Anda di halaman 1dari 8

Segala puji bagi Allah atas limpahan nikmat taufiq serta hidayah Nya, sehingga

pada pagi hari ini kita bisa melaksanakan sholat idul fitri secara berjama’ah,
setelah kita telah menyelesaikan serangkaian ibadah di bulan Ramadhan dan
menyempurnakannya dengan zakat fitrah. Semoga Allah menerima semua amal
kita, Taqabbalallahu minna wa minkum.
Allahu Akbar 3x Walillahilham…
Kembali kepada fitrah suci tanpa dosa, sebagaiman janji Allah yang disampaikan
oleh Rasulluallah Saw;

‫َّم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫من صام رمضا َن ِإميَانًا و‬


َ ‫احت َسابًا غُفَر لَهُ َما َت َقد‬
ْ َ َ ََ َ َ ْ َ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala
niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah RA )
ibarat bayi yang baru terlahir, kita kembali menjadi pribadi yang suci, kembali
kepada fitrah.

ِّ َ‫ود يُولَ ُد َعلَى الْ ِفطَْر ِة فَاََب َواهُ يُ َه ِّو َدانِِه اَْو يُن‬
‫صَرانِِه اَْو مُيَ ِّج َسانِِه‬ ٍ ُ‫ُك ُّل مول‬
َْ
“Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. kesucian seperti tabula rasa, kertas yang
belum ditulis apapun, masih putih). Maka kedua orang tuanyalah yang
membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

َ ِ‫ق هّٰللا ِ ٰۗذل‬


‫ ِّدي ُْن ْالقَيِّ ۙ ُم َو ٰل ِك َّن‬A ‫ك ال‬ ۗ
ِ ‫اس َعلَ ْيهَا اَل تَ ْب ِد ْي َل لِخ َْل‬
‫فَاَقم وجْ هكَ لل ِّديْن حن ْيفً ۗا ف ْ هّٰللا‬
َ َّ‫ط َرتَ ِ الَّتِ ْي فَطَ َر الن‬ ِ ِ َ ِ ِ َ َ ِْ
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ ۙن‬
ِ َّ‫اَ ْكثَ َر الن‬
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah .30
disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Ar
Rum : 30)

Marilah pada kesempatan yang baik ini, kita Kembali kepada fitrah/keaslian
dan kemurnian dalam visi/tujuan dan misi/jalan kehidupan di dunia merupakan
keniscayaan, karena terjaganya fitrah visi dan misi manusia akan menjadikan
seorang muslim meraih ridho Allah Swt. Bahwa Allah menciptakan manusia
dalam keadaan fitrah (dalam kebaikan), semua mengesakan Allah, taat dan
tunduk kepada Allah, hanya karena tipu daya syaitan dan pengaruh nafsunya,
sehingga banyak yang menjadi kafir. Adapun visi atau tujuan seorang muslim,
adalah dalam rangka meraih ridha Allah Swt, yaitu kebaikan di dunia dan
;kebaikan di akhirat, sebagaimana doa yang sering kita lantunkan
َ ‫َربَّنَٓا ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َّوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َح َسنَةً َّوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
)Al Baqarah 201( ‫ار‬
Seorang muslim harus berjuang untuk tujuan kebaikan di dunia, yaitu dalam ridho
Allah swt. Kebaikan tidak tentu berupa kesenangan dan kebahagiaan saja,
kebaikan yang menjadi tujuan seorang muslim di dunia juga bisa dalam bentuk
musibah ataupun ujian, atau sesuatu hal yang tidak menyenangkan juga bahkan
sebuah kematian. Karena itu, bagi seorang muslim, ukuran kebaikan adalah semua
yang datang dari Allah swt.
ِ ِ ٍ ‫عجبا َألم ِر الْمْؤ ِم ِن ِإ َّن َأمره ُكلَّه خير ولَيس ذَ َاك‬
َ ‫َألحد ِإالَّ ل ْل ُمْؤ م ِن ِإ ْن‬
‫َأص َابْتهُ َسَّراءُ َش َكَر‬ َ َ ْ َ ٌَْ ُ ُ َْ ُ ْ ًَ َ
ُ‫صَبَر فَ َكا َن َخْيًرا لَه‬
َ ُ‫ضَّراء‬ َ ‫فَ َكا َن َخْيًرا لَهُ َوِإ ْن‬
َ ُ‫َأص َابْته‬
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik.
Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan,
maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia
bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Dan semua apa yang Allah berikan kepada kita atau yang menimpa kita, serta
bagaimanapun keadaan kita adalah baik, tinggal bagaimana kita bersikap dan
bersyukur kepada Allah swt.
Demikianlah visi atau tujuan seorang muslim. Yaitu untuk mendapatkan kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat. Kebaikan di akhirat berupa dimasukkan ke dalam
syurga dan terhindar dari siksa Nya. Dan sungguh kehidupan akherat adalah alam
yang kekal.
ٰۤ ُ
‫ك هُ ْم خَ ْي ُر ْالبَ ِريَّ ۗ ِة‬
َ ‫ول ِٕى‬ ّ ٰ ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
‫تا‬
7. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk.

Allahu akbar 3x Walillahilhamdu…


Dan seorang muslim juga harus kembali kepada fitrahnya yaitu misi atau jalan
untuk meraih ridha Allah swt. Sedangkan misi seorang muslim adalah menjadi
khalifah di muka bumi untuk mengelola bumi, membuat kemaslahatan, kebaikan
dalam rangka mencari ridha Allah SWT.
ٰۤ
‫ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح‬
ُ ِ‫ض َخلِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا اَتَجْ َع ُل فِ ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد فِ ْيهَا َويَ ْسف‬ ِ ْ‫ك لِ ْل َمل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي َجا ِع ٌل فِى ااْل َر‬
َ ُّ‫ال َرب‬َ َ‫َواِ ْذ ق‬
َ‫ال اِنِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬ َ َ‫بِ َح ْم ِدكَ َونُقَدِّسُ ل‬
َ َ‫ك ۗ ق‬
30. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.” (Al Baqarah : 30)

Manusia harus Kembali pada fitrahnya sbegai khalifah, dengan jalan atau misi
sebagai berikut ;
Pertama yaitu jalan atau misi berakidah shohihah, mengesakan Allah. Menjadikan
Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan hidupnya dan tempatnya kembali.
Sebagaimana janji yang Allah ambil dari semua makhluknya sebelum terlahir,
untuk tunduk dan patuh kepada Nya. Sebagaimana disebutkan di dalam surat al
a’raf :
‫وْ ا‬Aُ‫ ِه ْدنَا ۛاَ ْن تَقُوْ ل‬A‫الُوْ ا بَ ٰل ۛى َش‬AAَ‫ربِّ ُك ۗ ْم ق‬A ُ A‫م َواَ ْشهَ َدهُ ْم ع َٰلٓى اَ ْنفُ ِس ِه ۚ ْم اَلَ ْس‬Aُْ‫ك ِم ۢ ْن بَنِ ْٓي ٰا َد َم ِم ْن ظُهُوْ ِر ِه ْم ُذ ِّريَّتَه‬
َ ِ‫ت ب‬ َ ُّ‫َواِ ْذ اَ َخ َذ َرب‬
َ‫يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة اِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰه َذا ٰغفِلِ ْي ۙن‬
172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam
keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah
Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang
demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah
terhadap ini.”

