Anda di halaman 1dari 4

An-najah.net – Sifat bakhil itu berbahaya baik di dunia dan akhirat.

Akibat bakhil yang diperturutkan


akan mencelakan diri pelakunya. Ia akan mendapat adzab diakhirat.

Bakhil dalam bahasa arab biasa disebut dengan as syuhha yang artinya bakhil. Sedang dalam istilah
adalah bakhilnya seseorang terhadap harta dan segala kebaikan yang ada pada dirinya atau pada orang
lain. [ Afatun ‘ala thariq bab : syuhha ]

Sifat Bakhil

Bakhil

Hari ini kebakhilan sudah menjadi penyakit yang meluas dikalangan ummat Islam. Ekonomi kapitalis dan
budaya hidup cuek inilah yang menjadikan kita tidak peka terhadap sesama. Lingkungan keluarga dan
masyarakat kita telah berhasil menanamkan jiwa invidualisme. Yang penting saya menjadi kaya,
kecukupan, semua kebutuhan serba ada, dan tidak memikirkan kebutuhan saudaranya yang lain.

Karena sebab itulah muncul berbagi bentuk kebahilan pada ummat islam ini. Bakhilnya seorang da’I
untuk menyampaikan kebenaran karena takut nikmat dunianya berkurang. Bakhilnya seorang pemimpin
untuk menggunakan kepemimpinannya guna membela islam dan kebenaran. Bakhilnya seseorang untuk
mengorbankan waktunya berfikir untuk kemajuan Islam. Bakhilnya seseorang untuk mengeluarkan
hartanya di jalan Allah Ta’ala. Lebih parah lagi adalah bakhilnya seseorang untuk memberikan
kemudahan bagi orang lain walaupun hanya dengan sesuatu yang remeh. Orang yang bakhil tidak akan
mungkin mau memberikan hartanya, waktunya, tenaganya apalagi jiwa dan ruhnya untuk Islam.

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!

Islam Membenci sifat Bakhil

Islam sangat membenci sifat bakhil. Karena sifat bakhil salah satu dari karakter orang munafiq yang tidak
mau berkorban untuk kebaikan. Padahal karakter orang yang beriman adalah siap berkorban dengan
apa saja demi islam. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda ;

َ َ‫ َوا َّتقُ ْوا ال ُّش َّح َفإِنَّ ال ُّش َّح أَهْ ل‬،ِ‫ات َي ْو َم ْالقِ َيا َمة‬
‫ك‬ ُ ‫الظ ْل َم‬
ٌ ‫ظلُ َم‬ ُّ َّ‫الظ ْل َم َفإِن‬ ِ ‫َو َعنْ َج ِاب ٍر رضى هللا عنه أَنَّ َرس ُْو َل‬
ُّ ‫ ((ا َّتقُ ْوا‬:‫هللا صلى هللا عليه وسلم َقا َل‬
َ
‫ار َم ُه ْم)) رواه مسلم‬ ِ ‫ان َق ْبلَ ُك ْم َح َملَ ُه ْم َعلَى أنْ َس َف ُكوا ِد َما َء ُه ْم َواسْ َت َحلُّوا َم َح‬َ ‫َمنْ َك‬
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Jauhilah (takutlah) oleh kalian perbuatan dzalim, karena kedzaliman itu merupakan kegelapan pada
hari kiamat. Dan jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena kikir telah mencelakakan umat sebelum kalian,
yang mendorong mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan bagi
mereka”. (HR: Muslim).

Baca juga (Menyelamatkan diri dari kehancuran)

Jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah Ta’ala

Akibat kebakhilan

Ada beberapa akibat bakhil pada diri manusia, diantaranya ;

Pertama : Bakhil Mengakibatkan Menyeret pelakunya terjerumus kedalam berbagai perbuatan dosa.

Seseorang yang terkena penyakit bakhil akan menjauh dari berbagai perbuatan baik. Entah perbuatan
baik yang kaitannya dengan Allah Ta’ala atau sesama manusia. Sebaliknya ia akan selalu mendekati
perbuatan jelek dan menyibukkan diri dengannya. Nabi sallallahu alaihi wasallam juga telah mewanti-
wanti pada kita bahwa kebakhilan akan membawa kita pada berbagai perbuatan dosa dan kehinaan.
Beliau bersabda :

َ َ ِ‫ان َق ْبلَ ُك ْم ِبال ُّش ِّح أَ َم َر ُه ْم ِب ْالب ُْخ ِل َف َب َخلُوا َوأَ َم َر ُه ْم ِب ْال َقط‬
ِ ‫يع ِة َف َق َطعُوا َوأ َم َر ُه ْم ِب ْالفُج‬
‫ُور َف َف َجرُوا‬ َ َ‫إِيَّا ُك ْم َوال ُّش َّح َفإِ َّن َما َهل‬
َ ‫ك َمنْ َك‬

Hendaklah kalian jauhi sifat bakhil, maka sesungguhnya telah celaka orang-orang sebelum kalian dengan
kebakhilan : memerintahkan kepada mereka dengan kebakhilan kemudian mereka bakhil, dan
memerintahkan kepada merela untuk memutus silaturrahmi kemudian mereka putus, dan
memerintahkan kepada mereka dengan perbuatan dosa kemudian ia melakukannya. [ HR. Abu Daud ]

Karena pahamnya Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu tentang akibat kebakhilan ini, ada sebuah
riwayat dari Abi Hayyaj al asadi beliau berkata : suatu hari aku berthowaf di baitullah. Kemudian aku
melihat seseorang berdo’a : Allahumma qinii syukha nafsi [ ya Allah jagalah diriku dari kebakhilan ] tidak
menambah dari itu. Aku katakan kepadanya, kenapa ?. kemudian ia berkata : sesungguhnya jika diriku
terjaga dari kekikiran : tidak akan mencuri, berzina, dan perbuatan dosa lainnya. Dan ternyata seseorang
tersebut adalah Andurrahman bin ‘Auf. [ Dikeluarkan oleh Ibnu jarir dalam Jaami’ul bayan : 228/12/28 ].
Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah. Jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah Ta’ala

Kedua : Bakhil mendapatkan Adzab yang pedih di akhirat .

Kebahilan tidak hanya mengimbas pada kehidupan seseorang di dunia dengan kegoncangan dan ketidak
tenangan. Akan tetapi musibah tersebut terus menyiksa pelakunya hingga kenegeri akhirat dengan
adzab yang pedih di neraka. Allah Ta’ala berfirman :

َ ُ‫ون ِب َما آ َتا ُه ُم هَّللا ُ مِنْ َفضْ ِل ِه ه َُو َخيْرً ا لَ ُه ْم َب ْل ه َُو َشرٌّ لَ ُه ْم َس ُي َط َّوق‬
‫ون َما َب ِخلُوا ِب ِه َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة‬ َ ُ‫ِين َيب َْخل‬
َ ‫َواَل َيحْ َسبَنَّ الَّذ‬

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk
bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. [ QS. Ali
Imaran : 180 ].

Orang-orang yang telah diberi harta dan limpahan karunia oleh Allah Ta’ala kemudian mereka bakhil,
tidak mau mengeluarkan kewajiban mengenai harta tersebut, seperti zakat dan lain-lain, adalah sangat
tercela. Janganlah sekali-kali kebakhilan itu dianggap baik dan menguntungkan bagi mereka. Harta
benda kekayaan akan tetap utuh dan tidak kurang bila dinafkahkan di jalan Allah bahkan akan
bertambah dan diberkati. Tetapi kebakhilan itu adalah suatu hal yang buruk dan merugikan mereka
sendiri, karena harta yang tidak dinafkahkan itu akan dikalungkan di leher mereka kelak di hari kiamat
sebagai azab dan siksaan yang amat berat, sebab harta benda yang dikalungkan itu akan berubah
menjadi ular yang melilit mereka dengan kuat.

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah. Jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah Ta’ala

Ketiga : Bakhil dapat Dijauhkan dari keimanan pada Allah Ta’ala.

Kekikiran dan keimanan tidak akan berkumpul dalam jiwa seseorang. Kekikiran akan mengikis keimanan
seseorang sedikit demi sedikit. Sebaliknya, orang yang gemar berinfaq, Allah akan kuatkan keimanannya
karena yakin bahwa pahala akan menantinya di akhirat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah sallallahu
alaihi wasallam :

‫ب َع ْب ٍد أَ َب ًدا‬
ِ ‫إل ْي َمانُ فِي َق ْل‬
ِ ‫“ الَ َيجْ َت ِم ُع ال ُّش ُّح َو ْا‬Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-
lamanya.” [Al-Musnad, karya Ahmad 14/202, no. 8512, dan Shahih Ibni Hiban 8/43, no. 3251. Seorang
muhaqqiq mengatakan, “Hadits shahih lighairihi.”]. Iman seseorang yang lemah tidak akan terpanggil
untuk menyambut seruan dari setiap penyeru untuk berinfaq dan shadaqah. Bahkah jika dia melihat
saudaranya sedang tertimpa musibahpun tidak akan mereka keluarkan hartanya untuk meringankan
beban saudaranya tersebut. Ia tidak paham bahwa harta yang ia belanjakan untuk kebaikan itulah yang
sebenarnya menjadi harta dia yang akan mengikuti sampai akhirat. Dan tidaklah seseorang bakhil,
kecuali bakhilnya ia pada dirinya sendiri. Jama’ah jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala

Itulah beberapa musibah yang akan menimpa orang-orang bakhil di dunia dan di akhirat. Denga

n mengetahui bahaya bakhil tersebut, kita berusaha untuk menjauhi kebakhilan tersebut. Menjauhi
teman-teman yang bakhil dan juga lingkungan yang bakhil karena teman dekat akan sangat
mempengaruhi jiwa kita untuk menjadi bakhil.

Tidak cukup hanya mengetahui bahaya bakhil, tetapi juga berusaha untuk mengobati penyakit ini agar
tidak menjangkiti diri kita, keluarga dan juga masyarakat kita.

Dengan melihat berbagai kehancuran yang akan dialami oleh orang yang bakhil di dunia dan akhirat,
yakin terhadap janji Allah terhadap pahala yang akan didapatkan, serta membaca kisah orang-orang
yang telah menginfakkan sebagian besar harta mereka untuk perjuangan islam, insyaAllah diri kita
terhindar dari sifat bakhil.

Disamping berusaha, kita juga harus berdo’a agar dijauhkan dari kebakhilan. Diantara do’a yang
diajarkan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah :

‫ب ْال َقب ِْر‬ َ ‫ َوأَع ُْو ُذ ِب‬،‫ك مِنْ أَنْ أ ُ َر َّد إِلَى أَرْ َذ ِل ْال ُع ْم ِر‬
ِ ‫ك م َِن فِ ْت َن ِة ال ُّد ْن َيا َو َع َذا‬ َ ‫ َوأَع ُْو ُذ ِب‬،‫ْن‬ َ ‫ َوأَع ُْو ُذ ِب‬،‫ك م َِن ْالب ُْخ ِل‬
ِ ‫ك م َِن ْال ُجب‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم إِ ِّنيْ أَع ُْو ُذ ِب‬

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari
penakut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang terhina, dan aku berlindung kepada-
Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur. [ HR. Bukhari dalam Fathul Baari: 6/35 ].

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita dalam melakukan kebaikan, melapangkan dada kita untuk
berinfaq dan menjauhkan kita dari kebakhilan. Tidaklah seseorang dimudahkan dalam berinfaq kecuali
atas kehendak-Nya, dan tidak ada yang disempitkan karena kebakhilan kecuali atas kehendak-Nya.

Anda mungkin juga menyukai