Anda di halaman 1dari 3

ُ‫ تَ َع الَى َمجْ ُده‬.ْ‫ْس وْ ِط فِى ْال ُو ُج وْ ِد َك َر ُم هُ َواِحْ َس انُه‬ ُ ‫ اَ ْل َمب‬.ْ‫ح بُرْ هَانُه‬ ِ ‫ اَ ْل َو‬.

ْ‫ي س ُْلطَانُه‬
ِ ‫اض‬ ّ ‫ْل َح ْم ُدهللِ ْالقَ ِو‬
‫ت بِ ِه‬ ْ ‫ض ْال ِمنّ ِة َم ا َج َر‬ ِ ‫ َوبَ َسطَ لَهُ ْم ِم ْن فَ اِئ‬.ْ‫اع ْل َمه‬ِ َ‫ َوطَ َوى َعلَ ْيه‬.ْ‫ق لِ ِح ْك َمه‬ َ ‫ق ْالخ َْل‬ َ َ‫ خَ ل‬.ْ‫َو َعظُ َم َشانُه‬
ُ‫ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ٰإل هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬.ْ‫دار ِه ْالقِ ْس َمه‬ ِ ‫فِى اَ ْق‬
ْ ‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَ ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأ‬ ٰ
‫ص َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬.‫ي بَ ْع دَه‬ َّ ِ‫َو َر ُس وْ لُهُ الَ نَب‬
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُم وْ تُ َّن اِاَّل َوَأ ْنتُ ْم‬
َّ ‫ اِتَّقُ وا هللاَ َح‬. َ‫اضرُوْ ن‬ِ ‫ اَ َّما بَ ْع ُد فَيَاَأيُّهَا ْال َح‬.‫ان ِإلَى يَوْ ِم القِيَا َم ِة‬ ٍ ‫بِِإحْ َس‬
‫الش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم بِ ْس ِم هللاِ ال رَّحْ مٰ ِن‬ َّ َ‫ َأ ُع وْ ُذ بِاهللِ ِمن‬.‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِي ْالقُرْ ٰا ِن ْال َع ِظي ِْم‬. َ‫ُم ْسلِ ُموْ ن‬
ٌ‫ارةُ َعلَ ْيهَ ا َم ٰلَِٓئ َك ة‬ َ ‫ ٰيََٓأيُّهَ ا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ وا۟ قُ ٓوا۟ َأنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَ ارًا َوقُو ُدهَ ا ٱلنَّاسُ َوٱ ْل ِح َج‬.‫ال َّر ِحي ِْم‬
َ‫ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُونَ ٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah:

Allah telah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin untuk saling tawashaw bi al-aq,
tawashaw bi as-shabr, dan dalam kesempatan kali ini, khatib ingin berwashiyat kepada khususnya
khatib sendiri, dan umumnya kepada seluruh jamaah untuk selalu meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah, karena hanya ketaqwaanlah yang akan menjadi sebaik-baik bekal
menghadap Allah nanti.

Di hari jum’at yang barokah ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi
Muhammad, sehingga khatib juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk
memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw agar kita mendapat syafaat dari beliau di
hari akhir nanti.

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah:

Pada hakikatnya, semua orang adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
Rasulullah bersabda:

‫ َوال َمرْ أةُ َرا ِعيةٌ َعلَى‬، ‫اع َعلَى أ ْه ِل بَيتِ ِه‬ ٍ ‫ وال َّر ُج ُل َر‬، ‫اع‬ ٍ ‫ َواأل ِمي ُر َر‬:‫ َو ُكلُّ ُك ْم َمسُْؤو ٌل ع َْن َر ِعيَّتِ ِه‬، ‫اع‬
ٍ ‫كلكم َر‬
‫ق َعلَي ِه‬ ُّ
ٌ َ‫ ُمتَّف‬. ‫ َو ُكل ُك ْم َمسُْؤو ٌل ع َْن َر ِعيَّتِه‬، ‫اع‬ ُّ
ٍ ‫ فَ ُكل ُك ْم َر‬، ‫ت َزوْ جها َو َولَد ِه‬
ِ ‫بَ ْي‬
Artinya: Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang ia
pimpin. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya,
seorang istri adalah pemimpin atas anak dan rumah tangga suaminya. Maka tiap-tiap kalian adalah
pemimpin, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas siapa yang dia pimpin. (Muttafaqun ‘Alaih).

