Anda di halaman 1dari 8

‫‪Hari Penyesalan‬‬

‫‪khotbahjumat.com/5925-hari-penyesalan.html‬‬

‫‪November 10, 2021‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ﻀﺒِ ِﻪ َوأَ ْﺳ َﻜ َﻦ‬


‫َار َﻏ َ‬
‫ﺎر د ُ‬ ‫َار َر ْﺣ َﻤﺘِ ِﻪ َوأَ ْﺳ َﻜ َﻦ ِﻓ ْﯿ َﻬﺎ أَ ْوﻟِﯿَﺎ َءهُ‪ ،‬اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ اﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي َﺟ َﻌ َﻞ اﻟﻨﱠ َ‬ ‫اﻟﺠﻨﱠ َﺔ د ُ‬ ‫اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ اﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي َﺟ َﻌ َﻞ َ‬
‫ِي أَ ْر َﺳ َﻞ ﺑَ ِﺸﯿ ً‬
‫ْﺮا َوﻧَ ِﺬﯾ ً‬
‫ْﺮا‬ ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اَﻟﱠﺬ ْ‬
‫اﻟﺴ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ َر ُﺳ ْﻮ ِل اﷲِ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ َو َ‬ ‫‪ِ .‬ﻓ ْﯿ َﻬﺎ أَ ْﻋﺪَا َءهُ‪َ ،‬و ﱠ‬
‫اﻟﺼ َﻼ ُة َو ﱠ‬

‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِﯿْﻤﺎً َﻛﺜِﯿْﺮاً‬


‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ َو َ‬ ‫ْﺮا ﻟِ َﻤ ْﻦ أَ َﻃ َ‬
‫ﺎﻋ ُﻪ ﺑِ ْﺎﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ َوﻧَ ِﺬﯾ ً‬
‫ﺼﺎ ُه ﺑِﺎﻟﻨﱠ ِ‬
‫ﺎر َ‬ ‫ْﺮا ﻟِ َﻤ ْﻦ َﻋ َ‬ ‫ﺑَ ِﺸﯿ ً‬

‫‪:‬أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬

‫ُﺤﺪَﺛَﺎﺗُ َﻬﺎ َو ُﻛ ﱠﻞ‬


‫ُﻮ ِر ﻣ ْ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ و َﺳﻠﱠﻢ و َﺷ ﱠﺮ ُ‬
‫اﻷﻣ ْ‬ ‫ْﺮ اﻟ َﻜ َﻼ ِم َﻛ َﻼ ُم اﷲِ َو َﺧﯿ َ‬
‫ْﺮ اﻟ َﻬ ْﺪ ِي َﻫ ْﺪ ُي ﻣ َ‬ ‫َﻓﺈِ ﱠن َﺧﯿ َ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ﺿ َﻼﻟَ ٌﺔ‬
‫‪،‬ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ َ‬

‫اﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َﻻ ﺗَﻤُﻮﺗُ ﱠﻦ إِﱠﻻ َوأَ ْﻧﺘُ ْﻢ ﻣ ْ‬


‫ُﺴﻠِﻤ َ‬
‫ُﻮن{‬ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا ﱠ‬
‫}ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ َ‬

‫‪1/8‬‬
ِ ‫ِﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ُذﻧُﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ﯾ‬
{‫ُﻄ ِﻊ‬ ْ ‫ِﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫( ﯾ‬70) ‫اﷲَ َو ُﻗﻮﻟُﻮا َﻗ ْﻮ ًﻻ َﺳﺪِﯾ ًﺪا‬
ْ ‫ُﺼﻠ‬ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا ﱠ‬
َ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
‫} ﱠ‬
َ ‫اﷲَ َو َر ُﺳﻮﻟَ ُﻪ َﻓ َﻘ ْﺪ َﻓ‬
‫ﺎز َﻓ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈﯿ ًﻤﺎ‬

Ibadallah,

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa
bertakawa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya orang yang bertakwalah yang akan sukses
di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

Sesungguhnya hari kiamat memiliki banyak nama. Yang masing-masing nama tersebut
menggambarkan tentang dahsyatnya hari kiamat. Di antara namanya adalah as-sa’ah
yang artinya terjadi tiba-tiba. Karena hari kiamat itu terjadi tiba-tiba mengejutkan semua
makhluk yang ada. Kemudian nama lainnya adalah ath-thommah yang artinya mala
petaka. Karena pada hari tersebut terjadi mala petaka yang besar. Disebut juga dengan
ash-shakhakh. Hari dimana sangkakala yang memekikkan telinga ditiupkan. Yang
membinasakan orang-orang saat mendengar suara yang sangat dahsyat tersebut.

Disebut juga al-qari’ah yang artinya mengetuk. Karena rasa takutnya yang
ditimbulkannya mengetuk semua dada manusia. Disebut juga al-qiyamah yang artinya
berdiri. Karena semua manusia akan berdiri di padang mahsyar. Tidak ada yang duduk,
apalagi istirahat selama 50.000 tahun. Semua menanti keputusan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Di antara nama hari kiamat yang akan kita bahas pada khotbah yang singkat ini adalah
yaumul hasroh. Yaitu hari penyesalan. Ibnul Asyur menyatakan makna al-hasroh adalah

ِ ‫اﻋﯿَ ُﺔ إِﻟَﻰ اﻟﺘﱠﻠَﻬ‬


‫ﱡﻒ‬ ‫اﻟﻨﱠﺪَا َﻣ ُﺔ ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺸ ِﺪ ْﯾﺪ‬
ِ ‫َة اﻟ ﱠﺪ‬

Penyesalan yang sangat besar yang mengantarkan pada kesedihan yang mendalam.

Bukan hanya penyesalan biasa, tapi penyesalan yang mendalam. Disebut dengan
penyesalan karena pada hari itu banyak sekali penyesalan-penyesalan yang
diungkapkan oleh para pendosa di berbagai kondisi di hari tersebut. Oleh karena itu,
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita akan dahsyat kondisi hari penyesalan ini.
Sebagaimana dalam firman-Nya,

َ ْ ‫ﻀ َﻰ‬
ْ ‫ٱﻷ ْﻣ ُﺮ َو ُﻫ ْﻢ ﻓِﻰ َﻏ ْﻔﻠَ ٍﺔ َو ُﻫ ْﻢ َﻻ ﯾ‬
َ ُ‫ُﺆ ِﻣﻨ‬
‫ﻮن‬ ِ ‫ٱﻟ َﺤ ْﺴ َﺮ ِة إِ ْذ ُﻗ‬ ْ ‫َوأَﻧﺬ‬
ْ ‫ِر ُﻫ ْﻢ ﯾَ ْﻮ َم‬

2/8
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara
telah diputus (mana penghuni surga dan mana penghuni neraka). Dan mereka dalam
kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.” [Quran Maryam: 39].

Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ ‫ َﻓﯿَ ُﻘ‬,‫ﱡﻮ َن َوﯾَ ْﻨ ُﻈ ُﺮ ْو َن‬


‫ َﻫ ْﻞ‬:‫ﻮل‬ ْ ‫ ﯾَﺎ أَ ْﻫ َﻞ ْاﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ ! َﻓﯿَ ْﺸ َﺮﺋِﺒ‬: ‫ْﺶ أَ ْﻣﻠَ ٍﺢ َﻓﯿُﻨَﺎدِي ﺑِ ِﻪ ُﻣﻨَﺎ ٍد‬
ٍ ‫ُﺆﺗَﻰ ﺑِ ْﺎﻟ َﻤ ْﻮ ِت َﻛ َﻬ ْﯿﺌَ ِﺔ َﻛﺒ‬
ْ‫ﯾ‬

ْ ‫ﺎر َﻓﯿَ ْﺸ َﺮﺋِﺒ‬ َ َ ُ ‫ُﱡ‬ ْ َ ُ ُ َ ُ


‫ﱡﻮ َن‬ ِ ‫ ﯾَﺎ أ ْﻫﻞ اﻟﻨﱠ‬: ‫ ﺛ ﱠﻢ ﯾُﻨَﺎدِي ُﻣﻨَﺎ ٍد‬,ُ‫ َوﻛﻠ ُﻬ ْﻢ َﻗ ْﺪ َرآه‬,‫ َﻫﺬا اﻟ َﻤ ْﻮ ُت‬,‫ ﻧَ َﻌ ْﻢ‬: ‫ﺗَ ْﻌ ِﺮﻓ ْﻮ َن َﻫﺬا ؟ َﻓﯿَﻘ ْﻮﻟ ْﻮ َن‬
ْ َ ‫ َﻫ َﺬا ْاﻟ َﻤ ْﻮ ُت َو ُﻛﻠﱡ ْﻬ ْﻢ َﻗ ْﺪ َرآ ُه َﻓﯿ ُْﺬﺑَ ُﺢ ﺑَﯿ‬,‫ ﻧَ َﻌ ْﻢ‬: ‫ َﻫ ْﻞ ﺗَ ْﻌﺮ ُﻓ ْﻮ َن َﻫ َﺬا ؟ َﻓﯿَ ُﻘ ْﻮﻟُ ْﻮ َن‬: ‫ َﻓﯿَ ُﻘ ْﻮ ُل‬,‫َوﯾَ ْﻨ ُﻈ ُﺮ ْو َن‬
ِ ‫ْﻦ اﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ َواﻟﻨﱠ‬
‫ﺎر‬ ِ
ْ ‫ ﺛُ ﱠﻢ َﻗ َﺮأَ ) َوأَ ْﻧﺬ‬,‫ﻼ َﻣ ْﻮ َت‬
‫ِر ُﻫ ْﻢ ﯾَ ْﻮ َم ْاﻟ َﺤ ْﺴ َﺮ ِة إِ ْذ‬ َ ‫ﺎر ُﺧﻠُ ْﻮ ٌد َﻓ‬ َ َ
ِ ‫ َوﯾَﺎ أ ْﻫﻞ اﻟﻨﱠ‬,‫ﻼ َﻣ ْﻮ َت‬ َ ‫ ﯾَﺎ أَ ْﻫ َﻞ ْاﻟ َﺠﻨﱠ ِﺔ ُﺧﻠُ ْﻮ ٌد َﻓ‬: ‫ﺛُ ﱠﻢ ﯾَ ُﻘ ْﻮ ُل‬

َ ‫ُﺆ ِﻣﻨُ ْﻮ َن( َوأَ َﺷ‬


‫ﺎر ﺑِﯿَ ِﺪ ِه إِﻟَﻰ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ‬ ْ‫ﻻ ﯾ‬ َ ‫ِﻲ َﻏ ْﻔﻠَ ٍﺔ َو ُﻫ ْﻢ‬ َ ‫ﻀ َﻲ‬
ْ ‫اﻷ ْﻣ ُﺮ َو ُﻫ ْﻢ ﻓ‬ ِ ‫ُﻗ‬

“Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru
memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru itu berkata:
Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua
telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka
menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka
menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya, lalu disembelih
diantara surga dan neraka, lalu berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada
kematian setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian
setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan
perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau
mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia. (HR. Bukhari 4730 dan Muslim 2849).

Dalam sebagian riwayat disebutkan,

‫ﺎر اﻟﺤﯿﺎ َة ﻓﯿﻬﺎ‬ ِ ‫أن اﷲَ ﻗﻀﻰ‬


ِ ‫ﻷﻫﻞ اﻟﻨﱠ‬ ِ ‫أن اﷲَ ﻗﻀﻰ‬
ً ‫ﻷﻫﻞ اﻟﺠﻨﱠﺔ ِاﻟﺤﯿﺎ َة واﻟﺒﻘﺎ َء ﻟﻤﺎﺗﻮا‬
‫ وﻟﻮﻻ ﱠ‬، ‫ﻓﺮﺣﺎ‬ ‫ﻓﻠﻮﻻ ﱠ‬

‫واﻟﺒﻘﺎ َء ﻟﻤﺎﺗﻮا ﺗَ َﺮ ًﺣﺎ‬

Seandainya Allah tidak menetapkan penduduk surga memiliki sifat kehidupan yang
abadi, pasti mereka akan mati saking gembira mendengar berita bahwa kematian tidak
ada lagi. Dan seandainya Allah tidak menetapkan penduduk neraka memiliki sifat
keabadian, pastilah mereka akan mati saking sedihnya mendengar berita tersebut.”

Ma’syiral muslimin,

3/8
Yang tadinya penduduk neraka masih memiliki secercah harapan kalau mereka bisa
keluar dari neraka, tapi setelah kematian disembelih pupuslah harapan mereka.
Bertambahlah kesedihan dan penyesalan mereka. Karena mereka sadar mereka akan
berada di neraka selama-lamanya. Mereka menyesal. Mereka melihat penghuni surga
berada dalam kenikmatan. Mereka menyesal, seandainya dulu di dunia beramal, mereka
bisa merasakan kenikmatan tersebut.

Namun penyesalan tersebut tidak lagi berguna. Penyesalan itu telah menghancurkan
dada mereka. Penyesalan yang tak berguna karena mereka tak lagi bisa kembali ke
dunia untuk memperbaiki keadaan mereka. Penyesalan yang mendalam karena mereka
tahu, mereka akan berada di dalam neraka dengan adzab yang pedih selama-lamanya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dari Hisyam bin Hassan. Ia berkata,

‫ ﻣﺮ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎب ﺑﻜﺜﯿﺐ ﻣﻦ رﻣﻞ ﻓﺒﻜﻰ‬: ‫و روى اﺑﻦ أﺑﻲ اﻟﺪﻧﯿﺎ ﺑﺈﺳﻨﺎده ﻋﻦ ﻫﺸﺎم ﺑﻦ ﺣﺴﺎن ﻗﺎل‬
‫ ذﻛﺮت أﻫﻞ اﻟﻨﺎر ﻓﻠﻮ ﻛﺎﻧﻮا ﻣﺨﻠﺪﯾﻦ ﻓﻲ اﻟﻨﺎر ﺑﻌﺪد ﻫﺬا‬: ‫ ﻣﺎ ﯾﺒﻜﯿﻚ ﯾﺎ أﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ ؟ ﻗﺎل‬: ‫ﻓﻘﯿﻞ ﻟﻪ‬

‫اﻟﺮﻣﻞ ﻛﺎن ﻟﻬﻢ أﻣﺪ ﯾﻤﺪون إﻟﯿﻪ أﻋﻨﺎﻗﻬﻢ و ﻟﻜﻨﻪ اﻟﺨﻠﻮد أﺑﺪا‬

“Suatu hari, Umar bin al-Khattab lewat di bukit pasir. Lalu ia menangis. Orang-orang
bertanya, ‘Apa yang membuat Anda menangis, Amirul Mukminin’? Umar berkata, ‘Aku
teringat dengan penduduk neraka. Seandainya mereka diadzab dalam neraka Jahannam
berjuta-juta tahun sebanyak butiran pasir di sini, masih ada kesempatan untuk mereka
suatu hari akan keluar’.”

Ma’asyiral muslimin,

Hari kiamat disebut hari penyesalan karena banyak pendosa yang akan mengungkapkan
penyesalan mereka di hari tersebut. Allah Ta’ala menghikayatkan penyesalan mereka
dalam banyak ayat di Alquran. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

َ ‫ُﺆ ِﻣﻨ‬
‫ِﯿﻦ‬ ْ ‫ِﻦ‬
ْ ‫ٱﻟﻤ‬ َ ‫ﺎر َﻓ َﻘﺎﻟُﻮا ﯾَﻠَ ْﯿﺘَﻨَﺎ ﻧُ َﺮ ﱡد َو َﻻ ﻧُ َﻜ ﱢﺬ َب ﺑِـَﺎﯾَ ِﺖ َرﺑﱢﻨَﺎ َوﻧَ ُﻜ‬
َ ‫ﻮن ﻣ‬ َ ُ ْ َ
ِ ‫َوﻟ ْﻮ ﺗَ َﺮى إِذ ُوﻗِﻔﻮا َﻋﻠﻰ ٱﻟﻨﱠ‬

Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka
berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan
kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa
yang mengharukan). [Quran 6:27].

Dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

4/8
‫( ﯾَﺎ َوﯾْﻠَﺘَﻰ ﻟَ ْﯿﺘَﻨِﻲ ﻟَ ْﻢ أَﺗﱠ ِﺨ ْﺬ ُﻓ َﻼﻧًﺎ‬27) ‫ﯿﻼ‬
ً ِ‫ﻮل َﺳﺒ‬ ُ ‫اﻟﻈﺎﻟِ ُﻢ َﻋﻠَﻰ ﯾَ َﺪ ْﯾ ِﻪ ﯾَ ُﻘ‬
‫ﻮل ﯾَﺎ ﻟَ ْﯿﺘَﻨِﻲ اﺗﱠ َﺨ ْﺬ ُت َﻣ َﻊ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ ُﺳ‬ ‫ﺾ ﱠ‬ ‫َوﯾَ ْﻮ َم ﯾَ َﻌ ﱡ‬
ً ‫ﺎن َﺧ ُﺬ‬
29) ‫وﻻ‬ ِ ‫ﻧﺴ‬ ْ ُ ‫ْﻄ‬
َ ‫ِﻺ‬ ‫ﺎن ﱠ‬
َ ‫اﻟﺸﯿ‬ ‫ﺿﻠﱠﻨِﻲ َﻋ ِﻦ ﱢ‬
َ ‫اﻟﺬ ْﻛ ِﺮ ﺑَ ْﻌ َﺪ إِ ْذ َﺟﺎ َءﻧِﻲ ۗ َو َﻛ‬ َ َ‫( ﻟﱠ َﻘ ْﺪ أ‬28) ‫ِﯿﻼ‬
ً ‫)ﺧﻠ‬
َ
ِ ‫ﺎن ﻟ‬

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya
berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan
besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang
kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. [Quran Al-Furqan: 27-
29].

Allah Ta’ala juga berfirman,

‫( َو َﻗﺎﻟُﻮا َرﺑﱠﻨَﺎ إِﻧﱠﺎ أَ َﻃ ْﻌﻨَﺎ َﺳﺎ َدﺗَﻨَﺎ‬66) ‫ﻮﻻ‬ ‫اﷲَ َوأَ َﻃ ْﻌﻨَﺎ ﱠ‬
َ ‫اﻟﺮ ُﺳ‬ ‫ﻮن ﯾَﺎ ﻟَ ْﯿﺘَﻨَﺎ أَ َﻃ ْﻌﻨَﺎ ﱠ‬
َ ُ‫ﺎر ﯾَ ُﻘﻮﻟ‬ ُ ‫ﯾَ ْﻮ َم ﺗُ َﻘﻠﱠ ُﺐ ُو ُﺟ‬
ِ ‫ﻮﻫ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠ‬
‫ﺿﻠﱡﻮﻧَﺎ ﱠ‬
َ ِ‫اﻟﺴﺒ‬
67) ‫ﯿﻼ‬ َ َ‫) َو ُﻛﺒَ َﺮا َءﻧَﺎ َﻓﺄ‬

Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah
baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka
berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan
pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).
[Quran Al-Ahzab: 66-67].

Demikian juga saat menerima catatan amal mereka:

َ ُ‫ﻮل ﯾَﺎ ﻟَ ْﯿﺘَﻨِﻲ ﻟَ ْﻢ أ‬


25) ‫وت ِﻛﺘَﺎﺑِﯿَ ْﻪ‬ ُ ‫ِﻲ ِﻛﺘَﺎﺑَ ُﻪ ﺑ ِﺸ َﻤﺎﻟِ ِﻪ َﻓﯿَ ُﻘ‬
ِ
ُ
َ ‫) َوأَﻣﱠﺎ َﻣ ْﻦ أوﺗ‬

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia
berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” [Quran
Al-Haqqah: 25].

Orang ini menyesal. Mengapa? Karena dia tahu, isi catatan amalanya penuh
kemaksiatan. Penuh kebusukan yang dulu ia lakukan. penyesalan tidak berguna lagi
pada hari itu. rapot sudah diterima dan tak bisa ia ubah lagi. Seluruh maksiat yang
pernah ia lakukan; kekufuran, kesombongan, semua maksiat, semua tercatat dalam buku
catatan tersebut.

Tidak bermanfaat harta yang dia kumpulkan. Tidak bermanfaat kekuatan yang dia miliki.
Pada hari itu penyesalan pun sudah tidak bermanfaat lagi.

Ma’asyiral muslimin,

5/8
Karena itu, kita yang masih hidup sekarang ini berusaha beramal. Sebelum kita berjumpa
dengan hari penyesalan tersebut. Dan saat itu penyesalan sama sekali tak bermanfaat
lagi.

‫ِﺮ ْوهُ؛ إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ‬ ْ ‫ َﻓ‬،‫ِﻦ ُﻛ ﱢﻞ َذ ْﻧ ٍﺐ‬


ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫ْﻦ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
ْ ‫ْﻊ اﻟﻤ‬ َ ‫ َوﻟ‬،‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ‬
ِ ‫ِﺠ ِﻤﯿ‬
َ ‫اﻟﺠﻠِﯿ‬
ْ ‫ْﻞ ﻟ‬ ُ ‫ َوأَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ‬،‫أَُﻗ ْﻮ ُل َﻗ ْﻮﻟِﻲ َﻫ َﺬا‬
َ ‫ِﺮ ُه اﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿ َﻢ‬

َ ‫اﻟ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر‬
‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‬

Khutbah Kedua:

،‫ار‬ َ ‫ َوأَ ْﺷ ُﻜ ُﺮ ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ اﻟﻐ‬،‫ار‬


ِ ‫ِﺰ‬ ْ ‫ أَ ْﺣ َﻤ ُﺪ ُه ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ َﻋﻠَﻰ َﻓ‬،‫ﺎر‬
ِ ‫ﻀﻠِ ِﻪ اﻟ ِﻤ ْﺪ َر‬
‫ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ ِﺣﯿ ِْﻢ اﻟ َﻐﻔ‬
َ ،‫ﱠﺎر‬ ِ ‫ﻟﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱢﷲ اﻟ َﻮ‬
ِ ‫اﺣ ِﺪ اﻟ َﻘﻬ‬ َ َ‫ا‬
‫ُﺤﻤﱠﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ‬
َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ ﻣ‬،‫ﱠﺎر‬
ُ ‫اﻟﺠﺒ‬
َ ‫ْﺰ‬ َ ‫َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﱠﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ‬
ُ ‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ اﻟ َﻌ ِﺰﯾ‬ ِ ِ ِ
َ ْ َ‫ َوأ‬،‫ار‬ َ ‫ َوإ ْﺧ َﻮﻧِ ِﻪ‬،‫اﻷ ْﻃ َﻬﺎر‬
َ ‫ْﻦ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ‬ ْ ‫ُﺼ َﻄ َﻔﻰ اﻟﻤ‬
ِ َ‫ﺻ َﺤﺎﺑُ ُﻪ اﻷ ْﺧﯿ‬
،‫ﺎر‬ ِ ‫ْﺮ‬
َ ‫اﻷﺑ‬ ِ َ ‫اﻟﻄﯿﱢﺒِﯿ‬ َ ،‫ُﺨﺘَﺎر‬ ْ ‫اﻟﻤ‬
َ ‫ِﺐ اﻟﻠَﯿ‬
‫ْﻞ َواﻟﻨﱠ َﻬﺎر‬ ُ ‫ﺎن َﻣﺎ ﺗُ َﻌﺎﻗ‬
ٍ ‫َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ‬

Ibadallah,

Seorang berusaha hendaknya berusaha mengisi sisa umurnya dengan bertakwa kepada
allah dengan amal shaleh sebanyak-banyaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah
mengingatkan agar seseorang tidak menyesal di kemudian hari. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,

ُ َ ُ ‫ْﻞ أَن ﯾَ ْﺄﺗِﯿَ ُﻜ ُﻢ ْاﻟ َﻌ َﺬ‬


‫ﻧﺰ َل‬ ‫ﱠ‬
ِ ‫( َواﺗﺒِﻌُﻮا أ ْﺣ َﺴ َﻦ َﻣﺎ أ‬54) ‫ون‬ َ ُ‫اب ﺛُ ﱠﻢ َﻻ ﺗ‬
َ ‫ﻨﺼ ُﺮ‬ ِ ‫ﱢﻜ ْﻢ َوأَ ْﺳﻠِﻤُﻮا ﻟَ ُﻪ ﻣِﻦ َﻗﺒ‬
ُ ‫َوأَﻧِﯿﺒُﻮا إﻟَﻰ َرﺑ‬
ِ
‫ﺲ ﯾَﺎ َﺣ ْﺴ َﺮﺗَﺎ َﻋﻠَﻰ َﻣﺎ‬ َ ‫( أَن ﺗَ ُﻘ‬55) ‫ون‬
ٌ ‫ﻮل ﻧَ ْﻔ‬ َ ‫ُﺮ‬ ُ ‫ْﻞ أَن ﯾَ ْﺄﺗِﯿَ ُﻜ ُﻢ ْاﻟ َﻌ َﺬ‬
ُ ‫اب ﺑَ ْﻐﺘَ ًﺔ َوأَﻧﺘُ ْﻢ َﻻ ﺗَ ْﺸﻌ‬ ُ ‫ْﻜﻢ ﱢﻣﻦ ﱠرﺑ‬
ِ ‫ﱢﻜﻢ ﱢﻣﻦ َﻗﺒ‬ ُ ‫إﻟَﯿ‬
ِ
َ ‫ﺎﺧ ِﺮ‬
56) ‫ﯾﻦ‬ ِ ‫اﻟﺴ‬ َ ‫ﻨﺖ ﻟَﻤ‬
‫ِﻦ ﱠ‬ ‫ﻃﺖ ﻓِﻲ َﺟﻨﺐ ﱠ‬
ُ ‫اﷲِ َوإِن ُﻛ‬ ُ ‫) َﻓ ﱠﺮ‬
ِ

Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum
datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-
baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab
kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, supaya jangan ada orang
yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan
kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang
memperolok-olokkan (agama Allah), [Quran Az-Zumar: 54-56].

Allah Ta’ala juga berfirman,

6/8
ُ ‫( ﯾَ ُﻘ‬23) ‫اﻟﺬ ْﻛ َﺮى‬
َ ‫ﻮل ﯾَﺎ ﻟَ ْﯿﺘَﻨِﻲ َﻗ ﱠﺪ ْﻣ ُﺖ ﻟ‬ ‫ﺎن َوأَﻧﱠﻰ ﻟَ ُﻪ ﱢ‬ ْ ‫َﱠ‬
24) ‫ِﺤﯿَﺎﺗِﻲ‬ ُ ‫ﻧﺴ‬ ِ ‫) َو ِﺟﻲ َء ﯾَ ْﻮ َﻣﺌِ ٍﺬ ﺑِ َﺠ َﻬﻨﱠ َﻢ ۚ ﯾَ ْﻮ َﻣﺌِ ٍﺬ ﯾَﺘَﺬﻛ ُﺮ‬
َ ‫اﻹ‬

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia,
akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: “Alangkah
baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”. [Quran 89:24]

Tatkala menafsirkan firman Allah Ta’ala ini, Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Semuanya
menyesal. Ada yang menyesali kemaksiatan yang dulu mereka lakukan. Kalau mereka
adalah pendosa. Ada yang menyesali berharap seandainya dulu lebih banyak lagi
mengerjakan ketaatan. Kalau mereka adalah orang-orang yang taat.”

