Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KARAKTERISTIK AHLAK ISLAM

Dosen pengampu :
Hj. Indri Silviani, M.Pd

Disusun oleh :
Riki Abdul Holik (10220011)

Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia, serta kasih sayangNya, Saya dapat menyelesaikan makalah mengenai
Makalah Karakteristik Ahlak Islam. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada Ibu Hj. Indri Silviani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Ahlak.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
saya selaku penulis.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca
guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Nanggerang, 5 Oktober 2021

Riki abdul holik


DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii

I. PENDAHULUAN
II. RUMUSAN MASALAH
III. PEMBAHASAN
 Karakteristik Isalam............................................................1
 Ruang lingkup ahlak...........................................................5
 Tujuan Luhur Ahlak............................................................8
IV. KESIMPULAN
 Kesimpulan.......................................................................10
V. PEMUTUP
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................15
I.                   PENDAHULUAN
Akhlak merupakan sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam  jiwanya
dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berapa perbuatan baik yang disebut akhlak yang
mulia dan perbuatan buruk yang disebut akhlak tercela.
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai
individu maupun masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat
tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik maka sejahteralah lahir
batinnya sedangkan apabila akhlaknya rusak maka rusaklah lahir dan batinnya.
Akhlak Islami memiliki sejumlah karakteristik atau ciri khusus serta luas ruang lingkupnya
meliputi akhlak kepada Allah, Rasul, Lingkungan dan lain-lain.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai karakteristik dan ruang lingkup akhlak.

II.                RUMUSAN MASALAH
A.  Apa Sajakah karakteristik akhlak islami?
B.  Apa Sajakah ruang lingkup akhlak?
C. Tujuan Luhur Ahlak

III.             PEMBAHASAN

A.     Karakteristik Akhlak Islami


Pada hakikatnya Akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan
menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah  berbagai macam perbuatan  dengan cara
spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Akhlak  mempunyai beberapa karakteristik atau ciri khas yaitu :
1. Bersifat umum dan terperinci.
Di dalam al-Qur’an ada materi akhlak yang dijelaskan secara umum dan ada pula yang
mendetail. Misalnya dalam Q. S. al-Nahl (16) : 90 ;

َ‫ر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬8ِ ‫ َع ِن ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك‬8‫اِ َّن هّٰللا َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َسا ِن َواِ ْيت َۤاِئ ِذى ْالقُرْ ٰبى َويَ ْن ٰهى‬

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

diserukan perintah untuk berakhlak secara umum; berbuat adil, berbuat kebaikan,
melarang perbuatan keji, munkar dan permusuhan.
Sedangkan dalam surat al-Hujurat (49) : 12 ;

ُّ‫ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا اَي ُِحب‬


ُ ‫ َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬8‫اِ ْث ٌم َّواَل ت ََج َّسسُوْ ا‬ ِّ‫ْض الظَّن‬ َ ‫ َكثِ ْيرًا ِّمنَ الظَّ ۖنِّ اِ َّن بَع‬8‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اجْ تَنِبُوْ ا‬
‫اَح ُد ُكم اَ ْن يَّْأ ُكل لَحْ م اَخ ْيه م ْيتًا فَ َكر ْهتُموْ ۗه واتَّقُوا هّٰللا ۗا َّن هّٰللا‬
ِ ‫َ تَ َّوابٌ ر‬
‫َّح ْي ٌم‬ ِ َ َ ُ ُ ِ َ ِ ِ َ َ ْ َ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada
di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

secara terperinci dinyatalan larangan untuk saling mencela dan memanggil dengan gelar
yang buruk.
2. Manusiawi
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia. Kerinduan
jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlaq dalam Islam.
Ajaran ini diperuntukkan bagi manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki
bukan kebahagiaan semu.
3. Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yakni mencakup semua tindakan
manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi, kemasyarakatan
ataupun negara. Keuniversalan itu menunjukkan luasnya cakupannya yaitu meliputi segenap
aspek kehidupan secara pribadi maupun kemasyarakatan, dan menyangkut semua interaksi
manusia dengan semua aspek kehidupan.
4. Keseimbangan
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam berada di tengah antara yang mengkhayalkan manusia
sebagai malaikat yang menitik beratkan segi kebaikannya dan yang mengkhayalkan manusia
sebagai hewan yang menitik beratkan sifat keburukannya saja. Manusia menurut
pandangan Islam memiliki 2 kekuatan dalam dirinya yaitu kekuatan baik pada hati nurani
dan akalnya dan kekuatan buruk pada hawa nafsunya. Akhlaq Islam memenuhi tuntutan
kebutuhan manusia, jasmani dan ruhani secara seimbang, serta memenuhi tuntutan hidup
bahagia di dunia dan akhirat secara berimbang pula. Bahkan memenuhi kebutuhan pribadi
harus seimbang dengan memenuhi kewajiban terhadap masyarakat.
5. Realistik
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun
manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-
makhluk lain tetapi manusia mempunyai kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan
manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual. Dengan kelemahan-
kelemahannya itu manusia sangat mungkin melakukan kesalahan-kesalahan dan
pelanggaran. Oleh sebab itu Islam memberikan kesempatan kepada manusia yang
melakukan kesalahan untuk memperbaiki diri dengan bertaubat.
6. Akhlak sebagai buah dari iman.
7. Akhlak menjaga konsistensi antara cara dan tujuan. Islam tidak mengizinkan
mancapai tujuan, walaupun baik dengan cara-cara kotor yang bertentangan dengan syariat.
Karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Akhlaq al-Karimah.
B.     Ruang Lingkup
Ruang lingkup ilmu akhlak meliputi :
1. Akhlak terhadap Allah
a. Mengabdi hanya kepada Allah
Bertaqwa dan mengabdi hanya kepada Allah, tidak akan mempersekutukan-Nya dengan apa
pun dalam bentuk apa pun, serta dalam keadaan situasi dan kondisi yang bagaimanapun.

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

Artinya: “Dan Aku (Allah) tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah kepada-Ku”.(QS. Adz-Dzariyat: 56).

b. Tunduk dan patuh kepada Allah

َ‫ هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ۚن‬8‫َواَ ِط ْيعُوا‬

Artinya: “Taatlah kepada (perintah) Allah dan (perintah) Rasul-Nya supaya kalian mendapat
rahmat”.(QS. Ali ‘Imran: 132(
c. Tawakkal
َ ‫ف َأ ْي ِديَهُ ْم َع ْن ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا‬
َّ ‫ نِ ْع َمتَ هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم ِإ ْذ هَ َّم قَوْ ٌم َأ ْن يَ ْب ُسطُوا ِإلَ ْي ُك ْم َأ ْي ِديَهُ ْم فَ َك‬8‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا‬
َ‫ل ْال ُمْؤ ِمنُون‬8ِ ‫َو َعلَى هَّللا ِ فَ ْليَتَ َو َّك‬

Wahai orang-orang yang beriman, Ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu, ketika
suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, kemudian Allah menahan
tangan mereka dari kamu. Bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah
hendaknya orang-orang beriman itu bertawakkal. – (Q.S Al-Maidah: 11)

d. Bersyukur kepada Allah

‫هّٰللا‬
ِ ‫م س ُۤوْ َء ْال َع َذا‬8ْ ‫ نِ ْع َمةَ ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ اَ ْن ٰجى ُك ْم ِّم ْن ٰا ِل فِرْ عَوْ نَ يَسُوْ ُموْ نَ ُك‬8‫ال ُموْ ٰسى لِقَوْ ِم ِه ْاذ ُكرُوْ ا‬
‫ب‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
ۤ ٰ ۤ ۤ
ِ ‫ي ذلِ ُك ْم بَاَل ٌء ِّم ْن َّربِّ ُك ْم ع‬8ْ ِ‫َويُ َذبِّحُوْ نَ اَ ْبنَا َء ُك ْم َويَ ْستَحْ يُوْ نَ نِ َسا َء ُك ْم ۗ َوف‬
‫َظ ْي ٌم‬
Artinya: “Dan (ingatlah), tatkala Tuhan kamu memberitahu; jika kamu berterima kasih,
niscaya Aku tambah nikmat bagi kamu, apabila kamu tidak bersyukur, maka adzab-Ku itu
sangat pedih”.(QS. Ibrahim: 6-7)
e. Penuh harap kepada Allah

‫هّٰللا هّٰللا‬ ٰۤ ُ ‫هّٰللا‬


ِ ‫ك يَرْ جُوْ نَ َرحْ َمتَ ِ ۗ َو ُ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ فِ ْي َسبِ ْي ِل ِ ۙ ا‬8‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوالَّ ِذ ْينَ هَا َجرُوْ ا َو َجاهَ ُدوْ ا‬

Artinya: “Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berhijrah)
di jalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmad Allah; dan Allah itu Pengampun,
Penyayang”.(Al-Baqarah: 218)   
f. Ikhlas menerima keputusan Allah

َ‫ َش ْيًئا َوهُ َو َخ ْي ٌر لَ ُك ْم َو َع َسى َأ ْن تُ ِحبُّوا َش ْيًئا َوه َُو َشرٌّ لَ ُك ْم َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َوَأ ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون‬8‫َو َع َسى َأنْ تَ ْك َرهُوا‬
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat Yang Lainya ;

َ ‫لَ َق ْد َخلَ ْق َنا اِإْل ْن َس‬


‫ان فِي َك َب ٍد‬

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad:
4).

g. Tadlarru’ dan khusyu’

Tadharru' merupakan akhlak dan etika yang harus kita bangun ketika membina hubungan
dengan Allah SWT. Hal ini kita lakukan sebagai wujud penghambaan diri kita kepada Zat
Penguasa alam semesta, Allah SWT. Tadharru' mengandung makna tadzallul (kerendahan
dan kehinaan diri) dan istiqamah (ketundukan diri).

ِ ‫ص ٰلو تِ ِه ْم‬
َ‫خَاشعُوْ ن‬ َ ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ الَّ ِذ ْينَ هُ ْم فِ ْي‬
Artinya: “Beruntunglah orang-orang yang beriman. Mereka yang khhusyu’ dalam
shalatnya”. (QS. Al-Mukminun: 1-2)
“Bermohonlah kepada Tuhan kalian dengan rendah hati dan dengan rahasia (suara hati).
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”.(QS. Az-Zumar: 53)
h. Husnud-dhan
Artinya: “Janganlah mati salah seorang dari kalian, melainkan dalam keadaan baik sangka
kepada Allah”.(H.R. Muslim)

ُّ‫ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا اَي ُِحب‬


ُ ‫ َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬8‫اِ ْث ٌم َّواَل ت ََج َّسسُوْ ا‬ ِّ‫ْض الظَّن‬ َ ‫ َكثِ ْيرًا ِّمنَ الظَّ ۖنِّ اِ َّن بَع‬8‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اجْ تَنِبُوْ ا‬
‫اَح ُد ُكم اَ ْن يَّْأ ُكل لَحْ م اَخ ْيه م ْيتًا فَ َكر ْهتُموْ ۗه واتَّقُوا هّٰللا ۗا َّن هّٰللا‬
ِ ‫َ تَ َّوابٌ ر‬
‫َّح ْي ٌم‬ ِ َ َ ُ ُ ِ َ ِ ِ َ َ ْ َ

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada
di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

i. Taubat dan istighfar

‫ت تَجْ ِريْ ِم ْن‬ ٍ ّ‫م َج ٰن‬8ْ ‫ًا ع َٰسى َربُّ ُك ْم اَ ْن يُّ َكفِّ َر َع ْن ُك ْم َسي ِّٰاتِ ُك ْم َويُ ْد ِخلَ ُك‬8ۗ‫ اِلَى هّٰللا ِ تَوْ بَةً نَّصُوْ ح‬8‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا تُوْ ب ُْٓوا‬
‫ي َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َم َعهٗۚ نُوْ ُرهُ ْم يَس ْٰعى بَ ْينَ اَ ْي ِد ْي ِه ْم َوبِا َ ْي َمانِ ِه ْم يَقُوْ لُوْ نَ َربَّنَٓا اَ ْت ِم ْم‬ ‫هّٰللا‬
َّ ِ‫تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ۙ ُر يَوْ َم اَل ي ُْخ ِزى ُ النَّب‬
‫ك ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬ َ َّ‫ َوا ْغفِرْ لَن َۚا اِن‬8‫لَنَا نُوْ َرنَا‬
Artinya: “Hai orang-orang beriman! Hendaklah kalian benar-benar taubat kepada Allah, agar
segala dosa kalian diampuni dan kalian dimasukkan ke dalam surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai”.(QS. At-Tahrim: 8)

2.      Akhlak terhadap Makhluk
a.       Akhlak kepada Manusia
1)     Ahlak terhadap Rasulullah meliputi ; mencintai Rasulullah secara tulus dengan
mengikuti semua sunnahnya, menjadikan Rasulullah sebagai idola dalam hidup dan
kehidupan, menjalankan apa yang diperintah dan menjauhi larangannya.
2)      Akhlak terhadap orang tua meliputi mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat
lainnya, merendahkan diri kepada keduanya diiringi rasa kasih sayang, berkomunikasi
dengan orang tua dengan khidmat, pergunakan kata-kata lemah lembut, berbuat baik
kepada keduanya sebaik-baiknya dan mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka
kendatipun seorang atau kedua-duanya telah meninggal dunia.
3)      Akhlak terhadap diri sendiri meliputi : Memelihara kesucian diri, baik jasmaniah
maupun rohaniah, Memelihara kerapihan diri, Berlaku tenang, Menambah ilmu
pengetahuan, Membina disiplin pribadi, Pemaaf dan memohon maaf, Sikap sederhana dan
jujur dan Menghindari perbuatan tercela.
4)      Akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat, antara lain : saling membina rasa cinta
dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, saling menunaikan kewajiban untuk
memperoleh hak, berbakti kepada ibu bapak, mendidik anak-anak dengan kasih sayang dan
memelihara hubungan silaturrahim.
5)      Akhlak terhadap tetangga, antara lain : saling mengunjungi, saling bantu diwaktu
senang lebih-lebih tatkala susah, saling beri member, saling hormat menghormati, saling
menghindari pertengkaran dan permusuhan.
6)      Akhlak terhadap masyarakat, meliputi memuliakan tamu, menghormati nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan, saling menolong dalam
melakukan kebajikan dan taqwa, menganjurkan anggota masyarakat termasuik dirin sendiri
berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan mencegah orang lain melakukan perbuiatan
jahat dan munkar dan bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan
bersama.

b.      Akhlak kepada bukan manusia atau lingkungan hidup antara lain :


Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam
terutama hewani dan nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan tuhan untuk
kepentingan manusia dan makhluk lainnya, sayang pada sesame makhluk.

C.       Tujuan Luhur Akhlak


Dalam doa iftitah solat kita selalu mengucapkan sesungguhnya solat ku, dan hidupku, hidup,
mati semua semata-mata dipersembahkan hanya kepada Allah. Tujuan yang akan dicapai
oleh seorang mu’min beraakhlak adalah untuk mencapai ridha Allah. Sebagaimana Allah
berfirman:

ۙ
ْ ۙ ‫ضيَّةً ۚ فَاد ُْخلِ ْي فِ ْي ِع ٰب ِد‬
‫ي َواد ُْخلِ ْي َجنَّتِ ْي‬ ِ ‫ار ِج ِع ْٓي اِ ٰلى َربِّ ِك َرا‬
ِ ‫ضيَةً َّم ْر‬ ْ ُ‫س ا ْل ُم ْط َم ِٕىنَّة‬
ُ ‫ٰيٓاَيَّتُ َها النَّ ْف‬
“ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam syurga-Ku.”
(Q.S. 89: 27-30).
IV.          KESIMPULAN
A.  Karakteristik atau ciri khas akhlak yaitu : umum dan terperinci, manusiawi,
universal, keseimbangan, realistik, akhlak sebagai buah dari iman dan akhlak menjaga
konsistensi antara cara dan tujuan
B.  Ruang lingkup ilmu akhlak meliputi : Akhlak terhadap Allah, Akhlak terhadap makhluk
yang meliputi manusia dan bukan manusia. Yang termasuk manusia yaitu: Akhlak terhadap
Rasulullah (Nabi Muhammad), Akhlak terhadap orang tua, diri sendiri, keluarga, Akhlak
terhadap tetangga dan akhlak terhadap masyarakat. Sedangkan Akhlak yang bukan manusia
atau lingkungan hidup.

V.                PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Kami  menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin....

DAFTAR PUSATAKA

Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta : Amzah, 2007), hlm.1


Iman Abdul Mukmin Sa’aduddin, Meneladani Akhlak Nabi Membangun Peradaban
Muslim, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya), hlm. 99
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : LPPI, 2007), hlm. 12-14
 http://abidponorogo.wordpress.com/2010/01/08/akhlak/7

Abdullah Salim, Akhlaq Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: Seri


Remaja, 1986), hlm. 23-27
Hamzah Ya’kub, Etika Islam Pembinaan Ahklaqul Karimah, (Bandung: CV. Diponegoro, 1988),
hlm. 142-145
 [7] Hamzah Ya’kub, Etika Islam Pembinaan Ahklaqul Karimah, hlm. 138-140
Abdullah Salim, Akhlaq Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: Seri
Remaja, 1986), hlm. 69-70
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Rajawalin Press, 2008), hlm.357-
359

Anda mungkin juga menyukai