Anda di halaman 1dari 5

A.

Kufur

Pengertian
Kufur secara lughawi berasal dari bahasa Arab, merupakan kata dasar (masdar) dari kata
kerja (fiil) kafara – yakfuru – kufron aw kufuran, yang artinya menutup atau menutupi.
Secara istilah syar’i kufur memiliki makna mengingkari keskeluruhan ajaran Islam atau
mengingkari suatu bagian dari ajaran Islam di mana tanpa bagian itu keislaman seseorang
menjadi batal atau tidak sempurna.

Dalil larangan kufur :

ِ ‫فَ ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َواَل تَ ْكفُر‬


‫ُون‬

“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku,
janganlah kalian kufur” (QS. Al Baqarah: 152)

Macam-macam :
a. Kufur Akbar, yaitu mengingkari keseluruhan ajaran Islam atau mengingkari bagian
yang prinsip, yang tanpa bagian tersebut akan menggugurkan atau membatalkan
keislaman seseorang.

b. Kufur Ashghar, yakni mengingkari bagian tertentu dari Islam yang tanpa bagian
tersebut keislaman seseorang menjadi tidak atau kurang sempurna.

Akibat :
a. Akibat kufur Akbar :

1. Kufur besar dapat membuat amal ibadah seseorang menjadi sia-sia. Allah
menegaskan dalam al-Quran:
‫ف ال يَ ْق ِدرُونَ ِم َّما َك َسبُوا َعلَى َش ْي ٍء َذلِكَ ه َُو الضَّال ُل‬
ٍ ‫ص‬ ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذينَ َكفَرُوا بِ َربِّ ِه ْم َأ ْع َمالُهُ ْم َك َر َما ٍد ا ْشتَ َّد‬
ِ ‫ت بِ ِه الرِّي ُح فِي يَوْ ٍم عَا‬
١٨ :‫ْالبَ ِعي ُد – ابراهيم‬
Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti Abu yang
ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang
demikian itu adalah kesesatan yang jauh.(Ibrahim: 18)
2. Kufur besar menyebabkan pelakunya abadi dalam neraka jahanam, sebagaimana
sabda-Nya:
‫ُون َويَْأ ُكلُونَ َك َما تَْأ ُك ُل األ ْن َعا ُم‬
rَ ‫ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا األ ْنهَا ُر َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا يَتَ َمتَّع‬ ِ ‫ِإ َّن هَّللا َ يُ ْد ِخ ُل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
ٍ ‫ت َجنَّا‬
١٢ :‫َوالنَّا ُر َم ْث ًوى لَهُ ْم – محمد‬
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di
dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. Dan Jahannam adalah tempat tinggal
mereka.(Muhamad: 12)

3. Jika seseorang mati dalam keadaan kufur besar maka dosanya tidak akan diampuni,
bahkan digolongan kepada makhluk yang terburuk. Sedangkan apabila seseorang
mati dalam keadaan kufur kecil, maka dia diserahkan kepada Allah apakah dia
disiksa atau diampuni. Allah berfirman:

٥٥ :‫األنفال‬ – َ‫ِإ َّن َش َّر ال َّد َوابِّ ِع ْن َد هَّللا ِ الَّ ِذينَ َكفَرُوا فَهُ ْم ال يُْؤ ِمنُون‬
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang
kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Al-Anfal: 66)

٦ :‫البينة‬ –  ‫َار َجهَنَّ َم خَالِ ِدينَ فِيهَا ُأولَِئكَ هُ ْم َشرُّ ْالبَ ِريَّ ِة‬
ِ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِكينَ فِي ن‬
ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا ِم ْن َأ ْه ِل ْال ِكتَا‬
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. (Al-Bayyinah: 6) 

4. Kufur besar menyebabkan darah, harta dan jiwa pelakunya menjadi halal, dan tidak
mewarisi keluarganya yang Muslim. Hal ini disebabkan oleh yang melakukan kufur
besar telah keluar dari Dinul Islam.

‫متفق عليه‬ – ‫ث ْال َكافِ ُر ْال ُم ْسلِ َم‬


ُ ‫ث ْال ُم ْسلِ ُم ْال َكافِ َر َواَل يَ ِر‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
ُ ‫ال اَل يَ ِر‬ َّ ِ‫ع َْن ُأ َسا َمةَ ْب ِن زَ ْي ٍد َأ َّن النَّب‬
َ ‫ي‬
Dari Usamah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang
Muslim tidak boleh mewarisi dari orang kafir dan orang kafir tidak dapat mewarisi dari
orang Muslim.” (Mutafaq ‘Alaih)

b, Akibat Kufur Asghar :

Sedangkan kufur kecil tidak mengharuskan pelakuknya masuk neraka, tetapi mendapatkan
ancaman siksaan dari Allah; kecuali bila dia segera bertobat dan menutupnya dengan amal
kebaikan sebagaimana sabda Rasul:

ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬
‫ق‬ ِ ِ‫ق هَّللا ِ َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َوَأ ْتبِ ْع ال َّسيَِّئةَ ْال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا َوخَال‬
َ َّ‫ق الن‬ ِ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ات‬ َ َ‫ع َْن َأبِي َذ ٍّر قَا َل ق‬
َ ِ ‫ال لِي َرسُو ُل هَّللا‬
‫َح َس ٍن – رواه أحمد والترمذى والدارمى‬
Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku:
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan
dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak
yang baik.”
Hal-hal yang termasuk Kufur Besar
Terdapat lima jenis kufur yang termasuk dalam kategori kufur besar, yang wajib dijauhi oleh
setiap muslim. Yaitu:

1. Kufur Takdzib,

Yakni kekafiran karena mendustakan kebenaran agama Islam, serta menolak kebenaran
ajaran Islam. Sesuai dengan sabda Allah:

٦٨ :‫العنكبوت‬ – َ‫ْس فِي َجهَنَّ َم َم ْث ًوى لِ ْل َكافِ ِرين‬


َ ‫ق لَ َّما َجا َءهُ َألَي‬
ِّ ‫ب بِ ْال َح‬ ْ ‫َو َم ْن َأ‬
َ ‫ظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفتَ َرى َعلَى هَّللا ِ َك ِذبًا َأوْ َك َّذ‬
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya?
Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? (Al-
Ankabut: 68)

2. Kufur Istikbar

Yaitu kekafiran yang diserta kesombongan meski dalam hatinya mengakui kebenaran Islam
seperti dilakukan oleh Iblis, yang digambarkan dalam sabda Allah:

٣٤ :‫يس َأبَى َوا ْستَ ْكبَ َر َو َكانَ ِمنَ ْال َكافِ ِرينَ – البقرة‬
َ ِ‫َوِإ ْذ قُ ْلنَا لِ ْل َمالِئ َك ِة ا ْس ُجدُوا آل َد َم فَ َس َجدُوا ِإال ِإ ْبل‬
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah (berhormatlah) kamu
kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al-Baqarah: 34)

3. Kufur Irtiyab
Yaitu kekafiran dikarena keragu-raguan terhadap kebenaran aqidah Islam, dan kebenaran
akan seluruh ajaran Islam, seperti digambarkan dalam ayat berikut:

ُ ‫)و َما َأظُ ُّن السَّا َعةَ قَاِئ َمةً َولَِئ ْن ُر ِد ْد‬#(
‫ت ِإلَى َربِّي أل ِجد ََّن خَ ْيرًا ِم ْنهَا‬ َ ‫د هَ ِذ ِه َأبَدًا‬rَ ‫َو َد َخ َل َجنَّتَهُ َوهُ َو ظَالِ ٌم لِنَ ْف ِس ِه قَا َل َما َأظُ ُّن َأ ْن تَبِي‬
36-35 :‫) الكهف‬#( ‫ُم ْنقَلَبًا‬
Dan Dia memasuki kebunnya sedang Dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: “Aku
kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan
datang, dan jika Sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”.(Al-Kahfi: 35-36)

4. Kufur I’radh
Kufur I’radh adalah kekafiran dikarenakan berpaling dari kebenaran, seperti ditegaskan
dalam ayat berikut ini:

‫ُأ‬
ِ ‫ق َوَأ َج ٍل ُم َس ّمًى َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا َع َّما ْن ِذرُوا ُمع‬
٣ :‫ْرضُونَ – األحقاف‬ ِّ ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما ِإال بِ ْال َح‬ ِ ‫َما خَ لَ ْقنَا ال َّس َما َوا‬
َ ْ‫ت َواألر‬
Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan
dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir
berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.(Al-Ahqaf: 3)

5. Kufur Nifaq
Adapun kufur nifaq adalah kekafiran yang berintikan sikap kemunafikan, yakni orang yang
menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keimanan. Yakni hakekatnya dia kafir tetapi
dibungkus dengan penampilan dan pernyataan seolah-olah sebagai orang yang beriman.
Kufur nifaq ini sebenarnya justru lebih berbahaya daripada kufur yang lainnya. Allah
menggambarkan kufur nifaq dalam ayat berikut:

٨ :‫اس َم ْن يَقُو ُل آ َمنَّا بِاهَّلل ِ َوبِ ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َو َما هُ ْم بِ ُمْؤ ِمنِينَ – البقرة‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,”
pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (AL-Baqarah: 8)

Hal-hal Yang termasuk Kufur Kecil


Adapun hal-hal yang termasukkufur kecil antara lain kufur nikmat, yakni mengingkari nikmat
Allah atau menisbatkan nikmat kepada selain Allah sang pemberi kenikmatan kepadanya.
Allah berfirman:

83 :‫ْرفُونَ نِ ْع َمةَ هَّللا ِ ثُ َّم يُ ْن ِكرُونَهَا َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم ْال َكافِرُونَ – النحل‬
ِ ‫يَع‬
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang kafir. (Al-Nahl: 83)

Termasuk kufur kecil, yakni meninggalkan shalat karena malas, mendatangi peramal (kahin,
dukun dan sejenisnya), dan bersumpah kepada selain Allah.

Baik kufur besar maupun kufur kecil sama-sama merupakan pangkal utama kerucakan tauhid
yang merupakan fitrah Allah bagi manusia. Kalau kufur besar kerusakannya bersifat total
sehingga Iman dan Islam seorang muslim menjadi batal, sedangkan kufur kecil kerusakan
yang ditimbulkan bersifat sektoral, namun juga sangat berbahaya, sehingga memerlukan
penjagaan yang kokoh atas aqidah tauhid yang telah dianugerahkan Allah kepada setiap
hamba.

Sebab – sebab

1. Mendustakan atau tidak mempercayai.

2. Ragu terhadap sesuatu yang jelas dalam syari’at.

3. Berpaling dari agama Allah.

4. Kemunafikan yakni menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keislaman.

5. Sombong terhadap perintah Allah `Azza wa Jalla seperti yang dilakukan iblis.

6. Tidak mau mengikrarkan kebenaran agama Allah bahkan terkadang dibarengi dengan
memeranginya, padahal hatinya yakin kalau itu benar, seperti yang terjadi pada Fir’aun.

Cara menghindari :

1. Selalu Mengingat Nikmat Allah SWT

2.. Selalu Mengingat Janji Allah SWT. ...

3. Berbagi pada Orang yang Membutuhkan. ...

4. Selalu Bersyukur dan Merasa Cukup. ...

5. Menjaga Nikmat dari Kerusakan. ...

6.Merenungkan Nikmat-Nikmat Allah.

Anda mungkin juga menyukai