Kewajiban utama setiap pemimpin adalah mengarahkan orang yang dipimpin. Sebagai seorang
kepala keluarga, seorang bapak bertanggung jawab dalam menjaga keluarganya dari api neraka. Hal
ini sesuai firman Allah:

‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka. (at-
Tahrim: 6)

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah:

Ketika ayat itu turun kepada Rasulullah SAW, Imam Ja'far As-Shadiq menceritakan, seorang sahabat
menangis dan berkata, "Aku tidak mampu menguasai diriku dan kini diberi beban dengan
keluargaku."
Mendengar keluhan itu, Nabi SAW bersabda, "Perintahkan keluargamu sebagaimana engkau
diperintahkan. Ikuti dan cegah keluargamu sebagaimana engkau dilarang mengerjakan." Imam Ali
bin Abi Thalib menjelaskan makna ayat ini, "Didiklah diri dan keluargamu dengan perbuatan baik dan
saleh." Allah Ta'ala secara tegas memerintahkan kita untuk mendidik diri sendiri dan keluarga
dengan ajaran-ajaran agama. Dengan begitu, terbentuklah suatu keluarga Muslimin yang bertakwa.

Dampaknya bisa menjalar secara luas. Sebab, bila institusi keluarga baik, maka negara pun baik.
Keluarga merupakan "negara kecil." Dalam arti, bila ingin mewujudkan negara yang baldatun
thoyyibatun wa Rabbun ghafur, maka kita harus mulai dari keluarga.

Perintah ini menjadi lebih jelas bagi pihak laki-laki, yakni kepala keluarga. Pihak ini adalah pemimpin.
Dan, tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Ingatlah sabda Rasulullah SAW: "Kalian
semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin.
Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin
atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan
dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin” (Muttafaqun alaihi).

Tanggung jawab juga meliputi hubungan antara orang tua dan anak. Tugas orang tua tak sekadar
memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan untuk para buah hatinya. Lebih dari itu, anak-
anak juga perlu kasih sayang dan didikan yang mantap, terutama dalam bidang agama.

Janganlah menjadi orang tua yang terlampau sibuk dalam mengejar karier di luar rumah sehingga
lalai dari mendidik anak-anak. Ibnu Qayyim al-Jauziyah menasihati, "Siapa yang tidak
memperhatikan pendidikan anak-anaknya, dan meninggalkannya begitu saja, maka ia sungguh telah
melakukan kejelekan yang paling besar kepada mereka."

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah:

Muhammad Rasyid Ridha (dalam tafsir al manaar) memahami ayat ini dengan pernyataan: Ajarilah
diri, dan keluarga kalian dengan kebaikan, dan adab. Sedangkan Abdurrahman as-Sa’di dalam Taisiru
Kariimi ar-Rahman menyatakan: Perintah menjaga diri dan keluarga yang dimaksud dalam ayat
tersebut adalah perintah untuk menjaga diri sendiri dengan mengamalkan perintah-perintah Allah,
menegakkan perintah-perintahnya dengan rasa taat dan menjauhi larangannya, serta bertaubat jika
melakukan perbuatan yang mengundang murka dan adzab Allah, dan menjaga diri sendiri serta
keluarga dengan cara mengajarkan adab, ilmu. Maka, seorang hamba belum sepenuhnya
mempasrahkan dirinya kepada Allah sebelum ia menegakkan perintah-perintah Allah terhadap
dirinya sendiri, dan kepada orang-orang yang termasuk dalam tanggungannya, yaitu istrinya, anak-
anaknya, dan siapapun yang berada di rumahnya.

Pada masa sekarang, kebanyakan para pemimpin keluarga dalam hal ini ayah hanya tahu bahwa
kewajibannya adalah sekedar memberikan nafkah kepada keluarganya. Padahal, nafkah yang
diberikan hanya sanggup untuk menjaga anggota keluarganya dari kelaparan di dunia. Sedangkan
bekal nafkah ukhrawiy, yang berupa ajakan-ajakan untuk sama-sama beribadah, dan juga pemberian
pendidikan yang layak dan mencakup aspek pendidikan keduniaan maupun aspek akhirat yang
merupakan jalan yang akan menyelematkan dari api neraka justeru banyak dilupakan.

Singkatnya, bekal dalam ilmu agama masih menjadi hal yang jarang diperhatikan oleh para kepala
keluarga kepada keluarganya. Jika hanya aspek dunia yang diberikan kepada keluarganya,
bagaimana keluarganya akan selamat dari api neraka?