Bahwa fitrah seorang muslim adalah berakidah dan hanya mengesakan Allah swt.
Dan sesungguhnya hanya Allah lah yang disembah, diibadahi dan bergantung
seluiruh manusia, serta Allah lah tujuan akhir dari kehidupannya.
Kemudian yang kedua yaitu jalan/misi beribadah. Bahwa fitrah seorang muslim
adalah dalam rangka beribadah kepada Allah Swt. Sebagaimana disebutkan
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
56. Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Bahwa seorang muslim harus melakukan ibadah yang bersifat khusus seperti
melaksanakan shalat, zakat puasa haji dzikir dll. Juga dengan melakukan ibadah
yang bersifat umum seperti bermuamalah, bekerja, berukhuwah, bermasyarakat,
dan bersosial.
Yang ketiga seorang muslim harus kembali pada misi/jalan dengan berdakwah.
Dalam rangka untuk mewujudkan keberlangsungan ajaran islam yang sempurna
dan mempersiapkan generasi yang islami, bahwa kebaikan dan kesempurnaan
islam ini harus terus menerus disampaikan diajarkan didakwahkan dalam rangka
amar ma’ruf nahi munkar dari generasi ke generasi, dari masa ke masa hingga
samapai hari kiamat. sebagaimana Allah peringatkan di dalam al Quran;
‫هّٰلل‬ Aِ ْ‫اس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ ُل ْال ِك ٰت‬A ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ۗ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه‬
َ‫ان‬AA‫ب لَ َك‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخي َْر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
َ‫م ْال ٰف ِسقُوْ ن‬Aُ ُ‫َخ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُره‬
110. Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun
kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (ali Imran : 110)

Untuk memperoleh kemenangan dibutuhkan berbagai pengorbanan, baik jiwa, raga


maupun harta benda. Seorang muslim harus memiliki cita-cita yang tinggi, hidup
mulia atau syahid. “Isykariman au mut syahidan”
Yang keempat harus Kembali pada misi/jalan untuk berjihad fii sabilillah demi
kewibawaan dan saran untuk meraih kemenangan dan ridho Allah seorang muslim
harus berjiahad dan berjuang.
َ‫ بِا َ ْم َوالِ ُك ْم َواَ ْنفُ ِس ُك ْم فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ ٰۗذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬A‫اِ ْنفِرُوْ ا ِخفَافًا َّوثِقَااًل َّو َجا ِه ُدوْ ا‬
41. Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan
harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

ٍ ‫ مات على ُشعب ٍة من نَِف‬،‫ ومل حُي دث نفسه بالغزو‬،‫من مات ومل ي ْغز‬
«].‫ [رواه مسلم‬- »‫اق‬ َْ َُ
"Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak pernah berperang (di jalan
Allah), dan tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia mati di atas salah satu
cabang kemunafikan."
Demikanlah mulianya visi misi seorang muslim yang memiliki tujuan yang jelas,
yaitu untuk kebaikan di dunia dan kehidupan akhierat yang hakiki selamat dari
siksa api neraka.
Allahu Akbar 3x….
Tetapi kebanyakan manusia, menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya, sehingga
seluruh aktivitasnya hanya untuk meraih kehidupan dunia yang sifatnya sementara
dan fana. Banyak diantara manusia yang menjadikan aktivitas nya mulai dari
bangun tidur sampai tidur lagi hanya untuk urusan dunia. Bekerjanya, lelah
letihnya dan jerih payahnya hanya untuk urusan dunia. Banyak orang tua yang
menyekolahkan anaknya sejak kecil sampai sekolah tinggi hanya untuk menggapai
tujuan dunia semata, padahal dunia itu pasti rusak, sirna, lenyap, hancur dan
hilang, dan menjadikan manusia lalai dari tujuan utamanya. Dan pada akhirnya
akan melupakan kehidupan akhirat yang hakiki,
Padahal Allah Swt telah mengingatkan dia dalam al quran, ada puluhan ayat yang
menjadi pengingat supaya manusia tidak menjadikan dunia sebagai tujuan
hidupnya.
‫ك ُذو ْال َج ٰل ِل َوااْل ِ ْك َر ۚ ِام‬
َ ِّ‫ان َّويَب ْٰقى َوجْ هُ َرب‬
ٍ ۖ َ‫ُكلُّ َم ْن َعلَ ْيهَا ف‬
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, 27. tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki
kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (Ar Rahman : 26-27)

َ َّ‫ب ْال ُكف‬


‫ار‬ َ ‫ث اَ ْع َج‬ٍ ‫اِ ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا لَ ِعبٌ َّولَ ْه ٌو َّو ِز ْينَةٌ َّوتَفَا ُخ ۢ ٌر بَ ْينَ ُك ْم َوتَ َكاثُ ٌر فِى ااْل َ ْم َوا ِل َوااْل َوْ اَل ۗ ِد َك َمثَ ِل َغ ْي‬
ٌ ‫نَبَاتُهٗ ثُ َّم يَ ِه ْي ُج فَت َٰرىهُ ُمصْ فَ ًّرا ثُ َّم يَ ُكوْ نُ ُحطَا ًم ۗا َوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َع َذابٌ َش ِد ْي ۙ ٌد َّو َم ْغفِ َرةٌ ِّمنَ هّٰللا ِ َو ِرضْ َو‬
ُ‫ان َۗو َما ْال َح ٰيوة‬
‫ر‬Aِ ْ‫ع ْال ُغرُو‬ ُ ‫ال ُّد ْنيَٓا اِاَّل َمتَا‬
20. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan
sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam
kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan
para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan
yang palsu. (Al Hadid :20)

ُ‫ار َواُ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد فَازَ ۗ َو َما ْال َح ٰيوة‬


ِ َّ‫م يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ۗ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن الن‬Aْ ‫ت َواِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ اُجُوْ َر ُك‬ ِ ۗ ْ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
‫ر‬Aِ ْ‫ع ْال ُغرُو‬ ُ ‫ال ُّد ْنيَٓا اِاَّل َمتَا‬
185. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah
diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya. (Ali Imran 185)
َ‫َو َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَٓا اِاَّل لَ ِعبٌ َّولَ ْه ٌو َۗولَل َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ َخ ْي ٌر لِّلَّ ِذ ْينَ يَتَّقُوْ ۗنَ اَفَاَل تَ ْعقِلُوْ ن‬
32. Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri
akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu
mengerti? (Al- A’nam)

‫ن ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا َعلَى‬Aَ ْ‫ب َش ِد ْي ۙ ٍد ۨالَّ ِذ ْينَ يَ ْست َِحبُّو‬ٍ ‫ض َو َو ْي ٌل لِّ ْل ٰكفِ ِر ْينَ ِم ْن َع َذا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ۗ ْ‫ت َو َما فِى ااْل َر‬ ِ ‫ِ الَّ ِذيْ لَهٗ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
ۤ ٰ ُ‫ن ع َْن َسبِي ِْل هّٰللا ِ َويَ ْب ُغوْ نَهَا ِع َوجًا ۗ ا‬Aَ ْ‫ص ُّدو‬
‫ض ٰل ۢ ٍل بَ ِع ْي ٍد‬
َ ‫ك فِ ْي‬
َ ‫ول ِٕى‬ ُ َ‫ااْل ٰ ِخ َر ِة َوي‬
2. Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Celakalah bagi
orang yang ingkar kepada Tuhan karena siksaan yang sangat berat, 3. (yaitu) orang
yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-
halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu
berada dalam kesesatan yang jauh. (Ibrahim 2-3)

ُّ ‫الد ْنيَا مَهَّهُ َفَّر َق اللَّهُ َعلَْي ِه َْأمَرهُ َو َج َع َل َف ْقَرهُ َبنْي َ َعْيَنْي ِه َومَلْ يَْأتِِه ِم ْن‬
‫الد ْنيَا ِإاَّل َما‬ ُّ ‫ت‬ْ َ‫َم ْن َكان‬
‫الد ْنيَا َو ِه َي‬
ُّ ُ‫ت اآْل ِخَرةُ نِيَّتَهُ مَجَ َع اللَّهُ لَهُ َْأمَرهُ َو َج َع َل ِغنَاهُ يِف َق ْلبِ ِه َوَأَتْته‬ ْ َ‫ب لَهُ َو َم ْن َكان‬
ِ
َ ‫ُكت‬
ِ‫ر‬
ٌ‫اغ َمة‬ َ
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Barang siapa menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah
akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan
mendapatkan dunia kecuali apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barang siapa menjadikan
akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan menyatakan urusannya dan membuatnya kaya
hati, serta ia akan diberi dunia sekalipun dunia memaksanya." (HR. Ibnu Majah: 4095)

‫الد ْنيَا ِس ْج ُن ال ُْمْؤ ِم ِن َو َجنَّةُ الْ َكافِ ِر‬


ُّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia ibarat penjara orang-orang
mukmin dan surganya orang-orang kafir." Ibnu Majah No. 4103

َ‫ار ااْل ٰ ِخ َرةَ لَ ِه َي ْال َحيَ َو ۘانُ لَوْ َكانُوْ ا يَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ ‫َو َما ٰه ِذ ِه ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَٓا اِاَّل لَ ْه ٌو َّولَ ِع ۗبٌ َواِ َّن ال َّد‬
64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya
negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.(AL-
Ankabut : 64)

ࣖ َ‫َواَل َجْ ُر ااْل ٰ ِخ َر ِة َخ ْي ٌر لِّلَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َكانُوْ ا يَتَّقُوْ ن‬


57. Dan sungguh, pahala akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan
selalu bertakwa. (Yusuf : 57)

َ ‫هّٰللَا ُ يَ ْب ُسطُ الر ِّْز‬


ٌ ‫ق لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء َويَ ْق ِد ُر َۗوفَ ِرحُوْ ا بِ ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۗا َو َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة اِاَّل َمتَا‬
ࣖ‫ع‬
26. Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi
siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal
kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat. (Ar
Ra’d : 26)

ٍ ‫ْض َولَاْل ٰ ِخ َرةُ اَ ْكبَ ُر َد َر ٰج‬


ِ ‫ر تَ ْف‬Aُ َ‫ت َّواَ ْكب‬
‫ض ْياًل‬ ٰ َ ‫اُ ْنظُرْ َك ْيفَ فَض َّْلنَا بَ ْع‬
ٍ ۗ ‫ضهُ ْم عَلى بَع‬
21. Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang
lain). Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaan. (Al
Isra :17)

‫ث ال ُّد ْنيَا نُْؤ تِ ٖه ِم ْنهَ ۙا َو َما لَهٗ فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ِم ْن‬


َ ْ‫ث ااْل ٰ ِخ َر ِة ن َِز ْد لَهٗ فِ ْي َحرْ ثِ ٖ ۚه َو َم ْن َكانَ ي ُِر ْي ُد َحر‬
َ ْ‫َم ْن َكانَ ي ُِر ْي ُد َحر‬
ِ َّ‫ن‬
ٍ ‫ص ْي‬
‫ب‬
20. Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan
keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami
berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan
mendapat bagian di akhirat. (Asy Syura : 20)

ۗ‫َوااْل ٰ ِخ َرةُ خَ ْي ٌر َّواَب ْٰقى‬


17. padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (Al A’la :17)

‫صَب َعهُ يِف الْيَ ِّم َف ْلَيْنظُْر مِبَ َي ْر ِج ُع؟‬


ْ ‫َأح ُد ُك ْم ِإ‬ ‫ل‬‫ع‬
َ ُ ََُ ْ ‫جَي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ث‬
ْ ِ َّ‫اآلخر ِة ِإال‬
‫م‬ َ
ِ ‫الد ْنيا يِف‬
َ ُّ ‫َواهللِّ َما‬
“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian
mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan
dari laut?” (HR Muslim no 2868).

Demikianlah sebagaian dari keterangan Allah dan Rasul Nya tentang kehidupan
dunia yang sedikit, kecil, fana, dibandingkan kehidupan akherat yang Allah
siapkan yang abadi, hakiki, besar dan luas. Dan sungguh keduanya tidak bisa
dibandingkan.

Allahu Akbar 3x

Marilah kita di hari yang fitri ini, Kembali kepada tujuan kita diciptakan, yaitu
untuk memperoleh kehidupan akherat yang hakiki, untuk memperoleh kenikmatan
syurga dan terhindar dari siksa api neraka dalam ridho Allah Swt, dengan
menjalankan misi sebagai khalifah di muka bumi dengan selalu mentauhidkan
Allah, beribadah, berdakwah dan berjihad. Menjalani kehidupan dengan penuh
sabar dan syukur, serta istiqomah untuk mencari ridho Allah Swt.

Allahu Akbar 3x

Dam di akhir khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai