Anda di halaman 1dari 10

Tugas pendidikan al -quran

X-mia 3

Anggota:
- Aditya Pratama Salan
- Ahmad Zaki
- Handy Nuril Qistiyan
- Mahmuhzi Fajrin
- Muhammad Irfan Tamami
1. Mukjizat
Kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melemahkan, dari
kata ‘ajaza (lemah). Dalam aqidah Islam mukjizat dimaknakan sebagai suatu
peristiwa yang terjadi di luar kebiasaan yang digunakan untuk mendukung
kebenaran kenabian seorang nabi dan/atau kerasulan seorang rasul, sekaligus
melemahkan lawan-lawan/musuh-musuh yang meragukan kebenarannya.
Pengertian ini terkait dengan kehadiran seorang nabi atau rasul. Rasul di
dalam menyampaikan ajarannya seringkali mendapatkan pertentangan dari
masyarakatnya. Misalnya, ajarannya dianggap obrolan bohong (dusta),
bahkan seringkali dianggap sebagai tipu daya (sihir). Oleh karenanya, untuk
membuktikan kebenaran kenabian dan kerasulan tersebut sekaligus untuk
melemahkan tuduhan para penentangnya maka para nabi dan rasul diberi
kelebihan berupa peristiwa besar yang luar biasa yang disebut dengan
mukjizat.
ْ ‫ف ِب َربِّكَ َأنَّهُ َعلَ ٰى ُكلِّ ش‬
‫َي ٍء َش ِهي ٌد‬ ِ ‫ق ۗ َأ َولَ ْم يَ ْك‬
ُّ ‫اق َوفِي َأنفُ ِس ِه ْم َحتَّ ٰى يَتَبَيَّنَ لَهُ ْم َأنَّهُ ْال َح‬
ِ َ‫َسنُ ِري ِه ْم آيَاتِنَا فِي اآْل ف‬
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.”
(Fushshilat: 53)
2. Alasan quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW

pengertian nuzul al-quran., Al-quran diturunkan sedikit demi sedikit supaya mudah
dihafal, difahami dan dilaksanakan. ia sebagai satu rahmat dan kurniaan yang sangat
berkesan kepada. Pengertian makkiyah | anatomi al-quran, Setiap surah yang
mengandungi yaa ayyuhan naas dan tidak mengandungi yaa ayyuhal ladzinaa amanuu,
berarti makki. kecuali surah al-hajj yang pada akhir surah terdapat. Pengertian budak
(hamba sahaya) dalam al quran

َ‫َو َما ُك ْنتَ تَرْ جُو َأ ْن ي ُْلقَ ٰى ِإلَيْكَ ْال ِكتَابُ ِإاَّل َرحْ َمةً ِم ْن َربِّكَ ۖ فَاَل تَ ُكونَنَّ ظَ ِهيرً ا ِل ْلكَافِ ِرين‬

"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) Karena suatu
rahmat yang besar dari Tuhanmu [1143], sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-
orang kafir

3. Al - mutawathir
Secara bahasa, mutawatir adalah isim fa’il dari at-tawatur yang artinya
berurutan.

Sedangkan mutawatir menurut istilah adalah “apa yang diriwayatkan oleh


sejumlah banyak orang yang menurut kebiasaan mereka terhindar dari
melakukan dusta mulai dari awal hingga akhir sanad”. Atau : “hadits yang
diriwayatkan oleh perawi yang banyak pada setiap tingkatan sanadnya menurut
akal tidak mungkin para perawi tersebut sepakat untuk berdusta dan
memalsukan hadits, dan mereka bersandarkan dalam meriwayatkan pada
sesuatu yang dapat diketahui dengan indera seperti pendengarannya dan
semacamnya”.

Syarat-Syaratnya :

Dari definisi di atas jelaslah bahwa hadits mutawatir tidak akan terwujud
kecuali dengan empat syarat berikut ini :

Diriwayatkan oleh jumlah yang banyak.


Jumlah yang banyak ini berada pada semua tingkatan (thabaqat) sanad.
Menurut kebiasaan tidak mungkin mereka bersekongkol/bersepakat untuk
dusta.
Sandaran hadits mereka dengan menggunakan indera seperti perkataan
mereka : kami telah mendengar, atau kami telah melihat, atau kami telah
menyentuh, atau yang seperti itu. Adapun jika sandaran mereka dengan
menggunakan akal, maka tidak dapat dikatakan sebagai hadits mutawatir.
Apakah untuk Mutawatir Disyaratkan Jumlah Tertentu ??

1. Jumhur ulama berpendapat bahwasannya tidak disyaratkan jumlah tertentu


dalam mutawatir. Yang pasti harus ada sejumlah bilangan yang dapat
meyakinkan kebenaran nash dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.

2. Diantara mereka ada yang mensyaratkan dengan jumlah tertentu dan tidak
boleh kurang dari jumlah tersebut.

Ada yang berpendapat : Jumlahnya empat orang berdasarkan pada kesaksian


perbuatan zina.
Ada pendapat lain : Jumlahnya lima orang berdasarkan pada masalah li’an.
Ada yang berpendapat lain juga yang mengatakan jumlahnya 12 orang seperti
jumlah pemimpin dalam firman Allah (yang artinya) : ”Dan sesungguhnya
Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di
antara mereka 12 orang pemimpin” (QS. Al-Maidah ayat 12).
Ada juga yang berpendapat selain itu berdasarkan kesaksian khusus pada hal-
hal tertentu, namun tidak ada ada bukti yang menunjukkan adanya syarat dalam
jumlah ini dalam kemutawatiran hadits.
Pembagian Hadits Mutawatir

Hadits mutawatir terbagi menjadi dua bagian, yaitu Mutawatir Lafdhy dan
Mutawatir Ma’nawi .

1. Mutawatir Lafdhy adalah apabila lafadh dan maknannya mutawatir.


Misalnya hadits (yang artinya) : ”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas
namaku (Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam) maka dia akan mendapatkan
tempat duduknya dari api neraka”. Hadits ini telah diriwayatkan lebih dari 70
orang shahabat, dan diantara mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk
surga.

2. Mutawatir Ma’nawy adalah maknannya yang mutawatir sedangkan


lafadhnya tidak. Misalnya, hadits-hadits tentang mengangkat tangan ketika
berdoa. Hadits ini telah diriwayatkan dari Nabi sekitar 100 macam hadits
tentang mengangkat tangan ketika berdo’a. Dan setiap hadits tersebut berbeda
kasusnya dari hadits yang lain. Sedangkan setiap kasus belum mencapai derajat
mutawatir. Namun bisa menjadi mutawatir karena adanya beberapa jalan dan
persamaan antara hadits-hadits tersebut, yaitu tentang mengangkat tangan
ketika berdo’a.

Keberadaannya

Sebagian di antara mereka mengira bahwa hadits mutawatir tidak ada wujudnya
sama sekali. Yang benar (insyaAllah), bahwa hadits mutawatir jumlahnya
cukup banyak di antara hadits-hadits yang ada. Akan tetapi bila dibandingkan
dengan hadits ahad, maka jumlahnya sangat sedikit.

Misalnya : Hadits mengusap dua khuff, hadits mengangkat tangan dalam shalat,
hadits tentang telaga, dan hadits : ”Allah merasa senang kepada seseorang yang
mendengar ucapanku…..” dan hadits ”Al-Qur’an diturunkan dalam tujuh
huruf”, hadits ”Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah
akan membangun untuknya rumah di surga”, hadits ”Setiap yang memabukkan
adalah haram”, hadits ”Tentang melihat Allah di akhirat”, dan hadits ”tentang
larangan menjadikan kuburan sebagai masjid”.

Mereka yang mengatakan bahwa hadits mutawatir keberadaannya sedikit,


seakan yang dimaksud mereka adalah mutawatir lafdhy,
sebaliknya…..mutawatir ma’nawy banyak jumlahnya. Dengan demikian, maka
perbedaan hanyalah bersifat lafdhy saja.

Hukum Hadits Mutawatir

Hadits mutawatir mengandung ilmu yang harus diyakini yang mengharuskan


kepada manusia untuk mempercayainya dengan sepenuh hati sehingga tidak
perlu lagi mengkaji dan menyelidiki. Seperti pengetahuan kita akan adanya
Makkah Al-Mukarramah, Madinah Al-Munawarah, Jakarta, New York, dan
lainnya; tanpa membutuhkan penelitian dan pengkajian. Maka hadits mutawatir
adalah qath’I tidak perlu adanya penelitian dan penyelidikan tentang keadaan
para perawinya .

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ِإنَّ َك ِذبًا َعلَ َّي‬


َ ‫ْت النَّبِ َّي‬
ُ ‫ال َس ِمع‬ َ َ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ق‬ َ ‫َح َّدثَنَا َأبُو نُ َعي ٍْم َح َّدثَنَا َس ِعي ُد بْنُ ُعبَ ْي ٍد ع َْن َعلِ ِّي ب ِْن َربِي َعةَ ع َْن ْال ُم ِغ‬
ِ ‫ير ِة َر‬
َ ِ‫يح َعلَ ْي ِه يُ َع َّذبُ بِ َما ن‬
‫يح َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل َم ْن ن‬
َ ‫ْت النَّبِ َّي‬ ُ ‫ب َعلَ َّي ُمتَ َع ِّمدًا فَ ْليَتَبَ َّوْأ َم ْق َع َدهُ ِم ْن النَّارِ َس ِمع‬
َ ‫ب َعلَى َأ َح ٍد َم ْن َك َذ‬ َ ‫لَي‬
ٍ ‫ْس َك َك ِذ‬

artinya”Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka tempat tinggalnya adalah neraka”.

4. Kalamulllah
Keyakinan Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah bahwa Al-Qur’an adalah
Kalamullah (firman Allah) yang diturunkan dengan huruf serta
maknanya, dan bukan makhluk, berasal dari-Nya dan akan kembali
kepada-Nya. Al-Qur’an adalah mukjizat yang membuktikan
kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam dan akan terpeliharan hingga hari kiamat.Allah ‘azza wa
jalla berbicara/berfirman sesuai dengan kehendak-Nya, kapan Dia
kehendaki, dan bagaimana Diakehendaki. Ucapan Allah ’azza wa
jalla adalah hakiki dengan huruf dan suara, hanya saja kita tidak
tahu bagaimana hakikatnya serta tidak perlu menelusurinya.

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam kitabnya As-


Sunnah (no. 25) dari Al-Imam Sufyan bin ’Uyainah bahwa ia
berkata :

‫القرآن كالم هللا عزوجل من قال مخلوق فهو كافر ومن شك في كفره فهو كافر‬

”Al-Qur’an adalah Kalamullah. Barangsiapa yang mengatakan


bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, maka ia kafir. Dan barangsiapa
yang ragu akan kekafiran orang tersebut, maka ia juga kafir”
[selesai].
5. Alasan membaca al-quran mendapat alasan

Keutamaan Mempelajari, Mengajarkan, dan Membaca Al-Qur’an

Pahala mengajarkannya. Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari al-Qur’an dan


mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Pahala membacanya. Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka
baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali
lipatnya.”(HR. At-Tirmidzi)

Keutamaan mempelajari al-Qur’an, menghafalnya, dan pandai membacanya.


Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal


dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang
perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa
melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.”
(Muttafaq ‘alaih)
 Dan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:“Dikatakan kepada ahli
Al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana
kamu membaca di dunia karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat
yang kamu baca.” (HR. At-Tirmidzi)Al-Khaththabi mengatakan:
“Disebutkan dalam atsar bahwa jumlah ayat al-Qur’an adalah sesuai
dengan jumlah tingkatan dalam surga. Dikatakan kepada pembaca (al-
Qur’an), ‘Naiklah dalam tingkatan sesuai dengan ayat al-Qur’an yang
sebelumnya kamu baca (di dunia).’ Karena itu siapa yang membaca
dengan sempurna seluruhnya al-Qur’an, maka ia menempati tingkatan
surga yang paling atas di akhirat. Sedang siapa yang membaca sesuatu
juz darinya, maka kenaikannya dalam tingkatan surga sesuai dengan
bacaannya itu. Dengan demikian, akhir pahalanya adalah pada akhir
bacaannya.

Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al-Qur’an.


 “Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan
mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orangtuanya pada
hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar
matahari, dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua perhiasan yang
nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanyapun bertanya,
‘Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘Karena
anakmu telah membawa al-Qur’an.” (HR. Al-Hakim)

Al-Qur’an memberi syafa’at kepada ahlinya di Akhirat. Sabda Nabi


shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai


pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim)

Dan sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Puasa dan al-Qur’an, keduanya akan memberikan syafa’at kepada


seorang hamba pada hari Kiamat…” (HR. Ahmad dan al-Hakim)

Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkajinya. Sabda
Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:

 “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Ta’ala,


sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka
akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan
disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR.
Abu Dawud)

salah satunya tersebut dalam Hadits Termizi yang berbunyi :


‫ من قرأ حرفا من كتاب هللا فله به‬: ‫عن عبد هللا بن مسعود يقول قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫حسنة والحسنة بعشر أمثالها ال أقول ألم حرف ولكن ألف حرف والم حرف وميم حرف ( رواه‬
) ‫الترمذي‬

Artinya :
Dari Abdullah Bin Mas’ud Ra. beliau berkata : Berkata rasullah SAW.
Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka ia dapat 1 pahala dan
pahala itu akan diganda 10 kali lipat. saya tidak mengatakan “ Alif Lam
Mim “ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf dan Lam satu huruf dan Mim satu
huruf .
( HR. termizi . Kitab Sunan Termizi jilid XI halaman 34 )

Anda mungkin juga menyukai