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah:


‫‪Hal lain yang kdang dilupakan oleh para orang tua dalam pendidikan seorang anak adalah‬‬
‫‪kecenderungan anak yang mengikuti figur orang tua atau panutan dalam aktifitasnya sehari-hari.‬‬
‫‪Seorang ayah, akan menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Maka jika anak-anaknya melihat ayah yang‬‬
‫‪memiliki perilaku yang baik, maka naluri seorang anak akan mengikuti perbuatan orang tuanya. Jika‬‬
‫‪melihat ayahnya selalu berbicara dengan sopan terhadap anaknya, maka anak akan berkata dengan‬‬
‫‪sopan kepada ayahnya, kepada ibunya, dan kepada orang-orang yang ia temui.‬‬

‫‪Dengan demikian, mendidik seorang anak maupun keluarga adalah dengan cara memberikan‬‬
‫‪pendidikan yang mengajarkan bekal akhirat, dan memberikan tauladan yang bagus kepada anak.‬‬
‫‪Kalau kita suka berkata kasar dan malas menjalankan shalat maka kita pernah berhak untuk beharap‬‬
‫‪anak kita akan bertutur lembut dan taat beribadah.‬‬

‫لح ِكيْم‪َ ،‬وتَقَبَّلْ ِمنِّي َو ِم ْن ُكم‬ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْا َ‬‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ رْ أ ِن ْال َع ِظيْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َم ا فِ ْي ِه ِمنَ ْاأليَ ا ِ‬ ‫ا َر َ‬
‫ص ِر‪ِ .‬إ َّن اِإْل ْن َس انَ لَفِي ُخ ْس ٍر‪ِ .‬إاَّل الّ ِذ ْينَ‬ ‫َّجي ِْم‪َ .‬و ْال َع ْ‬
‫ان الر ِ‬ ‫تِالَ َوتَهُ ‪ِ ،‬إنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬أ ُعوْ ُذ بِاهّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيطَ ِ‬
‫الص بْر‪َ ،‬أقُ وْ ُل قَ وْ لِ ْي ٰه َذا َوَأ ْس تَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‪،‬‬
‫اص وْ ا بِ َّ‬ ‫ق َوتَ َو َ‬ ‫ص وْ ا بِ ْال َح ِّ‬
‫ت َوتَ َوا َ‬ ‫الص الِ َحا ِ‬ ‫آ َمنُوْ ا َو َع ِملُوْ ا َّ‬
‫‪.‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ‪ِ ،‬إنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّح ْي ُم‬
‫‪Khutbah kedua:‬‬

‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ َ‬ ‫هّٰلِل‬
‫ق ْال َوفَ ا‪.‬‬ ‫طفَى‪َ ،‬و َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ِّ‬
‫الص ْد ِ‬ ‫ْل َح ْم ُد ِ الَّذي َو َكفَى‪َ ،‬وُأ َ‬
‫َأ ْش هَ ُد َأ ْن اَّل ٰإل هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَ هُ‪َ ،‬وَأ ْش هَ ُد َأ َّن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ َأ َّما بَ ْع دُ‪ ،‬فَيَ ا َأيُّهَ ا‬
‫الص اَل ِة‬ ‫َظي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم بِ َّ‬‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُم وْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بِ َأ ْم ٍر ع ِ‬ ‫ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪ُ ،‬أوْ ِ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُموا‬ ‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬ ‫َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَ َ‬
‫ال‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ٰ‬
‫آل َس يِّ ِدنَا‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى َس يِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫تَ ْسلِي ًما‪ ،‬اَللّهُ َّم َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى َس يِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َس يِّ ِدنَا‬ ‫ار ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َم ا بَ َ‬ ‫ِإب َْرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬
‫َأْل‬
‫ت ا حْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ٰ‬ ‫ْ‬
‫ت وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما ِ‬‫ِإب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬فِ ْي ال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّ َ‬
‫الش دَاِئ َد‬ ‫الس يُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَ ةَ َو َّ‬ ‫ت‪ ،‬اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَ ا َء َو ْالفَحْ َش ا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َو ُّ‬ ‫َواَأْل ْم َوا ِ‬
‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةً‪ِ ،‬إنَّكَ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلد ِ‬ ‫َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَا َّ‬
‫ان َوِإ ْيتَ ا ِء ِذي ْالقُ رْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ َش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم‬ ‫إن هللاَ يَ ْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ‪َّ ،‬‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai