬
‫ند‬
‫ك ُه ْم َخْي ُر الْرَب يَّة َ َ ُؤ ُ ْ َ‬
‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ز‬ ‫ج‬ ‫ات ُْأولَِئ َ‬ ‫َّ َ‬
‫ين‬ ‫د‬‫رهِّبِم جنَّات ع ْد ٍن جَت ِري ِمن حَت تِها اَأْلْنهار خالِ ِ‬
‫َْ َُ َ َ‬ ‫َ ْ َ ُ َ ْ‬
2

‫ك لِ َم ْن‬ ِ ِ ِ
ُ ‫ف َيها َأبَ ًدا َّرض َي اللَّهُ َعْن ُه ْم َو َر‬
َ ‫ َعْنهُ َذل‬B‫ضوا‬
ِ
ُ‫َخش َي َربَّه‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang penuh berkah ini, marilah
senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
subhanahu wata’ala dengan melaksanakan
kewajiban yang telah diembankan di pundak kita
serta meninggalkan larangan-Nya semaksimal yang
kita mampu. Karena dengan keduanya derajat
sebagai muttaqin dapat diraih, yang pada akhirnya
kebahagiaan dunia dan akhirat dapat diperoleh.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah….
Dalam menjalani kehidupan ini sudah selayaknya
bagi kita untuk selalu bersyukur kepada-Nya atas
segala nikmat yang telah Allah anugerahkan
kepada kita. Karena tak satu pun selain-Nya yang
mampu menghitung nikmat yang diberikan-Nya.
3
Maka sangatlah perlu untuk memahami bentuk
nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita. Kita
telah mengetahui bahwa nikmat terbagi dua,
nikmat lahir dan nikmat batin. Firman Allah Swt:
ِ ‫السماو‬
‫ات‬ َ َ َّ ‫َأن اللَّهَ َس َّخَر لَ ُكم َّما يِف‬ َّ ‫َأمَلْ َتَر ْوا‬
ِ َ‫ض وَأسبغ علَي ُكم نِعمه ظ‬
‫اهَر ًة‬ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ِ ‫اَأْلر‬ ْ ‫َو َما يِف‬
‫َّاس َمن جُيَ ِاد ُل يِف اللَّ ِه بِغَرْيِ ِع ْل ٍم‬
ِ ‫اطنَةً َو ِم َن الن‬
ِ ‫وب‬
ََ
20
‫اب ُّمنِ ٍري‬
ٍ َ‫واَل ُه ًدى واَل كِت‬
َ َ
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah
telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu ni'mat-Nya lahir dan
batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan. (QS.Luqman:20)
4
Nikmat lahir adalah nikmat yang terlihat oleh
mata sebagaimana harta, penghormatan orang,
ketampanan, kecantikan, taufiq (kemudahan) untuk
melakukan amal ketaatan, kesehatan, keturunan,
kedudukan, sungai, hujan, tanaman, hewan ternak,
air dingin dan banyak lagi lainnya.
Sedangkan nikmat batin adalah nikmat yang
didapati oleh seseorang dalam dirinya seperti
keimanan, dapat memeluk Islam, memiliki ilmu
tentang Allah, kokohnya keyakinan kepada Allah
dan dijauhkan dari penyakit dan berbagai
marabahaya, dan lain sebagainya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kewajiban setiap mukallaf (baligh dan berakal)
adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat
tersebut. Bersyukur kepada Allah adalah dengan
tidak menggunakan nikmat-nikmat dari Allah untuk
bermaksiat kepada-Nya, tidak kufur kepada Allah
dan para utusan-Nya. Barang siapa melakukan
syukur seperti ini, maka ia adalah seorang hamba
yang telah bersyukur kepada Tuhannya.
5
Sedangkan orang yang mengucapkan syukur
kepada Allah dengan lidahnya sebanyak apapun
namun masih menggunakan nikmat Allah untuk
berbuat maksiat kepada-Nya, maka hakikatnya ia
belumlah bersyukur kepada Tuhannya sebagaimana
yang diwajibkan.
Dan hendaklah difahami bahwa kita semua di hari
kiamat nanti akan dimintai pertanggungjawaban
atas nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ اَل‬:‫ال‬ َ َ‫صلَّى ال ٰلّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ


ِ ّ‫َأن رسو َل ال ٰل‬
‫ه‬ ْ ُ َ َّ
‫َأل َع ْن‬َ ‫َت ُز ْو ُل قَ َد َما َعْب ٍد َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة َحىَّت يُ ْس‬
‫ َو َع ْن َج َس ِد ِه فِْي َما‬،ُ‫َْأربَ ٍع َع ْن عُ ُم ِر ِه فِْي َما َأْفنَاه‬
‫ َو َع ْن َمالِِه‬،‫ َو َع ْن ِع ْل ِم ِه َما َذا َع ِم َل فِْي ِه‬،ُ‫َأبْاَل ه‬
‫ه‬
ُ ‫ق‬
َ ‫ف‬
َ ‫ن‬
ْ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫ك‬
ْ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫َأي‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬
‫والرتمذي يف‬
ُّ ‫ابن ِحبَّا َن‬
ُ ‫واه‬ ‫(ر‬
َ .
َ ْ َ ُ ََ َ َ ْ ْ
)‫جامعِه‬
ِ
6
“Bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: Seorang
hamba tidak akan berpindah dari suatu fase ke
fase yang lain di hari kiamat hingga ditanya
tentang umurnya dalam hal apa dihabiskan,
tentang ilmunya dalam hal apa digunakan, tentang
hartanya dari mana ia perolah dan dalam hal apa
disalurkan dan tentang jasadnya dalam hal apa
difungsikan.” (HR. Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi)
Oleh karenanya, mari kita kalkulasi amal prilaku
kita. Mari kita renungkan, sudahkah kita
bersyukur atas berbagai nikmat yang Allah
kurniakan kepada kita sebagaimana mestinya.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Di antara nikmat batin adalah nikmat teragung
yang tidak sebanding dengan nikmat apapun, yaitu
nikmat iman kepada Allah dan nikmat-nikmat yang
mengikutinya, yaitu berserah diri kepada Allah,
mencintai orang-orang shaleh, kokohnya keyakinan
kita kepada Allah, mengagungkan ilmu agama dan
semacamnya. Iman kepada Allah dan Rasul-Nya
adalah modal utama bagi seorang muslim, sehingga
7
ia adalah nikmat yang paling agung, paling utama
dan paling tinggi yang diberikan kepada manusia.
Orang yang diberi dunia (harta, jabatan dan
semacamnya) namun tidak diberi iman, maka
seakan ia tidak diberi nikmat apapun. Sebaliknya,
orang yang diberi iman dan tidak diberi dunia,
maka seakan ia tidak terhalang dari satu nikmat
pun. Rasulullah Saw. bersabda:

‫ َو َم ْن‬،‫ب‬ ُّ ِ‫الد ْنيَا َم ْن حُي‬


ُّ ‫ِإ َّن اللَّهَ َعَّز َو َج َّل يُ ْع ِطي‬
‫ن‬ ‫م‬ِ
َّ َ ْ َ ‫ِّين ِإاَّل ل‬
‫ب فَ َم ْن‬ ‫َأح‬ ‫الد‬ ‫ي‬ ِ ‫ب واَل يع‬
‫ط‬ ُّ ِ‫اَل حُي‬
َ ْ ُ َ
ُ‫َأحبَّه‬
َ ‫ِّين َف َق ْد‬
َ ‫الد‬ ‫ه‬
ُ َّ
‫َأعطَاهُ الل‬
ْ
(Maknanya: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla
memberikan (nikmat) dunia kepada orang yang Ia
cintai dan kepada orang yang tidak Ia cintai, dan
tidak memberikan nikmat agama kecuali kepada
orang yang Ia cintai” (HR. Ahmad)
Di antara nikmat ada juga yang merupakan akibat
atau buah dari nikmat iman. Nikmat ini tampak
8
pada anggota badan seseorang, seperti
melaksanakan kewajiban, menjauhi perkara haram
dan memperbanyak amal sunnah. Nikmat iman
sebenarnya adalah nikmat batin, akan tetapi
pengaruhnya terlihat pada anggota badan. Iman
adalah syarat diterimanya amal shaleh. Tanpa
iman, bentuk amal kebaikan sebanyak apapun tidak
akan diterima oleh Allah ta’ala. Orang yang mati
dalam keadaan kafir akan datang di hari kiamat
tanpa memiliki sedikit pun kebaikan, karena ia
tidak mengenal Allah dan tidak beriman kepada-
Nya. Sedangkan seorang muslim yang tidak
bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya,
lalu meninggal sebagai pelaku dosa besar, maka ia
tergantung pada kehendak Allah. Jika Allah
menghendaki, Ia akan menyiksanya dan jika Allah
menghendaki, Ia akan mengampuninya.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah…
Sedangkan orang yang diberi taufiq untuk
bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya
yang lahir dan batin, dengan melaksanakan
9
perintah Allah sehingga ia melaksanakan
kewajiban dan menjauhi perkara haram serta
menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk menaati
Tuhan-nya, maka balasan dari Tuhannya adalah
kenikmatan yang abadi, yang tidak akan punah dan
sirna. Allah ta’ala berfirman:

‫ك ُه ْم َخْي ُر‬ ‫ِئ‬‫ل‬


َ ‫ُأو‬ ِ
‫ات‬ ‫الصاحِل‬
َّ ‫وا‬ُ‫ل‬ ِ
‫م‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫وا‬ ‫ن‬‫آم‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ِ َّ‫ِإ َّن ال‬
َ ْ َ َ َ َُ َ
‫َّات َع ْد ٍن جَتْ ِري‬ ِ‫ند رهِّب‬ ِ 7 ِ ِ
ُ َ ْ َ َ ْ ُ ‫الْرَب يَّة َ َ ُؤ‬
‫ن‬ ‫ج‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ز‬ ‫ج‬
‫ِمن حَتْتِ َها اَأْلْن َه ُار َخالِ ِدي َن فِ َيها َأبَ ًدا َّر ِض َي اللَّ ُه‬
ِ ِ ِ‫عْنهم ورضوا عْنه َذل‬
ُ‫ك ل َم ْن َخش َي َربَّه‬ َ ُ َ ُ ََ ْ ُ َ
Maknanya: “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka
itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka dari
Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridla terhadap mereka dan
mereka pun ridla kepada-Nya. Itu adalah (balasan)
10
bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. al
Bayyinah: 7-8)
Mereka adalah makhluk yang paling berbahagia,
karena Allah ridla terhadap mereka sebagaimana
mereka ridla kepada-Nya. Ridla Allah adalah salah
satu sifat-Nya, yang tidak menyerupai ridla
makhluk. Karena makna ridla Allah adalah
kehendak untuk memberikan nikmat. Sedangkan
ridla para hamba kepada Tuhannya adalah
berimannya mereka kepada Allah, menerima
ketetapan-Nya dan menyerahkan segala hal
kepada-Nya. Mereka tidak memprotes dan
menyalahkan Allah dalam satu pun musibah yang
menimpa mereka. Sebaliknya mereka bersabar
untuk tetap melaksanakan kewajiban dan menjauhi
perkara haram serta menahan diri dari
menggunakan nikmat Allah dalam perbuatan
maksiat kepada-Nya. Mereka juga bersabar atas
ujian-ujian yang menimpa mereka, sehingga
balasan untuk mereka adalah ridla Allah terhadap
11
mereka. Sungguh beruntung mereka. Alangkah
berbahagianya mereka.
Kita berdoa dan memohon kepada Allah Swt, agar
kita selalu dituntun dan dibimbing di jalan yang
benar dengan hidayahnya, diberi-Nya ketabahan
dan kesabaran dalam membentuk akhlaq mulia
yang dicontohkan oleh rasul-Nya, dan semoga
kebahagiaan hakiki yang kita idam-idamkan
mendapatkan ridha-Nya. Aamiin, Ya Rabbil
‘alamin.

‫ َو َن َف َعيِن‬،‫آن الْ َع ِظْي ِم‬


ِ ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف ال ُقر‬
ْ ْ َ ُ ََ
،‫الذ ْك ِراحْلَ ِكْي ِم‬
ِّ ‫ات و‬ِ ‫وِإيَّا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن اآْل ي‬
َ َ َ ْ ْ َ
َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو‬،ُ‫َوَت َقبَّ َل ِميِّن ْ َو ِمْن ُك ْم تِاَل َوتَه‬
‫الس ِمْي ُع‬
‫الْ َعلِْي ُم‬
‫‪12‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ص ‪B‬لِّ ْي َوُأ َس ‪B‬لِّ ُم َعلَى َس ‪B‬يِّ ِدنَا‬ ‫َ َ‬‫ُأ‬ ‫و‬ ‫ى‪،‬‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫و‬‫َ‬
‫اَحْل م‪Bُ B‬د ِ‬
‫هلل‬ ‫َْ‬
‫ص‪َ B B B‬حابِِه َْأه‪Bِ B B‬ل‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫حُم َّم ٍد الْمص ‪B B‬طََفى‪ ،‬وعلَى آلِ ‪ِ B B‬‬
‫‪B‬ه‬
‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ ْ‬
‫الْ َوفَا‪َ .‬أ ْش ‪َ B B B‬ه ُد َأ ْن اَّل ِإل ‪BB B B B‬هَ ِإاَّل اهللُ َو ْح‪Bَ B B B‬دهُ‪ B‬اَل‬
‫َأن َس‪B B B‬يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب‪Bُ B B‬دهُ‬ ‫ك لَهُ‪َ ،‬وَأ ْش ‪َ B B‬ه ُد َّ‬ ‫َش ‪ِ B B‬ريْ َ‬
‫َو َر ُس‪ْ B B B B‬ولُهُ‪ََّ ،‬أما َب ْع‪Bُ B B B‬د‪َ ،‬فيَا َأيُّهَا الْ ُم ْس‪B B B B‬لِ ُم ْو َن‪،‬‬
‫اهلل الْ َعلِ ِّي الْ َع ِظْي ِم‪،‬‬ ‫ُأو ِص ‪B B B‬ي ُكم و َن ْف ِس ‪B B B‬ي بَِت ْ‪B‬ق ‪BB B‬وى ِ‬
‫ْ َ‬ ‫ْ ْ َْ‬
‫َر ُك ْم‬ ‫َأم‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬‫َأن اهللَ َأمَر ُك ْم بِ‪َْ B B B‬أم ٍر َع ِظْي ٍ‬ ‫َو ْاعلَ ُم‪Bْ B B‬وا‪َّ B‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َال‪ِ :‬إ َّن‬ ‫ص ‪B‬اَل ِة َوال َّس ‪B‬اَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه الْكَ ِرمْيِ ‪َ ،‬فق َ‬ ‫بِال َّ‬
‫‪13‬‬

‫ص‪B B B‬لُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ ‪ ،‬يَا َأيُّهَا‬ ‫ي‬ ‫تَه‬ ‫ك‬


‫َ‬ ‫اللَّه وماَل ِئ‬
‫َُُ‬ ‫َ ََ‬
‫يما‪،‬‬ ‫الَّ ِذين آمن ‪BB B‬وا ص‪B B B‬لُّوا علَي ‪Bِ B B B‬ه وس‪B B B B‬لِّموا تَس‪B B B‬لِ‬
‫َ َُ َ َ ْ َ َ ُ ْ ً‬
‫لى َس‪B B B‬يِّ ِدناَ حُمَ َّم ٍ‪B‬د‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ك‬‫ْ‬ ‫ر‬‫ص‪ِّ B B B‬ل و َس‪B B B‬لّ ِم وبَا ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫َّ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ل‬‫َ‬‫ا‬
‫ب‬ ‫ِهلل َر ِّ‬ ‫وعلى َألِ ‪Bِ B B‬ه وص‪B B B‬حبِ ِه َأمْج عِ ‪ ،‬واْحلم‪Bُ B B‬د ِ‬
‫َ َ َ َ َ ْ َ نْي َ َ َ ْ‬
‫اْلعَالَ ِم ‪:‬اللَّه َّما ا ْغ ِف‪BB B‬ر لِْلم‪ْ B B‬ؤ ِمنِ واْلُمْؤ ِم ِ‬
‫نَات‬ ‫ْ ُ نْي َ َ‬ ‫نْي َ ُ‬
‫يَاء ِمْن ُه ْم‬ ‫ات اَألح ِ‬ ‫واْملس‪B B B B B B B B B‬لِ ِم واْملس‪B B B B B B B B B‬لِم ِ‬
‫‪B‬‬
‫ْ‬ ‫نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫َ ُْ‬
‫ات‪،‬‬ ‫ك قَ ِريب جُمِ يب ال ‪BB B B B B‬دَّعو ِ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫‪B‬‬
‫‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫َألم ‪Bَ B B B‬و‬
‫َواْ ْ‪B‬‬
‫ََ‬ ‫ٌْ ُْ‬
‫َأع‪Bِّ B B B‬زى اِْإل ْس‪B B B‬الَِم‬ ‫َات‪ ،‬اَللَّه َّما ِ‬ ‫وقَا ِض‪B B B‬ى اْحلاج ِ‬
‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫‪B‬ك اْل ُك ْ‪B‬ف َ‪B‬ر ِة َواْمل ْش‪ِ B‬ركِنْي َ ‪َ ،‬و َد ِّم ْر‬ ‫واْملس‪B‬لِ ِمنْي َ ‪ ،‬و َْأهلِ‪ِ B‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬
‫َأع‪Bَ B B‬دا ءال ‪BB B‬دِّين ‪ِ ،‬إنَّك على ُك‪BB B‬ل ش ‪B B‬يٍئ ِ‬
‫قَد ْي ْر‪،‬‬ ‫َ َ َ ِّ َ ْ‬ ‫ْ َ َْ‬
‫فَع َعنَّا الْبَاَل ءَ َوالْغَاَل ءَ َوالْ َوبَاءَ‬ ‫ْ‬ ‫اللهم ْاد‬
‫‪14‬‬

