Anda di halaman 1dari 6

Pelit Adalah Sumber Keburukan

khotbahjumat.com/5745-pelit-adalah-sumber-keburukan.html

March 5, 2021

Khutbah Pertama:

‫ وأشهد أن ال إله‬،‫ ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا‬,‫ نحمده ونستعينه ونستغفره‬,‫إن الحمد هلل‬

‫ صلى اهلل عليه وعلى آله وصحبه ومن‬,‫إال اهلل وحده ال شريك له وأشهد أن محمًد ا عبد اهلل ورسوله‬

‫ أما بعد‬,‫اتبع سنته بإحسان إلى يوم الدين‬:

Ibadallah,

Bertakwalah kepada Allah. Ketauhilah, ketakwaan tidak akan semputna kecuali dengan
menjauhi sifat pelit. Karena pelit merupakan sumber keburukan. Tempat tumbuhnya
kerusakan dan hal-hal yang buruk di dalam hati, ucapan, dan perbuatan. Gara-gara pelit,
maka hak seseorang disepelekan. Gara-gara pelit, tidak tertunaikan banyak kewajiban.
Gara-gara pelit, bisa terjadi pertumpahan darah. Gara-gara pelit, harta orang lain
dimakan dengan cara yang tidak benar. Gara-gara pelit, seseorang bisa menodai
kehormatan orang lain. Gara-gara pelit bisa putus hubungan kekerabatan dan muncul
kedurhakaan. Gara-gara pelit, ditinggalkanlah sekian banyak keutamaan. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

1/6
‫ واسَتَح ُّلوا َم حاِر َم هم‬، ‫اتقوا الشَّح فإَّن الشَّح أهلَك من كاَن َقْبَلكم حمَلُهم على أْن َس فُك وا ِدماَئهم‬

“Jauhilah sifat pelit (syuh), karena pelit telah membinasakan orang sebelum kalian. Sifat
tersebut membawa mereka menumpahkan darah dan menghalalkan apa yang
diharamkan pada mereka.” [HR. Muslim 2578].

Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ وأَمَر هم بالُفجوِر فَفَج روا‬،‫ أَمَر هم بالُبخِل فَبِخ لوا‬،‫إَّياكم والُّش َّح ؛ فإَّنه أهَلَك َم ن كان َقبَلكم‬

“Jauhilah Syuhh (kikir yang sangat), sesungguhnya syuhh membinasakan orang-orang


sebelum kalian. Syuhh menyuruh mereka untuk bakhil, mereka pun jadi bakhil. Menyuruh
mereka untuk berbuat kejahatan, merekapun melakukannya.” (Sunan Abu Dawud 1698).

Tidak mengherankan! Karena pelit itu artinya seseorang memiliki ketamakan yang besar
terhadap dunia. Memperbanyak pundi-pundinya. Ada ketamakan yang bersemayam
pada jiwanya. Sangat ketakutan akan kondisi kekurangan dan kemisikinan.

Ayyuhal mukminun,

Jauhilah sifat pelit! Karena pelit akan merusak hati. Akan membawa hati memiliki sifat
sombong, zalim, hasad, dan membenci orang lain mendapatkan kebaikan. Berharap
kebaikan yang Allah berikan pada orang lain terhenti. Kemudian menelantarkan
kewajiban yang Allah perintahkan pada-Nya. Oleh karena itu, tersebarnya sifat pelit
merupakan di antara tanda hari kiamat. Saat itu muncullah dan tersebar kerusakan di
muka bumi. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ الَقْتُل الَقْتُل‬: ‫ وما الَهْر ُج ؟ قاَل‬:‫ وَيْك ُثُر الَهْر ُج قالوا‬، ‫ وُيْلَقى الُّش ُّح‬، ‫ وَيْنُقُص الَعَم ُل‬، ‫َيَتقاَر ُب الَّز ماُن‬

“Waktu terasa singkat. Amal kebaikan berkurang. Tersebarnya sifat pelit. Saat itu banyak
terjadi al-haraj.” Sahabat bertanya, “Pembunuhan. Pembunuhan.” [HR. al-Bukhari 6037
dan Muslim 2215].

Maksud dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫وُيْلَقى الُّش ُّح‬

“Tersebarnya sifat pelit.”

2/6
Allah turunkan sifat pelit dan memasukkannya ke hati-hati manusia. Sehingga sifat
tersebut menghalangi mereka untuk melakukan kebaikan dan malah melakukan
permusuhan.

