khotbahjumat.com/5639-kultum-jangan-tinggalkan-shalat-malam.html
َم ْن،ُش ُر ْو ِر َأْنُفِس َنا َوَس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا َو َنُع ْو ُذ ِباِهلل ِم ْن،ِإَّن اْلَح ْم َد ِهَّلِل؛ َنْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ُه َو َنُتْو ُب ِإَلْيِه
َو َأْش َه ُد َأَّن، اُهلل َو ْح َدُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأْن اَل َلَه اَّل، َوَم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي َلُه، َيْهِدِه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َلُه
ِإ ِإ
ُم َح َّمدًا َع ْبُد ُه َوَر ُس ْو ُلُه ؛ َص َّلى اُهلل َوَس َّلَم َع َلْيِه َو َع َلى آِلِه َوَص ْح ِبِه َأْج َم ِعْيَن.
ِاَّتُقْو ا اَهلل َتَع اَلى َوَر اِقُبْو ُه ِفي الِس ِّر َو الَع اَل ِنَيِة َو الَغ ْيِب َو الَّش َهاَدِة ُم َر اَقَبًة َم ْن َيْع َلُم َأَّن َر َّبُه َيْس َم ُع ُه َوَيَر اُه.
Kaum muslimin,
Di antara amalan agung yang jangan sampai terlewatkan di bulan Ramadhan ini adalah
shalat malam. Di bulan Ramadhan ini kita kenal dengan nama shalat tarawih. Tentu kita
sering mendengar hadits-hadits tentang keutamaan shalat malam di bulan Ramadhan.
1/5
Seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َم ْن َقاَم َر َم َض اَن ِإيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْنِبِه
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari dan Muslim].
«عليُك ْم ِبقياِم الَّلـْيـِل ؛ فِإَّنـُه َدأُب:عن ِبالٍل رضي اهلل عنه َأَّن َر ُس وَل اِهلل صلى اهلل عليه وسلم قال
َّل
وَم ْط َر َد ٌة ِللَّد اِء عِن، وتكِفيٌر للَّس ِّيـئاِت، وَم ْنهاٌة عِن اِإلْثِم، وِإَّن ِقياَم ال يِل ُقرَبـٌة إلى اِهلل،الَّص اِلحيَن َقبلُك م
رواه الترمذي وغيره.»الَج َس ِد
Tentu kita sangat suka apabila termasuk orang-orang yang dipilih oleh Rab kita. Sebagai
orang-orang yang diberi taufik oleh Allah, berdiri di tengah kegelapan malam, di antara
jasad manusia lainnya yang tengah tertidur. Kita suka menjadi hamba pilihan Allah ini.
Dia beri kita taufik untuk berdiri. Dia kokohkan kita. Kemudian dari lisan kita
mengeluarkan sesuatu yang paling dicintai oleh Allah, yaitu membaca firman-Nya. Inilah
kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kita. Mereka mendapatkan kelezatan dalam
shalat malam. Kebiasaan ini meliputi ulama dan orang awam di tengah mereka.
2/5
Shafwan bin Sulaim rahimahullah -salah seorang guru Imam Malik bin Anas
rahimahullah- hampir-hampir tidak tidur di malam hari. Kalau musim dingin, ia shalat
malam di luar rumahnya. Di atap rumahnya. Agar dinginnya malam tidak membuatnya
ngantuk. Kalau musim panas, ia shalat di bagian dalam rumahnya. Agar pengapnya
udarah menghilangkan ngantuknya. Saat pagi tiba, ia berkata, “Ya Allah, ini kesungguhan
yang dilakukan Shafwan. Dan Engkau lebih tahu tentang hakikatnya (ikhlas atau tidak).”
Demikian juga keadaan orang-orang shaleh, para ulama dan fuqoha. Syaikh Said al-
Kamali menceritakan, “Di antara mereka yang memasuki masjid pada pukul dua malam.
Kemudian membaca 5 hizb dalam satu rakaat (1 hizb kurang lebih setengah juz).
Demikian keadaan mereka sepanjang malam, hingga adzan subuh. Sementara sebagian
kita bagaikan dinding yang roboh. Atau atap yang jatuh.”
Kebanyakan kita, kalau sudah tertidur, tidak bangun di malam hari. Bahkan hampir luput
dari shalat wajib. Seakan kalau tidur tak bangun lagi. Lihatlah perbedaan kita dengan
mereka. Kita tidak sedang membahas para sahabat. Yang kita bahas adalah orang-orang
shaleh yang sezaman dengan kita. Mereka yang kita jumpai hidup di zaman yang sama
dengan kita.
Sebagian pemuda sekarang, menunggu nanti mereka menikah, atau sudah tua, baru
mau shalat malam. Mereka menyatakan menunggu sampai rambut putih bersinar di
kepala mereka. Di saat seperti inilah nanti kami akan rajin shalat malam, kata mereka.
Apakah mereka lupa, bahwa kebiasaan mereka ini akan terwarisi juga oleh anak-anak
mereka.
َأ ِّل
ُيَع ُم ُه الَتَدُّيُن ْق َر ُبْو ُه
3/5
َو ِط ْف ُل الَفاِر ِس ي َلُه ُو اَل ٌة،
Kaum muslimin,
Kalau Anda tidak membiasakan sesuatu di masa muda sekarang, maka hal itu juga tidak
akan menjadi kebiasaan Anda di saat tua. Seorang yang mulia itu karena memiliki adab
yang mulia juga. Karena itu, di usia muda sekarang hendaknya Anda membiasakan
suatu kebiasaan yang utama.
Tentu kita akan sangat bergembira tatkala melihat pemuda-pemuda kita sibuk dengan
sesuatu yang mulia. Sejak muda mereka terbiasa membaca dan menghafal Alquran.
Kemudian mereka membawanya dengan shalat malam. Shalat malam akan
membersihkan jiwanya. Menghilangkan penyakit badannya. Sehingga ia menjadi seorang
yang sehat secara jasmani dan rohani. Kemudian ia berinteraksi dengan orang-orang
sekitarnya dengan kebaikan. Dan kita berharap hal itu membuat lingkungannya
terpengaruh dengannya. Pemuda-pemuda seperti ini membuat kita optimis dengan
keadaan umat. Dengan keadaan bangsa dan negara.
Adapun pemuda-pemuda yang sibuk menghafal sesuatu yang tak berarti untuk kebaikan
jiwanya dan fisiknya. Menyia-nyiakan waktu. Mereka adalah orang yang kosong jiwanya.
Tidak bermanfaat bagi sekitarnya. Kalau mereka pintar, mereka akan berbuat curang.
Kalau mereka bodoh, mereka akan mengancam orang-orang di sekitarnya.
َوَس اِر ُع وا ِإَلٰى َم ْغ ِفَر ٍة ِّم ن َّر ِّبُك ْم َوَج َّنٍة َع ْر ُض َه ا الَّس َم اَو اُت َو اَأْلْر ُض ُأِع َّدْت ِلْلُم َّتِقيَن
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
[Quran Ali Imran: 133].
4/5
Dalam urusan akhirat, Allah perintahkan kita untuk bersegera. Untuk berlari
menggapainya. Sementara dalam urusan dunia, Allah Ta’ala berfirman,
“Berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya.” [Quran Al-
Mulk: 15]
Kemudian firman-Nya,
۟ا ۟ا
ُقْل ِس يُر و ِفى ٱَأْلْر ِض َفٱنُظ ُر و َك ْيَف َبَد َأ ٱْلَخ ْلَق ُثَّم ٱُهَّلل ُينِش ُئ ٱلَّنْش َأَة ٱْل َء اِخ َر َة َّن ٱَهَّلل َع َلٰى ُكِّل
ِإ
َش ْى ٍء َقِديٌر
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita taufik dalam kebaikan dan dimudahkan
untuk melakukan ketaatan. Khususnya di bulan Ramadhan ini. Mudah-mudah kita
termasuk orang yang mendapatkan ampunan dengan mengerjakan shalat malam.
َوَص َّلى اُهلل َوَس َّلَم َو َباَر َك َع َلى َنِبِّيَنا ُم َح َّمٍد َو آِلِه َوَص ْح ِبِه َأْج َم ِعْين
أْس َتْغ ِفُر َك َو َأُتوُب إَلْيَك، أْش َه ُد أْن ال إلَه َّال أْنَت، ُس ْبَح اَنَك الَّلُه َّم َو ِبَح ْمِد َك
ِإ
5/5