Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Minuman Keras

ِ ِ ِ
ُ‫ﻚ ﻟَﻪ‬ َ ْ‫ أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳ‬،‫ﱠﻌ ُﺎو ِن َﻋﻠَﻰ اِْﻹ ِْﰒ َواﻟْ ُﻌ ْﺪ َو ِان‬ َ ‫ اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟ اﻟﱠﺬ ْي َﻣﻨَـ َﻌﻨَﺎ ِﺎﺑﻟﺘـ‬،‫اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟ‬
ِ ‫ث إِ َﱃ ﺳﺎﺋِِﺮ اﻟْﻌﺮ‬ ِ
‫ﺼ َﻼةُ َواﻟ ﱠﺴ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ‬ ‫ َواﻟ ﱠ‬،‫ب َواﻟْ َﻌ َﺠﻢ‬ ََ َ ُ ‫ﳏﻤﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ اﻟْ َﻤْﺒـ ُﻌ ْﻮ‬ ً ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن‬،‫ﱠ� ْن‬ ‫ﻚ اﻟﺪ ﱠ‬ُ ‫اﻟْ َﻤﻠ‬
‫ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬.‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َوَﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺈﺑِِ ْﺣ َﺴﺎن‬ ِِ ِِ
َ ‫ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َو‬،‫اَﺛْ َﲎ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ ﲞُﻠُ ٍﻖ َﺣ َﺴﻦ‬
ِ ِ
‫ﻚ‬َ َ‫ ﻳَ ْﺴ ٔـَﻠُ ْﻮﻧ‬،‫ وﻗﺎل ﺗﻌﺎﱃ ﰲ ﻛﺘﺎﺑﻪ اﻟﻜﺮﱘ‬.‫ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز اﻟْ ُﻤﺘﱠـ ُﻘ ْﻮ َن‬.‫ أ ُْو ِﺻْﻴ ِ ْﲏ ﻧَـ ْﻔ ِﺴ ْﻲ َوإِ ﱠ� ُﻛ ْﻢ ﺑِﺘَـ ْﻘ َﻮى ﷲ‬،‫ﻓَـﻴَﺎ ِﻋﺒَ َﺎد ﷲ‬
ۗ ِِ ِ ِ ِۖ ‫اﳋﻤ ِﺮ واﻟْﻤﻴ ِﺴ ِۗﺮ ﻗُﻞ ﻓِﻴ ِﻬﻤﺎٓ اِ ْﰒ َﻛﺒِﲑ ﱠوﻣﻨﺎﻓِﻊ ﻟِﻠﻨ‬
‫ﻚ َﻣﺎذَا ﻳـُْﻨ ِﻔ ُﻘ ْﻮ َن ەۗ ﻗُ ِﻞ‬
َ َ ْ ٔ ْ َ َ ‫ﱠﺎس َواْﲦُُﻬ َﻤﺎٓ اَ ْﻛ َﱪُ ﻣ ْﻦ ﻧـﱠ ْﻔﻌﻬ َﻤ‬
‫ﻧ‬‫ﻮ‬ُ‫ﻠ‬
َ‫ـ‬ ‫ﺴ‬‫ﻳ‬‫و‬ ‫ﺎ‬ ُ َ َ ٌْ ٌ َ ْ ْ ْ َ َ ْ َْ ‫َﻋ ِﻦ‬
ۙ ِ ٰ‫اﻻﻳ‬ ِ ۗ
‫ﺖ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَـﺘَـ َﻔ ﱠﻜ ُﺮْو َن‬ ٰ ْ ‫اﻪﻠﻟُ ﻟَ ُﻜ ُﻢ‬
ّٰ ‫ﲔ‬ُ َِّ‫ﻚ ﻳـُﺒ‬
َ ‫اﻟْ َﻌ ْﻔ َﻮ َﻛ ٰﺬﻟ‬
Ibadallah,

Allah Azza wa Jalla yang menciptakan seluruh makhluk-Nya dan Dia Maha Mengetahui terhadap seluruh
makhluk-Nya. Allah Azza wa Jalla mengetahui segala perkara yang membawa kebaikan bagi makhluk, dan
segala perkara yang membawa keburukan.