‫ف‬‫َر‪َ ،‬والَْب ْغ َي َوال ُّس‪ُB B B B B‬ي ْو َ‬ ‫َوالْ َف ْح َش‪B B B B B‬اءَ َوالْ ُمْنك َ‬
‫َر ِمْنهَا‬ ‫ه‬ ‫َ‬‫ظ‬ ‫َا‬ ‫م‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫الْمختَلِفَ ةَ وال َّش ‪َ B‬داِئ َد والْ ِ‬
‫م‬
‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫ُْ َ‬
‫ص‪B‬ةً‪َ ،‬و ِم ْن بُْل‪Bَ B‬د ِان‬ ‫َدنَا هَ َذا َخا َّ‬ ‫ومَا بطَن‪ِ ،‬من بل ِ‬
‫َ َ َ َْ‬
‫قَد ْيٌر‪،‬‬ ‫الْمس‪B B‬لِ ِم ع َّامةً‪ِ ،‬إنَّك علَى ُك ‪BB‬ل ش‪B B‬ي ٍء ِ‬
‫ِّ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ ْ نْي َ َ‬
‫َأعنُي ِ‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫‪B‬ر‬
‫َّ‬ ‫‪B‬‬ ‫‪B‬‬‫ق‬‫ُ‬ ‫نَا‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫ر‬
‫ِّ‬ ‫ذ‬
‫ُ‬ ‫و‬ ‫نَا‬ ‫اج‬‫ربَّنَا هب لَنَا ِمن َْأزو ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ ْ‬
‫اج َع ْلنَا لِْل ُمت َِّقنْي َ اَِم ًام‪BB B B‬ا‪َ ،‬ربَّنَا َأتِنَا ىِف ال ‪Bُّ B B‬د ْنيَا‬ ‫َو ْ‬
‫اب النَّا ِر ‪،‬‬ ‫ذ‬ ‫َ‬‫ع‬ ‫نَا‬ ‫َألخ ر ِة حس ‪B‬ن ٍة وقِ‬ ‫‪B‬‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ىِف‬‫و‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ََ َ‬ ‫ْ‬ ‫َح َس ‪B‬نَ َ‬
‫ة‬
‫ب اْ َلعاملنِي ْ ‪.‬‬ ‫هلل َر ِّ‬‫واْحلم ُد ِ‬
‫َ‬ ‫َ َْ‬
‫إن اهللَ يَْأ ُم ُر بِالْ َع ْد ِل‬ ‫اهلل‪َّ ،........‬‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ََ‬
‫ويْن َهى َع ِن‬ ‫‪،‬‬ ‫ر‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫ِ‬
‫اء‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ان‪ ،‬وِإ‬ ‫واإْل حس ِ‬
‫َ‬ ‫ىَب‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ َ‬
‫الب ْغ ِي‪ ،‬يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ال َفحش ِ‬
‫اء‬
‫َْ َ ُ َ َ‬
‫‪15‬‬

‫تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ ،‬فَاذ ُك ُروا اهللَ الْ َع ِظْي َم‪ ،‬يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‪،‬‬
‫ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ُر‪.....‬‬ ‫َ ُ‬
‫‪َ---‬أقِ ِم الصَّاَل ة ‪---‬‬

Anda mungkin juga menyukai