Rukun-rukun haji
Berikut adalah rukun-rukun atau kegiatan yang harus dilakukan selama haji. Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka
ibadah haji tidak sah atau batal.
1. Ihram
Ihram adalah nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji untuk
setiap jamaah. Ihram dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian serba putih untuk melambangkan
kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki diharuskan mengenakan dua kain putih yang satunya dililitkan di pinggang sampai
ke bawah lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan, bisa menggunakan pakaian biasa yang
menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.
Ketika ihram ada beberapa larangan seperti tidak boleh ;
memotong kuku,
memakai parfum,
mencukur rambut di bagian tubuh manapun,
melakukan hubungan seksual,
membunuh hewan,
menikah,
memakai penutup kepala bagi jamaah laki-laki dan menutup wajah dan tangan bagi jamaah perempuan.
2. Wukuf
Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam dan tidak memikirkan apapun. Namun ketika masa wukuf
hendaknya selalu berzikir dan berdoa di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit. Wukuf akan
dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.
4. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur atau merapikan rambut mereka. Sedangkan untuk
jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya sedikit. Ritual ini disebut dengan Tahallul. Ketika selesai
melakukan Tahallul, semua larangan dalam haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri.
Tahallul dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika jamaah sudah melaksanakan lontar jumrah. Lontar jumrah adalah
ritual melemparkan batu kerikil pada jumrah. Lontar jumrah mengingatkan jamaah haji bahwa iblis akan selalu berusaha
menghalangi orang-orang beriman yang ingin melakukan kebaikan.
Jenis-jenis haji
Ada beberapa jenis ibadah haji yang bisa dipilih oleh calon jamaah. Jamaah haji bisa memilih jenis haji yang menurut
mereka mudah untuk dilakukan. Berikut adalah jenis-jenis haji yaitu:
1. Haji AL-ifrad
Haji ifrad pada dasarnya mengacu pada melakukan ritual ibadah haji sendiri tanpa memerlukan hewan kurban. Seorang
jamaah yang melakukan bentuk haji ini disebut dengan Mufrid.
2. Haji Al-qiran
Haji qiran adalah ibadah haji di mana seseorang melakukan ibadah haji dan umrah bersama-sama saat dalam keadaan
ihram. jenis haji ini memerlukan hewan kurban untuk menyelesaikan rukun-rukunnya. Seorang jamaah yang melakukan
bentuk haji ini disebut Qaarin.
3. Haji Al-tamattu
Haji tamattu adalah ibadah haji yang paling umum. Haji ini adalah jenis haji yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad
untuk dilakukan oleh para sahabatnya. jenis haji ini mengacu pada melakukan ritual umrah selama musim haji dan
kemudian melaksanakan ritual haji antara 8 sampai 13 Dzulhijjah. Ritual umrah dan haji yang dilakukan harus dalam
keadaan ihram yang terpisah. Selain itu untuk menyelesaikan haji ini diperlukan hewan kurban. Seorang jamaah yang
melakukan ibadah haji jenis ini disebut Muttamatti.
Keutamaan haji
a) Haji adalah amalan yang afdol
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah, ia berkata
سولِ ِه ِ َّ ِض ُل قَا َل « إِي َمانٌ ب
ُ الِل َو َر َ ال أَ ْف
ِ ى األَ ْع َمُّ َسئِ َل النَّبِ ُّى – صلى ّللا عليه وسلم أ ُ
َ
ِقي َل َماذا قَا َل « َح ٌّج َم ْب ُرو ٌر. » ّللاِ َّ يل َ ُ
َ ِقي َل ث َّم َماذا قَا َل « َِ َها ٌد ِفى
ِ س ِب
“Nabi SAW ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali,
“Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi Muhammad SAW.”
b) Bagi siapa yang melakukan ibadah haji maka akan dibalas dengan surga
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
ُ َوا ْل َح ُّج ا ْل َم ْب ُرو ُر لَ ْي َ لَهُ ََزَا ٌء ِإَلَّ ا ْل َجنَّة
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.”