Anda di halaman 1dari 9

‫‪Wasiat Allah Untuk Para Hamba-Nya‬‬

‫‪khotbahjumat.com/5887-wasiat-allah-untuk-para-hamba-nya.html‬‬

‫‪August 26, 2021‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ْﺤﺎﻧَ ُﻪ – َوأَ ْﺷ ُﻜ ُﺮهُ‪،‬‬


‫ﺎﻫﺔِ‪ ،‬أَ ْﺣ َﻤ ُﺪ ُه – ُﺳﺒ َ‬
‫ﺎر ِب اﻟﺘَ َﻔ َ‬
‫اﻟﻀ َﻼ ِل َو َﻣ َﺴ ِ‬
‫ِﻦ ﱠ‬‫اﻟﻘﻠُ ْﻮ َب ﻣ َ‬
‫ﺼ َﻢ ُ‬ ‫اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ‪ ،‬اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ اﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي َﻋ َ‬
‫ﺎن‬
‫ﺎﻹ ْﯾ َﻤ ِ‬ ‫ﻀ ٍﻞ َوزﯾَﺎ َدةٍ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ َ‬
‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ‪َ ،‬ﻏ َﻤ َﺮ اﻟﻨُ ُﻔ ْﻮ َ‬ ‫ْﺮ َو َﻓ ْ‬ ‫ُﱢ‬
‫َﻋﻠَﻰ ﻛﻞ َﺧﯿ ٍ‬
‫س ﺑِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ‬ ‫اﻟﺤ ْﻜ ِﻢ َواﻟ ِﻘﯿَﺎ َدةِ‪َ ،‬‬
‫ُﺜﻠَﻰ ﻓِﻲ ُ‬ ‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ ُ‬
‫اﻟﻘ ْﺪ َو ُة اﻟﻤ ْ‬ ‫اﻟﺴ َﻌﺎ َدةِ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن َﺳﯿﱢ َﺪﻧَﺎ َوﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ ﻣ َ‬
‫َو َ‬
‫ُ َ ْ‬ ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ اﻟﱠ ِﺬﯾ َ‬‫‪َ .‬و َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ َو َ‬
‫ْﻦ َﻗﺎ ُد ْوا اﻷﻣﱠﺔ ﻟِﻠ ِﺴﯿَﺎ َد ِة َو ِ‬
‫اﻟﺮﯾَﺎ َد ِة‬

‫‪:‬أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬

‫اﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َﻻ ﺗَﻤُﻮﺗُ ﱠﻦ إِﱠﻻ َوأَ ْﻧﺘُ ْﻢ‬


‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا ﱠ‬ ‫ﻓﺄُ ِ‬
‫وﺻﯿﻜﻢ وﻧﻔﺴﻲ ﺑﺘﻘ َﻮى اﷲ‪ ،‬ﻗﺎل اﷲُ ﺗﻌﺎﻟﻰ‪﴿ :‬ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ َ‬

‫ُﺴﻠِﻤ َ‬
‫ُﻮن﴾ )آل ﻋﻤﺮان‪102 :‬‬ ‫‪).‬ﻣ ْ‬

‫‪Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪1/9‬‬
Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa
bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena takwa kepada Allah adalah asas kebahagian di
dunia dan akhirat. Ketika seseorang bertakwa kepada Alah, dalam arti, dia menaati apa
yang Dia perintahkan dan menjauhi segala yang Dia larang, orang tersebut akan
mendapatkan rasa Bahagia. Perasaan lapang pada pikiran dan dadanya. Walaupun
dunia yang ia dapatkan tidak sebanyak yang orang miliki. Karena kebahagiaan itu
hakikatnya di hati, bukan pada barang atau kedudukan.

Ibadallah,

Dalam sebuah hadits qudsi yang panjang:

‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻤ ِﻔ ْﯿ َﻤﺎ ﯾَ ْﺮ ِو ْﯾ ِﻪ َﻋ ْﻦ َرﺑﱢ ِﻪ َﻋ ﱠﺰ َو َﺟ ﱠﻞ أَﻧﱠ ُﻪ‬


َ ‫ﺿ َﻲ اﷲُ َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻋ ِﻦ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ‬ َ َ
ِ ‫َﻋ ْﻦ أﺑِﻰ ذ ﱟر اﻟ ِﻐ َﻔ‬
ِ ‫ﺎري َر‬
َ ‫ َﻗ‬:
‫ﺎل‬

Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
meriwayatkan dari Allah ‘azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman:

‫ﻼ ﺗَ َﻈﺎﻟَﻤُﻮا‬
َ ‫ُﺤ ﱠﺮ ًﻣﺎ َﻓ‬ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى إﻧﱢﻰ َﺣ ﱠﺮ ْﻣ ُﺖ ﱡ‬
َ ‫اﻟﻈ ْﻠ َﻢ َﻋﻠَﻰ ﻧَ ْﻔ ِﺴﻰ َو َﺟ َﻌ ْﻠﺘُ ُﻪ ﺑَ ْﯿﻨَ ُﻜ ْﻢ ﻣ‬ ِ

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku
menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling
menzalimi.”

Dalam hadits ini, Allah memanggil kita dengan ucapan, ‫“ ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎ ِدى‬Wahai hamba-Ku”.
Ucapan ini adalah ucapan kasih sayang. Sebagaimana kita kalau memanggil anak kita
dengan “anakku” bukan dengan menyebut namanya. Itu mengekspresikan kasih sayang
yang lebih. Dan ucapan “wahai hamba-Ku” ini akan diulangi di sepanjang hadits yang
akan khotib bacakan.

Allah melarang kita menzalimi Dia. Maksdunya adalah Allah telah menciptakan kita.
memberi kita rezeki. Memberi kita tempat tinggal di bumi. Memberi kita oksigen yang bisa
kita hisap kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun. Dan anugerah-anugerah yang
lain. Dia semua yang memberi. Jangan kalian menzalimi-Ku dengan menyembah selain
Aku. Meminta kepada selain-Ku. Bertawakal pada selain-Ku. Takut pada selain-Ku. Dll.
kalau kalian melakukan hal itu berarti kalian telah berbuat zalim kepada-Ku.

Kemudian Allah juga melarang kita untuk berbuat zalim kepada sesama manusia. Jangan
kita menyakiti orang lain dengan tanggan dan menodai kehormatan mereka dengan lisan.
Karena semua kezaliman itu tidak gratis. Akan ada balasannya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

2/9
‫ﻮق إِﻟَﻰ أَ ْﻫﻠِ َﻬﺎ ﯾَ ْﻮ َم ْاﻟ ِﻘﯿَﺎ َﻣ ِﺔ‬
َ ‫ﻟَﺘُ َﺆ ﱡد ﱠن ْاﻟ ُﺤ ُﻘ‬

“Benar-benar akan dibalas semua hak dan dikembalikan pada ahlinya kelak pada hari
kiamat.” [HR Muslim].

Kemudian Allah Ta’ala berfirman,

ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻬ ُﺪوﻧِﻰ أَ ْﻫﺪ‬


‫ِﻛ ْﻢ‬ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َ ﱞ‬
‫ﺎل إ ﱠ‬
ْ ‫ﻻ َﻣ ْﻦ َﻫ َﺪﯾْﺘُ ُﻪ َﻓ‬ ِ ‫ﺿ‬

“Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk,
maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya.”

Tidak ada seorang pun yang mampu memberi hidayah kecuali Allah Ta’ala. Para nabi
dan rasul, ustadz dan para juru dakwah. Mereka hanyalah pemberi informasi. Namun
hidayah untuk menerima dan mengamalkannya ada di tangan Allah. Karena itu, mintalah
hidayah kepada Allah Ta’ala.

‫ﺎﺳﺘَ ْﻄ ِﻌﻤُﻮﻧِﻰ أُ ْﻃ ِﻌ ْﻤ ُﻜ ْﻢ‬


ْ ‫ﻻ َﻣ ْﻦ أَ ْﻃ َﻌ ْﻤﺘُ ُﻪ َﻓ‬
‫ِﻊ إ ﱠ‬ ُ‫ُﱡ‬
ِ ٌ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ﻛﻠﻜ ْﻢ َﺟﺎﺋ‬

“Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri
makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya.”

Mintalah kepada Allah. Anda tahu Ikan Paus Biru? Hewan terbesar yang ada di bumi. Ia
makan sehari sebanyak 3 Ton. Dan jumlah hewan ini di bumi bukan satu! Allah semua
yang tanggung rezeki mereka. Laba-laba yang mojok di bangunan, ia hanya membangun
sarang. Siapakah yang mendatangkan mangsanya sebagai rezekinya menuju sarangnya
kalau bukan Allah Ta’ala?

‫ﺎﺳﺘَ ْﻜ ُﺴﻮﻧِﻰ أَ ْﻛ ُﺴ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َﻋﺎر إ ﱠ‬


ْ ‫ﻻ َﻣ ْﻦ َﻛ َﺴ ْﻮﺗُ ُﻪ َﻓ‬ ِ ٍ

“Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian,
maka hendaklah kalian minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya.”

ْ ‫ِﺮوﻧِﻰ أَ ْﻏﻔ‬
‫ِﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ‬ ْ ‫ﻮب َﺟﻤِﯿ ًﻌﺎ َﻓ‬
ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬ ‫ِﺮ ﱡ‬
َ ُ‫اﻟﺬﻧ‬ ُ ‫ﺎر َوأَﻧَﺎ أَ ْﻏﻔ‬ ِ ‫ﻮن ﺑِﺎﻟﻠﱠﯿ‬
ِ ‫ْﻞ َواﻟﻨﱠ َﻬ‬ َ ُ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى إِﻧﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗُ ْﺨ ِﻄﺌ‬

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada waktu malam dan siang, dan
Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku
mengampuni kalian.”

3/9
Dosa kita kepada Allah Ta’ala amatlah banyak. Dosa mata, dosa telinga, dosa lisan, dan
anggota badan lainnya. Namun kita memiliki Tuhan Yang Maha Pengampun dan
Penyayang. Terkadang kita merasa dosa kita amat besar. Kita merasa tidak mungkin
diampuni. Janganlah kita berputus asa, karena Allah mengampuni semua dosa.
Terkadang kita melakukan dosa, kemudian bertaubat. Kemudian jatuh pada dosa yang
sama. Lalu bertaubat lagi. Hal itu terjadi berulang kali. Sehingga kita merasa berputus
asa. Jangan demikian. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ِﺮ ﱡ‬ ‫ٱﷲِ إ ﱠن ﱠ‬
‫ﻧﻔ ِﺴﻬ ْﻢ َﻻ ﺗَ ْﻘﻨَ ُﻄﻮا ﻣِﻦ ﱠر ْﺣ َﻤ ِﺔ ﱠ‬َ َ َ ‫ِى ٱﻟﱠﺬ‬
‫ﻮب َﺟﻤِﯿ ًﻌﺎ إِﻧﱠ ُﻪۥ ُﻫ َﻮ‬
َ ُ‫ٱﻟﺬﻧ‬ ُ ‫ٱﷲَ ﯾَ ْﻐﻔ‬ ِ ِ ُ ‫ِﯾﻦ أ ْﺳ َﺮ ُﻓﻮا َﻋﻠَﻰ أ‬ َ ‫ُﻗ ْﻞ ﯾَ ِﻌﺒَﺎد‬
‫ٱﻟﺮ ِﺣﯿ ُﻢ‬
‫ﻮر ﱠ‬ُ ‫ٱﻟ َﻐ ُﻔ‬
ْ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-
dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[Quran Az-Zumar: 53]

Kemudian Allah berfirman,

‫ﻀ ﱡﺮوﻧِﻰ َوﻟَ ْﻦ ﺗَﺒْﻠُ ُﻐﻮا ﻧَ ْﻔﻌِﻰ َﻓﺘَ ْﻨ َﻔﻌُﻮﻧِﻰ‬ َ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى إِﻧﱠ ُﻜ ْﻢ ﻟَ ْﻦ ﺗَﺒْﻠُ ُﻐﻮا‬
ُ َ‫ﺿ ﱢﺮى َﻓﺘ‬

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat membinasakan-Ku dan kalian
tak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku.”

Terkadang kita merasa berjasa terhadap Islam. kita merasa kita memberi manfaat
kepada Allah. atau membuat Allah rugi ketika tidak menyembahnya, menghina Alquran,
Nabi-Nya, dan syariat-Nya. Padahal itu tidak berdampak sama sekali kepada Allah.

ِ ‫آﺧ َﺮ ُﻛ ْﻢ َوإِ ْﻧ َﺴ ُﻜ ْﻢ َو ِﺟﻨﱠ ُﻜ ْﻢ َﻛﺎﻧُﻮا َﻋﻠَﻰ أَ ْﺗ َﻘﻰ َﻗ ْﻠ ِﺐ َر ُﺟ ٍﻞ َو‬


َ ‫اﺣ ٍﺪ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﻣﺎ َزا َد َذﻟ‬
‫ِﻚ ﻓِﻰ‬ ِ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ﻟَ ْﻮ أَ ﱠن أَ ﱠوﻟَ ُﻜ ْﻢ َو‬
‫ﻣ ُْﻠﻜِﻰ َﺷ ْﯿﺌًﺎ‬

“Wahai hamba-Ku, kalau manusia pertama dan yang paling terakhir di antara kalian,
demikian juga jin yang pertama sampai yang terakhir, mereka bertakwa seperti orang
yang paling bertakwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun.”

Seandainya semua manusia seperti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.


demikian juga dengan jin. Semuanya adalah yang terbaik. Hal itu tidak berdampak pada
kekuasaan Allah.

4/9
‫ِﻦ ﻣ ُْﻠﻜِﻰ‬ َ ‫ﺺ َذﻟ‬
ْ ‫ِﻚ ﻣ‬ ِ ‫آﺧ َﺮ ُﻛ ْﻢ َوإِ ْﻧ َﺴ ُﻜ ْﻢ َو ِﺟﻨﱠ ُﻜ ْﻢ َﻛﺎﻧُﻮا َﻋﻠَﻰ أَ ْﻓ َﺠ ِﺮ َﻗ ْﻠ ِﺐ َر ُﺟ ٍﻞ َو‬
َ ‫اﺣ ٍﺪ َﻣﺎ ﻧَ َﻘ‬ ِ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ﻟَ ْﻮ أَ ﱠن أَ ﱠوﻟَ ُﻜ ْﻢ َو‬
‫َﺷ ْﯿﺌًﺎ‬

“Wahai hamba-Ku, kalau manusia pertama dan yang paling terakhir di antara kalian,
demikian juga jin yang pertama sampai yang terakhir, mereka berhati jahat seperti orang
yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun.”

Kalau seandainya semua manusia dan jin hatinya sperti Firaun. Hal itu sama sekali tidak
berdampak pada kekuasaan Allah. Artinya, kita mau datang atau tidak Jumatan ini. Mau
datang awal atau terakhir, Allah tidak butuh itu semua. Kitalah yang membutuhkan hal
tersebut di akhirat kelak. Kita mau rajin shalat atau tidak. Mau rajin baca Alquran atau
tidak. Mau rajin sedekah atau tidak. Mau rajin belajar agama atau tidak. Allah sama sekali
tidak diuntungkan dan dirugikan dengan perbuatan kit aitu. Kitalah yang diuntungkan dan
dirugikan dari apa yang kita perbuat.

Kemudian Allah berfirman,

‫ﺎن َﻣ ْﺴﺄَﻟَﺘَ ُﻪ‬


ٍ ‫ْﺖ ُﻛ ﱠﻞ إِ ْﻧ َﺴ‬
ُ ‫اﺣ ٍﺪ َﻓ َﺴﺄَﻟُﻮﻧِﻰ َﻓﺄَ ْﻋ َﻄﯿ‬ ِ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى ﻟَ ْﻮ أَ ﱠن أَ ﱠوﻟَ ُﻜ ْﻢ َو‬
َ ‫آﺧ َﺮ ُﻛ ْﻢ َوإِ ْﻧ َﺴ ُﻜ ْﻢ َو ِﺟﻨﱠ ُﻜ ْﻢ َﻗﺎﻣُﻮا ﻓِﻰ‬
ِ ‫ﺻﻌِﯿ ٍﺪ َو‬
‫ِﺨﯿَ ُﻂ إِ َذا أُ ْد ِﺧ َﻞ ْاﻟﺒَ ْﺤ َﺮ‬
ْ ‫ﺺ ْاﻟﻤ‬
ُ ‫ﻻ َﻛ َﻤﺎ ﯾَ ْﻨ ُﻘ‬
‫ِﻚ ِﻣﻤﱠﺎ ِﻋ ْﻨﺪِى إ ﱠ‬
ِ
َ ‫ﺺ َذﻟ‬
َ ‫َﻣﺎ ﻧَ َﻘ‬

“Wahai hamba-Ku, jika orang yang pertama hingga yang terakhir di antara kalian,
demikian juga jin yang pertama hingga yang terakhir berada pada satu tempat di bumi ini
dan meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu
mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang
dimasukkan ke laut.”

Allah itu Maha Kaya. Kalau semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, jin
pertama hingga yang terakhir, semua meminta kepada Allah dengan permintaan mereka
masing-masing. Lalu setiap mereka Allah penuhi, Allah kabulkan keinginannya, hal itu
sama sekali tidak mengurangi kekayaan Allah. Lihatlah hujan buatan. Ratusan juta
anggaran dikeluarkan untuk membuat satu kali hujan buatan. Hasilnya, hujannya gerimis,
sebentar, dan hanya lokal saja. tapi Allah kalau menurunkan hujan. Hujannya deras,
merata, dan lama. Kalau dirupiahkan berapa nominalnya itu? itu baru hujan. Dan Allah
Maha Kaya.

َ ‫ْﺮ َذﻟ‬
‫ِﻚ‬ ‫ْﺮا َﻓ ْﻠﯿَ ْﺤ َﻤ ِﺪ ﱠ‬
َ ‫اﷲَ َو َﻣ ْﻦ َو َﺟ َﺪ َﻏﯿ‬ ً ‫ﱠﺎﻫﺎ َﻓ َﻤ ْﻦ َو َﺟ َﺪ َﺧﯿ‬ ُ ‫ﺼﯿ َﻬﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﺛُ ﱠﻢ أُ َو ﱢﻓ‬
َ ‫ﯿﻜ ْﻢ إِﯾ‬ ِ ‫ﯾَﺎ ِﻋﺒَﺎدِى إِﻧﱠ َﻤﺎ ِﻫ َﻰ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟُ ُﻜ ْﻢ أُ ْﺣ‬
‫ُﺴﻠِ ٌﻢ‬ ‫ﻼ ﯾَﻠُﻮ َﻣ ﱠﻦ إ ﱠ‬
ْ ‫ﻻ ﻧَ ْﻔ َﺴ ُﻪ َر َوا ُه ﻣ‬ َ ‫َﻓ‬
ِ

5/9
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya
untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya. Barang siapa yang mendapatkan
kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari
itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” [HR. Muslim].

‫ أَُﻗ ْﻮ ُل َﻣﺎ‬،‫اﻟﺤ ِﻜﯿ ِْﻢ‬ ‫ﺎت َو ﱢ‬


َ ‫اﻟﺬ ْﻛ ِﺮ‬ ُ ‫ َوﻧَ َﻔ َﻌﻨِﻲ َوإﯾ‬،‫آن اﻟ َﻌ ِﻈﯿْﻢ‬
َ ‫ﱠﺎﻛ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎ ِﻓ ْﯿ ِﻪ ﻣ‬
ِ َ‫ِﻦ اﻵﯾ‬ ِ ِ ِ ‫اﻟﻘ ْﺮ‬ ْ ‫ﺎر َك اﷲُ ﻟ‬
ُ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻲ‬ َ َ‫ﺑ‬
‫ِﺮ ْوهُ؛ إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ اﻟ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر‬ ْ ‫ َﻓ‬،‫ِﻦ ُﻛ ﱠﻞ َذ ْﻧ ٍﺐ‬
ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫ْﻦ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
ْ ‫ِﺮ اﻟﻤ‬ َ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟ‬
ِ ‫ِﺴﺎﺋ‬ ُ ‫ َوأَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ‬،‫ُﻮ َن‬
ْ ‫ِﺮ اﷲَ اﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿ َﻢ ﻟ‬ ْ ‫ﺗَ ْﺴ َﻤﻌ‬
‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‬.
َ

Khutbah Kedua:

‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن‬،ُ‫ َو َﻻ َر ﱠب ﻟَﻨَﺎ ِﺳ َﻮاه‬،‫ْﻚ ﻟَ ُﻪ‬


َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ‬،‫اَْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ َﺣ ْﻤ ًﺪا َﻻ ُﻣ ْﻨﺘَ َﻬﻰ ﻟَ ُﻪ‬
ِ ِ ِ
‫اﻫﺘَﺪَى ﺑِ ُﻬﺪَا ُه‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ َو‬
ْ ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﻣ ِﻦ‬ َ ،ُ‫ُﺠﺘَﺒَﺎه‬ َ ‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ َو‬
ْ ‫ﺻ ِﻔﯿﱡ ُﻪ َوﻣ‬ َ ‫ﺳﯿﱢ َﺪﻧَﺎ َوﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ ﻣ‬.
َ

‫أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬:

Ibadallah,

Setelah khotib membacakan hadits di atas. Dan di antara amalan yang dapat
memberatkan timbangan kebaikan kita. Yang bermanfaat untuk kita. Adalah
memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ﺿ ًﺔ َﻋﻠَ ﱠﻲ‬
َ ‫ﺻ َﻼﺗَ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﻌ ُﺮ ْو‬
َ ‫اﻟﺼ َﻼ ِة ِﻓ ْﯿ ِﻪ َﻓﺈِ ﱠن‬
‫ِﻦ ﱠ‬ ُ ‫اﻟﺠ ْﻤ َﻌ ِﺔ َﻓﺄَ ْﻛﺜ‬
َ ‫ِﺮ ْوا َﻋﻠَ ﱠﻲ ﻣ‬ ُ ‫ﻀ ِﻞ أَﯾﱠﺎﻣ‬
ُ ‫ِﻜ ْﻢ ﯾَ ْﻮ ُم‬ َ ‫ِﻦ أَ ْﻓ‬
ْ ‫إِ ﱠن ﻣ‬

“Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat, karena itu perbanyaklah
membaca shalawat untukku. Sesuhngguhnya shalawat kalian ditampakkan kepadaku.”

Sahabat bertanya,

‫ْﻚ َو َﻗ ْﺪ أَ َر ْﻣ َﺖ‬
َ ‫ﺻ َﻼﺗَﻨَﺎ َﻋﻠَﯿ‬ ُ ‫ْﻒ ﺗُ ْﻌ ِﺮ‬
َ ‫ض‬ َ ‫ﯾَﺎ َر ُﺳ ْﻮ َل اﷲِ َو َﻛﯿ‬

Bagaimana shalawat kami bisa ditampakkan kepada Anda, sementara Anda sudah
menjadi tanah (di kkubur)?

Beliau menjawab,

6/9
ُ ‫اﻷ ْﻧﺒﯿَﺎ ِء َ ﱠ‬
َ َ ْ َ ‫اﻷ ْر‬ َ ‫ﺎر َك َوﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ َﺣ َﺮ َم َﻋﻠَﻰ‬
ِ ‫ﺻﻠﻰ اﷲ َﻋﻠَﯿ‬
‫ْﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ض أ ْن ﺗَﺄ ُﻛ َﻞ أ ْﺟ َﺴﺎ َد‬
ِ َ َ‫إِ ﱠن اﷲَ ﺗَﺒ‬

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi
shallallahu ‘alaihim wa sallam.”(HR. Abu Daud, Nasa’i, Ibn Majah, dan dinyatakan shahih
Syaikh Al-Albani).

Beliau juga bersabda,

‫ور ِﻓ َﻌ ْﺖ ﻟﻪ‬ ٍ ‫وﺣ ﱠﻄ ْﺖ ﻋﻨﻪ َﻋ ْﺸ ُﺮ َﺧ‬


ُ ، ‫ﻄﯿﺎت‬ ُ ،‫ات‬ َ ‫ﺻﻠﻰ اﷲُ ﻋﻠﯿﻪ َﻋ ْﺸ َﺮ‬
ٍ ‫ﺻﻠَ َﻮ‬ ‫َﻣﻦ ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ، ‫ﻋﻠﻲ ﺻﻼ ًة واﺣﺪ ًة‬
‫ﺎت‬ َ ‫َﻋ ْﺸ ُﺮ د‬
ٍ ‫َر َﺟ‬

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan
bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta
ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).”

Maksud dari shalawat Allah adalah pujian Allah terhadap hamba tersebut di hadapan
para malaikat di langit. Untuk menjadi terkenal atau dikenal penduduk bumi, sulit. Butuh
modal besar. Perlu pasang baliho dimana-mana. Itupun belum tentu diterima. Tapi untuk
dikenal penduduk langit yang kita lakukan di antaranya adalah memperbanyak shalawat
kepada Nabi. Mudah dan murah. Dari masjid sampai ke rumah kita bisa berapa kali
shalawat.

‫ ﴿إ ﱠن ﱠ‬:‫ﺎل‬
‫اﷲَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ‬ َ ‫ َﻓ َﻘ ْﺪ أ َﻣ َﺮ ُﻛ ُﻢ اﷲُ ﺑِ َﺬﻟ‬،‫ﺻﻠﱡ ْﻮا – ِﻋﺒَﺎ َد اﷲِ – َﻋﻠَﻰ َر ُﺳ ْﻮ ِل اﻟ ُﻬﺪَى‬
َ ‫ َﻓ َﻘ‬،ِ‫ِﻚ ﻓِﻲ ِﻛﺘَﺎﺑِﻪ‬ َ ‫أَ َﻻ َو‬
ِ
56 :‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿ ًﻤﺎ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‬ َ ‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا‬ َ ‫ُﺼﻠﱡ‬
َ ‫]ﯾ‬.

،‫ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ‬


ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫ َو َﻋﻠَﻰ‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﯿ‬
َ ‫ْﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ ‫ َﻛ َﻤﺎ‬،ِ‫اﺟ ِﻪ َو ُذ ﱢرﯾَﺘِﻪ‬ َ
ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َوأ ْز َو‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬
َ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
‫ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ‬
ِ ‫ْﺮ‬ ِ ‫ َو َﻋﻠَﻰ‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ‬
َ ‫آل إِﺑ‬ َ َ‫ َﻛ َﻤﺎ ﺑ‬،ِ‫اﺟ ِﻪ َو ُذ ﱢرﯾَﺘِﻪ‬
َ ‫ﺎر ْﻛ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑ‬
ِ ‫ْﺮ‬ َ َ ‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َوأ ْز َو‬ ِ َ‫ َوﺑ‬.

‫اﻟﺼ ْﺤ ِﺐ‬
‫اﻵل َو ﱠ‬
ِ ‫ َو َﻋ ِﻦ‬،‫ِﻲ‬ َ ‫ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ‬،‫ َو ُﻋ َﻤ َﺮ‬،‫ أَﺑِﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ‬:‫ْﻦ‬
‫ َو َﻋﻠ ﱟ‬،‫ﺎن‬ َ ‫اﺷ ِﺪﯾ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ َ ْ ‫اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء‬
‫اﻷ ْرﺑَ َﻌ ِﺔ ﱠ‬ ُ ‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ‬َ ‫ار‬
ْ ‫َو‬
َ ‫اﺣ ِﻤﯿ‬
‫ْﻦ‬ ‫ِﻚ ﯾَﺎ أَ ْر َﺣ َﻢ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ َ ‫ِﻚ َوإ ْﺣ َﺴﺎﻧ‬
َ َ ْ
ِ ‫ َو َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻌﻔ ِﻮك َو َﻛ َﺮﻣ‬،‫ام‬ ِ ‫ِﺮ‬
َ ‫اﻟﻜ‬.

ُ ‫ِل‬
‫اﻟﻜ ْﻔ َﺮ‬ ‫ َوأَذ ﱠ‬،‫ْﻦ‬ ْ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ‬ َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ‬ َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬ ِ ‫ اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ‬،‫ْﻦ‬ ْ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ‬
ِ ‫ اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ‬،‫ْﻦ‬ ْ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ‬
ِ ‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ‬
ْ ‫ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد اﻟﻤ‬ ْ ‫اﺟ َﻌ ِﻞ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻫ َﺬا اﻟﺒَﻠَ َﺪ آ ِﻣﻨًﺎ ﻣ‬
َ ‫ﺎ َو َﺳﺎﺋ‬‫ُﻄ َﻤﺌِﻨ‬ َ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫ َو َد ﱢﻣ ِﺮ اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ْﻋﺪَا َء َك أ ْﻋﺪَا َء اﻟ ﱢﺪﯾ‬،‫ْﻦ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
‫ْﻦ‬ ْ ‫ َو‬،‫ْﻦ‬ ِ ‫ َواﻟ َﻜﺎﻓ‬.
َ ‫ِﺮﯾ‬

7/9
‫ُﻮ ُذ ﺑِ َﻚ ﻣ َ‬
‫ِﻦ اﻟﻨﱠ ِ‬
‫ﺎر‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺴﺄَﻟُ َﻚ َ‬
‫اﻟﺠﻨﱠ َﺔ‪َ ،‬وﻧَﻌ ْ‬

‫آﺧ َﺮﺗَﻨَﺎ اَﻟﱠﺘِﻲ‬


‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ِ‬ ‫ﺎﺷﻨَﺎ‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ُد ْﻧﯿَﺎﻧَﺎ اَﻟﱠﺘِﻲ ِﻓ ْﯿ َﻬﺎ َﻣ َﻌ ُ‬ ‫ﺼ َﻤ ُﺔ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ ِد ْﯾﻨَﻨَﺎ اَﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي ُﻫ َﻮ ِﻋ ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬
‫ِﻦ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ﱟﺮ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫اﺣ ًﺔ ﻟَﻨَﺎ ﻣ ْ‬
‫ْﺮ‪َ ،‬و ْاﻟ َﻤ ْﻮ َت َر َ‬ ‫ُﱢ‬ ‫ْ‬
‫اﺟ َﻌ ِﻞ اﻟ َﺤﯿَﺎ َة ِزﯾَﺎ َد ًة ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛﻞ َﺧﯿ ٍ‬
‫‪ِ .‬ﻓ ْﯿ َﻬﺎ َﻣ َﻌﺎ ُدﻧَﺎ‪َ ،‬و ْ‬

‫ْﻦ ُﻣﻨِﯿْﺒِﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬ﻟَ َﻚ أَ ﱠو ِ‬
‫اﻫﯿ َ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬ﻟَ َﻚ ﻣ ْ‬
‫ُﺨﺒِﺘِﯿ َ‬ ‫ِﺮﯾ َ‬ ‫ِ‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻟَ َﻚ َذاﻛِﺮﯾ َ َ َ‬
‫ْﻦ‪ ،‬ﻟﻚ َﺷﺎﻛ ِ‬

‫اﺳﻠُ ْﻞ َﺳ ِﺨ ْﯿ َﻤ َﺔ ُﻗﻠُ ْﻮﺑِﻨَﺎ‬


‫ﱢﺖ ُﺣ ﱠﺠﺘَﻨَﺎ‪َ ،‬و َﺳ ﱢﺪ ْد أَْﻟ ِﺴﻨَﺘَﻨَﺎ‪َ ،‬و ْ‬
‫اﻏ ِﺴ ْﻞ َﺣ ْﻮﺑَﺘَﻨَﺎ‪َ ،‬وﺛَﺒ ْ‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﺗَ َﻘﺒ ْ‬
‫ﱠﻞ ﺗَ ْﻮﺑَﺘَﻨَﺎ‪َ ،‬و ْ‬

‫ْﺮ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬


‫ْﻦ‬ ‫ﺿﺎﻧَﺎ‪َ ،‬وﺗَ َﻮ ﱠل أَ ْﻣ َﺮﻧَﺎ‪َ ،‬و ْ‬
‫اﺧﺘِ ْﻢ ﻟَﻨَﺎ ﺑِ َﺨﯿ ٍ‬ ‫ﻒ َﻣ ْﺮ َ‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫ار َﺣ ْﻢ َﻣ ْﻮﺗَﺎﻧَﺎ‪َ ،‬و ْ‬
‫اﺷ ِ‬

‫ْ‬
‫ِﺢ ﻟَﻨَﺎ َﺷﺄﻧَﻨَﺎ ُﻛﻠﱠ ُﻪ‪َ ،‬و َﻻ ﺗَﻜ ِْﻠﻨَﺎ إِﻟَﻰ أَ ْﻧ ُﻔ ِﺴﻨَﺎ َﻃ ْﺮ َﻓ َﺔ َﻋﯿ ٍ‬
‫ْﻦ‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬

‫اﻟﺨﺘَﺎم‪َ ،‬واﻟ َﻌ ْﻔ َﻮ َﻋﻤﱠﺎ َﺳﻠَ َ‬


‫ﻒ َو َﻛ َ‬ ‫َ ﱠ ﱠ َُ َ‬
‫ﺎن‬ ‫‪.‬اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﺎ ﻧَ ْﺴﺄﻟﻚ ُﺣ ْﺴ َﻦ ِ ِ‬

