Anda di halaman 1dari 4

IBADAH HAJI

( Pengertian Haji, Syarat Haji, dan Keutamaannya )


Pengertian Haji
Kata al-Hajj menurut bahasa berarti “menyengaja”. Menurut istilah syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi
Ka’bah di Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh syara’.
Dalam bahasa Indonesia mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai ziarah islam
tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling suci bagi umat Islam.
Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama dan memiliki arti ‘hari libur’.
Dari akar semiotika, memiliki arti ‘mengelilingi, berkeliling’.
Dalam tradisi orang yahudi, pengantin wanitanya akan mengelilingi pengantin pria selama upacara pernikahan.
Demikian dalam Islam, orang yang melakukan ibadah haji akan mengelilingi Ka’bah.
Pada zaman sebelum era Islam, atau zaman jahiliyah, Ka’bah dikelilingi oleh banyak berhala. Pada tahun 630 M, Nabi
Muhammad dan pengikutnya berangkat dari Madinah ke Mekah untuk membersihkan Ka’bah dengan menghancurkan
berhala-berhala tersebut. Pada tahun 632 M Nabi Muhammad melakukan ziarah terakhir dengan pengikutnya dan
mengajari mereka cara melaksanakan ibadah haji. Dari sinilah ibadah haji ditetapkan sebagai salah satu rukun islam.
Selama abad pertengahan, peziarah berkumpul di kota-kota Suriah, Mesir dan Irak untuk pergi ke mekah dan
berkelompok. Pada saat Kekaisaran Ottoman, rombongan haji dikawal oleh kekuatan militer serta dokter di bawah
komando Amir Al-Hajj. Hal ini bertujuan untuk melindungi rombongan haji dari perampok badui dan untuk memastikan
bahwa peziarah mendapatkan bekal yang cukup.
Tanggal dalam melaksanakan ibadah haji ditentukan oleh kalender islam yang berdasarkan pada tahun lunar. Setiap
tahun, ibadah haji berlangsung pada 1-10 Dzulhijjah, bulan kedua belas dari kalender Islam. Diantara sepuluh hari
terakhir tersebut, pada tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai hari arafah. Karena tahun islam lebih pendek daripada tahun
Gregorian, tentunya kalender haji selalu berubah setiap tahunnya. Hal ini memungkinkan musim haji turun dua kali
dalam satu tahun Gregorian.
Hukum dari haji
Berikut adalah surat yang menerangkan kewajiban haji, yaitu surat Ali-imran ayat 97 yang berbunyi,
ٰ ٌ‫فِ ْي ِه ٰا ٰي ٌۢت‬
َ ‫ستَطَا َع اِلَ ْي ِه‬
ْ‫سبِ ْي ًًل ۗ َو َمن‬ ِ ‫س ِح ُّج ا ْلبَ ْي‬
ْ ‫ت َم ِن ا‬ ِ ‫لِل َعلَى النَّا‬ َ ‫بَيِّ ٰنتٌ َّمقَا ُم اِ ْب ٰر ِه ْي َم ەۚ َو َمنْ َد َخلَ ٗه َك‬
ِ ٰ ِ ‫ان ٰا ِمنًا ۗ َو‬
ٰٰ
‫ّللاَ َغ ِن ٌّي َع ِن ا ْل ٰعلَ ِم ْي َن‬ َّ‫َكفَ َر فَاِن‬
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah)
amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu
bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka
ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Ada juga surat Al-Baqarah ayat 196 yang berbunyi,


ٰ
ُ ‫س ُك ْم َح ٰتٰى يَ ْبل ُ َغ ا ْل َه ْد‬
‫ي‬ َ ‫ْي َو ََل ت َْح ِلقُ ْوا ُر ُء ْو‬ ِ ۚ ‫س َر ِم َن ا ْل َهد‬ َ ‫ستَ ْي‬ ْ ‫ص ْرتُ ْم فَ َما ا‬ ِ ‫لِل ۗ فَاِنْ اُ ْح‬ ِ ٰ ِ َ‫َواَ ِت ُّموا ا ْل َح َّج َوا ْل ُع ْم َرة‬
‫س ٍك ۚ فَاِ َذ ٖٓا اَ ِم ْنتُ ْم ۗ فَ َمنْ تَ َمتَّ َع‬ُ ُ‫ص َدقَ ٍة اَ ْو ن‬
َ ‫صيَ ٍام اَ ْو‬ ِ ْ‫ضا اَ ْو ِب ٖ ٖٓه اَ ًذى ِّمنْ َّر ْأ ِس ٖه فَفِ ْديَةٌ ِّمن‬ ً ‫ان ِم ْن ُك ْم َّم ِر ْي‬ َ ‫َم ِحلَّ ٗه ۗ فَ َمنْ َك‬
َ‫س ْب َع ٍة اِ َذا َر ََ ْعتُ ْم ۗ تِ ْلك‬ َ ‫صيَا ُم ثَ ٰلثَ ِة اَيَّ ٍام فِى ا ْل َح ِّج َو‬ ِ َ‫ْي فَ َمنْ لَّ ْم يَ ِج ْد ف‬ِ ۚ ‫س َر ِم َن ا ْل َهد‬ َ ‫ستَ ْي‬ ْ ‫بِا ْلعُ ْم َر ِة اِلَى ا ْل َح ِّج فَ َما ا‬
ِ ‫س ِج ِد ا ْل َح َر‬
ۗۗ ‫ام‬ ْ ‫اِ ِرى ا ْل َم‬ ِ ‫َعش ََرةٌ َكا ِملَةٌ ۗ ٰذ ِلكَ ِل َمنْ لَّ ْم يَ ُكنْ اَ ْهلُ ٗه َح‬
ِ ‫ش ِد ْي ُد ا ْل ِعقَا‬
‫ب‬ ٰ ٰ َّ‫ّللاَ َوا ْعلَ ُم ْٖٓوا اَن‬
َ َ‫ّللا‬ ٰ ٰ ‫َواتَّقُوا‬
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka
(sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia
wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa
mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak
mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu
seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Adapun hadits yang menjelaskan kewajiban ibadah haji yaitu, Diriwaytkan dariBukhari dan Muslim, Nabi SAW
bersabda,

‫صلَّى ّللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ :‫ِ َي ّللاُ َع ْن ُه َما قَال‬


َ ‫س ِم ْعتُ الن َّ ِب َّي‬ ِ ‫ب َر‬ ِ ‫الخطَّا‬َ ‫ّللا ْب ِن ُع َم َر ْب ِن‬ ِ ‫عَنْ أَ ِب ْي َع ْب ِد ال َّر ْح َم ِن َع ْب ِد‬
ٍ ‫سًلَ ُم َعلَى َخ ْم‬ ِ ‫ (بُنِ َي‬:‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‬
ْ ‫اإل‬ َ ‫ َو‬: ،‫صًلَ ِة‬ ُ ‫ش َها َد ِة أَنْ َلَ ِإلَهَ ِإَلَّ ّللاُ َوأَنَّ ُم َح َّم ًدا َر‬
َّ ‫ َو ِإقَ ِام ال‬،ِ‫س ْو ُل ّللا‬ َ
ْ ‫ان) َر َواهُ ا ْلبُ َخا ِر َو ُم‬
‫سلِ ٌم‬ َ ‫ض‬ َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ َ ‫ َو‬،‫ت‬ ِ ْ‫ َو َح ِّج البَي‬،‫َوإِ ْيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah SAW bersabda: ”Islam itu dibangun di atas
lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan
Ramadhan.”
Syarat wajib haji
Syarat haji adalah syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Jika seseorang tersebut tidak
memenuhi syarat haji, maka ia tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.
Syarat-syarat haji:
 Beragama Islam
 Berakal sehat
 Sehat secara jasmani dan rohani. Sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah haji, memahami ritual haji dan
kesiapan mental karena ibadah haji merupakan ibadah yang dilakukan selama berhari-hari.
 Baligh, mencapai usia dewasa
 Merdeka, bukan seorang budak
 Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi. Ibadah haji akan membutuhkan biaya perjalanan yang tidak
murah. Jika seseorang harus menjual satu-satunya sumber kehidupan yang dimiliki, maka hal itu tidak
dibolehkan karena akan mendatangkan banyak mudharat bagi seseorang tersebut dan keluarganya. Selain itu,
orang yang ingin melaksanakan ibadah haji juga harus menyiapkan biaya hidup untuk keluarga yang ia
tinggalkan di rumah.

Rukun-rukun haji
Berikut adalah rukun-rukun atau kegiatan yang harus dilakukan selama haji. Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka
ibadah haji tidak sah atau batal.

1. Ihram
Ihram adalah nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji untuk
setiap jamaah. Ihram dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian serba putih untuk melambangkan
kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki diharuskan mengenakan dua kain putih yang satunya dililitkan di pinggang sampai
ke bawah lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan, bisa menggunakan pakaian biasa yang
menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.
Ketika ihram ada beberapa larangan seperti tidak boleh ;
 memotong kuku,
 memakai parfum,
 mencukur rambut di bagian tubuh manapun,
 melakukan hubungan seksual,
 membunuh hewan,
 menikah,
 memakai penutup kepala bagi jamaah laki-laki dan menutup wajah dan tangan bagi jamaah perempuan.

Tujuan dari rukun ihram ini adalah ;


a. untuk menunjukkan kesetaraan semua jamaah haji di hadapan Allah SWT tanpa ada perbedaan antara orang
kaya atau orang miskin, dan lain sebagainya.
b. Mengenakan kain yang tidak dijahit merupakan simbol untuk menjauhkan manusia dari kesombongan
materi. Lewat pakaian individualitas seseorang bisa terlihat dan perbedaan serta akan terciptanya penghalang
yang memisahkan manusia.

2. Wukuf
Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam dan tidak memikirkan apapun. Namun ketika masa wukuf
hendaknya selalu berzikir dan berdoa di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit. Wukuf akan
dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.

3. Thawaf dan Sa’i


thawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah berlawanan arah jarum jam. Ketika sudah tiba
di Masjidil haram, jamaah harus melakukan thawaf kedatangan. Selama tawaf jamaah bisa mencium atau menyentuh
Hajar Aswad. Mereka berkeliling seraya mengucapkan doa. Jika jamaah tidak bisa mencium atau menyentuh Hajar
Aswad karena keramaian, jamaah cukup menunjuk batu dengan tangan mereka.
Selama tawaf, jamaah tidak diperbolehkan untuk makan, namun minum dibolehkan karena selama tawaf bisa kelelahan
atau dehidrasi karena berdesak-desakan dengan banyak orang. Untuk jamaah laki-laki dianjurkan untuk memutari
ka’bah pada tiga sirkuit awal dengan langkah yang cepat, sisanya bisa berjalan dengan santai.
jika tawaf sudah selesai, jamaah langsung melakukan sholat sebanyak dua rakaat di makam Nabi Ibrahim sebuah tempat
di dekat Ka’bah. Namun, karena banyaknya jamaah haji dari berbagai negara, jamaah bisa melaksanakan sholat dua
rakaat ini di dalam masjid. Biasanya setelah sholat jamaah akan meminum air dari sumur zamzam yang tersedia di
sekitar masjid. Tawaf diikuti dengan sa’i atau berlari-lari kecil atau berjalan di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak
tujuh kali.

4. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur atau merapikan rambut mereka. Sedangkan untuk
jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya sedikit. Ritual ini disebut dengan Tahallul. Ketika selesai
melakukan Tahallul, semua larangan dalam haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri.
Tahallul dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika jamaah sudah melaksanakan lontar jumrah. Lontar jumrah adalah
ritual melemparkan batu kerikil pada jumrah. Lontar jumrah mengingatkan jamaah haji bahwa iblis akan selalu berusaha
menghalangi orang-orang beriman yang ingin melakukan kebaikan.

Jenis-jenis haji
Ada beberapa jenis ibadah haji yang bisa dipilih oleh calon jamaah. Jamaah haji bisa memilih jenis haji yang menurut
mereka mudah untuk dilakukan. Berikut adalah jenis-jenis haji yaitu:

1. Haji AL-ifrad
Haji ifrad pada dasarnya mengacu pada melakukan ritual ibadah haji sendiri tanpa memerlukan hewan kurban. Seorang
jamaah yang melakukan bentuk haji ini disebut dengan Mufrid.

2. Haji Al-qiran
Haji qiran adalah ibadah haji di mana seseorang melakukan ibadah haji dan umrah bersama-sama saat dalam keadaan
ihram. jenis haji ini memerlukan hewan kurban untuk menyelesaikan rukun-rukunnya. Seorang jamaah yang melakukan
bentuk haji ini disebut Qaarin.

3. Haji Al-tamattu
Haji tamattu adalah ibadah haji yang paling umum. Haji ini adalah jenis haji yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad
untuk dilakukan oleh para sahabatnya. jenis haji ini mengacu pada melakukan ritual umrah selama musim haji dan
kemudian melaksanakan ritual haji antara 8 sampai 13 Dzulhijjah. Ritual umrah dan haji yang dilakukan harus dalam
keadaan ihram yang terpisah. Selain itu untuk menyelesaikan haji ini diperlukan hewan kurban. Seorang jamaah yang
melakukan ibadah haji jenis ini disebut Muttamatti.

Keutamaan haji
a) Haji adalah amalan yang afdol
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah, ia berkata
‫سولِ ِه‬ ِ َّ ِ‫ض ُل قَا َل « إِي َمانٌ ب‬
ُ ‫الِل َو َر‬ َ ‫ال أَ ْف‬
ِ ‫ى األَ ْع َم‬ُّ َ‫سئِ َل النَّبِ ُّى – صلى ّللا عليه وسلم أ‬ ُ
َ
‫ ِقي َل َماذا قَا َل « َح ٌّج َم ْب ُرو ٌر‬. » ‫ّللا‬ِ َّ ‫يل‬ َ ُ
َ ‫ِقي َل ث َّم َماذا قَا َل « َِ َها ٌد ِفى‬
ِ ‫س ِب‬
“Nabi SAW ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali,
“Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi Muhammad SAW.”

b) Bagi siapa yang melakukan ibadah haji maka akan dibalas dengan surga
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
ُ ‫َوا ْل َح ُّج ا ْل َم ْب ُرو ُر لَ ْي َ لَهُ ََزَا ٌء ِإَلَّ ا ْل َجنَّة‬
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.”

c) Haji termasuk jihad di jalan Allah SWT


Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Aisyah, ia berkata,

َ ‫ لَ ِكنَّ أَ ْف‬، َ‫ أَفًَلَ نُ َجا ِه ُد قَا َل « َل‬، ‫ض َل ا ْل َع َم ِل‬


‫ض َل ا ْل ِج َها ِد َح ٌّج َم ْب ُرو ٌر‬ َ ‫ نَ َرى ا ْل ِج َها َد أَ ْف‬، ‫ّللا‬
ِ َّ ‫سو َل‬
ُ ‫َيا َر‬
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus
berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi SAW.”

d) Haji dapat menghapus dosa-dosa


Selain mendapatkan jaminan surga, haji bisa menghapuskan dosa-dosa bagi hamba yang menjalankannya. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
.ُ‫وم ولَد ْتهُ أُ ُّمه‬
ِ َ‫رَع َكي‬ ُ ‫ َولَم ي ْف‬،‫يرفُ ْث‬
َ ،ْ‫سق‬ ْ ‫حج فَلَم‬ ِ َّ ‫سو َل‬
َّ ْ‫ من‬:‫ّللا ﷺ يَقو ُل‬ ُ ‫س ِم ْعتُ ر‬
َ :‫عن أبي هريرة قا َل‬
‫ق َعلَ ْي ِه‬
ٌ ‫متف‬
“Siapa yang melakukan haji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang
ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”
e) Haji bisa menghilangkan kefakiran di dalam diri
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda,

َّ ِ‫ب َوا ْلف‬


َ ‫ض ِة َولَ ْي‬ َّ ‫ث ا ْل َح ِدي ِد َو‬
ِ ‫الذ َه‬ َ َ‫وب َك َما يَ ْنفِى ا ْل ِكي ُر َخب‬ ُّ ‫ان الْفَ ْق َر َو‬
َ ُ‫الذن‬ ِ َ‫تَابِعُوا بَ ْي َن ا ْل َح ِّج َوا ْلعُ ْم َر ِة فَإِنَّهُ َما يَ ْنفِي‬
ُ ‫اب ِإَلَّ ا ْل َجنَّة‬
ٌ ‫ِل ْل َح َّج ِة ا ْل َم ْب ُرو َر ِة ثَ َو‬
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran
menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”

Anda mungkin juga menyukai