Dengan kasih sayang-Nya, Allah Azza wa Jalla memerintahkan kebaikan dan melarang keburukan. Termasuk
keburukan yang dilarang oleh Allah Azza wa Jalla adalah minum khamr.

Khamr adalah seluruh minuman yang memabukkan (minuman keras; miras). Khamr memiliki banyak
keburukan, sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai ummul khabaits (sumber atau
induk semua kejelekan).

Saudaraku kaum muslimin,

Allah Azza wa Jalla memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjauhi khamr, dan menjelaskan
keburukan-keburukannya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

‫ﺎﺟﺘَﻨِﺒُﻮﻩُ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗـُ ْﻔﻠِ ُﺤﻮ َن‬ ِ


ْ َ‫ﺲ ﻣ ْﻦ َﻋ َﻤ ِﻞ اﻟﺸْﱠﻴﻄَﺎن ﻓ‬
ِ ‫� أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا إِﱠﳕَﺎ ا ْﳋﻤﺮ واﻟْﻤﻴ ِﺴﺮ و ْاﻷَﻧْﺼﺎب و ْاﻷ َْزَﻻم ِرﺟ‬
ٌ ْ ُ َ ُ َ َ ُ َْ َ ُ َْ َ َ َ َ
‫اﻪﻠﻟِ َو َﻋ ِﻦ‬
‫ﺼ ﱠﺪ ُﻛ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِذ ْﻛ ِﺮ ﱠ‬ ِ ْ ‫ﻀﺎءَ ِﰲ‬
ُ َ‫اﳋَ ْﻤ ِﺮ َواﻟْ َﻤْﻴﺴ ِﺮ َوﻳ‬
ِ
َ ‫ﻳﺪ اﻟﺸْﱠﻴﻄَﺎ ُن أَ ْن ﻳُﻮﻗ َﻊ ﺑَـْﻴـﻨَ ُﻜ ُﻢ اﻟْ َﻌ َﺪ َاوَة َواﻟْﺒَـ ْﻐ‬ ُ ‫﴾ إِﱠﳕَﺎ ﻳُِﺮ‬٩٠﴿
‫ﺼ َﻼةِ ۖ ﻓَـ َﻬ ْﻞ أَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣْﻨـﺘَـ ُﻬﻮ َن‬
‫اﻟ ﱠ‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu di dalam (meminum) khamr dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka tidakkah kamu berhenti (dari mengerjakan
perbuatan itu)?!” (Al-Maidah/5: 90-91).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata pada tafsir ayat ini, “Allah Azza wa Jalla mencela perkara-
perkara yang buruk ini, dan memberitakan bahwa semua itu adalah perbuatan syaitan dan kotor atau najis.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Karena sesungguhnya
keberuntungan tidak akan sempurna kecuali dengan meninggalkan apa yang Allah haramkan, khususnya
perkara-perkara keji yang disebutkan (di dalam ayat ini).

1
Khamr adalah semua (minuman) yang menutupi akal, dengan sebab mabuk.

Maisir (perjudian) adalah semua pertandingan yang ada kompensasi atau ganti dari kedua belah pihak,
seperti pertaruhan dan semacamnya.

Anshab adalah patung-patung, berhala-berhala, atau semacamnya, yang ditegakkan dan disembah selain
Allah (orang-orang jahiliyah menyembahnya dan berkorban untuknya-pen).

Azlam adalah anak panah – anak panah yang dahulu mereka pergunakan untuk mengundi nasib.

Empat perkara ini dilarang keras oleh Allah Azza wa Jalla dan Dia memberitakan kerusakan-kerusakannya
yang mendorong untuk meninggalkan dan menjauhinya.”

Kemudian syaikh menjelaskan kerusakan-kerusakannya. Beliau rahimahullah berkata, “Oleh karena itu, Allah
Subhanahu wa Ta’ala menawarkan larangan ini kepada akal yang sehat dengan firman-Nya, (yang artinya),
“maka tidakkah kamu berhenti (dari mengerjakan perbuatan itu)?!” Karena sesungguhnya jika orang yang
berakal melihat sebagian kerusakan-kerusakan itu, dia pasti akan berhenti dan menahan jiwanya. Orang yang
berakal tidak membutuhkan banyak nasehat dan larangan yang keras”.

Ibadallah,

Banyak sekali hadits-hadits yang melarang minum khamr dan menjelaskan bahayanya. Antara lain:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa orang yang minum khamr tidak beriman atau
bukan kaum Mukminin. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ب َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ‬ ِ ْ ‫وَﻻ ﻳ ْﺸﺮب‬


َ ‫اﳋَ ْﻤَﺮ ﺣ‬
ُ ‫ﲔ ﻳَ ْﺸَﺮ‬ َُ َ َ
Tidaklah seseorang yang minum khamr, sementara ketika meminumnya, dia sebagai seorang Mukmin. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallah ‘anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa khamr adalah kunci semua keburukan.

‫ﺎح ُﻛ ِّﻞ َﺷٍّﺮ‬‫ﺘ‬ ‫ﻔ‬


ْ ِ ‫ﺎل أَوﺻ ِﺎﱐ ﺧﻠِﻴﻠِﻲ ﺻﻠﱠﻰ ﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ َﻻ ﺗَ ْﺸﺮب ا ْﳋﻤﺮ ﻓَِﺈ ﱠ�َﺎ‬
‫ﻣ‬ َ ‫ﻗ‬
َ ِ ‫ﻋﻦ أَِﰊ اﻟﺪﱠرد‬
‫اء‬
ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َْ َْ
Dari Abu ad-Darda’, dia berkata, “Kekasihku (Nabi Muhammad ) shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berwasiat
kepadaku, “Jangan engkau minum khamr, karena ia adalah kunci semua keburukan.” (HR. Ibnu Majah
dishahihkan oleh syaikh al-Albani)

Ibadallah,

Dengan sebab keburukan khamr yang sangat banyak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat
sepuluh orang dengan sebab khamr.

ِ َ‫ﺎﺻﺮﻫﺎ وﻣﻌﺘ‬
‫ﺼَﺮَﻫﺎ َو َﺷﺎ ِرَﻬﺑَﺎ‬ ِ ِ ِ‫ﻮل ﱠ‬ ٍ ِ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ‬
ْ ُ َ َ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِﰲ ا ْﳋَ ْﻤ ِﺮ َﻋ ْﺸَﺮًة َﻋ‬ َ ‫اﻪﻠﻟ‬ ُ ‫ﺎل ﻟَ َﻌ َﻦ َر ُﺳ‬ َ َ‫ﻚ ﻗ‬ َ ْ ٍ َ‫ﻋﻦ أَﻧ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫َو َﺣﺎﻣﻠَ َﻬﺎ َواﻟْ َﻤ ْﺤ ُﻤﻮﻟَﺔُ إِﻟَْﻴﻪ َو َﺳﺎﻗﻴَـ َﻬﺎ َوَﺎﺑﺋ َﻌ َﻬﺎ َوآﻛ َﻞ َﲦَﻨ َﻬﺎ َواﻟْ ُﻤ ْﺸ َِﱰي َﳍَﺎ َواﻟْ ُﻤ ْﺸ ََﱰاةُ ﻟَﻪ‬
Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat sepuluh golongan dengan
sebab khamr: orang yang memerasnya, orang yang minta diperaskan, orang yang meminumnya, orang yang
membawanya, orang yang minta di antarkan, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang
yang makan hasil penjualannya, orang yang membelinya, dan orang yang minta dibelikan. (HR. Tirmidzi
Syaikh al-Albani menilai hadits ini Hasan Shahih)