Ayyuhal mukminun,

Jauhilah sifat pelit! Karena sifat ini akan menumbuhkan kemunafikan di hati. Seperti
tempatnya yang lembab menumbuhkan jamur. Dan di antara karakteristik orang munafik
yang Allah sebutkan. Mereka adalah orang yang pelit terhadap kebaikan. Allah Ta’ala
berfirman,

‫َأِش َّح ًة َع َلْيُك ْم َفِإَذ ا َج اَء اْلَخ ْو ُف َر َأْيَتُه ْم َيْنُظ ُر وَن ِإَلْيَك َتُد وُر َأْع ُيُنُه ْم َك اَّلِذي ُيْغ َش ى َع َلْيِه ِمَن اْلَمْو ِت َفِإَذ ا َذ َه َب‬
‫اْلَخ ْو ُف َس َلُقوُك ْم ِبَأْلِس َنٍة ِح َداٍد َأِش َّح ًة َع َلى اْلَخ ْيِر ُأْو َلِئَك َلْم ُيْؤ ِم ُنوا َفَأْح َبَط اُهَّلل َأْع َم اَلُه ْم َو َك اَن َذ ِلَك َع َلى اِهَّلل‬
‫َيِس يًر ا‬

“Mereka pelit terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu
memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan
karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan
lidah yang tajam, sedang mereka pelit untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman,
maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” [Quran Al-Ahzab: 19]

Orang-orang munafik itu memiliki sifat pelit terhadap orang-orang yang beriman. Pelit
dalam setiap kebaikan dan karunia. Mereka tidak senang kalau Allah Ta’ala memberikan
orang-orang yang beriman kebaikan dalam urusan dunia dan agamanya.

‫أقول هذا القول وأستغفر اهلل لي ولكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬.

Khutbah Kedua:

‫ وأشهد أن ال إله إال اهلل‬،‫ له الحمد في األولى واآلخرة وله الحكم وإليه ترجعون‬,‫الحمد هلل رب العالمين‬
‫ وأشهد أن محمًد ا عبده ورسوله صلى اهلل عليه وعلى آله وصحبه ومن اتبع سنته‬,‫وحده ال شريك له‬

‫ أما بعد‬,‫بإحسان إلى يوم الدين‬:

‫فاتقوا اهلل عباد اهلل‬،

3/6
Hindarilah sifat pelit. Karena kalau kita mau koreksi diri, sungguh pada diri kit aini ada
sifat pelit. Ini sudah menjadi tabiat manusia. Allah Ta’ala berfirman tentang karakter
manusia,

‫َو ُأْح ِض َر ِت اَألنُفُس الُّش َّح‬

“walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.” [Quran An-Nisa: 128].

Dan orang yang sukses dan berhasil adalah mereka yang mampu mengendalikan sifat
pelit tersebut. Mereka dijaga dari sifat tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

‫َوَم ْن ُيوَق ُش َّح َنْف ِس ِه َفُأْو َلِئَك ُه ُم اْلُم ْف ِلُح وَن‬

“Dan siapa yang dijaga dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.”
[Quran Al-Hasyr: 9]

Mengapa beruntung? Karena seseorang yang selamat dari sifat ini akan tumbuh pada
dirinya semua kebaikan dan keutamaan. Dan dia selamat dari hal-hal yang tidak
diinginkan.

Ibadallah,

Tidak ada jalan keselamatan untuk Anda terbebas dari sifat pelit kecuali dengan berjuang
melawannya. Kalahkan hawa nafsu Anda dengan kiat-kiat yang tepat. Di antara kiat atau
tips agar mampu mengalahkan sifat pelit adalah:

Pertama: Memenuhi hati dengan iman, cinta, dan pengagungan kepada Allah. Terutama
iman kepada hari akhir.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ال يجتمع الشُّح واإليماُن في قلب عبٍد أبًد ا‬

“Tidak akan berkumpul antara sifat pelit dan iman pada hati seseorang.” [Sunan an-Nasai
3110].

Allah Ta’ala berfirman,

‫َو ُأْح ِض َر ِت اَألنُفُس الُّش َّح َو ِإْن ُتْح ِس ُنوا َو َتَّتُقوا َفِإَّن اَهَّلل َك اَن ِبَم ا َتْعَم ُلوَن َخ ِبيًر ا‬

4/6
“walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul secara baik dan
memelihara dirimu, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” [Quran An-Nisa: 128]

Orang yang berbuat baik adalah mereka yang meninggalkan apa yang Allah larang.
Walaupun larangan itu dicintai oleh jiwanya. Ia tunaikan hak harta, walaupun di awalnya
terasa berat baginya. Kemudian ridha dengan pembagian Allah kepadanya. Menjauhi
sifat hasad dan iri. Bahkan ia suka orang lain mendapatkan kebaikan. Sebagaimana ia
suka kalau kebaikan tersebut ia dapatkan.

Ibadallah,

Kedua: Melakukan kebaikan dengan lisan dan perbuatan. Baik dalam kondisi sepi
maupun di tengah keramaian.

‫َو ُأْح ِض َر ِت اَألنُفُس الُّش َّح َو ِإْن ُتْح ِس ُنوا َو َتَّتُقوا َفِإَّن اَهَّلل َك اَن ِبَم ا َتْعَم ُلوَن َخ ِبيًر ا‬

“walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul secara baik dan
memelihara dirimu, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” [Quran An-Nisa: 128]

Ketiga: mengutamakan orang lain dalam masalah dunia.

Dan inilah sifat yang dimiliki oleh sahabat-sahabat anshar. Yang dipuji oleh Allah Ta’ala
dalam firman-Nya,

‫َو ُيْؤ ِثُر وَن َع َلى َأْنُفِس ِه ْم َو َلْو َك اَن ِبِه ْم َخ َص اَص ٌة َوَم ْن ُيوَق ُش َّح َنْف ِس ِه َفُأْو َلِئَك ُه ُم اْلُم ْف ِلُح وَن‬

“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah
orang orang yang beruntung.” [Quran Al-Hasyr: 9]

Keempat: Berdoa kepada Allah.

Seorang sahabat Nabi yang dikenal sangat dermawan, Abdurrahman bin Auf radhiallahu
‘anhu, pernah berdoa,

‫اللهم قني شح نفسي‬

“Ya Allah lindungilah aku dari sifat pelit yang ada pada diriku.”

Kelima: Melatih diri.

5/6
Sebagaimana kebodohan itu diobati dengan belajar. Sifat tenang itu dilatih untuk
dibiasakan. Demikian juga dengan sifat dermawan yang merupakan lawan dari pelit.
Inipun harus dipelajari, dilatih, dan dibiasakan. Apalagi sedekah di waktu sehat dan
muncul rasa pelit, itu akan melipatgandakan pahala. Rasulullah pernah ditanya tentang
sedekah yang utama, beliau bersabda,

« : ‫ َو َال ُتْم ِه ُل َح َّتى ِإَذ ا َبَلَغ ِت اْلُح ْلُقوَم ُقْلَت‬، ‫ َتْخ َش ى اْلَفْق َر َو َتْأُم ُل اْلِغ َنى‬، ‫َأْن َتَص َّد َق َو َأْنَت َص ِح يٌح َش ِح يٌح‬

‫ َو َقْد َك اَن ِلُفَالٍن‬، ‫ َو ِلُفَالٍن َك َذ ا‬، ‫ » ِلُفَالٍن َك َذ ا‬.

“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi
kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh
sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, “(andai) Untuk fulan sekian, untuk
fulan sekian, dan untuk fulan sekian. (Andai itu) telah menjadi milik si fulan..” (HR.
Bukhari 1419 dan Muslim 1032).

‫ اللهم آمنا في أوطاننا وأصلح‬،‫ وزكها أنت خير من زكاها أنت وليها وموالها‬,‫اللهم آِت نفوسنا تقواها‬

‫ اللهم وفق ولي‬،‫ واجعل واليتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين‬,‫أئمتنا ووالة أمورنا‬

‫ أعنهم وسددهم في األقوال‬،‫ خذ بنواصيهم إلى ما فيه خير العباد والبالد‬,‫أمرنا إلى ما تحب وترضى‬
‫ ربنا آتنا في الدنيا حسنة‬،‫ واكتب مثل ذلك لسائر والة أهل اإلسالم يا ذا الجالل واإلكرام‬،‫واألعمال‬

‫ وال تجعل في‬،‫ اللهم اغفر لنا وإلخواننا الذين سبقونا باإليمان‬،‫وفي اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار‬

‫قلوبنا غال للذين أمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم‬.

Oleh tim KhotbahJumat.com


Artikel www.KhotbahJumat.com

6/6

Anda mungkin juga menyukai