Artinya penyesalan ini diungkapkan oleh orang-orang kafir. Mereka menyesal mengapa
dulu tatkala di dunia mereka tidak beriman. Penyesalan ini juga diungkapkan seorang
muslim pendosa. Mereka menyesal mengapa dahulu sering bermaksiat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dan penyesalan ini juga diungkapkan oleh orang yang beriman
mengapa dulu kurang banyak beramal. Kurang maksimal taat dan mebahagiakan orang
tua. Menyesal karena merasa bacaan Alqurannya kurang. Menyesal karena jumlah
rakaat shalat sunnahnya tidak lebih banyak lagi. Menyesal mengapa sedekahnya tidak
lebih banyak. Dll.

‫ْﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﷲِ َﻛ َﻤﺎ أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ُﻢ‬


ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ِﺪ ﺑ‬ َ ‫اﻵﺧ ِﺮﯾ‬
َ ‫ْﻦ ﻣ‬ ِ ‫ْﻦ‬ َ ‫ُﻮا – َر ِﺣ َﻤ ُﻜ ُﻢ اﷲُ – َﻋﻠَﻰ إ َﻣﺎم اﻟ ُﻬﺪَا ِة َو َﺳﯿﱢ ِﺪ‬
َ ‫اﻷ ﱠوﻟِﯿ‬ ِ ِ ْ ‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َو َﺳﻠﱢﻤ‬
َ ‫َو‬
‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا‬ َ ‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا‬ َ ‫ُﺼﻠﱡ‬ ‫ ﴿ إ ﱠن ﱠ‬:‫ﺎل‬
َ ‫اﷲَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ ﯾ‬ ِ
َ ‫اﷲُ ﺑِ َﺬﻟ‬
َ ‫ِﻚ ﻓِﻲ ِﻛﺘَﺎﺑِ ِﻪ َﻓ َﻘ‬

‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲﱠُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ ﺑِ َﻬﺎ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ َﻋﻠَ ﱠﻲ‬


َ ‫ﺻﻼ ًة‬ َ ‫ )) َﻣ ْﻦ‬:‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ َو َﻗ‬،[٥٦:‫ﺗَ ْﺴﻠِﯿﻤﺎً ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‬
َ ‫ﺎل‬
‫))ﻋ ْﺸ ًﺮا‬
َ .

،‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‬


ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫اﻫ ْﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ َ ‫ْﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ ‫ﺻﻠَﯿ‬
َ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬
َ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
ْ ‫ َو‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‬
َ ‫ار‬
‫ض‬ ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫اﻫ ْﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ َ ‫ﺎر ْﻛ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ َ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ ﺑ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬ ِ َ‫َوﺑ‬
‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ ﱠ‬
‫اﻟﺼ َﺤﺎﺑَ ِﺔ‬ َ ‫ار‬
ْ ‫ َو‬،‫ِﻲ‬ َ ‫ْﻦ أَﺑِ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َو ُﻋ َﻤ َﺮ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ‬
‫ﺎن َو َﻋﻠ ﱟ‬ َ ْ َ‫ْﻦ ا‬
َ ‫ﻷﺋِ ﱠﻤ ِﺔ اﻟ َﻤ ْﻬﺪِﯾِﯿ‬ َ ‫اﺷ ِﺪﯾ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ ُ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ‬
َ ‫اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء‬
‫ِﻚ ﯾَﺎ أَ ْﻛ َﺮ َم‬
َ ‫ِﻚ َوإ ْﺣ َﺴﺎﻧ‬
َ َ ِ ‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم اﻟ ﱢﺪﯾ‬
ِ ‫ َو َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻤﻨﱢﻚ َو َﻛ َﺮﻣ‬،‫ْﻦ‬ َ ‫أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ‬
َ ‫ َو َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ‬،‫ْﻦ‬
ٍ ‫ْﻦ َو َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ‬
َ .
َ ‫اﻷ ْﻛ َﺮ ِﻣﯿ‬
‫ْﻦ‬

‫ﺼ َﺮ ِد ْﯾﻨَ َﻚ‬ ُ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ‬،‫ْﻦ‬


َ َ‫ﺼ ْﺮ َﻣ ْﻦ ﻧ‬ َ ‫ َو َد ﱢﻣ ْﺮ أَ ْﻋﺪَا َء اﻟ ﱢﺪﯾ‬،‫ْﻦ‬ ْ ‫اﻟﺸ ْﺮ َك َواﻟﻤ‬
َ ‫ُﺸ ِﺮ ِﻛﯿ‬ ِ ‫ِل‬‫ َوأَذ ﱠ‬،‫ْﻦ‬ ْ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ َﺰ‬
.‫ام‬ ْ ‫اﻟﺠ َﻼ ِل َو‬
ِ ‫اﻹﻛ َﺮ‬
ِ َ ‫ْﻦ ﯾَﺎ َذا‬
َ ‫ُﺆ ِﻣﻨِﯿ‬
ْ ‫َك اﻟﻤ‬ ُ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َوا ْﻧ‬،‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬
َ ‫ﺼ ْﺮ ِﻋﺒَﺎد‬ َ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫َو ِﻛﺘَﺎﺑِ َﻚ َو ُﺳﻨﱠ َﺔ ﻧَﺒِﯿ‬
َ ‫ﱢﻚ ﻣ‬
ْ ‫ُﻮ ُذ ﺑِ َﻚ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﻣ‬
‫ِﻦ‬ ْ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺠ َﻌﻠُ َﻚ ﻓِﻲ ﻧُ ُﺤ ْﻮ ِر ِﻫ ْﻢ َوﻧَﻌ‬،‫ْﻦ َﻓﺈِﻧﱠ ُﻬ ْﻢ َﻻ ﯾُ ْﻌ ِﺠ ُﺰ ْوﻧَ َﻚ‬
َ ‫ْﻚ ﺑِﺄَ ْﻋﺪَا ِء اﻟ ﱢﺪﯾ‬
َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو َﻋﻠَﯿ‬

7/8
‫ُ‬
‫‪.‬ﺷ ُﺮ ْو ِر ِﻫ ْﻢ‬

‫ﺿﻰ َوأَ ِﻋ ْﻨ ُﻪ َﻋﻠَﻰ اﻟﺒِ ﱢﺮ‬ ‫ِﻲ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ ﻟِ َﻤﺎ ﺗُ ِﺤ ﱡﺐ َوﺗَ ْﺮ َ‬


‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻖ َوﻟ ﱠ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻠ ُﻬ ْﻢ ُﻫﺪَا ًة ُﻣ ْﻬﺘَ ِﺪﯾ َ‬
‫ُﻮ ِرﻧَﺎ َو ْ‬ ‫ِﺢ ُو َﻻ َة أُﻣ ْ‬‫ﺻﻠ ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ْﻊ ُو َﻻ َة أَ ْﻣ ِﺮ‬
‫ﺎﺻ َﺤ َﺔ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻖ َﺟ ِﻤﯿ َ‬
‫ِﺤ َﺔ اﻟﻨَ ِ‬ ‫اﻟﺼﺎﻟ َ‬‫ار ُز ْﻗ ُﻪ اﻟﺒِ َﻄﺎﻧَ َﺔ َ‬‫َواﻟﺘَ ْﻘ َﻮى َو َﺳ ﱢﺪ ْد ُه ﻓِﻲ أَ ْﻗ َﻮاﻟِ ِﻪ َوأَ ْﻋ َﻤﺎﻟِ ِﻪ َو ْ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ‫ﱢﻚ َ‬ ‫ْﻦ ﻟ ِْﻠ َﻌ َﻤ ِﻞ ﺑِ ِﻜﺘَﺎﺑِ َﻚ َواﺗﱢﺒَﺎع ُﺳﻨﱠ ِﺔ ﻧَﺒِﯿ َ‬
‫ِ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬
‫‪.‬اﻟﻤ ْ‬

‫آﺧ َﺮﺗَﻨَﺎ اَﻟﱠﺘِﻲ‬


‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ِ‬ ‫ﺎﺷﻨَﺎ‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ُد ْﻧﯿَﺎﻧَﺎ اَﻟﱠﺘِﻲ ِﻓ ْﯿ َﻬﺎ َﻣ َﻌ ُ‬ ‫ﺼ َﻤ ُﺔ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ِد ْﯾﻨَﻨَﺎ اَﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي ُﻫ َﻮ ِﻋ ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬
‫اﻫﺎ‪،‬‬ ‫اﺣ ًﺔ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ﱟﺮ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ِ‬
‫آت ﻧُ ُﻔ ْﻮ َﺳﻨَﺎ ﺗَ ْﻘ َﻮ َ‬ ‫ُﱢ‬ ‫ْ‬
‫اﺟ َﻌ ِﻞ اﻟ َﺤﯿَﺎ َة ِزﯾَﺎ َد ًة ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛﻞ َﺧﯿ ٍ‬
‫ْﺮ َواﻟ َﻤ ْﻮ َت َر َ‬ ‫ِﻓ ْﯿ َﻬﺎ َﻣ َﻌﺎ ُدﻧَﺎ‪َ ،‬و ْ‬
‫ْﻦ ُﻗﻠُ ْﻮﺑِﻨَﺎ َو ْ‬
‫اﻫ ِﺪﻧَﺎ ُﺳﺒ َ‬
‫ُﻞ‬ ‫ات ﺑَ ْﯿﻨِﻨَﺎ َوأَﻟﱢ ْﻒ ﺑَﯿ َ‬
‫ِﺢ َذ َ‬ ‫ﺎﻫﺎ أَ ْﻧ َﺖ َوﻟِﯿﱡ َﻬﺎ َو َﻣ ْﻮ َﻻ َﻫﺎ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أّ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫َز ﱢﻛ َﻬﺎ أَ ْﻧ َﺖ َﺧﯿ ُ‬
‫ْﺮ َﻣ ْﻦ َز ﱠﻛ َ‬

‫اﺟﻨَﺎ َو ُذ ﱢرﯾَﺎﺗِﻨَﺎ‬ ‫َ‬


‫ﺎرﻧَﺎ َو ُﻗ ﱠﻮاﺗِﻨَﺎ َوأ ْز َو ِ‬ ‫ﺎﻋﻨَﺎ َوأَﺑ َ‬
‫ْﺼ ِ‬ ‫ﺎت إِﻟَﻰ اﻟﻨﱡ ْﻮ ِر‪َ ،‬وﺑﺎَ ِر ْك ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ أَ ْﺳ َﻤ ِ‬
‫اﻟﻈﻠُ َﻤ ِ‬
‫ِﻦ ﱡ‬‫اﻟﺴ َﻼ ِم‪َ ،‬وأَ ْﺧ ِﺮ ْﺟﻨَﺎ ﻣ َ‬
‫ﱠ‬
‫ْﻦ أَ ْﯾﻨَ َﻤﺎ ُﻛﻨﱠﺎ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻣﺒَ َ‬
‫ﺎر ِﻛﯿ َ‬ ‫‪َ .‬و ْ‬

‫ِﺤ ِﻦ ُﻛﻠﱠ َﻬﺎ َﻣﺎ َﻇ َﻬ َﺮ ِﻣ ْﻨ َﻬﺎ َو َﻣﺎ ﺑَ َﻄ َﻦ َﻋ ْﻦ ﺑَﻠَﺪِﻧﺎَ َﻫ َﺬا‬ ‫ِﻦ اﻟ ِﻔﺘَ ِﻦ َوﻣ َ‬
‫ِﻦ اﻟﻤ َ‬ ‫ِﻦ اﻟﺒَ َ‬
‫ﻼ َوﻣ َ‬ ‫ُﻮ ُذ ﺑِ َﻚ ﻣ َ‬
‫ِﻦ اﻟ َﻐ َﻼ َوﻣ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَﻌ ْ‬
‫اﻷ ْﺧ َﻼ ِق‬‫ات َ‬ ‫ُﻮ ُذ ﺑِ َﻚ ﻣ ْ‬
‫ِﻦ ُﻣ ْﻨ َﻜ َﺮ ِ‬ ‫ام‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَﻌ ْ‬ ‫ْﻦ َﻋﺎ َﻣ ًﺔ ﯾَﺎ َذا ْاﻟ َﺠ َﻼ ِل َو ْ‬ ‫ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد اﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫َﺧ ﱠ ً‬
‫اﻹﻛ َﺮ ِ‬
‫ِ‬ ‫ﺎﺻﺔ َو َﺳﺎﺋ ِ‬
‫اﺻ ِﺮ ْف َﻋﻨﱠﺎ َﺳﯿﱢﺌَ َﻬﺎ َﻻ‬ ‫ﻷ ْﺣ َﺴﻨِ َﻬﺎ إِﱠﻻ أَ ْﻧ َﺖ‪َ ،‬و ْ‬ ‫اﻷ ْﺧ َﻼق َﻻ ﯾَ ْﻬﺪِي ِ َ‬
‫ِ‬
‫ﻷ ْﺣ َﺴﻦ َ‬
‫ِ‬
‫اﻫ ِﺪﻧَﺎ ِ َ‬
‫اﻷ ْد َوا ِء‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﻷ ْﻫ َﻮا ِء َو َ‬
‫َو َ‬

‫اﻫ ِﺪﻧَﺎ َو َﺳ ِﺪ ْدﻧَﺎ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺴﺄَﻟُ ُﻚ اﻟ ُﻬﺪَى َواﻟﺘﱡ َﻘﻰ َواﻟﻌ ﱠ‬
‫ِﻔ َﺔ َواﻟ ِﻐﻨَﻰ‬ ‫ف َﻋﻨﱠﺎ َﺳﯿﱢﺌَ َﻬﺎ إِﱠﻻ أَ ْﻧ َﺖ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬ ‫ﺼﺮ ُ‬
‫ِ‬ ‫‪.‬ﯾَ ْ ِ‬

‫ات‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬ ‫ﻷ ْﺣﯿَﺎ ِء ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َو ْ َ‬


‫اﻷ ْﻣ َﻮ ِ‬ ‫ﺎت اَ ْ َ‬
‫ُﺆ ِﻣﻨَ ِ‬
‫ْﻦ َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺆ ِﻣﻨِﯿ َ‬
‫ﺎت َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ َﻤ ِ‬ ‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﻟِ َﻮاﻟِ َﺪ ْﯾﻨَﺎ َوﻟ ِْﻠﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ َواﻟﻤ ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﻏﻔ ْ‬
‫َﺧ ُﺮ َوأَ ْﻧ َﺖ‬
‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َﻣﺎ َﻗ ﱠﺪ ْﻣﻨَﺎ َو َﻣﺎ أَ ّﺧ ْﺮﻧَﺎ َو َﻣﺎ أَ ْﺳ َﺮ ْرﻧَﺎ َو َﻣﺎ أَ ْﻋﻠَﻨﱠﺎ َو َﻣﺎ أَ ْﻧ َﺖ أَ ْﻋﻠَ ُﻢ ﺑِ ِﻪ ِﻣﻨﱠﺎ أَ ْﻧ َﺖ اﻟ ُﻤ َﻘ ﱢﺪ ُم َوأَ ْﻧ َﺖ اﻟ ُﻤﺆ ﱢ‬ ‫ْ‬
‫اﻏﻔ ْ‬
‫َ ُﱢ‬
‫‪.‬ﻋﻠَﻰ ﻛﻞ َﺷ ٍﻲ ٍء َﻗ ِﺪﯾ ٍ‬
‫ْﺮ‬

‫ﺎر ْك َوأَ ْﻧ ِﻌ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒ ِﺪ ِه َو َر ُﺳ ْﻮﻟِ ِﻪ ﻧَﺒِﯿﱢﻨَﺎ ﻣ َ‬


‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و َ ﱠ ُ ﱠ‬
‫ﺻﻠﻰ اﷲ َو َﺳﻠ َﻢ َوﺑَ ِ‬ ‫َﻋ َﻮاﻧَﺎ أَ ِن ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ َر ﱢب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫آﺧ ُﺮ د ْ‬
‫َو ِ‬
‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫‪َ .‬وآﻟِ ِﻪ َو َ‬

‫‪Ditranskrip dari khotbah Jumat Ustadz Dr. Firanda Andirja hafizhahullah yang‬‬
‫‪berjudul Hari Penyesalan.‬‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪8/8‬‬

Anda mungkin juga menyukai