khotbahjumat.com/5875-adab-adab-di-masjid.html
August 2, 2021
Khutbah Pertama:
:أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ
ُﺴﻠِﻤ َ
ُﻮن﴾ )آل ﻋﻤﺮان102 : ).ﻣ ْ
Ibadallah,
1/9
Bertakwalah kepada Allah Ta’ala. Karena hanya dengan bertakwa kepada Allah
seseorang dapat menggapai kesuksesan di dunia dan akhiratnya. Allah Ta’ala
memerintahkan kita agar kita bertakwa kepada-Nya. Perintah itu terdapat dalam banyak
ayat. Di antaranya:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [Quran Ath-Thalaq: 2-
3]
Ibadallah,
Masjid adalah rumah Allah Ta’ala. Siapa mengaku cinta kepada Allah, tentu dia pasti
mencintai rumah-Nya. Dan pasti dia akan banyak datang ke masjid. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang berwudhu dan berangkat menuju masjid, maka dia adalah orang yang
berkunjung kepada Allah. Sepantasnya orang yang dikunjungi memuliakan mereka yang
datang berkunjung.” [HR. ath-Thabrani].
Dan tentu saja tidak diragukan lagi, seseorang akan mendapatkan pemuliaan yang paling
besar dan pemberian yang paling utama dari penguasa alam semesta. Ia akan
mendapatkan ketenangan di hari kiamat. Hari dimana semua orang kebingungan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya: -di antara mereka adalah- …seorang yang hatinya
bergantung ke masjid…” [Muttafaqun ‘alaih].
Demikian juga orang yang menunggu shalat wajib setelah mengerjakan shalat wajib
lainnya. Orang yang demikian menunjukkan bukanlah orang yang mengerjakan shalat
karena merasa berat sehingga bagaimana caranya ia bisa segera menyelesaikannya.
Tapi ia malah menunggunya usai mengerjakan shalat wajib. Dan orang-orang yang
duduk menunggu shalat di masjid, mereka juga akan mendapat doa dari para malaikat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
2/9
، ِﺮ ﻟَ ُﻪ ْ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ: ﻮل
ْ اﻏﻔ ُ ﺗَ ُﻘ، ِث ْ َﻣﺎ ﻟَ ْﻢ ﯾ، ﺻﻠﱠﻰ ﻓِﯿ ِﻪ
ْ ُﺤﺪ َ ُﺼ ﱠﻼ ُه اﻟﱠﺬِي ُ ﺼﻠﱢﻲ َﻋﻠَﻰ أَ َﺣﺪ
َ ِﻛ ْﻢ َﻣﺎ دَا َم ﻓِﻲ ﻣ َ ُْاﻟ َﻤ َﻼﺋِ َﻜ ُﺔ ﺗ
ْ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ
ار َﺣ ْﻤ ُﻪ
Ibadallah,
Namun untuk melakukan ibadah di masjid dan berdiam diri di masjid, kita juga perlu
mengetahui adab-adabnya. Dan kita juga perlu tahu mana kebiasaan yang keliru tatkala
mengunjungi masjid dan berada di dalamnya.
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan
disebut nama-Nya di dalamnya.” [Quran An-Nur: 36].
Kedua: mengenakan pakaian yang baik. Termasuk mengenakan pakaian yang baik
adalah mengenakan tutup kepala dengan peci atau kopiah saat akan ke masjid atau saat
mengerjakan shalat. demikianlah yang diperintahkan Allah kepada kita. sebagaimana
firman-Nya,
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” [Quran
Al-A’raf: 31]
3/9
Ketiga: menjaga shalat lima waktu agar senantiasa dikerjakan di masjid. Walaupun
rumah cukup jauh dari masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُﺼﻠﱢﯿَ َﻬﺎ َﻣ َﻊ اﻟﺼ َﻼ ِة أَ ْﺑ َﻌ ُﺪ ُﻫ ْﻢ إِﻟَ ْﯿ َﻬﺎ َﻣ ْﻤ ًﺸﻰ َﻓﺄَ ْﺑ َﻌ ُﺪ ُﻫ ْﻢ َواﻟﱠﺬِي ﯾَ ْﻨﺘَ ِﻈ ُﺮ ﱠ
َ اﻟﺼ َﻼ َة َﺣﺘﱠﻰ ﯾ ﺎس أَ ْﺟ ًﺮا ﻓِﻲ ﱠ َ
ِ إِ ﱠن أ ْﻋ َﻈ َﻢ اﻟﻨﱠ
ﺎﻋ ٍﺔ
َ ﺎم ﻓِﻲ َﺟ َﻤ ْ
ِ اﻹ َﻣ
ِ ُﺼﻠﯿَ َﻬﺎ َﻣ َﻊ ٍ ُﺼﻠﱢﯿ َﻬﺎ ﺛُ ﱠﻢ ﯾَﻨَﺎ ُم َوﻓِﻲ ِر َواﯾَ ِﺔ أَﺑِﻲ ُﻛ َﺮﯾ
ْﺐ َﺣﺘﱠﻰ ﯾ َ ﱢ َ ِﻦ اﻟﱠﺬِي ﯾ
ْ ﺎم أَ ْﻋ َﻈ ُﻢ أَ ْﺟ ًﺮا ﻣ
ِ اﻹ َﻣ
ِ
ْ
“Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya,
lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya
bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur.”
Dan dalam suatu periwayatan Abu Kuraib disebutkan; “Hingga ia tunaikan shalat
bersama imam secara berjamaah.” [HR. Muslim].
“Apakah engkau mendengar panggilan untuk shalat”? Ia menjawab, “Iya.” Kata Nabi,
“Datangi (masjid).” [HR. Masjid].
Bagaimana lagi kiranya dengan orang-orang yang lebih mendapatkan kemudahan dari
sahabat ini? Ia melihat dan jalannya mudah. Oleh karena itu, kita perlu mengoreksi diri
kita.
Ibadallah,
Termasuk sunnah juga saat pergi ke masjid adalah mempraktikkan sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Dari Abu Humaidi As-Sa’idi, ia berkata, “Rasulullah shallallahu bersabda, ‘Apabila salah
seorang dari kalian ingin masuk ke dalam masjid, maka hendaknya dia mengucapkan
salam kepada Nabi SAW, kemudian membaca ‘Ya Allah, bukakanlah untukku pintu
4/9
rahmat-Mu’. Dan apabila ingin keluar dari masjid, maka hendaklah membaca doa ‘Ya
Allah, sesungguhnya aku mengharap karunia-Mu’. ” [Shahih Abu Daud (484)].
Adab lainnya adalah mengerjakan shalat dua rakaat sebelum duduk. Atau yang dikenal
dengan nama shalat tahiyatul masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ُﺼﻠﱢ َﻲ َر ْﻛ َﻌﺘَﯿ
ْﻦ ْ َﺧ َﻞ أَ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ْاﻟ َﻤ ْﺴ ِﺠ َﺪ َﻓ َﻼ ﯾَ ْﺠﻠ
َ ِﺲ َﺣﺘﱠﻰ ﯾ َ إِ َذا د
“Bila salah seorang dari kalian masuk masjid janganlah duduk hingga shalat dua rakaat.”
[HR. Ahmad].
Apabila Anda memasuki masjid saat shalat Jumat bertepatan dengan muadzin sedang
mengumandangkan adzannya, maka jangan tunggu ia selesai. Akan tetapi lakukanlah
shalat tahiyatul masjid. Tujuannya adalah supaya kita tidak tertinggal Sebagian pun dari
khotbah yang disampaikan khotib.
Lalu, bagi orang-orang yang memakan bawang atau sesuatu yang menyebabkan
nafasnya bau, jangan langsung datang ke masjid sebelum ia menghilangkan bau
mulutnya. Karena bau mulutnya bisa mengganggu jamaah lain yang hadir di masjid.
Demikian juga dengan bau badan.
Dan termasuk adab di masjid juga adalah kita tidak mengangkat suara saat di masjid.
Tidak berteriak atau tertawa terbahak-bahak. Jangankan ngobrol, membaca Alquran
dengan suara tinggi hingga mengganggu jamaah lain yang sedang beribadah, itu saja
terlarang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hal tersebut.
ﻓﻘﺪ ﻛﺎد ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ أن ﯾﻀﺮب رﺟﻠﯿﻦ رﻓﻌﺎ أﺻﻮاﺗﻬﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺠﺪ
“Hampir saja Umar radhiallahu ‘anhu memukul dua orang yang mengangkat suara
mereka di masjid.” [HR. al-Bukhari].
Termasuk adab di masjid juga, seseorang menjauhi permusuhan dan sibuk dengan
urusan dunia di dalam masjid. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma,
ﺎر َوأَ ْن ﺗُ ْﻨ َﺸ َﺪ ﻓِﯿ ِﻪ َ ْ اﻟﺸ َﺮا ِء َو ْاﻟﺒَﯿْﻊ ﻓِﻲ ْاﻟ َﻤ ْﺴﺠ ِﺪ َوأَ ْن ﺗُ ْﻨ َﺸ َﺪ ﻓِﯿ ِﻪ
ُ اﻷ ْﺷ َﻌ ﺻﻠﱠﻰ اﷲﱠُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋ ْﻦ ﱢ ﻮل ﱠ
َ ِاﷲ ُ ﻧَ َﻬﻰ َر ُﺳ
ِ ِ
اﻟﺼ َﻼ ِة
ْﻞ ﱠَ اﻟﻀﺎﻟﱠ ُﺔ َو َﻋ ْﻦ ْاﻟ ِﺤﻠَ ِﻖ ﯾَ ْﻮ َم ْاﻟ ُﺠ ُﻤ َﻌ ِﺔ َﻗﺒ
ﱠ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam melarang berjual beli di dalam masjid, melarang
membacakan syair dan melantunkan (lagu) yang menyesatkan, serta melarang
mencukur rambut pada hari Jumat sebelum shalat Jumat.” [HR. Ahmad dll].
5/9
Dan haram bagi seseorang yang mendengarkan adzar saat sedang berada di dalam
masjid untuk keluar meninggalkan masjid. Kecuali memang ada udzur. Setelah ia
menunaikan shalat, baru ia boleh keluar. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pernah melihat
seseorang yang keluar masjid saat adzan telah berkumandang. Ia berkata,
“Adapun dia, dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa
sallam.” [HR. Muslim].
Di antara amal kebajikan agar kemaslahatan dan kebaikan di masjid terjaga adalah
menjaga kebersihan masjid. Di dalam hadits dijelaskan,
ْ اﻟﺮ ُﺟ ُﻞ ﻣ
ِﻦ ْاﻟ َﻤ ْﺴ ِﺠ ِﺪ ْ ﻮر أُ ﱠﻣﺘِﻲ َﺣﺘﱠﻰ ْاﻟ َﻘ َﺬ ُاة ﯾ
ُﺨ ِﺮ ُﺟ َﻬﺎ ﱠ ُ ﺿ ْﺖ َﻋﻠَ ﱠﻲ أُ ُﺟ
َ ُﻋ ِﺮ
Oleh karena itu, seandainya kita melihat kotoran yang ada di masjid jangan tunggu orang
lain menyingkirkannya. Kita ambil peluang tersebut untuk mendapatkan pahala yang
besar di sisi Allah Ta’ala.
Dan perlu juga kita perhatikan, kita jaga masjid dari anak-anak dan orang yang gila yang
berpotensi membuat suasana masjid gaduh, tidak kondusif, dan sulit untuk khusyuk
beribadah. Anak-anak kita motivasi datang ke masjid. Terutama bagi mereka yang sudah
lebih dari tujuh tahun. Kita ajarkan kepada mereka adab-adab ini. Kita ajarkan mereka
memuliakan dan menghormati masjid.
Khutbah Kedua:
6/9
اﻟﺴ ﱢﺮ َواﻟﻨﱠ ْﺠ َﻮى ْ َو َرا ِﻗﺒ، َﻓﺎﺗﱠ ُﻘ ْﻮا اﷲَ َﺣ ﱠﻖ اﻟﺘَ ْﻘ َﻮى.
ِ ُﻮ ُه ﻓِﻲ
Ibadallah,
Masjid adalah rumah Allah yang harus kita makmurkan dengan shalat dan ibadah-ibadah
lainnya. Menjauhi rumah Allah adalah perbuatan munkar. Bagaimana bisa seorang
muslim menjauhi rumah Rab mereka. Dalam arti tidak mengunjunginya. Tidak dia malu.
Rabnya yang sangat kasih dan sangat sayang padanya memanggilnya lima kali sehari,
lalu tidak dia penuhi. Ini adalah bentuk kerugian dan penyesalan.
Tidakkah orang yang meremehkan panggilan shalat, padahal mereka adalah tetangga
masjid, merasa malu, padahal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat
menyayanginya memotivasinya agar mendatangi masjid.
Karena itu, marilah kita sama-sama mengoreksi diri kita. menyadari kekurangan-
kekurangan kita. karena sesungguhnya dunia ini hanyalah sejumlah hari yang silih
berganti. Kita akan meninggal dan berjumpa dengan Rab kita. apa yang akan kita jawab
saat Dia bertanya dan meminta alasan kita tentang perlakuan kita selama ini. Karena ada
pertanyaan yang akan diajukan kepada kita, sekarang harus kita siapkan jawabannya.
Kita kuatkan diri kita untuk menjaga shalat berjamaah di masjid.
﴿إ ﱠن ﱠ:ﺎل
اﷲَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ َ َﻓ َﻘ ْﺪ أ َﻣ َﺮ ُﻛ ُﻢ اﷲُ ﺑِ َﺬﻟ،ﺻﻠﱡ ْﻮا – ِﻋﺒَﺎ َد اﷲِ – َﻋﻠَﻰ َر ُﺳ ْﻮ ِل اﻟ ُﻬﺪَى
َ َﻓ َﻘ،ِِﻚ ﻓِﻲ ِﻛﺘَﺎﺑِﻪ َ أَ َﻻ َو
ِ
56 :ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿ ًﻤﺎ﴾ ]اﻷﺣﺰاب َ ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ
َ ِﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا َ ُﺼﻠﱡ
َ ]ﯾ.
اﻟﺼ ْﺤ ِﺐ
اﻵل َو ﱠ
ِ َو َﻋ ِﻦ،ِﻲ َ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ، َو ُﻋ َﻤ َﺮ، أَﺑِﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ:ْﻦ
َو َﻋﻠ ﱟ،ﺎن َ اﺷ ِﺪﯾ
ِ اﻟﺮ َ ْ اﻟﺨﻠَ َﻔﺎ ِء
اﻷ ْرﺑَ َﻌ ِﺔ ﱠ ُ ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦَ ار
ْ َو
َ اﺣ ِﻤﯿ
ْﻦ ِﻚ ﯾَﺎ أَ ْر َﺣ َﻢ ﱠ
ِ اﻟﺮ َ ِﻚ َوإ ْﺣ َﺴﺎﻧ
َ َ ْ
ِ َو َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻌﻔ ِﻮك َو َﻛ َﺮﻣ،ام ِ ِﺮ
َ اﻟﻜ.
ُ ِل
اﻟﻜ ْﻔ َﺮ َوأَذ ﱠ،ْﻦ ْ اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ َ ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ﱠ َ ﱠ
َ ُﺴﻠِ ِﻤﯿ ِ اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ،ْﻦ ْ اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ
ِ اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ،ْﻦ ْ اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ
ِ اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ
ْ ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد اﻟﻤ ْ اﺟ َﻌ ِﻞ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻫ َﺬا اﻟﺒَﻠَ َﺪ آ ِﻣﻨًﺎ ﻣ
َ ﺎ َو َﺳﺎﺋُﻄ َﻤﺌِﻨ َ َ ﱠ
ِ َو َد ﱢﻣ ِﺮ اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ْﻋﺪَا َء َك أ ْﻋﺪَا َء اﻟ ﱢﺪﯾ،ْﻦ
َ ُﺴﻠِ ِﻤﯿ
ْﻦ ْ َو،ْﻦ ِ َواﻟ َﻜﺎﻓ.
َ ِﺮﯾ
7/9
ْﺮا ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻛ ْﻦ ﻟ ِْﻠﻤ ْ
ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ
ْﻦ ْﺮا َو َﻇ ِﻬﯿ ً ﺎن ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻛ ْﻦ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ُﻣ َﺆﯾﱢ ًﺪا َوﻧَ ِ
ﺼﯿ ً ْﻦ ﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ َﻜ ٍ ُﺴﺘَ ْ
ﻀ َﻌ ِﻔﯿ َ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻛ ْﻦ ﻟ ِْﻠﻤ ْ
ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ
ْﻦ اﻟﻤ ْ
ْﻦ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْﻦَ ،وﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ َﻜ ٍ
ﺎن ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ اقَ ،وﻓِﻲ ﻓِﻠَ ْﺴ ِﻄﯿ َ
ِﺮ ِ
ﺻ ِﻞَ ،وﻓِﻲ اﻟﻌ َ
ﺎمَ ،وﻓِﻲ اﻟ َﻤ ْﻮ ُ َ َ
ﻓِﻲ َﺣﻠ ِﺐَ ،وﻓِﻲ اﻟﺸ ِ
ﺎﻛ ُﺴ ُﻬ ْﻢَ ،و َﻣ ْﻈﻠُ ْﻮﻣ ْ
ُﻮ َن ﺎع َﻓﺄَ ْﻃ ِﻌ ْﻤ ُﻬ ْﻢَ ،و ُﺣ َﻔﺎٌة َﻓ َ
ﺎﺣ ْﻤﻠَ ُﻬ ْﻢَ ،و ُﻋ َﺮاٌة َﻓ ْ ْﺮا ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠ ُﻬ ْﻢ ِﺟﯿَ ٌ
ْﺮا َو َﻇ ِﻬﯿ ً ُﻛ ْﻦ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ُﻣ َﺆﯾﱢ ًﺪا َوﻧَ ِ
ﺼﯿ ً
ﺼ ْﺮ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ﺼ ْﺮ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻈﻠُ ْﻮﻣ ْ
ُﻮ َن َﻓﺎ ْﻧﺘَ ِ ﺼ ْﺮ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻈﻠُ ْﻮﻣ ْ
ُﻮ َن َﻓﺎ ْﻧﺘَ ِ َ .ﻓﺎ ْﻧﺘَ ِ
ﺼ ْﺮ ُﻫ ْﻢ َﻋﻠَﯿ ِ
ْﻬ ْﻢ ﯾَﺎ َر ﱠب ْﻦَ ،وا ْﻧ ُ اب ،اِ ْﻫ ِﺰ ْم أَ ْﻋﺪَا ِء اﻟﻤ ْ
ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ َ
ﺎز َم اﻷ ْﺣ َﺰ ِ
ﺎبَ ،ﻫ ِ
اﻟﺴ َﺤ ِ
ُﺠ ِﺮ َي ﱠ
ﺎب ،ﻣ ْ ﱠ
اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻣ ْﻨ ِﺰ َل اﻟ ِﻜﺘَ ِ
.اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ
ْﻦ ،ﯾَﺎ َﻗ ِﻮ ﱡي ﯾَﺎ َﻣﺘِﯿ ُ
ْﻦ
ُﻮ ُذ ﺑِ َﻚ ﻣ َ
ِﻦ اﻟﻨﱠ ِ
ﺎر .اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺴﺄَﻟُ َﻚ َ
اﻟﺠﻨﱠ َﺔَ ،وﻧَﻌ ْ
ْﻦ ُﻣﻨِﯿْﺒِﯿ َ
ْﻦ ْﻦ ،ﻟَ َﻚ أَ ﱠو ِ
اﻫﯿ َ ْﻦ ،ﻟَ َﻚ ﻣ ْ
ُﺨﺒِﺘِﯿ َ ِﺮﯾ َ ِ .اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ
اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻟَ َﻚ َذاﻛِﺮﯾ َ َ َ
ْﻦ ،ﻟﻚ َﺷﺎﻛ ِ
8/9
ْﺮ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ
ْﻦ ﺿﺎﻧَﺎَ ،وﺗَ َﻮ ﱠل أَ ْﻣ َﺮﻧَﺎَ ،و ْ
اﺧﺘِ ْﻢ ﻟَﻨَﺎ ﺑِ َﺨﯿ ٍ ﻒ َﻣ ْﺮ َ .اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ
ار َﺣ ْﻢ َﻣ ْﻮﺗَﺎﻧَﺎَ ،و ْ
اﺷ ِ
ْ
ِﺢ ﻟَﻨَﺎ َﺷﺄﻧَﻨَﺎ ُﻛﻠﱠ ُﻪَ ،و َﻻ ﺗَﻜ ِْﻠﻨَﺎ إِﻟَﻰ أَ ْﻧ ُﻔ ِﺴﻨَﺎ َﻃ ْﺮ َﻓ َﺔ َﻋﯿ ٍ
ْﻦ .اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ
ﺻﻠ ْ
ْﻦ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ِﻏ ْﺜﻨَﺎ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ِﻏ ْﺜﻨَﺎ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ِﻏ ْﺜﻨَﺎ ،اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﺳ ْﻘﯿَﺎ َر ْﺣ َﻤ ٍﺔ َﻻ ُﺳ ْﻘﯿَﺎ َﻋ َﺬ ٍ
اب َو َﻻ ﺑَ َﻼ ٍء َو َﻻ ﺗَ ْﺠ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻣ َ
ِﻦ اﻟ َﻘﺎﻧ ِ
ِﻄﯿ َ
ْﻦ ﻟ ِْﻠ َﻌ َﻤ ِﻞ ﺑِ َﻜﺘَﺎﺑِ َﻚَ ،وﺗَ ْﺤ ِﻜﯿ ِْﻢ َﺷ ْﺮ ِﻋ َﻚ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ
ْﻦ ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ ْﻊ ُو َﻻ َة أُﻣ ْ
ُﻮ ِر اﻟﻤ ْ .ﺟ ِﻤﯿ َ
َ
9/9