Anda di halaman 1dari 40

Sejarah Shiatsu

 Penemu asli dari terapi Shiatsu adalah seorang anak muda bernama
Tokujiro Namikoshi
 Ia dilahirkan pada 3 November 1905 di sebuah Pulau Shikoku Jepang,
Ketika Namikoshi berumur 7 tahun dia dan keluarganya pindah dari
tempat tinggalnya yang hangat ke daerah yang lebih keras di Pulau
Utara Hokaido. Setiba disana ibu Namikoshi mulai merasakan apa yang
sekarang dikatakan sebagai rematik di persendiannya. Untuk
meringankan sakit yang terus bertambah dan ditambah lagi dengan
tidak adanya dokter di desa, Namikoshi mulai menekan dan memijat
bagian tubuh ibunya yang sakit. Hal ini mengurangi rasa sakit ibunya
dan memungkinkan tangan Namikoshi untuk mengembangkan
kepekaan terhadap adanya tempat yang kaku, kondisi dan suhu kulit di
tubuh. Tak lama kemudian terapis muda ini menyadari bahwa
keuntungan penyembuhan terbesar dapat dicapai dengan memberikan
80 persen tekanan dan 20 persen usapan. Akhirnya ia menyembuhkan
sakit ibunya.
 Pengalaman ini mendorong Namikoshi untuk mempelajari tubuh manusia
dan akhirnya dia mensistematiskan metode tekanan ibu jarinya dengan
nama Shiatsu ( Shi artinya jari dan atsu berarti tekanan ) Di tahun 1925 dia
membuka institut Terapi Shiatsu pertama di Hokaida. Begitu diterima oleh
masyarakat dan beroperasi dengan baik Namikoshi memindahkan usahanya
ke Tokyo untuk menularkan ibukota jepang ini dengan kehebatan terapi
yang ditemukannya. Setelah bertahun-tahun keseriusan dan ketekunan
 Institut Shiatsu Jepang didirikan pada 11 Februari 1940. Setelah bertahun –
tahun lagi memperlihatkan khasiat shiatsu dan memperoleh penerimaan
dari seluruh negeri, Menteri Kesehatan Jepang secara resmi mengakui
sekolah Namikoshi pada nama barunya The Japan Shiatsu School. Sampai
hari ini shiatsu secara sepenuh hati di promosikan dan diatur oleh
pemerintah jepang dan telah ada lebih dari 20.000 lulusan dari sekolah
tersebut. Beberapa dari lulusan inilah yang bertanggungjawab terhadap
penyebaran ilmu terapi ini keseluruh dunia dengan menterjemahkannya ke
bahasa Inggris pada 1970 sampai 1990. pada tahun 1953 lah shiatsu di
export sebagai bentuk seni penyembuhan jepang dan diperkenalkan ke
amerika utara ketika Sekolah Kiropraktik Palmer di IOWA Usa mengundang
Master Tokujiro Namikoshi dan anaknya Toru (penulis buku : The Complete
Book of Shiatsu Therapy ) untuk mengajarkan seni itu. Setelah 4 dekade
kemudian, Shiatsu telah menjadi diterima secara internasional sebagai
salah satu bentuk seni penyembuhan yang efektif. Saat ini Master Kensen
Saito Direktur SAT, adalah merupakan satu dari tiga murid asli yang pernah
di didik secara pribadi oleh Master Namikoshi
Teori Dasar Shiatsu

 Dari sudut pandang medis modern shiatsu bekerja dengan


menstimulasi syaraf dan otot diseluruh tubuh, perawatan kepada syaraf
memicu refleksi kepada area yang berhubungan ke seluruh sistem
syaraf. Menstimulasi aktivitas di organ vital. Merawat ke atas otot dan
memberikan energy tambahan pada otot. Selama seharian bekerja
tekanan dan kerja terus menerus dari otot akan meningkatkan asam
laktat dan karbondioksida yang menyebabkan kelelahan dan kaku-kaku.
Tekanan jari pada otot yang tegang menstimulasi aliran darah ke bagian
yang tegang, kemudian membawa asam laktat pergi sambil mensupply
glikogen segar untuk otot. Otot yang berfungsi dengan lancar dan
lembut diseluruh tubuh sangatlah penting untuk kesehatan total. Jika
tidak diperhatikan otot yang tegang akan merusak fungsi peredaran
darah, syaraf, dan cairan limpatik, menyebabkan peredaran yang jelek
dan membuat manusia semakin mudah sakit. Ketika otot tersebut
lembut/lemas dan rileks, tubuh akan berfungsi optimal penuh energi
dan tahan terhadap penyakit
 Teori klasik medis asia memiliki penjelasan yang sedikit berbeda
tentang bagaimana shiatsu bekerja, walaupun ada beberapa hal yang
paralel dengan pengobatan modern. Sejak 4000 tahun lalu ketika
akupuntur mulai berkembang, ada kepercayaan bahwa dalam tubuh
manusia mengalir sebentuk energi yang dikenali sebagai “qi” (baca chi)
Energi ini mengalir melalui chanel tubuh atau disebut sebagai meridian
atau oleh orang jepang disebut sebagai “tsubos”. Melalui meridian inilah
energi ini dapat di hubungkan dan dipelihara. Kalau pada akupunktur
cina menggunakan jarum pada Shiatsu hanya menggunakan jari jemari
tangan saja. Dalam tubuh yang sehat energi ini mengalir dengan baik
dan didistribusikan dengan seimbang keseluruh tubuh, pada tubuh yang
sakit energi ini akan berlebihan di satu tempat sementara kekurangan
ditempat yang lain. Teknik Shiatsu berfungsi untuk mengembalikan
keseimbangan energi ini. Jika seseorang mengeluhkan sakit pada
bagian perut maka shiatsu juga akan menstimulasi titik tsubo yang ada
di kaki dan paha juga. Sangatlah dianjurkan untuk menggunakan terapi
ini pada keseluruhan tubuh baik bagi penyakit khusus ataupun umum
untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari terapi ini.
Persiapan Seorang Terapis

 Jaga kesehatan anda sebagai terapis :


 Untuk dapat memberikan terapi shiatsu, sangatlah penting bahwa anda sendiri
sebagai terapis memiliki tingkat energi yang tinggi, Teknik Namikoshi
merekomendasikan 5 aturan dasar berikut ini untuk mempertahankan dan
merawat kesehatan dan kekuatan energi kita.
 1. Diet yang seimbang
 Menjaga diet yang seimbang adalah merupakan bagian integral tak terpisahkan
dari proses menjaga kesehatan kita. Jumlah kecil yang cukup dari daging
haruslah diseimbangkan dengan sayur-sayuran dan bijian yang mencukupi.
Vitamin dan mineral yang disediakan oleh makanan inilah yang menolong tubuh
untuk memetabolis makanan menjadi energi. Jika makanan anda tidak
mendapatkan jumlah vitamin dan mineral yang mencukupi, sangatlah penting
bagi anda untuk mendapatkan suplementasi. Kondisi sering merasa lapar/Ingin
makan terus menerus mengindikasikan adanya ketidakseimbangan didalam
tubuh yang memerlukan penyeimbangan.
 Pencernaan yang baik merupakan hal penting dalam diet yang sehat,
Mengunyah makanan dengan benar, sarapan yang sehat merupakan
hal penting bagi pencernaan. Hindari minum dan makan yang dingin.
Air juga merupakan hal penting dari diet harian kita. Makanlah dalam
kondisi yang relax tidak terburu dan dalam suasana yang baik stress
pada otak kita dapat menyebabkan pencernaan kita “ngambek”
Perawatan shiatsu pada bagian perut akan membantu merelakskan
ketegangan otot dan meningkatkan pencernaan dan penyerapan
nutrisi.
 2. Tidur yang cukup
 Tidak ada terapi ataupun obat apapun yang dapat menggantikan
kebutuhan tidur. Ketika terbangun walaupun kita bersandar di kursi
atau sekedar rebahan tubuh kita tetap akan ada pada status yang
menjaga ketegangan otot, hanya dengan Tidur yang berkualitaslah otot
tubuh relax, dan organ dalam serta syaraf otak kita beristirahat
memberikan kesempatan kepada badan kita untuk pulih dari
keletihannya dan merasa segar setelah tidur malam. Secara umum
tubuh butuh 8 jam untuk tidur. Tidur juga merupakan komponen
penging untuk menjaga kestabilan emosional dan psychologist.
Kelebihan tenaga emosi dari kemarahan, ketakutan, kecemasan dan
kesedihan akan memakan energi kehidupan anda. Dengan memperoleh
tidur yang berkualitas akan memberikan sumberdaya mental yang
mencukupi untuk mengatasi hal tersebut. Kualitas ibadah yang baik
seperti sholat malam juga akan memberikan relaksasi tambahan yang
akan memperbesar lagi energi anda.
 3. Pembuangan kotoran yang baik
 Usus besar haruslah bergerak menyingkirkan kotoran dari dalam tubuh
minimal 1 terlebih baik lagi 2 kali sehari, Konsumsi berlebihan dari
makanan yang suli dicerna akan menyebabkan penyakit seperti diare
ataupun sembelit yang pada akhirnya akan menyebabkan penyakit-
penyakit lain yang lebih serius lagi dan menguras energi kita.
 4. Olahraga yang cukup, Salah satu yang terbaik untuk tetap berenergi dan penuh
vitalitas adalah dengan menyertakan banyak kegiatan dan rekreasi dalam
kehidupan keseharian anda. Anda akan sangat memerlukan olahraga yang cukup
terutama jika anda ingin memberikan terapi shiatsu yang baik. Anda harus
“memanen” sendiri energi anda dari dalam tubuh anda sendiri. Lakukanlah
senam ringan ataupun olah napas dengan baik untuk memperkuat kapasitas paru
dan jantung anda yang merupakan “pabrik” energi terbesar bagi anda. Seringlah
berlatih memijat walaupun pada diri anda sendiri karena rangsangan pijatan
yang anda lakukan pada tubuh sebetulnya juga merangsang syaraf yang ada pada
jari-jari anda sehingga secara tidak langsung anda juga merangsang syaraf otak
anda sehingga tanpa anda sadari anda sedang memperkuat kekuatan daya fikir
anda, Berlatihlah dengan hal sederhana seperti mengerjakan pekerjaan
teknisi/otomotif, membuat seni karya dari kayu, melukis, bermain piano, berlatih
mengetik dengan sepuluh jari. Latih seluruh jari jemari anda jangan hanya
melatih jempol saja dengan latihan SMS !!
 5. Milikilah rasa humor yang cukup tapi tak berlebihan.
 Secara fisiologis tertawa itu menyehatkan, dan membantu meningkatkan aliran
darah ke wajah, berkebalikan dengan marah dan ketakutan akan menyebabkan
wajah menjadi merah padam sehingga berwarna gelap dan menciptakan tekanan
patologis ke organ dalam. Ketika seseorang tertawa gerakan diaphragma
menstimulasikan kerja jantung, limpa dan meningkatkan sirkulasi dan
mengaktifkan kerja lambung dan usus kecil. Ada pepatah lama Sebuah senyum
dan tertawa memulihkan / memudakan usia yang tua.
Mempersiapkan Terapi
 Persiapan melaksanakan shiatsu
 1. Pakaian, Longgar dan cukup nyaman bagi pasien dan therapis, yaitu pakaian
yang bagian atas menutup sampai bagian siku tangan dan bagian bawah menutup
ke bagian lutut. Pakaian ini akan memberikan keleluasaan gerak kepada terapis
dan dalam waktu bersamaan tetap hangat bagi pasien sambil memberi keleluasan
bagi terapis untuk mengakses bagian tangan dan kaki bagian atas.

 2. Dimana Shiatsu dilakukan :
 Shiatsu biasanya dilakukan dengan pasien berbaring di atas alas ( sebaiknya
dari karet / exercise mat ) langsung di lantai. Ini adalah yang paling efisien bagi
terapis, menyediakan stabilitas lebih dan mendukung jarak main gerakan terapis.
Sebuah bantal kecil dan kuat juga sebaiknya disediakan untuk mendukung kepala
dan leher. Lebih baik dari bahan alami misal yang diisi dengan herba lenglengan (
memberi efek aromaterapi )
 Dalam beberapa kasus mungkin lebih nyaman bila shiatsu dilakukan di meja
terapi / pijat. Cocok buat pasien yang memiliki sakit leher ataupun tulang
belakang yang parah ataupun cedera pada kaki dan tangan. Meja terapi dipilih
yang kuat tidak bergoyang dengan lapisan busa pengaman tidak lebih dari 7 cm
saja agar tidak terlalu lembek. Ukuran meja sebaiknya setinggi lutut terapis
sekitar 60 s/d 70 cm dengan panjang setidaknya 180 cm
Yang Perlu Diperhatikan
 Hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan shiatsu :
 Tangan harus selalu bersih dengan panjang kuku yang pendek
 Sebelum mulai terapi, seorang terapis musti mempersiapkan fisik dan mental dengan
pemanasan ringan dan melakukan do’a yang sempurna
 Teknik dasar penggunaan tangan harus dikuasai
 Titik tekan mesti ditemukan dengan tepat dan diberikan tekanan dengan intensitas yang
tepat pula
 Terapis mesti sensitif dan waspada terahadap apapun reaksi yang muncul dari pasien
pada setiap waktu
 Pasien harus relax kondisi fisik dan mentalnya sebelum melakukan terapi, Jika perlu
kosongkan kandung kemih sebelum memulai terapi
 Terapi dilakukan sekurangnya 30 menit setelah makan dengan perut tidak terlalu kosong
ataupun terlalu penuh
 Jangan meterapi pasien yang memiliki penyakit menular, penyakit gawat darurat ataupun
penyakit dalam serius, tulang yang patah ataupun dalam kondisi sangat kesakitan,
walaupun terkadang terapi dapat membantu hal-hal tersebut jangan dilakukan kecuali
benar-benar telah ahli
Teknik Dasar Terapi Shiatsu

 Ada 12 teknik dasar menggunakan tangan dari shiatsu. Ada yang khusus untuk
shiatsu kepada diri sendiri dan ada yang untuk digunakan menterapi orang lain.
Ingat-ingatlah bahwa setiap tekanan yang kita berikan adalah merupakan
perpanjangan dari energi kita sendiri yang perlu kita “salurkan” niat untuk
membantu pasien kita dengan tangan kita. Berikan terapi dengan posisi tubuh
yang stabil dengan posisi tangan yang baik.
 Teknik Satu Ibu Jari
 Teknik Dua Ibu Jari
 Teknik Ibu Jari di atas Ibu Jari
 Teknik Ibu Jari dan 4 Jari
 Teknik Tekanan Ibu Jari dengan Lipatan Jari telunjuk
 Teknik Tekan dengan Jari Telunjuk dan Jari Tengah bertumpang
 Teknik 3 Jari ( Jari Telunjuk, Tengah, Jari Manis )
 Teknik 1 telapak
 Teknik 2 telapak
 Teknik Dua Telapak Berkuncian
 Teknik Telapak diatas Telapak
 Teknik tekanan Thenar
Teknik Tekan Satu Ibu Jari
Teknik Tekan 2 Ibu Jari
Ibu Jari diatas Ibu Jari
Ibu Jari dan 4 Jari
Ibu Jari dengan Lipatan Jari Telunjuk
Jari Tengah Bertumpang Jari Telunjuk
Teknik Tekan Tiga Jari
Teknik Satu Telapak
Teknik Dua Telapak
Teknik Dua Telapak Berkuncian
Teknik Tekanan Telapak Diatas Telapak
Teknik Tekanan Thenar
Posisi Titik Tekan

Anda mungkin juga menyukai