‫ِﻚ َور ْزﻗ َ‬


‫ِﻚ‬ ‫ﻀﻠ ِ‬
‫ِﻚ َو َﻓ ْ َ‬
‫ِﻚ َو َر ْﺣ َﻤﺘ َ‬
‫ِﻦ ﺑَ َﺮ َﻛﺎﺗ َ‬ ‫‪.‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ اﺑ ُ‬
‫ْﺴ ْﻂ َﻋﻠَ ْﯿﻨَﺎ ﻣ ْ‬

‫ْﻦ‪َ ،‬و َو ﱢﻓ ْﻖ‬


‫ﺎك ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ﺿ َ‬‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻋ َﻤﻠَ ُﻪ ﻓِﻲ ِر َ‬ ‫ﺿﻰ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻘ ُﻪ ﻟِ ُﻬﺪ َ‬
‫َاك‪َ ،‬و ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻖ إِ َﻣﺎ َﻣﻨَﺎ ﻟِ َﻤﺎ ﺗُ ِﺤ ﱡﺐ َوﺗَ ْﺮ َ‬
‫ْﻦ ﻟ ِْﻠ َﻌ َﻤ ِﻞ ﺑِ َﻜﺘَﺎﺑِ َﻚ‪َ ،‬وﺗَ ْﺤ ِﻜﯿ ِْﻢ َﺷ ْﺮ ِﻋ َﻚ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫ْﻊ ُو َﻻ َة أُﻣ ْ‬
‫ُﻮ ِر اﻟﻤ ْ‬ ‫‪.‬ﺟ ِﻤﯿ َ‬
‫َ‬

‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ﴿‬ ‫﴿رﺑﱠﻨَﺎ ْ‬


‫اﻏﻔ ْ‬ ‫ِﻦ ْاﻟ َﺨ ِ‬
‫ﺎﺳ ِﺮ َ‬
‫ﯾﻦ﴾ ]اﻷﻋﺮاف‪َ ،[23 :‬‬ ‫َرﺑﱠﻨَﺎ َﻇﻠَ ْﻤﻨَﺎ أَ ْﻧ ُﻔ َﺴﻨَﺎ َوإِ ْن ﻟَ ْﻢ ﺗَ ْﻐﻔ ْ‬
‫ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﺗَ ْﺮ َﺣ ْﻤﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜﻮﻧَ ﱠﻦ ﻣ َ‬

‫وف َر ِﺣﯿ ٌﻢ﴾ ]اﻟﺤﺸﺮ‪:‬‬ ‫ﺎن َو َﻻ ﺗَ ْﺠ َﻌ ْﻞ ﻓِﻲ ُﻗﻠُﻮﺑِﻨَﺎ ِﻏ ‪‬ﻼ ﻟِﻠﱠﺬ َ‬


‫ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا َرﺑﱠﻨَﺎ إِﻧﱠ َﻚ َر ُء ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َوﻹ ْﺧ َﻮاﻧِﻨَﺎ اﻟﱠﺬ َ ُ‬
‫ِﯾﻦ َﺳﺒَﻘﻮﻧَﺎ ﺑِ ِ‬
‫ﺎﻹﯾ َﻤ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ﺎر﴾ ]اﻟﺒﻘﺮة‪201 :‬‬ ‫﴿رﺑﱠﻨَﺎ آﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َوﻓِﻲ ْاﻵ ِﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو ِﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬
‫اب اﻟﻨﱠ ِ‬ ‫‪َ ،[10].‬‬

‫ِﻈ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ﴿‬


‫ُﺮ ﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َو ْاﻹ ْﺣ َﺴﺎن َوإﯾﺘَﺎ ِء ذِي ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﯾَ ْﻨ َﻬﻰ َﻋﻦ ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜﺮ َو ْاﻟﺒَ ْﻐﻲ ﯾَﻌ ُ‬ ‫ﱠ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫إِ ﱠن اﷲَ ﯾَﺄﻣ ُ ِ‬
‫‪].‬ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ َ‬
‫ون﴾ ]اﻟﻨﺤﻞ‪90 :‬‬

‫ِﻛ ُﺮ اﷲِ أَ ْﻛﺒَ ُﺮ‪َ ،‬واﷲُ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْ‬


‫ﺼﻨَﻌ ْ‬
‫ُﻮ َن‬ ‫اﺷ ُﻜ ُﺮ ْو ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﯾَﺰ ْد ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬وﻟَﺬ ْ‬
‫ِ‬
‫‪َ .‬ﻓ ْﺎذ ُﻛ ُﺮ ْوا اﷲَ ﯾَ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬و ْ‬

‫‪8/9‬‬
Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

9/9

Anda mungkin juga menyukai