Anda di halaman 1dari 11

‫‪Hikmah dan Tujuan Agung Ibadah Haji‬‬

‫‪khotbahjumat.com/4205-hikmah-dan-tujuan-agung-ibadah-haji.html‬‬

‫‪August 30, 2016‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ﻀﻠِ ِﻪ اﻟﺪَاﺋِﻢ‪َ ،‬وﻧَ ْﺸ ُﻜ ُﺮ ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ اﻟﻌ َ‬


‫ِﻈﺎﺋ ِِﻢ‬ ‫ِ‬ ‫ْﺤﺎﻧَ ُﻪ َﻋﻠَﻰ َﻓ ْ‬ ‫‪.‬إِ ﱠن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﱠﷲِ‪ ،‬ﻧَ ْﺤ َﻤ ُﺪ ُه َوﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﯿﻨُ ُﻪ َوﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔ ُ‬
‫ِﺮهُ‪ ،‬ﻧَ ْﺤ َﻤ ُﺪ ُه ُﺳﺒ َ‬

‫ﺼﻲ ﺛَﻨَﺎ ًء َو َﻻ ُﺷ ْﻜ ًﺮا‬ ‫ﻟَ َﻚ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﺣ ْﻤ ًﺪا ﻧَ ْﺴﺘَﻠَ ﱡﺬ ﺑِ ِﻪ ذ ْ‬


‫ِﻛ ًﺮا َوإِﻧﱠ ُﻪ َﻻ ﻧُ ْﺤ ِ‬

‫ﱡ‬
‫ﺼ ًﺮا‬ ‫ﺎر ًﻛﺎ ﯾَﻘِﻞ ِﻣﺪَا ُد اﻟﺒَ ْﺤ ِﺮ َﻋ ْﻦ ُﻛ ِ‬
‫ﻨﻬ ِﻪ َﺣ ْ‬ ‫ﻟَ َﻚ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﺣ ْﻤ ًﺪا َﺳ ْﺮ َﻣ ِﺪﯾ‪‬ﺎ ُﻣﺒَ َ‬

‫َﻋﺎﺋِ َﻢ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ‬


‫اﻹ ْﺳ َﻼ ِم َﻋﻠَﻰ أَ ْﺛﺒَ ِﺖ اﻟﺪ َ‬ ‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ‪َ ،‬ﺷ َﺮ َع أَ ْر َﻛ َ‬
‫ﺎن ِ‬
‫َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ‬ ‫ﺲ أَ ْﻋ َﻼ َم َذ ِو ْي َ‬
‫اﻟﺠ َﺮاﺋ ِِﻢ‪َ ،‬‬ ‫اﻟﺤ ﱢﻖ َوﻧَ ﱠﻜ َ‬
‫ﺎر َ‬‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ اﷲِ َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ َر َﻓ َﻊ اﷲُ ﺑِ ِﻪ َﻣﻨَ َ‬
‫َو َﺳﯿﱢ َﺪﻧَﺎ ﻣ َ‬
‫ِﻞ َوأَ ْﺳ َﻤﻰ اﻟ َﻜ َﺮاﺋ ِِﻢ‪َ ،‬و َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ‫ﺎن ﻓِﻲ ﺑَ ِﺪﯾْﻊ َ‬
‫اﻟﺸ َﻤﺎﺋ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُﺮ ْﯾ ٍﺪ َراﺋ ٍِﻢ‪َ ،‬و َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ ٍ‬ ‫ُﱢ‬ ‫َ‬ ‫آﻟِ ِﻪ َوأَ ْ‬
‫ﺻ َﺤﺎﺑِﻪِ‪ ،‬أﺋِ َﻤ ِﺔ اﻟ ُﻬﺪَى ﻟِﻜﻞ ﻣ ِ‬
‫‪.‬ﺗَ ْﺴﻠِ ْﯿ ًﻤﺎ دَاﺋِ ًﻤﺎ ِدﯾَ َﻢ اﻟ َﻐ َﻤﺎﺋ ِِﻢ‬

‫‪:‬أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬

‫‪1/11‬‬
Ibadallah,

Bertakwalah kepada Allah. Bersegeralah menyibukkan diri dengan kebaikan di musim-


musim kebaikan.

﴿‫اﻟﺰا ِد اﻟﺘﱠ ْﻘ َﻮى‬


‫ْﺮ ﱠ‬َ ‫﴾ َوﺗَ َﺰ ﱠو ُدوا َﻓﺈِ ﱠن َﺧﯿ‬

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS:Al-Baqarah |


Ayat: 197).

Pada bulan ini, bulan Dzul Qa’dah dan Dzul Hijjah, terkumpul banyak kebaikan.
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Bertakwalah kepada Allah dalam keadaan
menyendiri atau di tengah keramaian. Hal itu akan menyebabkan seseorang dimasukkan
ke surga yang kekal. Sebagai balasan dari Allah Yang Maha Mulia.

Bersungguh-sungguhlah kaum muslimin untuk mengangungkan syiar dan syariat Allah.

ُ ‫ِﻚ َو َﻣﻦ ﯾُ َﻌ ﱢﻈ ْﻢ َﺷ َﻌﺎﺋ َ ﱠ‬


ِ ‫ِﺮ اﷲِ َﻓﺈِﻧﱠ َﻬﺎ ﻣِﻦ ﺗَ ْﻘ َﻮى ْاﻟ ُﻘﻠ‬
﴿‫ﻮب‬ َ ‫﴾ذﻟ‬
َ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi´ar-syi´ar Allah, maka


sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 32).

Ma’asyiral muslimin,

Di antara syariat Allah itu adalah ibadah haji. Sebagai bunga yang cahayanya telah
menerangi langit. Malam-malamnya berkilau dan telah terbit cahaya siangnya. Buah dan
dampaknya telah memberikan kebaikan dan keberkahan. Keutamaannya begitu
membekas di hati para haji. Saat ini telah datang tamu-tamu Allah di Baitullah al-Haram.
Kendaraan-kendaaran mereka telah menepi di negeri ini.

Selamat datang kepada para jamaah haji, tamu-tamu ar-Rahman. Kalian datang sebagai
tamu mulia dan agung di Mekah al-Mukarramah. Tempat paling suci di bumi. Kalian
bertalbiah antara lembah-lembah. Selamat datang kepada saudara-saudara kami dari
manapun di bagian bumi yang tersentuh cahaya matahari.

Kalian –jamaah haji di Baitullah al-Haram- di Mekah negeri haram. Tahukah saudara-
saudara yang dimaksud Mekah negeri yang haram? Di sinilah Ka’bah tegak dengan
agung. Di sinilah Kiblat yang menjadi pemersatu. Di sinilah hidayah Islam itu terbit. Di
sinilah kebenaran itu muncul dan tegak. Negeri iman dan aman. Negeri terdapat Baitullah
al-Haram. Negeri yang selalu dirindukan oleh jiwa-jiwa yang baik

Wahai sekalian jamaah haji,

2/11
Bersyukurlah kepada Allah karena Dia telah memberikan keselamatan hingga tiba di sini.
Sampai kepada apa yang dicita-citakan. Bisa hadir di tempat paling mulia. Tempat paling
suci. Anda sekalian sedang berada di sisi rumah yang tua (Ka’bah). Di sinilah doa-doa
dikabulkan. Dosa-dosa dihapuskan. Pahala-pahala jadi berat di timbangan. Maka
sibukkanlah diri Anda dengan dzikir. Ucapkan kalimat talbiyah. Senantiasa mengisi waktu
dengan ibadah, kekhusyuan, pengharapan, takut kepada Allah, berdoa, menyeru-Nya,
merendahkan diri, dan menitikkan air mata penuh harap. Mohonlah ampun atas dosa-
dosa. Berharaplah pemaafan dari Yang Maha Memaafkan lagi Maha Mulia dalam
memberi balasan.

Ma’asyiral mukminin,

Negeri ini adalah negeri yang penuh berkah. Allah telah memberinya keistimewaan
disbanding negeri-negeri lainnya. Dia beri keutamaan dan keagungan. Di antaranya
adalah disebut dengan menisbahkan kepada diri-Nya Yang Maha Tinggi.

‫اﻟﺮ ﱠﻛ ِﻊ ﱡ‬
﴿ِ‫اﻟﺴ ُﺠﻮد‬ َ ‫ِﯿﻦ َو ْاﻟ َﻘﺎﺋِﻤ‬
‫ِﯿﻦ َو ﱡ‬ ‫ِﻲ ﻟ ﱠ‬
َ ‫ِﻠﻄﺎﺋِﻔ‬ ْ ‫﴾ َو َﻃﻬ‬
َ ‫ﱢﺮ ﺑَ ْﯿﺘ‬

“dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang
beribadat dan orang-orang yang ruku´ dan sujud.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 26).

Dia bersumpah dalam beberapa ayat dalam Alquran dengan menyebut negeri ini. Negeri
yang penuh berkah ini juga memiliki beberapa nama. Yang semuanya menunjukkan
kemuliaannya. Banyaknya nama dan gelaran yang baik menunjukkan mulianya yang
dinamakan itu. Nabi bersabda,

«ِ‫أرض اﷲِ إﻟﻰ اﷲ‬ ‫ﱡ‬


ِ ‫وأﺣﺐ‬ ،ِ‫أرض اﷲ‬ ُ ‫»واﷲ إﻧﱢ ِﻚ‬
ِ ‫ﻟﺨﯿﺮ‬

“Demi Allah, sungguh engkau (Mekah) sebaik-baik bagian buminya Allah. Dan engkau
bagian bumi yang paling Allah cintai.” (HR. at-Turmudzi).

Kaum mukminin,

Negeri yang penuh berkah ini, Allah namakan dengan negeri yang aman dan haram. Ia
adalah sebuah daerah aman dan haram hingga hari kiamat. Allah berfirman,

﴿‫ِﻬ ْﻢ‬ ْ ‫ﺎس ﻣ‬


ِ ‫ِﻦ َﺣ ْﻮﻟ‬ ُ ‫﴾أَ َوﻟَ ْﻢ ﯾَ َﺮ ْوا أَﻧﱠﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ َﺣ َﺮ ًﻣﺎ آ ِﻣﻨًﺎ َوﯾُﺘَ َﺨ ﱠﻄ‬
ُ ‫ﻒ اﻟﻨﱠ‬

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan
(negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok.”
(QS:Al-‘Ankabuut | Ayat: 67).

3/11
Dan firman-Nya,

﴿‫ات ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﻲ ٍء‬ ْ ‫﴾أَ َوﻟَ ْﻢ ﻧُ َﻤ ﱢﻜﻦ ﻟﱠ ُﻬ ْﻢ َﺣ َﺮ ًﻣﺎ آ ِﻣﻨًﺎ ﯾ‬


ُ ‫ُﺠﺒَﻰ إِﻟَ ْﯿ ِﻪ ﺛَ َﻤ َﺮ‬

“Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah
suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam
(tumbuh-tumbuhan).” (QS:Al-Qashash | Ayat: 57).

Dan juga firman-Nya,

﴿‫ﺎس َوأَ ْﻣﻨًﺎ‬


ِ ‫ْﺖ َﻣﺜَﺎﺑَ ًﺔ ﻟﱢﻠﻨﱠ‬
َ ‫﴾ َوإِ ْذ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ْاﻟﺒَﯿ‬

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 125).

Di negeri ini, orang-orang yang bingung dan gelisah menjadi tenang. Orang-orang yang
dilanda perpecahan dan perselisihan menjadi aman. Nabi bersabda,

«ِ‫ﯾﻮم اﻟﻘﯿﺎﻣﺔ‬
ِ ‫ﺑﺤﺮ َﻣ ِﺔ اﷲ إﻟﻰ‬
ُ ‫ ﻓﻬﻮ ﺣﺮا ٌم‬،‫واﻷرض‬
ِ ‫اﻟﺴﻤﺎوات‬
ِ ‫ﺣﺮ َﻣ ُﻪ اﷲُ ﯾﻮ َم ﺧﻠﻖ‬
‫»إن ﻫﺬا اﻟﺒﻠَ َﺪ ﱠ‬
‫ﱠ‬

“Negeri ini telah Allah haramkan sejak hari ketika Dia menciptakan langit dan bumi. Maka
dia haram (mulia) dengan kemuliaan dari Allah hingga hari kiamat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Inilah tempat yang paling aman. Kemanan yang senantiasa stabil. Mereka yang merusak
keamanannya dengan tipu daya diancam dengan adzab yang keras.

﴿‫ِﯿﻢ‬ َ ٍ ‫ِﻦ َﻋ َﺬ‬


ْ ‫ُﺮ ْد ﻓِﯿ ِﻪ ﺑِﺈِْﻟ َﺤﺎ ٍد ﺑِ ُﻈ ْﻠ ٍﻢ ﻧﱡﺬ ِْﻗ ُﻪ ﻣ‬
ٍ ‫اب أﻟ‬ ِ ‫﴾ َو َﻣﻦ ﯾ‬

“dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya
akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 25).

Ini ancaman bagi mereka yang memiliki keinginan, bagaimana pula bagi mereka yang
melakukan aksi nyata?! Tentu lebih mengerikan dan lebih berbahaya.

Ingatlah doa kekasih Allah, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam,

﴿‫ﺻﻨَﺎ َم‬ َ ْ ‫ِﻲ أَن ﻧﱠ ْﻌﺒُ َﺪ‬


ْ ‫اﻷ‬ ْ ‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻫ َﺬا ْاﻟﺒَﻠَ َﺪ آ ِﻣﻨًﺎ َو‬
‫اﺟﻨُ ْﺒﻨِﻲ َوﺑَﻨ ﱠ‬ ْ ‫اﻫﯿ ُﻢ َر ﱢب‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ ‫﴾ َوإ ْذ َﻗ‬
َ ‫ﺎل إِﺑ‬ ِ

4/11
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala.” (QS:Ibrahim | Ayat: 35).

Inilah Mekah al-Mukarramah. Mekah, negeri Islam dan iman. Negeri bersejarah dan
agung. Mekah, negeri tauhid, iman, dan aman. Inilah ibunya para ngeri. Dan sebaik-baik
tempat di muka bumi.

Kaum muslimin,

Haji adalah ibadah yang agung. Ia memiliki tujuan dan manfaat. Ada adab dan hikmah
yang harus dipenuhi oleh jamaah agar mereka mendapatkan haji yang diterima. Agar
mereka kembali ke negeri-negeri mereka dengan membawa dampak positif.

Tujuan terpenting dari ibadah ini adalah hendaknya ibadah haji bertujuan merealisasikan
tauhid yang murni kepada Allah.

﴿‫ْﺖ أَن ﱠﻻ ﺗُ ْﺸ ِﺮ ْك ﺑِﻲ َﺷ ْﯿﺌًﺎ‬


ِ ‫ﺎن ْاﻟﺒَﯿ‬
َ ‫اﻫﯿ َﻢ َﻣ َﻜ‬ ْ ْ
ِ ‫ْﺮ‬ ِِ ‫﴾ َوإِذ ﺑَ ﱠﻮأﻧَﺎ‬
َ ‫ﻹﺑ‬

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah
(dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun…” (QS:Al-Hajj |
Ayat: 26).

Menjauhi segala sesuatu yang menyelisihi Alquran dan Sunnah. Dan menyelisihi segala
keyakinan yang tidak ada pada generasi pertama umat ini.

Sungguh telah datang kepada kita suatu pertemuan Islami yang agung. Pertemuan yang
penuh pelajaran tentang persatuan dan kesatuan. Pertemuan yang mengajarkan kita
agar jauh dari perselisihan dan fanatik, berkelompok-kelompok, menyebarkan isu, dan
menghalangi manusia dari jalan kebenaran dengan cara yang dusta.

Hendaknya umat Islam berhati-hati dari isu-isu yang beradar di media masa sekarang.
berhati-hati dari fitnah-fitnah dan isu-isu yang butuh penelitian yang mendalam. Butuh
kroscek akan kebenarannya. Dan tetap bersatu menghadapinya.

Jadilah Anda orang yang perhatian terhadap apa yang diderita umat ini. Berupa
kelemahan dan berpecah. Saling berselisih dan berkelopok. Dari tempat yang penuh
berkah ini, dari tempat turunnya wahyu, dan tempat munculnya risalah Islam, lihatlah.
Terutama permasalahan akidah dan keimanan. Permasalahan Palestina dan Masjid al-
Aqsha yang dijajah. Saat orang-orang Yahudi mengangkat senjata mereka menodai
kehormatan Masjid al-Aqsha. Mereka berulang kali melakukan percobaan merusak
kehormatannya.

Demikian juga dengan negeri Syam yang penuh kesabaran. Semoga Allah mempercepat
kemenagannya. Kemudia bagaimana perhatian kita terhadap muslim Myanmar?
Saudara-saudara kita di Irak dan Yaman?

5/11
Bukankah tempat-tempat ini memiliki hak juga yang harus ditunaikan oleh umat Islam
secara umum? Sekarang kita berada di waktu dan tempat untuk menunaikah kewajiban
haji. Jadikanlah ibadah ini titik tolak pemersatu di atas tauhid. Karena syiar Isla itu
bersatu bukan berpecah belah. Saling menyayangi bukan saling memusuhi.

‫ْﻞ ﱠ‬
﴿‫اﷲِ َﺟﻤِﯿ ًﻌﺎ َو َﻻ ﺗَ َﻔ ﱠﺮ ُﻗﻮا‬ ِ َ‫اﻋﺘ‬
ِ ‫ﺼﻤُﻮا ﺑِ َﺤﺒ‬ ْ ‫﴾ َو‬

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai.” (QS:Ali Imran | Ayat: 103).

Jamaah haji sekalian,

Betapa bahagianya perasaan jamaah haji dan peziarah Ka’bah ini. peziarah tempat suci
yang penuh berkah ini. tempat yang dikelilingi oleh pemuliaan dan penghormatan. Maka,
janganlah Anda menumpahkan darah di sini. Jangan menebang pohon-pohonnya.
Jangan membuat hewan-hewan lari terburu. Jangan mengambil barang temuan kecuali
untuk mengumumkannya. Tidak boleh berbuat sesuatu yang bertentangan dengan tujuan
syariat dan manhaj Islam di tempat ini. janganlah berseru kecuali hanya kepada Allah
semata. Tidak boleh mengangkat syiar kecuali syiar mentauhidkan Allah dan talbiyah:
labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syarika labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal
mulk laa syarikalak.

Dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits dari Jabir radhiallahu ‘anhu tentang tata
cara haji Nabi . Jabir berkata, “Rasulullah berihram dengan tauhid.”

Tidak halal bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menyakiti atau
mengganggu seorang muslim pun saat menunaikan haji. Atau memalingkan tata cara
ibadah haji dari yang telah dituntunkan sayyidil mursalin, Rasulullah . Haji adalah
kewajiban dan ibadah yang suci. Bukan untuk tujuan-tujuan tertentu. Bukan untuk
kampanye politik. Bukan untuk mengadakan unjuk rasa dan demonstrasi. Atau untuk
mengadakan perdebatan.

﴿‫َال ﻓِﻲ ْاﻟ َﺤ ﱢﺞ‬ َ ‫ِﯿﻬ ﱠﻦ ْاﻟ َﺤ ﱠﺞ َﻓ َﻼ َر َﻓ َﺚ َو َﻻ ُﻓ ُﺴ‬


َ ‫ﻮق َو َﻻ ِﺟﺪ‬ ِ ‫ضﻓ‬ ٌ ‫ُﺮ ﱠﻣ ْﻌﻠُﻮ َﻣ‬
َ ‫ﺎت َﻓ َﻤﻦ َﻓ َﺮ‬ ٌ ‫﴾اﻟ َﺤ ﱡﺞ أَ ْﺷﻬ‬
ْ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik
dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 197).

Bukan untuk syiar-syiar tertentu selain dari tauhid. Tidak boleh menodai kehormatan dua
tanah haram. Tidak boleh melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan syariat. Tidak
boleh mengadakan kekacauan dan merusak keamanannya. Atau melakukan bentuk
apapun yang dapat menyebabkan kekacauan. Atau sesuatu yang menyelisihi aturan
syariat.

6/11
Haji adalah kewajiban yang agung. Ia bukanlah syiar politik. Bukan pula seruan dan
ajakan kepada kelompok tertentu. Ini adalah perjalanan keimanan. Tujuannya agung.
Nilai kandungannya luhur. Ini adalah kesempatan untuk bertaubat kepada Allah dan
kembali kepada-Nya. Kesempatan teguh di jalan Allah yang lurus. Jauh dari pemikiran
dan keyakinan yang menyimpang. Pemikiran yang menyelisihi manhaj islami.

Manfaatkanlah waktu-waktu ini. jangan kalian sia-siakan untuk berdebat dan


mengadakan dokumentasi. Mungkin sebagian Anda tidak memiliki kesempatan untuk
mengulang ibadah ini, maka jangan sampai menyesal di saat kemudian.

Ya Allah tambahkanlah keagungan, kemuliaan, dan wibawa pada Rumah-Mu ini.


tambahkanlah bagi mereka yang mengangungkan dan memuliakannya dari kalangan
jamaah haji dan umrah, kemuliaan, keagungan, dan wibawa pula.

َ َ‫ﺎس ﻟَﻠﱠﺬِي ﺑِﺒَ ﱠﻜ َﺔ ُﻣﺒ‬


َ ‫ﺎر ًﻛﺎ َو ُﻫ ًﺪى ﻟﱢْﻠ َﻌﺎﻟَﻤ‬
‫( ﻓِﯿ ِﻪ‬96) ‫ِﯿﻦ‬ ِ ‫ﺿ َﻊ ﻟِﻠﻨﱠ‬ ٍ ‫ ﴿إِ ﱠن أَ ﱠو َل ﺑَﯿ‬:‫أﻋﻮذ ﺑﺎﷲ ﻣﻦ اﻟﺸﯿﻄﺎن اﻟﺮﺟﯿﻢ‬
ِ ‫ْﺖ ُو‬ ُ

ً ِ‫ﺎع إﻟَ ْﯿ ِﻪ َﺳﺒ‬ ِ ‫ﺎس ِﺣ ﱡﺞ ْاﻟﺒَﯿ‬


َ ْ ‫ْﺖ َﻣ ِﻦ‬ ‫ﱠ‬
‫ﯿﻼ َو َﻣﻦ َﻛ َﻔ َﺮ‬ ِ َ ‫اﺳﺘَﻄ‬ ِ ‫ﺎن آ ِﻣﻨًﺎ َوِﷲِ َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠ‬
َ ‫َﺧﻠَ ُﻪ َﻛ‬
َ ‫اﻫﯿ َﻢ َو َﻣﻦ د‬ َ ‫ﺎت ﱠﻣ َﻘﺎ ُم إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ ٌ َ‫ﺎت ﺑَﯿﱢﻨ‬
ٌ َ‫آﯾ‬

َ ‫ِﻲ َﻋ ِﻦ ْاﻟ َﻌﺎﻟَﻤ‬


97 ،96 :‫ِﯿﻦ﴾ ]آل ﻋﻤﺮان‬ ‫] َﻓﺈ ﱠن ﱠ‬.
‫اﷲَ َﻏﻨ ﱞ‬ ِ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,


ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS:Ali Imran | Ayat:
96-97).

،‫ أَُﻗ ْﻮ ُل َﻗ ْﻮﻟِﻲ َﻫ َﺬا‬،ِ‫اﻟﺤ ْﻜ َﻤﺔ‬


ِ ‫ﺎت َو‬ َ ‫ْﻬ َﻤﺎ ﻣ‬
ِ َ‫ِﻦ اﻵﯾ‬ ُ ‫ َوﻧَ َﻔ َﻌﻨِﻲ َوإﯾ‬،ِ‫اﻟﺴﻨﱠﺔ‬
ِ ‫ﱠﺎﻛ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎ ِﻓﯿ‬ ِ ُ ‫آن َو‬
ِ ‫اﻟﻘ ْﺮ‬ ْ ‫ﺎر َك اﷲُ ﻟ‬
ُ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻲ‬ َ َ‫ﺑ‬
ِ َ‫اﻟﺨ ِﻄ ْﯿﺌ‬
،‫ﺎت‬ ُ ‫ِﻦ َﺟ ِﻤﯿْﻊ‬
َ ‫اﻟﺬﻧُ ْﻮ ِب َو‬ ْ ‫ﺎت ﻣ‬
ِ ‫ُﺴﻠِ َﻤ‬ َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
ْ ‫ْﻦ َواﻟﻤ‬ ْ ‫ِﺮ اﻟﻤ‬ َ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟ‬ َ ‫اﻟﺠﻠِﯿ‬ ُ ‫َوأَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ‬
َ ‫ِﺮ اﷲَ اﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿ َﻢ‬
ِ ِ ‫ِﺴﺎﺋ‬ ْ ‫ْﻞ ﻟ‬
َ ‫ إِﻧﱠ ُﻪ َﻛ‬،ِ‫ﱠﻜ ْﻢ ﺛُ ﱠﻢ ﺗُ ْﻮﺑُﻮا إِﻟَ ْﯿﻪ‬
‫ﺎن ﺗَ ﱠﻮاﺑًﺎ َر ِﺣ ْﯿ ًﻤﺎ‬ ُ ‫ِﺮ ْوا َرﺑ‬ ْ ‫ َﻓ‬.
ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬

Khutbah Kedua:

،‫ﺎﺣﺎ‬
ً ‫ﺿ‬‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ َﺷ َﻬﺎ َد ًة أَ ْﺷ َﺮ َق ﻧُ ْﻮ ُر َﻫﺎ َو ﱠ‬
َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ‬،‫ﱠﺎﺣﺎ‬
ِ ِ ِ ً ‫اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ َﺣ ْﻤ ًﺪا ﻟَ ْﻢ ﯾَ َﺰ ْل َﻓﯿ‬

َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َوﺑ‬


‫ﺎر َك َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ‬ َ ،‫ﺻ َﻼ ًﺣﺎ‬ ْ ‫ْﻦ ِﱠﷲِ د‬
ْ ِ‫َﻋ َﻮ ًة َوإ‬ َ َ‫ أَ ْﺧﻠ‬،‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ اﷲِ َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ‬
َ ‫ﺺ اﻟ ِﺪﯾ‬ َ ‫َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ ﻣ‬
َ ‫ َﻣﺎ ﺗَ َﻌﺎ َﻗﺒَ ْﺖ‬.
ِ ‫ﺎن إِﻟَﻰ اﻟﯿَ ْﻮ ِم اﻟ ﱢﺪﯾ‬
‫ْﻦ‬ َ ‫ َواﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ‬،‫ﺎﺣﺎ‬
ٍ ‫ْﻦ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ‬ ً َ‫ﺻﺒ‬ ُ ‫اﻷ ْز َﻣ‬
َ ‫ﺎن َﻣ َﺴﺎ ًء َو‬

7/11
‫أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬:

ِ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ – اﻟ َﻘﺎﺋ‬


:‫ِﻞ‬ ِ َ‫ َوأَ ﱡد ْوا َﻣﻨ‬،- ِ‫َﻓﺎﺗﱠ ُﻘﻮا اﷲ – ِﻋﺒَﺎ َد اﷲ‬
ْ ‫ﺎﺳ َﻜ ُﻜ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َو ْﻓ ِﻖ ُﺳﻨﱠ ِﺔ اﻟﻤ‬
َ – ‫ُﺼ َﻄ َﻔﻰ‬
ِ َ‫»»ﺧ ُﺬ ْوا َﻋﻨﱢﻲ َﻣﻨ‬.
‫ﺎﺳ َﻜ ُﻜ ْﻢ‬ ُ

Saudaraku kaum muslimin,

Sesungguhnya tujuan agung dan hikmah yang mulia dari disyariatkannya ibadah haji
adalah membuat jiwa dan anggota badan tenang. Menghapuskan dosa dan kesalahan.
Menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik. Hal inilah yang disabdakan oleh Nabi ,

« ‫» َﻣ ْﻦ َﺣ ﱠﺞ ِﱠﷲِ َﻓﻠَ ْﻢ ﯾَ ْﺮ ُﻓ ْﺚ َوﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﻔ ُﺴ ْﻖ َر َﺟ َﻊ َﻛﯿَ ْﻮ ِم َوﻟَ َﺪ ْﺗ ُﻪ أُ ﱡﻣ ُﻪ‬

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat
kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”
(Muttafaqun ‘alaih).

Ketauhilah merupakan fadhilah dari Allah dan besarnya nikmat-Nya adalah stabilnya
keadaan dua tanah haram. Sehingga orang-orang yang datang ke sana bisa merasakan
suasana keimanan, keamanan, stabil, dan nyaman. Tentu saja hal ini juga –setelah
nikmat dari Allah- merupakan jasa dari pemerintah negeri ini yang menetapkan aturan-
aturan dan memberikan khidmat yang sungguh-sungguh. Agar supaya tercapai tujuan
yang agung ini.

Wahai sekalian jamaah haji,

Jadilah kalian penolong para petugas keamanan. Taatilah peraturan. Cegahlah terjadinya
kepadatan dan desak-desakan. Doakanlah mereka yang menjaga perbatasan negeri
tanah haram ini.

Saling tolong-menolonglah dengan petugas-petugas di dua tanah suci. Bagi petugas


administrasi maupun petugas keamanan. Karena mereka telah bekerja dengan tekun dan
kesungguhan. Betapa banyak usaha mereka, upaya mereka untuk mengatur dan menata
semuanya untuk berkhidmat kepada kalian jamaah haji. Mereka berlelah-letih untuk
kenyamanan kalian. Mereka dermakan diri mereka demi keselamatan kalian.

Jika kalian merasakan suatu kebingungan dalam permasalahan agama dan manasik haji
kalian, maka jangan ragu untuk bertanya dan meminta bimbingan pada petugas. Dengan
karunia Allah, mereka tersebar di berbagai sudut.

Ibadallah, jamaah haji sekalian,

8/11
Jadikanlah akhlak mulia kalian sebagai penolong kalian. Tolonglah yang lemah dan
membutuhkan. Beri pengarahan dan bimbingan dengan lemah lembut. Hendaknya kalian
bersikap tenang, lemah-lembut, dan kasih sayang. Jauhilah hal-hal yang dapat
mengganggu dan berdesak-desakan. Saling tolong-menolonglah. Bersyukurlah kepada
Allah Rabb kalian yang telah menyampaikan kalian di Baitullah al-Haram dalam keadaan
iman, aman, mudah, dan penuh keselamatan.

Haji adalah ibadah prilaku. Ia merupakan syariat yang menjamin keamanan dan
keselamatan. Syiar cinta dan kasih sayang. Syiar persaudaraan dan penjagaan. Bukan
perselisihan dan perpecahan.

Semoga Allah menjaga para jamaah haji peziarah Baitullah al-Haram. Melanggengkan
keimanan dan rasa aman mereka. Rasa tenang dan nyaman mereka. Menyempurnakan
manasik haji mereka dengan mudah. Dan mencatat pahala yang besar. Menjadikan haji
mereka haji yang mabrur. Usaha yang diterima. Dosa yang diampuni. Dan
mengembalikan mereka kepada keluarga di negeri mereka dalam keadaan selamat dan
bahagia. Dalam keadaan mendapat pahala. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha
Dermawan lagi Mulia.

– ‫ﱡﻜ ْﻢ‬ َ ‫ َﻛ َﻤﺎ أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ْﻢ ﺑِ َﺬﻟ‬،‫ُﺠﺘَﺒَﻰ‬


ُ ‫ِﻚ َرﺑ‬ ْ ‫ْﺐ اﻟﻤ‬ ْ ‫ُﻮا – َر ِﺣ َﻤ ُﻜ ُﻢ اﷲُ – َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ اﻟﻤ‬
َ ‫ َو‬،‫ُﺼ َﻄ َﻔﻰ‬
ِ ‫اﻟﺤﺒِﯿ‬ ْ ‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َو َﺳﻠﱢﻤ‬
َ ‫َﻫ َﺬا َو‬
‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ‬ َ ‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا‬ َ ‫ُﺼﻠﱡ‬ ‫ ﴿إ ﱠن ﱠ‬:‫ﻻ َﻛﺮ ْﯾ ًﻤﺎ‬
َ ‫اﷲَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ ﯾ‬ ِ
ً َ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫ َﻓ َﻘﺎل ﺗَ َﻌﺎﻟﻰ َﻗ ْﻮ‬،- ‫َﺟﻞ َو َﻋ َﻼ‬
ُ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ َﻋﻠَ ﱠﻲ‬
َ ‫ﺻ َﻼ ًة‬ َ ‫ » َﻣ ْﻦ‬:- ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ َو َﻗ‬،[56 :‫َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿ ًﻤﺎ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‬
َ – ‫ﺎل‬
‫»ﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ ﺑِ َﻬﺎ َﻋ ْﺸ ًﺮا‬.
َ

‫اﻟﺴ َﺤ ِﺮ‬
‫ْﻞ َو ﱠ‬ ٌ ‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢﻢ ُﻛﻠﱠ َﻤﺎ ﻟَ َﻤ َﻌ ْﺖ َﻛ َﻮاﻛ‬
ِ ‫ِﺐ ﻓِﻲ ِﻇ َﻼ ِم اﻟﻠَﯿ‬ َ ‫ﯾَﺎ َر ﱢب‬

‫ﻀ ٍﻞ أَ ْﺣ َﺴ َﻦ ﱢ‬
‫اﻟﺴﯿَ ِﺮ‬ ْ ‫ْﻦ ﺑِ َﻔ‬
َ ‫ِﺰﯾ‬
ِ ‫اﻟﺤﺎﺋ‬
َ ‫ﺎﻃﺒَ ًﺔ‬
ِ ‫اﻟﺼ ْﺤ ِﺐ َﻗ‬
َ ‫ْﻊ‬ِ ‫وآﻟِ ِﻪ َو َﺟ ِﻤﯿ‬

،‫ إِﻧﱠ َﻚ َﺣﻤِﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠﯿ ٌﺪ‬،‫اﻫﯿ َﻢ‬


ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫اﻫﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ ِ ‫ْﺮ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﯿ‬
َ ‫ْﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬ َ ‫ َﻛ َﻤﺎ‬،ٍ‫ُﺤ ﱠﻤﺪ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬
َ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
َ ‫اﻫﯿ َﻢ ﻓِﻲ ْاﻟ َﻌﺎﻟَﻤ‬
‫ إِﻧﱠ َﻚ َﺣﻤِﯿ ٌﺪ‬،‫ِﯿﻦ‬ ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫اﻫﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ َ ‫ﺎر ْﻛ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ َ‫ َﻛ َﻤﺎ ﺑ‬،ٍ‫ُﺤ ﱠﻤﺪ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬ ِ َ‫َوﺑ‬
‫ أَﺑِﻲ‬:‫ِﻲ‬‫ َواﻟ َﻘ ْﺪ ِر اﻟ َﻌﻠ ﱢ‬،‫ِﻲ‬‫اﻟﺠﻠ ﱢ‬
َ ‫ف‬ َ ‫ َذ ِو ْي‬،‫اﻟﺤﻨَ َﻔﺎ ِء‬
ِ ‫اﻟﺸ ِﺮ‬ ُ ‫اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء‬ َ ْ َ‫ ا‬،‫اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء‬
ُ ‫ﻷ ْرﺑَ َﻌ ِﺔ‬ َ ‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋﻦ‬
ُ ‫اﻷﺋِ ﱠﻤ ِﺔ‬ َ ‫ار‬ ْ ‫ َو‬،‫َﻣ ِﺠﯿ ٌﺪ‬
ِ
‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم‬ٍ ‫ْﻦ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ‬ َ ‫اﻟﺼ َﺤﺎﺑَ ِﺔ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ‬
َ ‫ َواﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ‬،‫ْﻦ‬ َ ‫ِﺮ‬ ِ ‫ َو َﻋ ْﻦ َﺳﺎﺋ‬،‫ِﻲ‬ ‫ َو َﻋﻠ ﱟ‬،‫ﺎن‬ َ ‫ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ‬،‫ َو ُﻋ َﻤ َﺮ‬،‫ﺑَ ْﻜ ٍﺮ‬

َ ‫اﺣ ِﻤﯿ‬
‫ْﻦ‬ ِ ‫اﻟﺮ‬ ‫ِﻚ ﯾَﺎ أَ ْر َﺣ َﻢ ﱠ‬َ ‫ َو َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﺮ ْﺣ َﻤﺘ‬،‫ْﻦ‬
ِ ‫اﻟ ﱢﺪﯾ‬.

9/11
‫ْﻦ‪َ ،‬و َﺳﻠﱢ ْﻢ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ‬ ‫ﱠ َ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬
‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻫ َﺬا اﻟﺒَﻠَ َﺪ آ ِﻣﻨًﺎ ًﻣ ْﻄ َﻤﺌِﻨ‪‬ﺎ‬ ‫اﺣ ِﻢ َﺣ ْﻮ َز َة اﻟ ﱢﺪﯾ ِ‬
‫ْﻦ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ﺎج َواﻟ ُﻤ ْﻌﺘَﻤ ِ‬
‫ِﺮﯾ َ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و َﺳﻠﱢﻢ ُ‬
‫اﻟﺤ ﱠﺠ َ‬ ‫ﺎج َواﻟ ُﻤ ْﻌﺘَﻤ ِ‬
‫ِﺮﯾ َ‬ ‫اﻟﺤ ﱠﺠ َ‬
‫ُ‬
‫ْﻦ‬ ‫ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد اﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫‪َ .‬و َﺳﺎﺋ َ‬

‫ُﻮ ِﻋﻨَﺎ‪َ ،‬و َو ﱢﻓ ْﻖ أَﺋِ ﱠﻤﺘَﻨَﺎ َو ُو َﻻ َة‬ ‫ﻻ ْﺳﺘ ِْﻘ َﺮ َ‬


‫ار ﻓِﻲ ُرﺑ ْ‬ ‫ِﻲ أَ ْو َﻃﺎﻧِﻨَﺎ‪َ ،‬وأَدِم َ‬
‫اﻷ ْﻣ َﻦ َوا ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ آ ِﻣﻨﱠﺎ ﻓِﻲ أَ ْو َﻃﺎﻧِﻨَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ آ ِﻣﻨﱠﺎ ﻓ ْ‬
‫ﺎﺻﯿَﺘِ ِﻪ ﻟ ِْﻠﺒِ ﱢﺮ َواﻟﺘﱠ ْﻘ َﻮى‪،‬‬ ‫ِﻲ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻘ ُﻪ ﻟِ َﻤﺎ ﺗُ ِﺤ ﱡﺐ َوﺗَ ْﺮ َ‬
‫ﺿﻰ‪َ ،‬و ُﺧ ْﺬ ﺑِﻨَ ِ‬ ‫ﺎﻟﺤ ﱢﻖ إِ َﻣﺎ َﻣﻨَﺎ َو َوﻟ ﱠ‬ ‫أُﻣ ْ‬
‫ُﻮ ِرﻧَﺎ‪َ ،‬وأَﯾﱢ ْﺪ ﺑِ َ‬
‫اﻟﺸﺮ ْﯾ َﻔﯿ ِ ْ‬ ‫اﻟﺠ َﺰا ِء َﻋﻠَﻰ َﻣﺎ َﻗ ﱠﺪ َم ﻟ ِْﻠ َﺤ َﺮ َﻣﯿ ِ‬ ‫ِﺤ َﺔ َو ْ‬ ‫ﱢﺊ ﻟَ ُﻪ اﻟﺒِ َﻄﺎﻧَ َﺔ ﱠ‬
‫ْﻦ‪،‬‬ ‫ﺎج َواﻟ ُﻤ ْﻌﺘَﻤ ِ‬
‫ِﺮﯾ َ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬وﻟِﻠ ُﺤ ﱠﺠ ِ‬ ‫ْﻦ َ ِ‬ ‫ْﺮ َ‬‫اﺟ ِﺰ ِه َﺧﯿ َ‬ ‫اﻟﺼﺎﻟ َ‬ ‫َو َﻫﯿ ْ‬
‫ام‬ ‫اﻟﺠ َﻼ ِل َو ْ‬
‫اﻹﻛ َﺮ ِ‬
‫ِ‬ ‫ﱡﻮ ُم‪ ،‬ﯾَﺎ َذا َ‬ ‫ﻓﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ َﻜ ٍ‬
‫ﺎن ﯾَﺎ َﺣ ﱡﻲ ﯾَﺎ َﻗﯿ ْ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ ِم َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ ِ‬ ‫‪َ .‬وﻟِ َﻘ َ‬
‫ﻀﺎﯾَﺎ ِ‬

‫ِﺤ ْﻔ ِﻆ أَ ْﻣ ِﻦ‬ ‫ْﺮا َﻋﻠَﻰ َﻣﺎ ﯾُ َﻘ ﱢﺪﻣ ْ‬


‫ُﻮ َن ﻟ ِ‬ ‫ﺎل أَ ْﻣﻨِﻨَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺟ ِﺰ ِﻫ ْﻢ َﺧﯿ ً‬ ‫اﺣ َﻔ ْﻆ ر َﺟ َ‬ ‫ﱠ ﱢْ‬ ‫َ َ‬ ‫ﱠ ﱢْ‬
‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َوﻓﻖ ِر َﺟﺎل أ ْﻣﻨِﻨَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َوﻓﻖ َو ْ ِ‬
‫ام‬ ‫اﻟﺠ َﻼ ِل َو ْ‬
‫‪.‬اﻟﺒِ َﻼ ِد َواﻟ ِﻌﺒَﺎدِ‪ ،‬ﯾَﺎ َذا َ‬
‫اﻹﻛ َﺮ ِ‬
‫ِ‬

‫ﱠﻞ ُﺷ َﻬﺪَا َء ُﻫ ْﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﺳ ﱢﺪ ْد َر ْأﯾَ ُﻬ ْﻢ‬


‫ْﻦ َﻋﻠَﻰ ﺛُ ُﻐ ْﻮر ُﺣ ُﺪ ْو ِدﻧَﺎ َوﺑِ َﻼ ِدﻧَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﺗَ َﻘﺒ ْ‬
‫ِ‬ ‫ﻹ ْﺧ َﻮاﻧِﻨَﺎ َو ُﺟﻨُ ْﻮ ِدﻧَﺎ اﻟﻤ َ‬
‫ُﺮاﺑِ ِﻄﯿ َ‬ ‫ﱠ ُ‬
‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﻛ ْﻦ ِِ‬
‫اﻟﺠ َﻼ ِل َواﻹ ْﻛ َﺮام‪ ،‬ﯾَﺎ َذا ﱠ‬
‫اﻟﻄ ْﻮ ِل‬ ‫ارﺑِ ْﻂ َﻋﻠَﻰ ُﻗﻠُ ْﻮﺑِ ِﻬ ْﻢ ﯾَﺎ َذا َ‬ ‫ﺎف َﺟ ْﺮ َﺣ ُ‬
‫ﺎﻫ ْﻢ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ﺿُ‬
‫ﺎﻫ ْﻢ‪َ ،‬و َﻋ ِ‬ ‫ﻒ َﻣ ْﺮ َ‬ ‫َو َر ْﻣﯿَ ُﻬ ْﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺷ ِ‬
‫ِ ِ‬
‫ْﺮ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‪،‬‬ ‫ِﻬ ْﻢ‪َ ،‬وأَ ْو َﻻد ِ‬
‫ِﻫ ْﻢ ﺑِ َﺨﯿ ٍ‬
‫َ‬
‫ْﻬ ْﻢ‪َ ،‬وأ ْﻣ َﻮاﻟ ِ‬
‫َ‬ ‫ﺼﺮ َواﻟﺘﱠ ْﻤ ِﻜﯿْﻦ‪َ ،‬و ْ ُ‬
‫اﺧﻠ ْﻔ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻲ أ ْﻫﻠِﯿ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫ﺎم‪َ ،‬وأ ْﺗ ِﻤ ْﻢ ﺑِﺎﻟﻨﱠ ْ ِ‬ ‫َو ِ ْ‬
‫اﻹﻧ َﻌ ِ‬
‫‪َ .‬و ُر ﱠد ُﻫ ْﻢ َﺳﺎﻟِ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ َﻏﺎﻧِ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬

‫اﻟﺼ َﻬﺎﯾِﻨَ ِﺔ‬


‫ِﻦ َ‬‫ﺼﻰ ﻣ َ‬ ‫ﺼﻰ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْﻧ ِﻘ ِﺬ اﻟ َﻤ ْﺴﺠ َﺪ َ‬
‫اﻷ ْﻗ َ‬ ‫ﺼﻰ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْﻧ ِﻘ ِﺬ اﻟ َﻤ ْﺴﺠ َﺪ َ‬
‫اﻷ ْﻗ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ َﻢ أَ ْﻧ ِﻘ ِﺬ اﻟ َﻤ ْﺴﺠ َﺪ َ‬
‫اﻷ ْﻗ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْﻦ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ْﺰا إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم اﻟ ﱢﺪﯾ ِ‬
‫ِﺨﺎ َﻋ ِﺰﯾ ً‬ ‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻠ ُﻪ َﺷﺎﻣ ً‬ ‫ُﺤﺘَﻠﱢﯿ َ‬ ‫‪.‬اﻟ ُﻤ ْﻌﺘَ ِﺪﯾ َ‬
‫ْﻦ اﻟﻤ ْ‬

‫اق‪،‬‬ ‫ِﺢ َﺣ َ‬
‫ﺎل إِ ْﺧ َﻮاﻧِﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟﻌ َ‬
‫ِﺮ ِ‬ ‫ﺎم‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ْﻦ ِِ ْ‬
‫ﻹﺧ َﻮاﻧِﻨَﺎ ﻓِﻲ ُﺳ ْﻮ ِرﯾَﺎ َوﻓِﻲ ﺑِﻼ ِد اﻟﺸ ِ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ﱢﺠ ْﻞ ﺑِﺎﻟﻨﱠ ْ‬
‫ﺼ ِﺮ َواﻟﺘﱠ ْﻤ ِﻜﯿ ِ‬
‫ْﺮ َﻫﺎ ﯾَﺎ َذا َ‬
‫اﻟﺠ َﻼ ِل‬ ‫ُﻮ ْر َﻣﺎ‪َ ،‬و َﻏﯿ ِ‬ ‫اﻹ ْﻛ َﺮام‪َ ،‬وﻓِﻲ أَ َرا َﻛ َ‬
‫ﺎن‪َ ،‬وﻓِﻲ ﺑ ْ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬ﯾَﺎ َذا َ‬
‫اﻟﺠ َﻼ ِل َو ِ‬ ‫اﺣ ِﻤﯿ َ‬ ‫َوﻓِﻲ اﻟﯿَ َﻤ ِﻦ ﯾَﺎ أَ ْر َﺣ َﻢ ﱠ‬
‫اﻟﺮ ِ‬
‫ام‬ ‫‪َ .‬و ْ‬
‫اﻹﻛ َﺮ ِ‬
‫ِ‬

‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﻟِ َﻮاﻟِ ِﺪ ْﯾﻨَﺎ َو َواﻟِ ِﺪﯾ ِ‬


‫ْﻬ ْﻢ‬ ‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‪َ ،‬و ْ‬
‫اﻏﻔ ْ‬ ‫اب ﱠ‬‫ْﻊ اﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ‪َ ،‬وﺗُ ْﺐ َﻋﻠَ ْﯿﻨَﺎ إِﻧﱠ َﻚ أَ ْﻧ َﺖ اﻟﺘَ ﱠﻮ ُ‬ ‫ﱠﻞ ِﻣﻨﱠﺎ إِﻧﱠ َﻚ أَ ْﻧ َﺖ ﱠ‬
‫اﻟﺴ ِﻤﯿ ُ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﺗَ َﻘﺒ ْ‬

‫ام‪ ،‬ﯾَﺎ َﺣ ﱡﻲ ﯾَﺎ َﻗﯿ ْ‬


‫ﱡﻮ ُم‬ ‫اﻟﺠ َﻼ ِل َو ْ‬
‫ْﻦ ﯾَﺎ َذا َ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬
‫اﻹﻛ َﺮ ِ‬
‫ِ‬ ‫ْﻊ اﻟﻤ ْ‬
‫‪َ .‬و َﺟ ِﻤﯿ ِ‬

‫‪10/11‬‬
﴿201 :‫ﺎر﴾ ]اﻟﺒﻘﺮة‬ َ ‫]رﺑﱠﻨَﺎ آﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َوﻓِﻲ ْاﻵ ِﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو ِﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ‬.
ِ ‫اب اﻟﻨﱠ‬ َ

َ ‫( َو ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ َر ﱢب ْاﻟ َﻌﺎﻟَﻤ‬181) ‫ِﯿﻦ‬


﴿﴾‫ِﯿﻦ‬ ْ ‫( َو َﺳ َﻼ ٌم َﻋﻠَﻰ ْاﻟﻤ‬180) ‫ﻮن‬
َ ‫ُﺮ َﺳﻠ‬ َ ‫ﺼ ُﻔ‬ ‫ﱢﻚ َر ﱢب ْاﻟﻌ ﱠ‬
ِ َ‫ِﺰ ِة َﻋﻤﱠﺎ ﯾ‬ َ ‫ﺎن َرﺑ‬
َ ‫ْﺤ‬
َ ‫ُﺳﺒ‬
182 -180:‫]]اﻟﺼﺎﻓﺎت‬.

Diterjemahkan secara bebas dari khotbah Jumat Syaikh Abdurrahman bin Abdul
Aziz as-Sudais (Imam dan Khotib Masjid al-Haram).
Judul asli: Maqashid al-Hajji
Tanggal: 16 Dzul Qa’dah 1437 H
Diterjemahkan oleh tim KhotbahJumat.com

Artikel www.KhotbahJumat.com

11/11

Anda mungkin juga menyukai