2
Ibadallah,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ َ ‫اﳋَ ْﻤَﺮ ﻓَ َﺠﻠَ َﺪﻩُ ِﲜَ ِﺮ‬ ِ ِ ٍ ِ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻣﺎﻟ‬


‫ﺎل‬ ِ َْ‫ﻳﺪﺗ‬
َ ‫ﲔ َْﳓ َﻮ أ َْرﺑَﻌ‬
َ َ‫ ﻗ‬.‫ﲔ‬ ْ ‫ب‬َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ أُﺗ َﻰ ﺑَِﺮ ُﺟ ٍﻞ ﻗَ ْﺪ َﺷ ِﺮ‬ َ ‫ﱠﱮ‬‫ﻚ أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ْ ِ َ‫َﻋ ْﻦ أَﻧ‬
‫ ﻓَﺄ ََﻣَﺮ ﺑِِﻪ ُﻋ َﻤ ُﺮ‬.‫ﲔ‬ ِ ِ ْ ‫ﻒ‬
َ ‫اﳊُ ُﺪود َﲦَﺎﻧ‬ ‫َﺧ ﱠ‬َ ‫ﺎل َﻋْﺒ ُﺪ اﻟﱠﺮ ْﲪَ ِﻦ أ‬َ ‫ﱠﺎس ﻓَـ َﻘ‬ ْ ‫َوﻓَـ َﻌﻠَﻪُ أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ ﻓَـﻠَ ﱠﻤﺎ َﻛﺎ َن ُﻋ َﻤ ُﺮ‬
َ ‫اﺳﺘَ َﺸ َﺎر اﻟﻨ‬
Dari Anas bin Malik, bahwa ada seorang lelaki yang telah minum khamr dihadapkan kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam , lalu Beliau menderanya dengan dua pelepah kurma sebanyak 40 kali. Anas mengatakan,
“Abu Bakar juga telah melakukannya. Ketika Umar (menjadi khalifah) dia meminta saran kepada para
Shahabat, Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “(jadikanlah hadnya) Had yang paling ringan yaitu 80 deraan”.
Maka ‘Umar memerintahkannya (dera 80 kali bagi pemabuk). (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

(Dalam hadits ini disebutkan bahwa ketika Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu bermusyawarah dengan para
Shahabat prihal hukuman bagi pemabuk, Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu menyebutkan bahwa had
yang paling ringan dalam al-Qur’an adalah 80 kali dera yaitu had bagi orang yang menuduh orang lain berzina.
Lalu Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menerapkan had yang paling ringan ini bagi para pemabuk)

ِ ‫أَﻗُـﻮ ُل ﻣﺎ َِﲰﻌﺘﻢ و‬
ْ ِ َ‫اﺳﺘَـ ْﻐﻔ ُﺮ ﷲ‬
.‫ﱄ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ‬ ْ َ ْ ُْ َ ْ

Khutbah Kedua:

‫ أَﱠﻣﺎ ﺑـَ ْﻌ ُﺪ‬،‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ‬ ِِ ٍ ‫ َواﻟ ﱠ‬،ُ‫اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ِﱠﻪﻠﻟِ َو ْﺣ َﺪﻩ‬
‫ﺼ َﻼةُ َواﻟ ﱠﺴ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ َﻻﻧَِ ﱠ‬
َ ‫ﱯ ﺑَـ ْﻌ َﺪﻩُ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َو‬
Ibadallah,

Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit
saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi.

Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah
mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Mulut rasanya kering, pupil mata
membesar dan jantung berdetak lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya
timbul kesulitan bernafas. Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul
perasaan seolah-olah peminumnya menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang.
Kepala terasa kosong, rileks dan menyenangkan. Dalam keadaan seperti ini, peminumnya merasa
membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua
perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu peminumnya akan
merasa sangat lelah dan tertekan.

Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas lagi
mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat, menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara
berlebihan). Demikian juga pengaruhnya akan mengganggu fungsi fisik motorik, yaitu bicara cadel,
pandangan menjadi kabur, sempoyongan, dan bisa sampai tidak sadarkan diri. Kemampuan mental
mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu. Pengguna
merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkah lakunya, namun kenyataannya mereka tidak
mampu mengendalikan diri. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan sepeda motor atau mobil yang
disebabkan karena pengendaranya dalam keadaan mabuk.

3
‫‪Pemabuk yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan‬‬
‫‪kerusakan otak. Kadang-kadang minuman keras digunakan dengan kombinasi obat–obatan berbahaya‬‬
‫‪lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi‬‬
‫‪akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.‬‬

‫‪Dengan berbagai keburukan tersebut tidak mengherankan bila agama Islam memandang khamr sebagai‬‬
‫‪miftahu kulli syarrin (kunci segala keburukan). Karena ketika akal sudah tertutup oleh pengaruh khamr, maka‬‬
‫‪dia akan bertindak di luar kontrol. Tindak kejahatan akan dilakukan, seperti perkelahian, pembunuhan,‬‬
‫‪kejahatan mengganggu ketentraman dan meresahkan lingkungan. Demikian Allah Azza wa Jalla‬‬
‫‪mengharamkan khamr dan memerintahkan kepada orang-orang Mukmin untuk menjauhinya, semua itu‬‬
‫‪untuk keselamatan manusia itu sendiri.‬‬

‫ﺎﻋ ِﺔ؛‬ ‫ﺎﺣ ِ‬‫اﻟﱪﻳﱠِﺔ‪ ،‬وأ َْزَﻛﻰ اﻟﺒ َﺸ ِﺮﻳ ِﺔ‪ُ :‬ﳏ ﱠﻤ ِﺪ ﺑ ِﻦ ﻋﺒ ِﺪ ﷲِ‪ ،‬ﺻ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َواﻟ ﱠﺸ َﻔ َ‬ ‫ﺐ اﳊَْﻮ ِ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ْ َْ‬ ‫ﺻﻠﱡ ْﻮا – َرﲪَ ُﻜ ُﻢ ﷲُ – َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﲑ َ َ‬ ‫َﻫ َﺬا َو َ‬
‫ﺎل – َﺟﻞﱠ‬ ‫ﻓَـ َﻘ ْﺪ أ ََﻣَﺮُﻛ ُﻢ ﷲُ ِﺄﺑ َْﻣ ٍﺮ ﺑَ َﺪأَ ﻓِْﻴ ِﻪ ﺑِﻨَـ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‪َ ،‬وﺛَﱠﲎ ِﲟََﻼﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ اﳌ َﺴﺒِّ َﺤ ِﺔ ﺑِ ُﻘ ْﺪ ِﺳ ِﻪ‪َ ،‬وأَﻳﱠﻪُ ﺑِ ُﻜ ْﻢ – أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﳌ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن ‪ ،-‬ﻓَـ َﻘ َ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ﱠِ‬
‫ﻴﻤﺎ ((‬ ‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠّ ُﻤﻮا ﺗَ ْﺴﻠ ً‬ ‫آﻣﻨُﻮا َ‬ ‫ﻳﻦ َ‬ ‫َو َﻋ َﻼ ‪ �َ )):-‬أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﺬ َ‬
‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ْﻦ ُﺧﻠَ َﻔﺎﺋِِﻪ‬ ‫ﺐ اﻟﻮ ْﺟ ِﻪ اﻷَﻧْـﻮا ِر‪ ،‬واﳉَﺒِ ْ ِ‬ ‫ﻚ ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﲔ اﻷ َْزَﻫ ِﺮ‪َ ،‬و ْار َ‬ ‫َ َ‬ ‫ﺻﺎﺣ َ‬ ‫ﺻ ِّﻞ َو َﺳﻠّ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋْﺒﺪ َك َوَر ُﺳ ْﻮﻟ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ‪َ ،-‬و َﻋ ِﻦ‬ ‫ٍ‬ ‫اﻷ َْرﺑَـ َﻌ ِﺔ‪ :‬أَِﰊ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ‪َ ،‬و ُﻋ َﻤَﺮ‪َ ،‬و ُﻋﺜْ َﻤﺎ َن‪َ ،‬و َﻋ ٍّ‬
‫ﺻ َﺤﺎﺑَِﺔ ﻧَﺒِﻴِّ َ‬ ‫ِ‬
‫ﻚ ُﳏَ ﱠﻤﺪ – َ‬ ‫ﻠﻲ‪َ ،‬و َﻋ ْﻦ َﺳﺎﺋ ِﺮ َ‬
‫ﲔ‪.‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟﺪﻳْ َﻦ‪َ ،‬و َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻌ ْﻔ ِﻮ َك ُو ُﺟ ْﻮد َك َوَﻛَﺮِﻣ َ‬
‫ﺎن إِ َﱃ ﻳـﻮِم ِّ‬ ‫اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﲔ وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻬﻢ ﺈﺑِِﺣﺴ ٍ‬
‫ﻚ َ� أ َْر َﺣ َﻢ اﻟﱠﺮاﲪ ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َْ ََ ْ َ ُ ْ ْ َ‬
‫اﺧ ُﺬ ِل ِّ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟﺸ ْﺮَك‬ ‫ﲔ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ﲔ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻋﱠﺰ ا ِﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬ ‫ﲔ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻋﱠﺰ ا ِﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻋﱠﺰ ا ِﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ﲔ‪.‬‬ ‫ِِ‬ ‫ﻚ وﺳﻨﱠﺔَ ﻧَﺒِﻴِ َ ِ‬ ‫واﳌ ْﺸ ِﺮﻛِﲔ‪ ،‬اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ اﻧْﺼﺮ ِدﻳـﻨَ َ ِ‬
‫ﻚ َوﻋﺒَ َﺎد َك اﳌُْﺆﻣﻨ ْ َ‬ ‫ﻚ َوﻛﺘَﺎﺑَ َ َ ُ ّ‬ ‫َ ُ ْ َ ُ ُْ ْ‬
‫ﲔ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻣ ْﻦ أ ََر َاد ِﺄﺑُﱠﻣ ِﺔ ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ‬ ‫ِِ‬
‫ﺎب اﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ﲔ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْاﻫﺪ َﺷﺒَ َ‬
‫ِِ‬
‫ﺎب اﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ﲔ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْاﻫﺪ َﺷﺒَ َ‬
‫ِِ‬
‫ﺎب اﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ِ‬
‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْاﻫﺪ َﺷﺒَ َ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ ﺗَ ْﺪﺑِْ َﲑﻩُ ﺗَ ْﺪ ِﻣ ْ ًﲑا َﻋﻠَْﻴ ِﻪ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ� َﺣ ﱡﻲ َ� ﻗَـﻴﱡـ ْﻮمُ َ� ذَا اﳉََﻼ ِل‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ُﺳ ْﻮءً اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُرﱠد َﻛْﻴ َﺪﻩُ ِﰲ َْﳓ ِﺮﻩِ َو ْ‬ ‫َ‬
‫وا ِﻹ ْﻛﺮِام اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ِآﻣﻨﱠﺎ ِﰲ دوِرَ� وأ ِ ِ‬
‫ﺎك َ�‬ ‫ﺿَ‬ ‫ﺎك َواﺗﱠـﺒَ َﻊ ِر َ‬ ‫ﻚ َواﺗﱠـ َﻘ َ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻞ ِوَﻻﻳَـﺘَـﻨَﺎ ِﰲ َﻣ ْﻦ َﺧﺎﻓَ َ‬ ‫َﺻﻠ ْﺢ أَﺋ ﱠﻤﺘَـﻨَﺎ َوُوَﻻ َة أ ُُﻣ ْﻮِرَ� َو ْ‬ ‫َُ َ ْ‬ ‫َ َ ُ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ ﺗَ ْﺪﺑِْ َﲑﻩُ ﺗَ ْﺪ ِﻣ ْ ًﲑا‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ب ِ‬
‫ﲔ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻣ ْﻦ أ ََر َاد َ� َو ُﻋﻠَ َﻤﺎﺋﻨَﺎ َوُوَﻻ َة أ َْﻣ ِﺮَ� َو ُﺟﻨُـ ْﻮَد َ� ﺑِ ْﺴ ُﻮء اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُرﱠد َﻛﻴْ َﺪﻩُ ﻓَـﻴَـْﻨ َﺤ ُﺮﻩُ َو ْ‬ ‫اﻟﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬
‫َر ﱠ َ‬
‫آن اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬‫ﻚ ِﺳ ْﱰﻩ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ﻣ ِّﻜﻦ ِﻣْﻨﻪ ﺟﻨُـﻮد ا ِﻹﺳ َﻼِم وﻋﺴ َﻜﺮ اﻟ ُﻘﺮ ِ‬ ‫ﻋﻠَﻴ ِﻪ � َِﲰﻴﻊ اﻟﺪﱡﻋ ِﺎء اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ اﻫﺘَ ْ ِ‬
‫ﻚ ﺳ ْ َﱰﻩُ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْاﻫﺘَ ْ َُ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ‬ ‫َ ْ َ َْ َ ُ ْ‬
‫اﻟﻮﻛِْﻴﻞُ َﺣ ْﺴﺒُـﻨَﺎ ﷲُ َوﻧِ ْﻌ َﻢ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻚ أَﻧْﺖ اﻟ ﱠﺴ ِﻤﻴﻊ اﻟﻌﻠِﻴﻢ ﺣﺴﺒـﻨَﺎ ﷲ وﻧِﻌﻢ اﻟﻮﻛِﻴﻞ ﺣﺴﺒـﻨَﺎ ﷲ وﻧِ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺎﻫﻢ ِﲟَﺎ ﺗَ َﺸﺎء إِ‬ ‫ﻨ‬
‫َ‬
‫ا ْﻛ ِ‬
‫ﻔ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟﻮﻛْﻴ ُﻞ‪َ ،‬رﺑـﱠﻨَﺎ آﺗﻨَﺎ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً َو ِﰲ اﻵﺧَﺮةِ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬ ‫َ‬
‫ﺸﺂء َواْﳌ ْﻨ َﻜ ِﺮ َواْﻟﺒَـ ْﻐﻲ ﻳَﻌِﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ﺘﺂء ِذي اْﻟ ُﻘﺮﰉ وﻳـْﻨـﻬﻰ ﻋ ِﻦ اْﻟ َﻔﺤ ِ‬ ‫ﺎن وإِﻳ ِ‬ ‫ِﻋﺒﺎدﷲِ ! إِ ﱠن ﷲ �ْﻣﺮَ� ِﺎﺑْﻟﻌ ْﺪ ِل واْ ِﻹﺣﺴ ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫ﻠﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﻳَِﺰْد ُﻛ ْﻢ َوﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮ ﷲِ أَ ْﻛ َ ْﱪ‬
‫َ‬ ‫ﻋ‬
‫َ‬ ‫ﻩ‬
‫ُ‬‫و‬‫ْ‬‫ﺮ‬‫ُ‬ ‫ﻜ‬
‫ُ‬ ‫ﺷ‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬‫َ‬ ‫ﻢ‬
‫ْ‬ ‫ﻛ‬
‫ُ‬‫ﺮ‬‫ْ‬ ‫ﻛ‬
‫ُ‬ ‫ﺬ‬
‫ْ‬ ‫َ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫َ‬ ‫ﻴ‬
‫ْ‬
‫ﺗَ َﺬ ﱠﻛﺮو َن واذْ ُﻛﺮوا ﷲ اْﻟﻌ ِ‬
‫ﻈ‬ ‫ُْ َ ُ َ َ‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai