KEJUJURAN
باب الصدق
Bedah Buku Riyadhus Shalihin
PENDAHULUAN
ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اَّتُق وا َهّٰللا َو ُكْو ُنْو ا َم َع الّٰص ِدِق ْي َن
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar. (QS.At-Taubah[9]:119)
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan menuntun
kepada kebaikan, dan kebaikan akan menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat
jujur, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
kebohongan akan menuntun kepada kedurhakaan, dan kedurhakaan itu menuntun ke
neraka. Jika seseorang selalu bohong, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang
pembohong.” (HR. Bukhari dan Muslim)
FAEDAH HADITS 1
Abu Muhammad Al-Hassan bin ‘Ali bin Abu Thalib ra. berkata, “Saya menghafal sabda
Rasulullah saw., “Tinggalkan apapun yang meragukanmu kepada apapun yang tidak
meragukanmu. Sesungguhnya jujur itu menimbulkan ketenangan dan dusta itu
menimbulkan kebimbangan.” (HR. At-Tarmidzi: 2518 dan Ahmad: 200/1. At-Tarmidzi
mengatakan, hadits shahih. Syaikh Ahmad Syakir menjelaskan bahwa sanadnya shahih)
FAEDAH HADITS 2
1. Menahan diri dari hal yang bersifat syubhat (meragukan) serta mutasyabihat
(tidak pasti) seraya menjauhinya merupakan wujud sikap wara. Siapa saja
yang menjauhi syubhat berarti telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya
2. Menahan diri dari syubhat hanya dapat dilakukan oleh orang yang
keimanannya benar dan istiqamah, serta yang amalnya dalam ketakwaan
dan ke-wara-an sama atau serupa. (orang yang melakukan syubhat kecil
merupakan salah satu wujud sikap wara yang semu dan kebodohan yang
menipu
FAEDAH HADITS 2
3. Dianjurkan kembali melihat dalam hati saat ditimpa keraguan. Apa yang
terbukti dapat menenangkan serta melapangkan hari, perasaan itulah yang
mengindikasikan kebaikan dan kehalalan sesuatu. Kebaikan pasti menjadikan hati
tenang, sedangkan dosa, perbuatan haram, dan keburukan akan menjadikan hati
gundah dan tidak tenang. Maka perlu diupayakan agar di dalam hati tidak
terdapat kecenderungan yang berpotensi mendahului (kebaikan) atau kekangan
hawa nafsu yang telah menguasai (jiwa)
Hadits 3 : HR. Al-Bukhari:7 dan
Muslim:1773
في حديثه الطويل في قصة، رضي هللا عنه، عن أبي سفيان صخر بن حرب:الثالث
: قال أبو سفيان-يعنى النبي صىل هللا عليه وسلم- فماذا يأمركم:ل قال هرق ،هرقل
ويأمرنا، واتركوا ما يقول آباؤكم، " اعبدوا هللا وحده ال تشركوا به شيئًا:يقول:قلت
) والصل ة"((متفق عليه)، والعفاف، والصدق،بالصالة
Dari Abu Sufyan bin Shakhr bin Harb ra. dalam haditsnya yang panjang tentang cerita raja
Herklius. Heraklius berkata, “Apakah yang diperintah olehnya (yang dimaksud ialah Nabi
saw)?” Abu Sufyan berkata, “Saya lalu menjawab, ‘Beliau bersabda, ‘Sembahlah Allah Yang
Maha Esa, jangan kamu menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya, dan tinggalkanlah
apa-apa yang dikatakan oleh nenek moyangmu. Beliau juga menyuruh kami untuk
melakukan shalat, bersikap jujur, menjaga kesucian diri, dan menjalin silaturahmi.”
(Muttafaqun ‘alaihi. HR. Al-Bukhari: 7 dan Muslim: 1773)
FAEDAH HADITS 3
5. Menjauhkan diri dari taklid buta kepada nenek moyang, orang - orang
terhormat, dan para tokoh masyarakat, khususnya pemuka agama
6. Secara umum, hadits ini menegaskan kandungan syariat islam yang bersifat
universal atau menyeluruh. Agama ini menjelaskan perihal keimanan, hukum, dan
akhlak.
Hadits 4 : HR. Muslim:1909
، وهو بدري، سهل بن حنيف، وقيل أبي الوليد، وقيل أبي سعيد، عن أبي ثابت:الرابع
الشهادة، تعاىل، "من سأل هللا: قال، صىل هللا عليه وسلم، أن النبي،رضي هللا عنه
. وإن مات عىل فراشه"((رواه مسلم))،بصدق بلغه هللا منازل الشهداء
Dari Abu Tsabit, dan dikatakan Abu Sa’d, dan dikatakan Abul Walid, Sahl bin Hunaif ra. (dia
adalah orang yang ikut peperangan Badar), bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa
yang benar-benar memohon kepada Allah Ta’ala mati syahid, niscaya Allah akan
menyampaikannya ke tingkat orang-orang yang mati syahid, walaupun ia mati di atas
tempat tidurnya.” (HR. Muslim: 1909)
FAEDAH HADITS 4
Lalu ada seorang lelaki tangannya melekat dengan Nabi itu. Maka Nabi itu berkata,
‘Sesungguhnya di kalangan kabilahmu ada yang berbuat ghulul, oleh sebab itu hendaklah
hendaklah seluruh orang dari kabilahmu memberikan pembai’atan padaku.’ Selanjutnya
ada dua atau tiga orang yang tangannya melekat dengan tangan Nabi itu, lalu Nabi itu
berkata, ‘Dari kalanganmu ada yang berbuat ghulul.’ Lalu mereka membawa emas
sebesar kepala sapi, lalu meletakkannya, kemudian datanglah api dan melahapnya...
Hadits 5 : HR. Al-Bukhari:3124 dan
Muslim:1747
.....Oleh karenanya, belum dihalalkan harta-harta rampasan bagi seorang pun sebelum
kita. Kemudian Allah menghalalkannya untuk kita harta-harta rampasan tersebut, ketika
Allah mengetahui kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Maka Allah pun
menghalalkannya untuk kita.” (HR. Al-Bukhari: 3124 dan Muslim: 1747).
FAEDAH HADITS 5
1. Nafsu syahwat dan cinta harta (dunia) menjadikan jiwa berkeluh kesah dan
cenderung ingin tinggal di rumah. Maka dari itu, nabia Yusya melarang kaumnya
yang berada dalam kondisi demikian untuk mengikutinya berperang. Karena jiwa
orang ini akan tergantung pada keduanya, sehingga niatnya melemah serta
semangat dalam berjihad dan mengharap mati syahid mengendur
2. Permasalahan penting harus diserahkan kepada orang yang punya kemauan
keras serta tidak memiliki beban kejiwaan
3. Diharuskan mencukupi kebutuhan para mujahid dengan hal - hal duniawi
agar mereka dapat fokus dalam berjihad
FAEDAH HADITS 5
4. Perintah Allah kepada benda - benda mati (yang tak berakal) bersifat
pengendalian dan penciptaan, sedangkan perintah-Nya kepada orang - orang
yang berakal bersifat taklif (pembebanan syariat)
5. Penetapan mukjizat bagi para nabi
6. Sebagai salah satu pertanda ghanimah atau harta rampasan perang, diterima
dan bahwa tidak terdapat pengkhianat ialah datangnya api dari langit yang
kemudian segera melahapnya. Tetapi setelah islam hadir, Allah menghalalkan
ghanimah bagi umat Muhammad saw.
7. Allah menutupi aib umat ini dan menyayangi mereka. Segala pujian dan
karunia adalah nikmat Allah
8. Dihukumnya satu kelompok lantaran tidak seorang bodoh diantara mereka.
Hadits 6 : HR. Al-Bukhari:2079 dan
Muslim:1532
قال رسول هللا صىل هللا:ل قا ، رضي هللا عنه. عن أبي خالد حكيم بن حزام:السادس
، فإن صدقًا وبينا بورك لهما في بيعهما، " البيعان بالخيار مالم يتفرقا:عليه وسلم
)وإن كتما وكذبا محقت بركة بيعهما"((متفق عليه)
Abu Khalid Hakim bin Hizam ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Dua orang yang berjual
beli (penjual dan pembeli) masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya
belum berpisah. Apabila keduanya bersikap jujur dan berterus terang, maka keduanya
akan mendapatkan berkah dalam transaksi jual belinya. Namun, bila keduanya saling
menutup-nutupi dan berdusta, maka lenyaplah keberkahan dalam transaksi jual-beli
mereka berdua.” (Muttafaqun ‘alaihi. HR. Al-Bukhari: 2079 dan Muslim: 1532)
FAEDAH HADITS 6
1. Diberikannya hak pilih di tempat (Khiyar majlis), yakni bagi penjual dan pembeli
2. Diwajibkan memperlihatkan aib (cacat) yang terdapat pada barang
dagangan dan diharamkan menyembunyikannya. Jika aibnya tampak jelas, maka
haruslah diberikan hak kepada pembeli untuk memilih pembatalan jual beli
3. Apa yang dimiliki Allah hanya dapat diperoleh dengan amal sholeh
4. Diantara keburukan maksiat adalah hilangnya kebaikan dunia dan akhirat dari
dalam diri pelakunya
5. Kejujuran dalam perniagaan tergolong cerminan kedudukan mulia yang tidak
akan diraih kecuali oleh orang yang beruntung. Bahkan kejujuran merupakan
sumber datangnya keberkahan
THANK YOU!