Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang mengatur berbagai aspek

kehidupan manusia baik di bidang ekonomi, politik,

kebudayaan, sosial dan lain-lain. Juga menggariskan metode

yang benar dan tepat untuk memecahkan kesulitan dalam

bidang-bidang tersebut. Islam berusaha mengatur kehidupan

manusia. Islam merupakan satu-satunya ajaran yang paling

kuat untuk dapat membahagiakan manusia di dunia dan

akhirat.1

Demikian pula keberadaan Islam telah diakui sebagai

agama yang paling sempurna, kenikmatan yang sempurna

serta agama yang dirid}ai oleh-Allah Swt, sebagaimana yang

difirmankan dalam Al-Quran (QS. 5;3) :

...



...
... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-
cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agamamu(QS.5:3)2

Ad-Diinul Islam, adalah agama yang sempurna,

mengandung makna bahwa Islam merupakan solusi terbaik

sampai kapanpun waktunya. Al-Quran sebagai kitab suci

umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah yang


1
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Dasar Dasar Agama Islam, (www.ibnumajjah. Word-
press.com, 2011), hlm.3
2
Bachtiar Surin, Terjemah dan Tajsir Al-Quran (Bandung, Fa. SUMATRA, 1976), hlm.216

1
2

bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang

sempurna (komprehensif) dan abadi (universal) bagi seluruh

umat manusia. Al-Quran mengandung prinsip-prinsip dan

petunjuk-petunjuk yang fundamental untuk setiap

permasalahan manusia, termasuk masalah-masalah yang

berhubungan dengan aktivitas ekonomi. Prinsip-prinsip

ekonomi yang ada dalam berbagai ayat di Al-Quran

dilengkapi dengan sunah-sunah dari Rasulullah Saw melalui

berbagai bentuk Hadith dan diterangkan lebih rinci oleh para

fuqaha pada saat kejayaan dnu al-Islm baik dalam bentuk

Ijma atau Qiyas maupun Ijtihad.3

Keterkaitan dengan kehidupan modern, perilaku umat

Islam sering tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan

sudah sesuaikah dengan aturan dalam agamanya. Karena

beberapa hal memang betul-betul sesuatu yang baru yang

tidak ada di zaman Nabi Muhammad Saw, sehingga tidak ada

aturan yang baku dengan yang terjadi sekarang.

Sebagaimana contoh jual beli online, suatu perilaku jual beli

yang tidak ada pada Rasulullah. Dengan demikian maka

perlulah penalaran dan logika ataupun rasio diperguanakan

untuk mencari solusi agar jelas dan dapat dijadikan pinjakan

dalam berbuat.

3
Syaparuddin, Ekonomi Islam: Solusi terhadap Berbagai Permasalahan Sosial-Ekonomi,
(portalgaruda.org/article) hlm.2
3

B. Rumusan Masalah
Dengan berpijak pada keadaan zaman sekarang yang

semakin komplek sebagaimana pada latar belakang di atas

maka penulis menyusun suatu rumusan masalah agar lebih

mudah untuk membahasnya yaitu :


1. Bagaimana kedudukan akal (rasio / ray) dalam penalaran

hukum Islam

2. Macam-macam metode penalaran hukum ekstra tekstual

(tidak merujuk langsung kepada teks wahyu).

3. Prosedur operasionalisasi masing-masing metode

penalaran ekstra tekstual dan contoh hasilnya dalam

bidang ES disertai contoh kasus.

4. Metode ekstra tekstual dan dinamika hukum.

C. Tujuan Pembahasan
Dengan disusun rumusan masalah sebagaimana di atas

maka diharapkan dapat :


1. Difahami kedudukan (rasio / ray) dalam hokum Islam
2. Diketahui metode apa saja yang dapat digunakan dalam

penalaran hokum ekstra tekstual.


3. Difahami tentang prosedur operasionalisasi tentang

metode penalaran ekstra tekstual.


4. Diketahui keberadaan ekstra tekstual dan dinamika

hukum.

___________

Anda mungkin juga menyukai